BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang
telah di dapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan
alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dengan kriteria sebagai
berikut:
• Jika r hitung > r table maka pertanyaan tersebut valid • Jika r hitung < r table maka pertanyaan tersebut tidak valid • rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen
penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila
digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006:109). Uji reliabilitas akan
dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang
terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang
diuji merupakan pernyataan yang sudah valid. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 16.0, dengan kriteria sebagai berikut:
• Jika ralpha positif atau > rtable maka pertanyaan reliabel
3.10 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif yaitu metode dimana data yang telah
diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diintreprestasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang
dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari
data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden
penelitian.
2. Metode Analisis Kuantitatif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Analisis Regresi Linier Berganda . Metode analisis regresi linear berganda
yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu efektivitas kerja
dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu perencanaan
sumber daya manusia yang terdiri dari rekrutmen, jenjang karir, dan
kompensasi sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif
perencanaan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan.
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan
aplikasi SPSS 16.0 for Windows. Adapun model persamaan yang
digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = Efektivitas
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien Regresi
X1 = Skor Dimensi Variabel Rekrutmen
X2 = Skor Dimensi Variabel Jenjang Karir
X3 = Skor Dimensi Variabel Kompensasi
e = Standar Eror
Suatu perhitungan disebut signifikan apabila nilai uji statistiknya
berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana Ho diterima.
Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:
a. Uji Signifikan Simultan/ Uji Serentak (Uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama
terhadap veriabel terikat. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-
sama variabel bebas yaitu Rekrutmen (X1), Jenjang Karir (X2) dan
Kompensasi (X3) terhadap variabel terikat yaitu Efektivitas Kerja (Y).
Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Rekrutmen
(X1), Jenjang Karir (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap variabel terikat
Ho : b1 = b2 ≠0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh
positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Rekrutmen (X1), Jenjang
Karir (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap variabel terikat yaitu Efektivitas
Kerja (Y).
b. Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial ( Uji-t)
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Rekrutmen (X1), Jenjang
Karir(X2) dan Kompensasi (X3) terhadap variabel terikat yaitu Efektivitas
Kerja (Y).
Ho : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas yaitu Rekrutmen (X1), Jenjang Karir(X2)
dan Kompensasi (X3) terhadap variabel terikat yaitu Efektivitas Kerja (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
• Ho diterima jika t hitung < t table pada alpha = 5% • Ho ditolak jika t hitung > t table pada alpha = 5%
c. Koefisien Determinasi (R2)
Identifikasi determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
variabel, maka harus dicari koefisien determinan (R2). Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Semakin besar nilai koefisien determinan, maka
semakin baik kemampuan variabel terikat (Y).
Jika determinan (R2) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu
Rekrutmen (X1), Jenjang Karir (X2), dan Kompensasi (X3) serta variabel
terikat yaitu Efektivitas Kerja (Y) semakin besar. Sebaliknya jika
determinan (R2) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu Rekrutmen (X1),
Jenjang Karir (X2), dan Kompensasi (X3) serta variabel terikat yaitu
Efektivitas Kerja (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yaitu Rekrutmen (X1),
Jenjang Karir (X2), dan Kompensasi (X3). 3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji model
yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji
asumsi klasik yang digunakan penelitian ini adalah:
a. Uji Normalitas Data
Normalitas data untuk mengetahui apakah data yang diambil telah
mengikuti sebaran distribusi normal atau tidak. Tujuan uji normalitas
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas untuk mengetahui data yang dianalisis
mempunyai kesamaan varians antar kelompok tidak sama maka
analisis tidak boleh dilakukan karena hampir pasti berbeda.
c. Uji Multikoliniearitas
Uji Multikolinieritas untuk mengetahui ada tidaknya kemiripan dengan
variabel independen lain dalam satu model yang menyebabkan
terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Seiring dengan program pemerintah tahun 1989 yang saat itu sedang giat-
giatnya melaksanakan dan menggalakkan sektor pariwisata, maka tergugahlah
pengusaha muda Leman Boediman untuk membangun usaha di bidang jasa
akomodasi dan rekreasi di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Kelurahan Parapat,
Kecamatan Girsang Simpangan Bolon Parapat yang bersebelahan dengan Sally
Golf, di atas bukit yang tingginya 138m dari atas permukaan Danau Toba.
Niagara berasal dari nama salah satu air terjun terbesar di Amerika, dan
Hotel Niagara mempunyai nama lengkap yaitu Surya Niagara Indah Hotel, di
bangun pada tahun 1990. Sebelum Hotel Niagara didirikan, lokasi tersebut
hanyalah merupakan tanah berbukit dan jurang yang ditumbuhi semak belukar,
dan jalan menuju Hotel niagara yang sekarang lebih dikenal dengan Jalan
Pembangunan hanyalah merupakan jalan setapak bagi penduduk untuk menuju ke
lokasi tersebut.
Jalan Pembangunan yang di buat dengan membelah bukit, yang
menghubungkan Jalan pendidikan dengan Jalan Merdeka, digunakan sebagai jalan
masuk ke Hotel Niagara, kemudian dibangun juga jalan keluar dari sisi lain hotel.
Jalan keluar itu bertujuan untuk lebih memudahkan kendaraan yang menuju atau
4.1.2 Pengklasifikasian dan Lokasi Hotel Niagara
Ditinjau dari situasinya, sesuai dengan Surat Keputusan dari Dinas
Pariwisata, pada tangga 19 Juni 2000 diresmikan menjadi Hotel Berbintang
Empat (IV) dan sebagai hotel terbesar di daerah Parapat.
Lokasi Hotel Niagara sangat strategis, jauh dari keramaian dan letaknya di
atas bukit yang memiliki udara sejuk dengan suhu berkisar 18-22̊ C. Suhu udara yang sejuk cocok bagi wisatawan untuk melepas penat dari kesibukan yang
dialami sehari-hari serta lokasi Hotel Niagara yang terletak di atas bukit dan jauh
dari keramaian dapat membuat wisatawan merasa nyaman karena tidak terganggu
oleh suara-suara dari kendaraan yang melintas.
1. Pengklasifikasian Berdasarkan Plan
a. European Plan yaitu harga kamar saja.
b. American Plan yaitu harga kamar dan makanan.
c. Modified Plan yaitu harga kamar ditambah breakfast dan ditambah
dengan harga makanan berikutnya.
d. Full American Plan yaitu harga kamar ditambah dengan breakfast,
lunch, dan dinner.
e. Floating American Plan yaitu harga kamar ditambah breakfast,
lunch, dinner, dan ekstra meals.
2. Pengklasifikasian Berdasarkan Luas Lahan
a. Luas pertanahan : 21 Ha
b. Luas bangunan : 4 Ha
4.1.3 Fasilitas yang Dimiliki
Jumlah kamar yang dimiliki Hotel Niagara adalah sebanyak 179 kamar,
yang terdiri dari:
1. Dua bungalow : 8 kamar
Adapun fasilitas yang ada di bungalow adalah mini bar dan memiliki
ruang untuk memasak atau kitchen dan memiliki ruang tamu yang luas,
biasanya untuk tamu yang berkeluarga.
2. Standar : 30 kamar
a. Standar biasa : 25 kamar
Di Hotel Niagara, kamar standar disebut juga dengan motel, motel ini
terdiri dari 3 lantai dan semua kamar yang ada di motel ini saling
berhadap-hadapan atau disebut juga dengan Adjoining Room, dan letak
dari motel ini berada di luar daripada main building, yang menghadap
ke lapangan basket.
b. Standar 3 beds : 2 kamar
Yang dimaksud dengan standar 3 beds ini adalah di dalam kamar
terdapat 3 buah tempat tidur, dan begitu juga dengan standar 4 beds
dan 5 beds, dan letak dari kamar standar 3 beds, 4 beds, dan 5 beds ini
juga berada di motel, serta fasilitas yang ada di dalam kamar sama.
c. Standar 4 beds : 2 kamar
3. Superior : 32 kamar
Superior adalah kamar yang menghadap lapangan parkir, dan semua
kamar saling berhadap-hadapan dan disebut juga Connecting Room, letak
dari kamar superior ini di lantai 5 dan lantai 6 atau blok lima dan blok
.enam, dua lantai dari lobby.
4. Superior 3 beds : 2 kamar
Superior 3 beds sama halnya dengan standar 3 beds, dimana di dalam
kamar terdapat 3 beds atau 3 buah tempat tidur.
5. Deluxe : 58 kamar
Kamar Deluxe adalah kamar yang menghadap danau atau yang disebut
juga dengan Cabana Room, dan letak dari kamar deluxe ini berada pada
lantai 5 atau blok lima, dan kamar deluxe ini juga mempunyai kamar yang
Connecting dan juga Adjoining Room.
6. Super Deluxe : 17 kamar
Super Deluxe adalah kamar yang menghadap kolam renang dan juga
danau dan letak dari kamar deluxe ini berada pada lantai satu.
7. Suite : 4 kamar
Kamar suite ini adalah kamar yang paling mahal yang ada dalam hotel ini
kecuali bungalow, dan kamar suite ini berada pada lantai lima dan enam,
yang mempunyai nomor kamar 500, 526, 600 dan 626.
8. Rumah Adat Superior : 10 kamar
Rumah adat superior adalah kamar yang dibangun dengan bentuk rumah
dari rumah adat superior ini di luar main building dan menghadap ke
lapangan tenis.
9. Rumah Adat Deluxe : 18 kamar
Rumah adat deluxe sama halnya dengan rumah adat superior, hanya saja
rumah adat deluxe menghadap ke pegunungan dan di dalam rumah adat
deluxe terdapat enam buah kamar.
4.1.4 Bagian Kepegawaian
Terdapat beberapa divisi atau departemen kepegawaian yang terdapat pada
Hotel Niagara, di antaranya adalah:
Tabel 4.1
Divisi dan Jumlah Karyawan Niagara Hotel Parapat
Divisi Jumlah Karyawan
(Orang)
Personalia 12
Front Office 14
House Keeping 58
Duty Manager, Asst.Duty Manager +General Secretary 4
Departement Food and Beverage 64
Departement Maintenance 9
Departemen Renovasi 7
Departement Accounting 6
Total 174 orang
Sumber: Niagara Hotel Parapat (2012)
1. Personal Departement
Yang meliputi beberapa bagian yaitu:
a. Personal Manager
b. Chief Security
c. Employeed Relation
Yang meliputi beberapa baggian yaitu:
a. Front Office (FO) Manager
b. Front Office (FO) Supervisor
c. Reception d. Operator e. Reservation f. Information g. Cashier h. Bell Captain i. Bell Boy
3. House Keeping (HK) Departement
Yang meliputi beberapa bagian yaitu:
a. House Keeping (HK) Manager
b. Chief Garden yaitu Gardener
c. Supervisor yaitu Superior Floor, Order Taker, Room Boy/Room Maid
d. Chief Loundry yaitu Linen Boy/Maid
4. Food and Beverage (FB) Departement
Yang meliputi beberapa bagian yaitu:
a. Food and Beverage Manager
b. Food and Beverage Supervisor yaitu Head Waiters/ss, Captain,
Cashier, Waiters/ss, Barman, Bush
c. Chief Cook yaitu Cook, Cook Helper, Bucher, Dish Washer
Yang meliputi beberapa bagian yaitu:
a. Maintenance manager
b. Maintenance
6. Renovasi Departement
Yang meliputi beberapa bagian yaitu:
a. Renovasi Manager
b. Painter
c. Builder
7. Accounting Departement
Yang meliputi beberapa bagian yaitu:
a. Accounting Manager
b. Accounting Supervisor
c. Store Keeper
Top management yang tedapat pada Niagara Hotel Parapat adalah:
1. Pemilik : Leman Boediman
2. Direktur Utama : Leman Boediman
3. Direktur : Agussaman Boediman
4. General Manager : Cahyo Pramono
5. Personalia Manager : Bunen
6. Front Office manager : Janti Sinaga dan M. Rizal Siregar
7. House Keeping Manager : Mahadi Malau
8. Duty Manager : Halomoan Manurung
10. Food and Beverage Manager : Mujamin
11. Maintenance Manager : Sunardi
12. Renovasi Manager : Ridolli Butar Butar
13. Accounting Manager : R. Karo Karo
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif
1. Deskriptif Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar
pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya 26 butir pernyataan, yakni
6 butir pernyataan untuk variabel rekrutmen, 6 butir pernyataan untuk variabel
jenjang karir, 6 butir pernyataan untuk variabel kompensasi, dan 8 butir
pernyataan untuk variabel efektivitas kerja sedangkan jumlah responden
penelitian sebanyak 64 orang.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 21 s/d 30 26 40.62 31 s/d 40 24 39.06 41 s/d 50 10 15.63 > 50 4 6.25 Total 64 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012
Usia karyawan menandakan kematangan serta kesiapan karyawan dalam
menilai kondisi maupun iklim kerja perusahaan. Semakin tinggi usia seseorang
yang menjadi responden berusia 21-51 tahun. Responden yang paling banyak
adalah berusia 21-30 tahun yaitu sebanyak 26 orang atau 40.62%.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
Pria 37 57.81
Wanita 27 42.18
Total 64 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa dari 64 responden, 37 orang
berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 57.81% dan 27 orang
berjenis kelamin perempuan dengan persentase 42.18%.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingakat Pendidikan
Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) SMP 5 7.81 SMA 51 79.69 D3 6 9.37 S1 2 3.13 TOTAL 64 100
Sumber: hasil pengolahan data primer, 2012
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas tingkat pendidikan
responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMA, sebanyak 51 orang atau
sebesar 79.69%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas lulusan dengan tingkat
SMA tertarik untuk bekerja di Niagara Hotel Prapat.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang / Departemen Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang/ Departmen
(Orang) (%)
Personalia 4 6.25
Front Office 5 7.81
House Keeping 21 32.81
Duty Manager, Asst.Duty Manager +General Secretary
2 3.12
Departement Food and Beverage 24 37.5 Departement Maintenance 3 4.69 Departemen Renovasi 3 4.69 Departement Accounting 2 3.12 Total 64 100
Sumber: hasil pengolahan data primer, 2012
Tabel 4.5 menunjukkan responden yang paling banyak adalah responden
di bidang Departement Food and Beverage dengan jumlah 24 orang atau 37.5%
dari jumlah responden keseluruhan.
2. Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini
akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentase hasil penelitian
setiap dimensi faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan Niagara
Hotel Parapat :
a. Rekrutmen (X1)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Rekrutmen
Item Pernyat aan SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total F % F % F % F % F % F % 1 2 2.1 58 90.6 4 6.2 0 0 0 0 64 100 2 1 1.6 36 56.2 27 42.2 0 0 0 0 64 100 3 19 29.7 39 60.9 6 9.4 0 0 0 0 64 100 4 14 21.9 42 65.6 8 12.5 0 0 0 0 64 100 5 14 21.9 42 65.6 8 12.5 0 0 0 0 64 100 6 11 17.2 49 76.6 4 6.2 0 0 0 0 64 100
Sumber: Hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2012
Pada pernyataan pertama ‘Proses penerimaan tenaga kerja sudah sesuai
dengan perencanaan sumber daya manusia’, terdapat 2 responden (3.1%)
menyatakan sangat setuju, 58 responden (90.6%) menyatakan setuju, 4 responden
(6.2%) menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak
setuju maupun sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang
setuju adalah karena proses penerimaan tenaga kerja belum sesuai dengan
perencanaan sumber daya manusia.
Pernyataan kedua, ‘Proses penerimaan tenaga kerja berjalan lancar’,
terdapat 1 responden (1.6%) menyatakan sangat setuju, 36 responden (56.2%)
menyatakan setuju, dan 27 responden (42.2%) menyatakan kurang setuju. Dan
tidak ada responden yang menjawab tidak setuju maupun sangat tdak setuju.
Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah karena proses
penerimaan tenaga kerja kurang berjalan lancar.
Pernyataan ketiga, ‘Calon karyawan diseleksi sesuai dengan kebutuhan
perusahaan’, terdapat 19 responden (29.7%) menyatakan sangat setuju, 39
responden (60.9%) menyatakan setuju, dan 6 responden (9.4%) menyatakan
kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju maupun
sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menyatakan kurang setuju karena
calon karyawan yang diseleksi belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pernyataan keempat, ‘Dalam proses seleksi para pelamar harus melalui
serangkaian tahapan yang telah ditetapkan’., terdapat 14 responden (21.9%)
(12.5%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab
tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab
kurang setuju adalah karena dalam proses seleksi para pelamar tidak melalui
serangkaian tahapan yang telah ditetapkan.
Pernyataan kelima, ‘karyawan ditempatkan pada posisi yang telah sesuai
dengan kualifikasi yang telah ditetapkan’, terdapat 14 responden (21.9%)
menyatakan sangat setuju, 42 responden (65.6%) menyatakan setuju, dan 8
responden (12.5%) menyatakan kurang setuju . Dan tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Adapun alasan responden
menjawab kurang setuju adalah karena karyawan ditempatkan pada posisi yang
belum sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan.
Pernyataan keenam, ‘Penempatan saudara/i pada jabatan ini sesuai dengan
kemampuan saudara’, terdapat 11 responden (17.2%) menyatakan sangat setuju,
49 responden (76.6%) menyatakan setuju, dan 4 responden (6.2%) menyatakan
kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju maupun
sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah
karena penempatan karyawan pada jabatan tersebut belum sesuai dengan
kemampuan karyawan tersebut.
b. Jenjang Karir (X2)
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jenjang Karir
Item Pernyat aan SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total F % F % F % F % F % F % 7 19 29.7 39 60.9 6 9.4 0 0 0 0 64 100 8 2 3.1 58 90.6 4 6.2 0 0 0 0 64 100 9 19 29.7 39 60.9 6 9.4 0 0 0 0 64 100 10 2 3.1 58 90.6 4 6.2 0 0 0 0 64 100
11 2 3.1 58 90.6 4 6.2 0 0 0 0 64 100 12 1 1.6 36 56.2 27 42.2 0 0 0 0 64 100 Sumber: Hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2012
Pernyataan ketujuh, ‘Perusahaan memiliki jenjang karir yang jelas ‘,
terdapat 19 responden (29.7%) menyatakan sangat setuju, 39 responden (60.9%)
menyatakan setuju, dan 6 responden (9.4%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak
ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan
karyawan menjawab kurang setuju adalah karena perusahaan belum memiliki
jenjang karir yang jelas.
Pada pernyataan kedelapan ‘Semua karyawan mengetahui tentang program
jenjang karir yang diberikan perusahaan’, terdapat 2 responden (3.1%)
menyatakan sangat setuju, 58 responden (90.6%) menyatakan setuju, 4 responden
(6.2%) menyatakan kurang setuju, Dan tidak ada responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju
adalah karena tidak semua karyawan mengetahui tentang program jenjang karir
yang diberikan perusahaan.
Pernyataan kesembilan, ‘Perusahaan memberikan informasi yang jelas
mengenai jenjang karir’. terdapat 19 responden (29.7%) menyatakan sangat
setuju, 39 responden (60.9%) menyatakan setuju, dan 6 responden (9.4%)
menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah
karena perusahaan belum memberikan informasi yang jelas mengenai jenjang
karir.
menyatakan sangat setuju, 58 responden (90.6%) menyatakan setuju, dan 4
responden (6.2%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan responden
menjawab kurang setuju adalah karena program jenjang karir dalam perusahaan
belum dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
Pernyataan kesebelas, ‘Jenjang karir yang ada dapat membantu pencapaian
tujuan perusahaan’. terdapat 2 responden (3.1%) menyatakan sangat setuju, 58
responden (90.6%) menyatakan setuju, dan 4 responden (6.2%) menyatakan
kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah karena
jenjang karir yang ada belum dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan.
Pernyataan kedua belas, ‘Program jenjang karir harus sesuai dengan
keahlian karyawan’. terdapat 1 responden (1.6%) menyatakan sangat setuju, 36
responden (56.2%) menyatakan setuju dan 27 responden (42.2%) menyatakan
kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah karena
program jenjang karir belum sesuai dengan keahlian karyawan.
c. Kompensasi (X2)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kompensasi
Item Pernyat aan SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total F % F % F % F % F % F % 13 1 1.6 36 56.2 27 42.2 0 0 0 0 64 100 14 0 0 31 48.4 33 51.6 0 0 0 0 64 100 15 1 1.6 36 56.2 27 42.2 0 0 0 0 64 100 16 0 0 31 48.4 33 51.6 0 0 0 0 64 100 17 0 0 54 84.4 10 15.6 0 0 0 0 64 100 18 11 17.2 49 76.6 4 6.2 0 0 0 0 64 100
Sumber: Hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2012
Pada pernyataan ketiga belas ‘Penetapan gaji pokok yang didasarkan masa
kerja dan posisi sudah adil’, terdapat 1 responden (1.6%) menyatakan sangat
setuju, 36 responden (56.2%) menyatakan setuju, dan 27 responden (42.2%)
menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah
karena karyawan merasa penetapan gaji pokok yang didasarkan masa kerja dan
posisi belum adil.
Pernyataan ke empat belas, ‘Gaji pokok yang selama ini saudara/i terima
sudah sesuai dengan Upah Minimum Regional’, terdapat 31 responden (48.4%)
menyatakan setuju, dan 33 responden (51.6%) menyatakan kurang setuju. Dan
tidak ada responden yang menjawab sangat setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah karena gaji
pokok yang diterima karyawan belum sesuai dengan Upah Minimum Regional.
Pernyataan kelima belas, ‘Bonus yang diberikan sudah sesuai dengan
prestasi kerja saudara/i’, terdapat 1 responden (1.6%) menyatakan sangat setuju,
36 responden (56.2%) menyatakan setuju, dan 27 responden (42.2%) menyatakan
kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah karena
bonus yang diberikan belum sesuai dengan prestasi kerja karyawan.
Pernyataan keenam belas, ‘Dalam pemberian bonus, perusahaan
menyesuaikan dengan masa kerja saudara’. terdapat 31 responden (48.4%)
tidak ada responden yang menjawab sangat setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah karena dalam
pemberian bonus perusahaan belum menyesuaikannya dengan masa kerja
karyawan.
Pernyataan ketujuh belas, ‘Tunjangan yang diberikan sudah sesuai dengan
prestasi saudara’. terdapat 54 responden (84.4%) menyatakan setuju, 10
responden (15.6%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang
menjawab sangat setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan
responden menjawab kurang setuju adalah karena tunjangan yang diberikan
belum sesuai dengan prestasi karyawan tersebut.
Pernyataan kedelapan belas, ‘Pemberian tunjangan sudah layak untuk
mencukupi kebutuhan saudara’. terdapat 11 responden (17.2%) menyatakan
sangat setuju, 49 responden (76.6%) menyatakan setuju, 4 responden (6.2%)
menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju adalah