• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Validitas Isi

Validitas isi menunjuk suatu kondisi bagi sebuah instrumen yang

disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi (Sulistyorini,

2015: 165). Widoyoko (2015: 145) menjelaskan bahwa validitas isi

termasuk dalam validitas logis yang mengukur sejauh mana butir soal

dalam tes dapat mewakili dari instrumen tes yang ada. Analisis validitas

isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara materi dalam butir soal

pilihan ganda dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

indikator. Analisis validitas dapat dilihat pada lampiran 10. Berikut

merupakan tabel hasil analisis validitas isi.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi

Butir Soal Hasil Analisis Validitas Isi Keputusan

1 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

2 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

3 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

4 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

5 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

6 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

7 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Butir Soal Hasil Analisis Validitas Isi Keputusan

8 Materi yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Tidak Valid

9 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

10 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

11 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

12 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

13 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

14 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

15 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

16 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

17 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

18 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

19 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

20 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

21 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

22 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

23 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

24 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

25 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

26 Materi yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Tidak Valid

27 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Butir Soal Hasil Analisis Validitas Isi Keputusan

28 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

29 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

30 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan SK, KD, dan indikator.

Valid

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 28 butir soal pilihan ganda

dapat dikatakan valid dan 2 butir soal pilihan ganda tidak valid. Berikut

merupakan tabel yang berisi uraian butir soal pilihan ganda yang valid dan

tidak valid beserta persentasenya.

Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi

Kategori Keputusan Nomor Soal Jumlah Persentase (%) Materi yang terdapat

pada butir soal sesuai dengan materi yang

diuraikan pada indikator Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30 28 93,33%

Materi yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan materi yang diuraikan pada indikator

Tidak Valid 8, 26 2 6,67%

Jumlah 30 100%

Tabel 4.2 dapat diketahui 28 butir soal valid dengan besar

persentase sebesar 93,33%. Soal yang tergolong valid terdapat pada butir

soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, dan 30 atau terdapat pada semua butir soal.

Butir soal yang tidak valid ada 2 butir yaitu butir soal nomor 8, dan 26

sebesar 6,67%. Hasil persentase di atas, dapat dilihat kedalam bentuk

Gambar 4.1 Diagram Validitas Isi

Diagram pie di atas terlihat bahwa persentase validitas isi yang

tergolong valid sebesar 93,33%. Validitas isi yang tergolong tidak valid

sebesar 6,67%. Hal itu berarti sebagian besar butir soal yang berjumlah 28

butir dapat dikatakan valid dengan standar kompetensi, kompetensi dasar,

dan indikator.

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan instrumen yang jika digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama (Sugiyono, 2014: 173). Analisis reliabilitas dilakukan untuk

mengetahui keajagan suatu butir soal. Koefisien reliabilitas dapat dilihat

melalui koefisien Alpha pada Output Iteman. Koefisien Alpha digunakan

ketika mengukur tes yang mempunyai butir soal yang bersifat dikotomi

seperti pilihan ganda (Arifin, 2009: 264). Kriteria reliabilitas berkisar

antara 0 sampai dengan 1 yang berarti bahwa semkin tinggi indeks

reliabilitas suatu tes (mendekati 1), semakin tinggi pula ketepatannya

Diagram Validitas Isi

Valid (93,33%) Tidak Valid (6,67%)

(Kusaeri, 2012: 177). Berikut merupakan kriteria reliabilitas (Basuki,

2014: 119).

Tabel 4.3 Koefisien Reliabilitas

No. Koefisien Reliabilitas Makna

1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah 2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah 3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup 4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi 5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi Sumber: Basuki (2014: 119)

Tabel 4.3 di atas merupakan koefisien reliabilitas yang dibedakan

menjadi lima, yaitu koefisien reliabilitas pada angka di antara 0,00 – 0,19 bermakna korelasi yang amat rendah, di antara 0,20 – 0,39 bermakna korelasi yang rendah, di antara 0,40 – 0,69 bermakna korelasi yang cukup, di antara 0,70 – 0,89 bermakna korelasi yang tinggi, dan 0,90 –

1,00 bermakna korelasi yang amat tinggi. Berikut merupakan tampilan

hasil analisis relianilitas dalam Output Iteman.

Gambar 4.2 pada bagian yang dilingkari merupakan hasil koefisien

reliabilitas yang dilihat dari koefisien Alpha sebesar 0,710. Berdasarkan

kriteria yang disebutkan oleh Basuki, hasil penghitungan reliabilitas

dengan menggunakan software Iteman dihasilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Reliability Statistics

Alpha N of Items

0,710 30

Berdasarkan tabel 4.4 bahwa soal pilihan ganda ulangan akhir

semester genap mata pelajaran PKn kelas V tahun pelajaran 2014/2015 di

Kecamatan Depok memiliki reliabilitas sebesar 0,710 dari 30 butir soal.

Basuki (2014: 119) menyebutkan bahwa koefisien reliabilitas sebesar 0,70

sampai dengan 0,89 dikatakan tinggi. Hasil reliabilitas sebesar 0,710

sudah dapat dikatakan tinggi.

3. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar derajad kesukaran suatu butir soal. Tingkat kesukaran pada Output

Iteman dinyatakan dalam Prop. Correct (Azwar, 2015:151). Kriteria

dalam pengujian tingkat kesukaran bahwa besar tingkat kesukaran antara

0,00 sampai dengan 1,0 yang berarti tingkat kesukaran sebesar 0,00

menunjukkan soal tersebut sukar dan tingkat kesukaran sebesar 1,0

menunjukkan suatu soal dikatakan terlalu mudah (Arikunto, 2012: 223).

Kriteria tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Rakhmat dan Suherdi

Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Kesukaran

No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna

1 0,00 – 0,30 Sulit

2 0,31 – 0,70 Sedang

3 0,71 – 1,00 Mudah

Sumber: Rakhmat dan Suherdi (2001: 192)

Tabel 4.5 merupakan kriteria tingkat kesukaran berkisar antara 0,00 –

0,30 yang termasuk sukar, antara 0,31 – 0,70 yang termasuk sedang, dan 0,71 – 1,00 yang termasuk mudah. Proporsi tingkat kesukaran normal yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Sulistyorini, 2009: 174).

Tabel 4.6 Proporsi Tingkat Kesukaran

Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi

Mudah 30%

Sedang 50%

Sulit 20%

Sumber: Sulistyorini (2009: 174)

Tabel 4.6 merupakan proporsi tingkat kesukaran dengan kategori

mudah sebesar 30%, kategori sedang sebesar 50%, dan kategori sulit

sebesar 20%. Tingkat kesukaran yang baik jika memenuhi proporsi

tersebut. Berikut merupakan tampilan gambar hasil output tingkat

kesukaran dengan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.

Gambar 4.2 merupakan hasil analisis butir soal dengan bantuan

software MicroCat Iteman versi 3.00 yang diambil tiga butir soal yang

memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, dan sulit.

Butir soal nomor 11 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,523 yang

tergolong sedang. Butir soal nomor 15 memiliki tingkat kesukaran sebesar

0,288 yang tegrolong sulit. Butir soal nomor 18 memiliki tingkat

kesukaran sebesar 0,971 yang tergolong mudah. Nilai tingkat kesukaran

pada butir soal nomor 11, 15, dan 18 menghasilkan nilai yang sama

dengan nilai dari kunci jawaban pada bagian Prop. Endorsing yang diberi

tanda bintang (*).

Hasil analisis tingkat kesukaran dengan menggunakan software MicroCat

Iteman versi 3.00 berdasarkan kriteria yang disebutkan Rakhmat (2001:

192) dihasilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran

No Item Tingkat Kesukaran Klasifikasi 1 0,816 MUDAH 2 0,617 SEDANG 3 0,260 SULIT 4 0,624 SEDANG 5 0,520 SEDANG 6 0,540 SEDANG 7 0,887 MUDAH 8 0,865 MUDAH 9 0,327 SEDANG 10 0,944 MUDAH 11 0,523 SEDANG 12 0,490 SEDANG 13 0,690 SEDANG 14 0,578 SEDANG 15 0,288 SULIT 16 0,819 MUDAH 17 0,878 MUDAH

No Item Tingkat Kesukaran Klasifikasi 18 0,971 MUDAH 19 0,727 MUDAH 20 0,271 SULIT 21 0,435 SEDANG 22 0,870 MUDAH 23 0,690 SEDANG 24 0,529 SEDANG 25 0,358 SEDANG 26 0,741 MUDAH 27 0,434 SEDANG 28 0,836 MUDAH 29 0,510 SEDANG 30 0,354 SEDANG

Tabel 4.7 merupakan hasil yang terlihat bahwa soal pilihan ganda

ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran

PKn kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesukaran yang

beragam. Tingkat kesukaran yang tergolong mudah sebanyak 11 butir

soal dari 30 soal. Tingkat kesukaran yang tergolong sedang sebanyak 16

butir soal dari 30 soal. Tingkat kesukaran yang tergolong sulit sebanyak 3

butir soal dari 30 soal. Arikunto (2012: 222) menyebutkan bahwa soal

yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Hal

ini berarti sebanyak 16 butir soal tergolong tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sulit yaitu tergolong sedang. Hasil yang analisis butir soal pada

tabel 4.7 dapat dilihat melalui tabel persentase berikut ini.

Tabel 4.8 Persentase Tingkat Kesukaran

Kategori Butir Jumlah Persentase

Mudah 1, 6, 7, 10, 16, 17, 18, 19, 22, 26, 28 11 36,67 % Sedang 2, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 21, 23, 24, 25, 27, 29, 30 16 53,33 % Sulit 3, 15, 20 3 10 % Jumlah 30 100 %

Tabel 4.8 didapatkan hasil persentase tingkat kesukaran sebesar

36,67% pada kategori mudah, butir soal nomor 1, 6, 7, 10, 16, 17, 18, 19,

22, 26, dan 28 sebanyak 11 butir soal. Hasil persentase tingkat kesukaran

sebesar 53,33% pada kategori sedang, butir soal nomor 2, 4, 5, 8, 9, 11,

12, 13, 14, 21, 23, 24, 25, 27, 29, dan 30 sebanyak 16 butir soal. Hasil

persentase tingkat kesukaran sebesar 10% pada kategori sulit, butir soal

nomor 3, 15, dan 20 sebanyak 3 butir soal. Hasil persentase di atas, dapat

dilihat kedalam bentuk diagram pie berikut ini.

Gambar 4.4 Diagram Tingkat Kesukaran

Diagram pie pada gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat tiga warna

yaitu warna biru, warna merah, dan warna hijau. Warna biru dengan

persentase tingkat kesukaran sebanyak 36,67% termasuk dalam kategori

mudah. Warna merah dengan persentase tingkat kesukaran sebanyak

53,33% termasuk dalam kategori sedang. Warna hijau dengan persentase

tingkat kesukaran sebanyak 10% termasuk dalam kategori sulit. Hasil

tingkat kesukaran tersebut memiliki proporsi tingkat kesukaran sebesar

36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Proporsi tersebut kurang

Diagram Tingkat Kesukaran

Mudah (36,67%) Sedang (53,33%) Sulit (10%)

sesuai dengan proporsi yang dijelaskan oleh Sulistyorini (2009: 174)

dengan persentase sebesar 30% mudah, 50% sedang, dan 20% sulit.

Tingkat kesukaran dengan kategori sedang memiliki persentase yang

mendekati proporsi normal yaitu 53,33% sedangkan proporsi normal 50%,

namun tingkat kesukaran dengan kategori mudah dan sulit memiliki

persentase yang cukup jauh 36,67% mudah dan 10% sulit sedangkan

proporsi normal 30% mudah dan 20% sulit.

4. Daya Beda

Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu

membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan

peserta didik yang kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria

tertentu (Arifin, 2009: 273). Analisis daya beda dilakukan untuk

mengetahui butir soal yang mampu membedakan siswa yang menguasai

materi dan yang kurang menguasai materi. Daya beda pada Output Iteman

dinyatakan dalam Point Biserial (Azwar, 2015: 151). Kriteria dalam

pengujian daya beda adalah berkisar antara –1,00 sampai dengan +1,00 (Kusaeri, 2012: 176). Kriteria daya beda berdasarkan Arikunto (2012: 232)

seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9 Kriteria Daya Beda

No. Kriteria Daya Beda Makna 1 0,00 – 0,20 Jelek 2 0,21 – 0,40 Cukup 3 0,41 – 0,70 Baik 4 0,71 – 1,00 Baik sekali Sumber: Arikunto (2012 : 232)

Tabel 4.9 merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 – 0,20 yang bermakna jelek, 0,21 – 0,40 bermakna cukup, 0,41 – 0,70 bermakna baik, dan 0,71 – 1,00 bermakna baik sekali. Berikut merupakan tampilan dari hasil analisis daya beda dengan bantuan software MicroCat Iteman versi

3.00.

Gambar 4.5 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman Versi 3.00

Gambar 4.5 pada butir soal nomor 11 memiliki daya beda sebesar

0,440 tergolong baik memiliki nilai tingkat kesukaran yang sedang. Butir

soal nomor 15 memiliki daya beda sebesar 0,213 tergolong cukup yang

memiliki nilai tingkat kesukaran yang sulit. Butir soal nomor 18 memiliki

daya beda sebesar 0,293 tergolong cukup yang memiliki tingkat kesukaran

yang mudah. Berdasarkan kriteria yang disebutkan oleh Arikunto (2012:

232), hasil penghitungan daya beda dengan menggunakan software

Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Beda

No Butir Daya Beda Klasifikasi

1 0,335 CUKUP 2 0,263 CUKUP 3 0,193 JELEK 4 0,333 CUKUP 5 0,353 CUKUP 6 0,392 CUKUP 7 0,328 CUKUP 8 0,336 CUKUP 9 0,209 JELEK 10 0,293 CUKUP 11 0,440 BAIK 12 0,306 CUKUP 13 0,321 CUKUP 14 0,334 CUKUP 15 0,213 CUKUP 16 0,385 CUKUP 17 0,384 CUKUP 18 0,293 CUKUP 19 0,413 BAIK 20 0,391 CUKUP 21 0,353 CUKUP 22 0,286 CUKUP 23 0,328 CUKUP 24 0,135 JELEK 25 0,271 CUKUP 26 0,455 BAIK 27 0,403 CUKUP 28 0,314 CUKUP 29 0,451 BAIK 30 0,409 CUKUP

Tabel 4.10 terlihat bahwa soal ulangan akhir semester genap tahun

pelajara 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok

memiliki daya beda yang bervariasi. Daya beda yang tergolong jelek

terdapat 3 soal dari 30 soal yaitu pada butir soal nomor 3, 9, dan 24. Daya

beda yang tergolong cukup terdapat 23 soal dari 30 soal yaitu pada butir

25, 27, 28, dan 30. Daya beda yang tergolong baik terdapat 4 soal dari 30

soal yaitu pada butir soal nomor 11, 19, 26, dan 29. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa sebanyak 23 soal tergolong soal cukup dan 4 soal

tergolong baik yang dapat membedakan antara siswa yang memiliki

pemahaman yang baik dan memiliki pemahaman yang kurang. Hasil di

atas, dapat dilihat dalam bentuk tabel persentase berikut ini.

Tabel 4.11 Persentase Daya Beda

Kategori Butir Jumlah Persentase

Jelek 3, 9, 24 3 10% Cukup 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 30 23 76,67% Baik 11, 19, 26, 29 4 13,33% Baik Sekali – 0 0 % Jumlah 30 100 %

Tabel 4.11 terlihat bahwa presentase daya beda sebanyak 10%

dengan kategori jelek pada butir soal nomor 3, 9 dan 24 sebanyak 3 butir

soal. Persentase daya beda sebanyak 76,67% dengan kategori cukup pada

butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21,

22, 23, 25, 27, 28, dan 30 sebanyak 23 butir soal. Persentase daya beda

sebanyak 13,33% dengan kategori baik pada butir soal nomor 11, 19, 26,

dan 29 sebanyak 4 butir soal. Persentase daya beda sebanyak 0% dengan

kategori baik sekali menunjukkan bahwa tidak ada butir soal yang

mendapatkan daya beda dengan kategori baik sekali. Hasil persentase di

Gambar 4.6 Diagram Daya Beda

Diagram pie pada gambar 4.6 terlihat bahwa terdapat tiga warna

yaitu warna biru, warna merah, dan warna hijau. Warna biru dengan

persentase daya beda sebanyak 10% termasuk dalam kategori jelek.

Warna merah dengan persentase daya beda sebanyak 76,67% termasuk

dalam kategori cukup. Warna hijau dengan persentase daya beda

sebanyak 13,33% termasuk dalam kategori baik. Hasil persentase daya

beda di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar soal memiliki daya beda

yang baik dengan persentase daya beda sebanyak 70%.

5. Efektifitas Pengecoh

Analisis efektifitas pengecoh dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana peserta didik terkecoh dalam menjawab soal pilihan ganda.

Pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik yang memilih pengecoh

itu mendekati jumlah ideal (Arifin, 2009: 279). Arikunto (2012: 234)

menyebutkan bahwa suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan

baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Pengecoh dikatakan

berfungsi jika semua pengecoh ada pemilihnya dan dikatakan tidak

berfungsi jika ada pengecoh yang tidak ada pemilihnya (Azwar, 2015:

Diagram Daya Beda

Jelek (10%) Cukup (76,67%) Baik (13,33%)

143). Efektifitas pengecoh pada Output Iteman dinyatakan dalam Prop.

Endorsing (Azwar, 2015: 151). Berikut merupakan tampilan dari hasil

analisis efektifitas pengecoh dengan bantuan software MicroCat Iteman

versi 3.00.

Gambar 4.7 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman Versi 3.00

Gambar 4.7 pada butir soal nomor 11 memiliki pengecoh pada

pilihan jawaban A, B, dan D yang memiliki daya beda pada alternative

statistics yang bernilai negatif yang berarti pengecoh berfungsi

sebagaimana mestinya atau pemilihnya berasal dari siswa yang kurang

cakap (Azwar, 2015: 151). Butir soal nomor 15 memiliki pengeoch pada

pilihan jawaban A, dan B yang memiliki daya beda pada alternative

statistics yang bernilai negatif sedangkan pengecoh D memiliki daya beda

yang positif. Butir soal nomor 18 memiliki pengecoh B, C, dan D yang

memiliki daya beda yang negatif. Kunci jawaban yang terdapat tanda

positif. Surapranata (2009: 131) menyatakan bahwa kunci jawaban yang

yang memiliki daya beda pada alternative statictics yang positif

menunjukkan bahwa kunci jawaban sudah berfungsi.

Berikut merupakan hasil analisis efektifitas pengecoh dengan bantuan

software MicroCat Iteman versi 3.00 sebanyak 30 butir soal.

Tabel 4.12 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh

No Butir Prop. Endorsing Hasil (%) Kategori 1 A 0,816 B 0,061 C 0,078 D 0,042 81,6% 6,1% 7,8% 4,2% Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 2 A 0,109 B 0,617 C 0,115 D 0,154 10,9% 61,7% 11,5% 15,4%

Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik 3 A 0,477 B 0,260 C 0,145 D 0,113 47,7% 26% 14,5% 11,3%

Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik 4 A 0,236 B 0,091 C 0,624 D 0,047 23,6% 9,1% 62,4% 4,7%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 5 A 0,109 B 0,215 C 0,148 D 0,520 10,9% 21,5% 14,8% 52%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban 6 A 0,323 B 0,065 C 0,540 D 0,068 32,3% 6,5% 54% 6,8%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik 7 A 0,068 B 0,029 C 0,887 D 0,014 6,8% 2,9% 88,7 1,4%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 8 A 0,865 B 0,072 C 0,036 D 0,025 86,5% 7,2% 3,6% 2,5% Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 9 A 0,018

B 0,513

1,8% 51,3%

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik

No Butir Prop. Endorsing Hasil (%) Kategori C 0,327 D 0,126 32,7% 12,6% Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik 10 A 0,017 B 0,944 C 0,017 D 0,018 1,7% 94,4% 1,7% 1,8%

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 11 A 0,168 B 0,145 C 0,523 D 0,164 16,8% 14,5% 52,3% 16,4%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik 12 A 0,490 B 0,311 C 0,094 D 0,098 49% 31,1% 9,4% 9,8% Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik 13 A 0,007 B 0,280 C 0,690 D 0,022 0,7% 18% 69% 2,2%

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 14 A 0,171 B 0,129 C 0,578 D 0,111 17,1% 12,9% 57,8 11,1%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik 15 A 0,267 B 0,290 C 0,288 D 0,150 26,7% 29% 28% 15%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik 16 A 0,819 B 0,070 C 0,060 D 0,048 81,9% 7% 6% 4,8% Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 17 A 0,048 B 0,031 C 0,878 D 0,039 4,8% 3,1% 87,8% 3,9%

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 18 A 0,971 B 0,020 C 0,007 D 0,003 97,1% 2% 0,7% 0,3% Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 19 A 0,081 B 0,038 C 0,727 D 0,150 8,1% 3,8% 72,7% 15%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik 20 A 0,271 B 0,034 C 0,280 D 0,413 27,1% 3,4% 28% 41,3% Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik

No Butir Prop. Endorsing Hasil (%) Kategori 21 A 0,340 B 0,435 C 0,089 D 0,135 34% 43,5% 8,9% 13,5%

Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik 22 A 0,027 B 0,027 C 0,870 D 0,073 2,7% 2,7% 87% 7,3%

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik 23 A 0,690 B 0,035 C 0,020 D 0,257 69% 3,5% 2% 25,7% Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik 24 A 0,063 B 0,529 C 0,402 D 0,007 6,3% 52,9% 40,2% 0,7%

Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 25 A 0,285 B 0,306 C 0,358 D 0,043 28,5% 30,6% 35,8% 4,3%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 26 A 0,016 B 0,741 C 0,181 D 0,057 1,6% 74,1% 18,1% 5,7%

Pengecoh tidak berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik 27 A 0,135 B 0,288 C 0,132 D 0,434 13,5% 28,8% 13,2% 43,4%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban 28 A 0,836 B 0,063 C 0,060 D 0,039 83,6% 6,3% 6% 3,9% Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 29 A 0,510 B 0,102 C 0,128 D 0,255 51% 10,2% 12,8% 25,5% Kunci jawaban

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik 30 A 0,339 B 0,150 C 0,151 D 0,354 33,9% 15% 15,1% 35,4%

Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Pengecoh berfungsi dengan baik Kunci jawaban

Tabel 4.12 tentang efektifitas pengecoh di atas bahwa butir soal

6,1% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik

karena Arikunto (2012: 234) menyatakan bahwa pengecoh yang dapat

dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%

pengikut tes. Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar

7,8% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.

Pengecoh D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 4,2% yang

berarti kategori pengecoh tidak berfungsi dengan baik karena pengecoh

dipilih kurang dari 5% pengikut tes. Opsi A sebagai kunci jawaban

dengan nilai sebesar 81,6%

Butir soal nomor 2 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan nilai

sebesar 61,7%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar

10,9% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.

Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 11,5% yang

termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D

memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 15,4% yang termasuk

kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.

Butir soal nomor 3 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan nilai

26%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 47,7%

yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh

C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 14,5% yang termasuk

kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki

hasil persentase pengecoh sebesar 11,3% yang termasuk kategori

Butir soal nomor 4 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan nilai

62,4%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 23,6%

yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh

B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 9,1% yang termasuk

kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki

hasil persentase pengecoh sebesar 4,7% yang termasuk kategori pengecoh

yang tidak berfungsi dengan baik.

Dokumen terkait