• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: ANALISIS IBLIS DALAM TAFSI@R FI@ Z{ILA<L AL-QUR’A>N DAN

D. Validitas dua mufassir

Dari perbedaan penafsiran Sayyid Qut}b dan al-Qurt}ubi diatas yang mana Sayyid Qut}b mengatakan bahwa Iblis itu bukan jenis malaikat, melainkan hanya ada bersama mereka pada waktu itu. Seandainya Iblis itu termasuk golongan malaikat, niscaya dia tidak akan melanggar perintah Allah. Sedangkan dalam tafsirnya al-Qurt{ubi<, beliau mengemukakan pendapatnya Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Iblis itu merupakan salah satu jenis dari golongan malaikat. Namanya adalah Azazil, ia merupakan malaikat yang mulia.

Maka validitas atau yang paling mendekati kebenaran adalah pendapatnya Sayyid Qut}b hal ini dikuatkan dan didukung oleh penafsiran Quraish Shihab di dalam tafsir al-Mis}ba>h yang mengatakan apakah asal-usul kejadian Iblis? Apakah ia dari jenis malaikat yang menurut informasi riwayat tercipta dari cahaya, atau dari jenis jin yang menurut al-Qur’an tercipta dari api? al-Qur’an tegas menyatakan bahwa: “Iblis dari jenis jin” (QS. al-Kahfi [18]:50).

Penggalan ayat illa> Ibli>s aba> dengan tetapi Iblis enggan, bukan seperti

terjemahan Tim Departemen Agama dalam ‚al-Qur’an dan Terjemahnya‛ kecuali

Iblis. Bila kata illa> diterjemahkan dengan kecuali maka Iblis termasuk kelompok malaikat, jika illa> diterjemahkan tetapi maka Iblis termasuk kelompok jin.

81

Iblis menolak sujud bukan dengan alasan bahwa sujud kepada Adam adalah syirik, seperti dugaan sementara orang yang sangat dangkal pemahamannya. Keengganannya bersumber dari keangkuhan yang menjadikan ia menduga dirinya

lebih baik dari Adam.5

Quraish Shihab juga menafsirkan surah al-Kahfi ayat 50 yang menjadi pendukung surah al-Baqarah ayat 34 bahwa Iblis adalah dari jenis jin, yang diciptakan dari api dan menganggap dirinya lebih mulia dari Adam sehingga merasa tidak wajar sujud kepadanya, maka dengan keengganannya itu ia mendurhakai perintah Tuhannya. Demikian Iblis telah menjadi musuh manusia sejak dahulu, maka patutkah kamu mengambil ia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin dan penolong kamu selain dari Aku, sedang kamu semua mengetahui bahwa mereka terhadap kamu secara khusus adalah musuh? Amat buruklah ia, yakni Iblis dan keturunan serta pembantu-pembantunya sebagai pengganti Allah bagi orang-orang yang zalim.6

5M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishba>h, Vol.1(Jakarta: Lentera Hati, 2002.), 150-151. 6M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishba>h, Vol.8(Jakarta: Lentera Hati, 2002.), 76.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan studi kritis dari seluruh uraian diatas terkait dengan penjelasan tentang penafsiran kata ‚illa> Ibli>s‛ yang terdapat dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 34 dalam Tafsi@r fi@ Z{ila<l al-Qur’a>n karya Sayyid Qut}b dan Tafsi>r al-Jami@‘ li Ah{ka>m al-Qur’a>n karya al-Qurt}ubi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam Tafsi@r fi@ Z{ila<l al-Qur’a>n, Sayyid Qut}b menafsirkan kata ‚illa> Ibli>s‛ dengan menyatakan bahwa iblis itu bukan jenis malaikat, melainkan hanya ada bersama mereka pada waktu itu. Sedangkan al-Qurt}ubi didalam tafsirnya menyatakan bahwa iblis adalah bagian dari malaikat. namanya adalah Azazil. Ia merupakan malaikat yang mulia. Ketika ia durhaka kepada Allah maka Allah murka kepadanya lalu melaknatinya, kemudian ia menjadi setan.

2. Dalam penafsirannya Sayyid Qut}b dan al-Qurt}ubi memiliki kesamaan metode penafsiran yaitu menggunakan metode tahlili dan sistematika keduanya memakai mushafi. Sedangkan perbedaan keduanya antara lain terdapat di corak dan generasi mufassir. Sayyid Qut}b bercorak adabi Ijtima’i dan al-

Qurt}ubi bercorak fiqih selain itu perbedaan yang sangat menonjol pada

mereka adalah Sayyid Qut}b termasuk ulama dari generasi mufassir kontemporer, sedangkan al-Qurt}ubi merupakan seorang mufassir dari generasi klasik.

3. Validitas atau yang paling mendekati kebenaran adalah pendapatnya Sayyid Qutb hal ini dikuatkan dan didukung oleh penafsiran Quraish Shihab di dalam tafsir al-Mis}ba>h yang mengatakan apakah asal-usul kejadian Iblis? Apakah ia

83

dari jenis malaikat yang menurut informasi riwayat tercipta dari cahaya, atau dari jenis jin yang menurut al-Qur’an tercipta dari api? al-Qur’an tegas menyatakan bahwa: “Iblis dari jenis jin” (QS. al-Kahfi [18]:50).

B. Saran-Saran

Penelitian tentang Iblis menurut penafsiran Sayyid Qut}b dan al-Qurt}ubi ini tentu saja sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian lebih lanjut, agar dapat diraih pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan metode penafsiran, kajian penafsiran dan lebih mendalam lagi untuk mengkaji latar belakang dan kecenderungan dalam berfikir keduanya. Selain itu juga, penelitian perbandingan untuk menguji kebenaran hasil penafsiran para mufassir, sehingga akan bermanfaat bagi tambahnya khazanah keilmuan di bidang tafsir dan hadis.

Kemudian, untuk lebih giat lagi mengadakan kajian-kajian dengan menggali karya- karya ulama salaf dengan harapan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam penelitian ini dan bermanfaat bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Abiraja, Suhendi. Setan, Skak Mat! Strategi Menghadapi Setan. Bandung: Mizania, 2008.

Agama RI, Kementerian. Al-Quran dan Tafsirnya. Jakarta: Widya Cahaya, 2011.

Agama RI, Departemen. Al-Quran dan Tafsirnya. Jakarta: Lentera Abadi, 2010. Alaydrus, Muhammad Syahir. Perjumpaan Dengan Iblis. Bandung: Mizania,

2013.

Bahnasawi, K.Salim. Butir- butir Pemikirannya Sayyid Quthb Menuju Pembaruan Gerakan Islam. Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Baidan, Nashruddin. Metode penafsiran Al-Qur’an (kajian kritis terhadap ayat- ayat yang beredaksi mirip). Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR., tt.

Baraja, Durrah. Kejujuran Iblis Kepada Rasulullah SAW. Solo: Balqis Queen, 2008.

Chirzin, Muhammad. Jihad Menurut Sayid Quthb dalam Tafsir Ẓilāl. Solo: Era Intermedia, tt.

al-Dawudi. T{abaqa<t al-Mufassiri<n. Beirut: Da<r al-‘Ilmiyah, tt.

Ensiklopedia Islam, Dewan Redaksi. Ensiklopedi islam 4. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, tt.

Farhun, Ibn. al-Di<ba<j al-Mazhab Fi Ma’rifah A’ya<n ‘Ulama<’ al-Mazhab. Beirut: Da<r al-Fikr, tt.

al-Farma<<wi<, ‘Abd al-H{ayy. al-Bidayah Fi Tafsir al-Maudhu’I. Kairo: Dar al-

Kutub al ‘Arabiyah, 1976.

al-Haetami, M. Iqbal. Menyibak Tabir Alam Ghaib. Depok: QultumMedia, tt. Haji< Khali<fah, Kasyf al-Zunu<n ‘An Asa<mi< al-Kutub wa al-Funu<n, I, (Beirut: Da<r

al-Fikr, 1994.

Hidayat, Nuim. Sayyid Quthb Biografi dan Kejernihan Pemikirannya. Jakarta: Gema Insani, 2005.

Katsir , Ibnu. Kisah para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2011. Kauma, Fuad. Wajah-wajah Iblis. Jakarta: Kalam Mulia, 1999.

al-Khalidi, Shalah Abdul Fatah. Pengantar Memahami Tafsir fī Dzilal Alquran Sayyid Quthb. Solo: Era Intermedia, 2001.

al-Khu<<<<li<<, Amin. Mana<hij al-Tajdi<d. Mesir: Da<r al-Ma’rifah, 1961.

Mustaqim, Abdul. Metode penelitian Al-Qur’an dan tafsir.Yogyakarta: Idea Press 2015.

Nasir, M. Ridlwan. Memahami Al-Qur’an perspektif baru metodologi tafsir muqaran. Jakarta: PT. Magenta Bhakti Guna, 1994.

Quthb, Sayyid. Mengapa Saya Dihukum Mati?. Terj. Ahmad Djauhar Tanwiri. Bandung:Penerbit Mizan, 1986.

……….. fi Dzilalil Quran Juz Pertama. terj. BEY Arifin dan

Jamaluddin Kafie. Surabaya: Bina Ilmu, 1982.

……….. Tafsir Fi Zhilalil Quran, jilid 1, terj. As’ad Yasin, Abdul Aziz. SB, dkk. Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

al-Qattan, Manna Khalil. Study Ilmu-ilmu Alquran. terj. Mudzakir AS. Bogor: Pustaka Lintera Antar Nusa, 2012.

al-Qurthubi. Tafsir Jami’ Li Ahkamil Quran. Damaskus, Darul Fikr, 1993.

al-Qurthubi, Tafsir Jami’ Liahkam al-Qur’an, terj. Asmuni. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

Salim, Abdul Muin. Metodologi ilmu tafsir.Yogyakarta: TERAS, 2010.

Shihab, M.Quraish. Yang halus dan Tak Terlihat; Setan dalam al-Qur’an. Ciputat: Lentera Hati, 2007.

……….Tafsir al-Misbah. Cairo: Lentera Hati, 1999. ……….Yang Tersembunyi. Jakarta: Lentera Hati, 2006.

……….Tafsir al-Misbah Vol.2. Jakarta: Lentera hati, 2012.

Syofyan, Syofrin. Iblis Musuh Manusia Hingga Hari Kiamat. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Shalih Al-Ubaid, bin Abdul aziz. Menangkal Teror Setan. Jakarta: Griya Ilmu, 2004.

El-Saha, M. Ishom dan Saiful Hadi. Sketsa Alquran Tempat, Tokoh, Nama dan istilah dalam Alquran. t.k.: PT. Lista Fariska Putra, 2005.

al-Shiddieqi, Hasbi. Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Quran/Tafsir. Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

UNINUS, MTFI Fak. Ushuluddin. Tafsir al-Jami’ah, I. Bandung: Pustaka, 1990. Wajdi<, Muhammad Fari<d. Da<’irah al-Ma’a<rif al-Qarn al-‘Isyri<n, VII. t.k.: t.p.,tt. al-Yaqz{a<n, Abu<. Dira<sat fi al-tafsi<r wa Rija<lah. t.k.: t.p., tt.

A. Zaini, Abdullah. “Implikasi Al-Qira’at Al-Sab’u Terhadap Hukum Dalam Tafsir Al-Qurthubi” , Tesis tidak diterbitkan, Bidang Konsentrasi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, 2011.

Dokumen terkait