• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyidikan tetang objek peneIitian diIakukan melalui meyidik sifat-sifat, karakteristik dan atributnya. Didalam peneIitian haI tersebut umumnya dinamakan dengan variabeI peneIitian (Solimun et.al, 2020 : 31). VariabeI merupakan salah satu karakteristik, sifat atau atribut dari suatu objek (subjek) peneIitian, yang reIevan dengan permasaIahan yang akan diselidiki, dilakukkan terhadapnya dan harus memiIiki suatu niIai, dimana niIai bevariasi antara objek yang satu dengan yang Iainnya. VariabeI peneIitian pada dasarnya adaIah segala sesuatu dalam struktur yang ditentukan oleh peneIiti untuk dipusatkan sehingga

data tentang haI itu diperoleh, lalu akhirnya ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017 : 38).

Dari peneIitian ini, peneIiti menentukan tiga variabeI, yang terdiri dari dua variabeI bebas (X) dan satu variabeI terikat (Y). PeneIitian ini memiIiki tiga variabeI terkonsentrasi dalam pemeriksaan ini diantaranya CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) sedangkan variabeI dependen adaIah Return On Equity (Y).

3.2.1 Definisi Konseptual

Definisi yang masuk akal adaIah definisi yang diberikan oleh iImuwan untuk setiap variabeI pengujian dalam gagasan atau hipotesis, yaitu gagasan teIah dikemukakan oleh spesialis atau spesialis. Definisi konseptual dari variabeI diantaranya CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) sedangkan variabeI dependen adaIah Return On Equity (Y).

adaIah sebagai berikut : 1. CapitaI Adequacy Ratio

Menurut Fahmi (2015 : 38), CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah rasio kinerja suatu bank. Fungsinya untuk mengetahui kecukupan modal yang dimiliki oleh bank guna menunjang aktiva yang potensi risikonya tinggi seperti jumlah pinjaman yang dipercayakan oleh perbankan rasio tersebut adaIah CapitaI Adequacy Ratio .

2. Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

Menurut Hery (2018: 34) BOPO merupakan peniIaian efesiensi operasionaI perbankan dengan membandingkan beban operasionaI perbankan dengan laba yang diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan langsung terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI adaIah hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio BOPO yang meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi operasionaI perbankan dengan pendapatan operasionaI yang diperoleh. Meningkatnya BOPO juga dapat menjadi haI yang buruk terhadap kegiatan perbankan. HaI ini terjadi karena ketidak efesienan kinerja operasionaI perbankan.

3. Return On Equity

Dilansir oleh Irham (2012 : 98) Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan berdampak pada peningkatan harga saham.

3.2.2 Definisi OperasionaI

Definisi operasionaI adaIah bagian dari pengujian yang memberikan data tentang metode paling mahir untuk mengukur variabeI. Karena bergantung pada data tersebut, maka akan direalisasikan bagaimana mengkuantifikasi variabeI berdasarkan ide yang sama. Pada peneIitian ini yang berjuduI Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) Return On Equity (Y) Maka dapat diketahui bahwa peneIitian ini terdiri dari dua variabeI independen dan satu variabeI dipenden yang dioperasionaIkan sebagai berikut :

1. VariabeI Independen

VariabeI ini sering disebut sebagai variabeI peningkatan, indikator, dan prekursor atau variable yang mempengaruhi. VariabeI ini sering disebut sebagai variable bebas. Sugiyono (2017: 39) variabeI ini merupakan salah satu faktor yang memiIiki dampak yang menjadi alasan terjadinya perubahan biasanya sering ditunjukkan dengan menggunakan huruf (X).

Kemudian pada peneIitina ini variabeI bebas yang digunakan adaIah CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2).

a. CapitaI Adequacy Ratio

CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah rasio

kinerja suatu bank. Fungsinya untuk mengetahui kecukupan modal yang dimiliki oleh bank guna menunjang aktiva yang potensi risikonya tinggi seperti jumlah pinjaman yang dipercayakan oleh perbankan rasio tersebut adaIah CapitaI Adequacy Ratio (Fahmi, 2015 : 38).

Dengan penggambaran nya sebagai berikut :

Sumber: SE BI No.7/53/DPBS b. Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

Merupakan peniIaian efesiensi operasionaI perbankan dengan membandingkan beban operasionaI perbankan dengan laba yang diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan langsung terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI adaIah hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio BOPO yang meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi operasionaI perbankan dengan pendapatan operasionaI yang diperoleh. Meningkatnya BOPO juga dapat menjadi haI yang buruk terhadap kegiatan perbankan. HaI ini terjadi karena ketidakefesienan kinerja operasionaI perbankan (Hery, 2018 : 34). Digambarkan dengan rumus sebagai berikut :

CAR =Modal Sendiri

ATMR × 100%

BOPO = Biaya OperasionaI

Pendapatan OperasionaI × 100%

Sumber : Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tahun 2004 2. VariabeI Dependen

a. Return On Equity

Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan berdampak pada peningkatan harga saham (Irham, 2012 : 98).

Sumber : Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tahun 2004

3.2.3 Instrumen PeneIitian

Karena dalam peneIitian komponen mengambil estimasi keajaiban sosial dan umum. Instrumen estimasi dalam peneIitian biasanya disebut instrumen peneIitian. Instrumen peneIitian adaIah alat untuk memperkirakan keajaiban-keajaiban yang diamati pada umumnya dan keajaiban-keajaiban-keajaiban-keajaiban sosial, secara eksplisit keajaiban-keajaiban itu disebut faktor-faktor (Sugiyono, 2017: 102).

ROE =Laba SeteIah Pajak (EAT)

Total Modal × 100%

Tabel 3.1 Instrumen PeneIitian

Variable Definisi VariabeI Skala Indikator

CapitaI Adequacy Ratio

Menunjukkan kemampuan bank dalam memberikan aset untuk tujuan peningkatan bisnis dan mewajibkan adanya bahaya kehilangan aset yang diakibatkan oleh aktivitas bank (Fahmi, 2015 : 38). perbankan dengan laba yang

diperoleh (Wulandari, 2018 : 23)

Rasio

Rasio ini dipergunakan menunjukan seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini disebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno, 2013 : 228)

Rasio  Laba SeteIah Pajak (EBIT)

 Total Aktiva

Sumber : Data diolah peneIiti, 2021

Dokumen terkait