• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP RETURN ON EQUITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP RETURN ON EQUITY"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Sidang Proposal Semester Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh : Sarah Nurfadilah NPM. 1710631030156

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

KARAWANG

2021

(2)

ii Oleh : Sarah Nurfadilah NPM. 1710631030156

PROPOSAL

Dinyatakan TeIah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Sebagai Proposal Tugas Akhir Program Studi S1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa

Karawang Menyetujui : Pembimbing,

Nana Diana, SE., M.E.Sy., CT NIDN:0004128901

Mengetahui :

Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Dekan,

DR. Hawignyo, S.E., MM.

NIP: 196011291984011001

Koordinator

Program Studi S1 Akuntansi

Dian Hakip Nurdiansyah, S.E., MM.

NIDN: 0401108401

(3)

iii

(Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2016-2020) Sarah Nurfadilah

NPM. 1710631030156

SKRIPSI

TeIah Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Seminar Proposal Pada Hari :

Dan dinyatakan TeIah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Sebagai Proposal Tugas Akhir Program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang

Menyetujui :

Penguji ii, Penguji iii,

……….. ……….

Penguji I,

………

(4)

iv NPM : 1710631030156

Fakuktas : Ekonomi Program Studi : S1 Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa naskah dengan judul:

“Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020)”

Adalah hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan baik secara keseluruhan maupun sebagian, dalam bentuk apapun. Naskah ini sepenuhnya merupakan karya intelektual saya dan sumber yang menjadi rujukan dalam naskah ini telah saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali yang menyangkut ekspresi kalimat dan desain penulisan. Apabila pernyataan yang saya buat tidak sesuai dengan yang sebenarnya, maka saya bersedia dikenakan sanksi baik akademik maupun pidana.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Karawang, 10 Februari 2022 Yang menyatakan,

Sarah Nurfadilah . NPM. 1710631030156

(5)

v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademik Universitas Singaperbangsa Karawang, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sarah Nurfadilah NPM : 1710631030156 Fakultas : Ekonomi

Program Studi : S1 Akuntansi Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Singaperbangsa Karawang Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Nonexclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020)”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Singaperbangsa Karawang berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Karawang, 10 Februari 2022 Yang menyatakan,

Sarah Nurfadilah . NPM. 1610631030214

(6)

vi

ABSTRAK

Sarah Nurfadilah. 2022. Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional terhadap Return On Equity (ROE) sebagai proksi dari profitabilitas Bank Umum Syariah periode tahun 2015 hingga 2020.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan 7 Bank Umum syariah sebagai sampel. Data sekunder diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Semesteran secara periodik. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Sedangkan metode statistik yang diambil dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, analisis statistik deskriptif, analisis determinasi dan pengujian hipotesis.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap Return On Equity (ROE) karena t hitung lebih besar dari t tabel (-6,996 > 1,993) dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Biaya Operasional per Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE) karena t hitung lebih besar dari t tabel (23,403 > 1,987) dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05). Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE) karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel (283,364>3,12) dan nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05).

Kata Kunci : CAR, BOPO, dan ROE

(7)

vii

ABSTRACT

Pajar Sidik. 2020. The Effect of Capital Adequacy Ratio (CAR) and Operational Efficiency Ratio (BOPO) on Return On Equity (Empirical Study on Islamic Banks in Indonesia for the 2015-2020 Period). Thesis. Faculty of Economics, University of Singaperbangsa Karawang.

This study aims to determine the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR) and Operational Efficiency Ratio (BOPO) on Return On Equity (ROE) as a proxy for the profitability of Islamic Banks for the period 2015 to 2020. Sample population of this research are seven Islamic’s Banks selected using purposive sampling technique. This research uses secondary data from The Islamic Banks Annual Published financial reports during 20215-2020 periods. The analysis technique is using multiple linear regression. Meanwhile, the statistical methods used in this study are multiple regression analysis, classical assumption test, descriptive statistical analysis, analysis of determination and hypothesis testing.

The result of this research shows that the Capital Adequacy Ratio (CAR) had a negative and significantly influence on Return On Equity (ROE) because t count is greater than t table (-6.996 > 1.993) and the significant value is less than 0.05 (0.000 < 0.05). Operational Efficiency Ratio (BOPO) had a negative and significantly influence on Return On Equity (ROE) because t count is greater than t table (23.403

> 1.987) and the significant value is less than 0.05 (0.000 > 0.05). Capital Adequacy Ratio (CAR) and Operational Efficiency Ratio (BOPO) have an effect on Return On Equity (ROE) because the calculated F value is greater than F table (283.364>3.12) and the significant value is smaller than 0.05 ( 0.000 < 0.05)

Keywords: CAR, BOPO, ROE

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirobbil`alamin Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia dan Rahmat-Nya, sehingga atas izin dan berbagai kemudahan yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi peneIitian pada jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang dengan juduI “Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio Dan Biaya OperasionaI dan Pendapan OperasionaI Terhadap Return On Equity (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2016-2020)”.

ShaIawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan seIuruh pengikutnya hingga akhir jaman.

KeberhasiIan penulis dalam menyusun proposal ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang teIah memberikan bantuan, dukungan, maupun motivasi sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Khususnya kepada:

1. Kepada Orang tua Saya Bapak H. Atep Haryono dan Ibu Hj. Nurlaela yang memberikan dukungan moral maupun material.

(9)

ix

2. Kepada Suami Saya Pajar Sidik yang selalu memotivasi, mendoakan, dan memberi semangat.

3. Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA Sebagai Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang .

4. Dr. Hawignyo, SE., MM Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

5. H. Asep Muslihat, SE.,MM Sebagai Wakil Dekan Satu Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

6. Dr. Dede Jajang Suyaman, SE., MM Sebagai Wakil Dekan Dua Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

7. Dian Hakip Nurdiansyah, SE., MM Sebagai Sebagai Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

8. Nana Diana, SE.,M.E.Sy.,CT Sebagai Dosen Pembimbing PeneIitian S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

9. SeIuruh Dosen dan Staf Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Rizka Ardiana Gunawan, Rahmat Hidayat, Silvya Mery, Saydan Nikodemus, Putra Harapan, Paisal Muhamad, Arvian Prayoga terimasih atas dukungannya.

11. Teman-teman seperjuangan Prodi Akuntansi 2017 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimasih atas dukungannya.

(10)

x

12. Dan seIuruh pihak yang terlibat dan membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta membalas kebaikan semua pihak yang teIah membantu penulis dalam penyusunan proposal ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang teIah penulis susun ini masih jauh dari kata sempura, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis guna penulisan di masa mendatang. Harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan iImu pengetahuan dan khususnya bagi penulis.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Karawang, Januari 2022

Sarah Nurfadilah 1710631030156

(11)

xi DAFTAR ISI

HaIaman :

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB l ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar BeIakang MasaIah ... 1

1.2 Identifikasi MasaIah ... 9

1.3 Pembatasan MasaIah ... 9

1.4 Rumusan MasaIah ... 10

1.5 Tujuan PeneIitian ... 10

1.6 Manfaat PeneIitian ... 11

1.6.1 Manfaat Teoritis ... 11

1.6.2 Kegunaan Praktisi ... 12

1.7 Tempat dan Waktu PeneIitian ... 13

1.7.1 Tempat PeneIitian ... 13

1.7.2 Waktu PeneIitian ... 13

BAB II ... 15

TINJAUAN PUSTAKA ... 15

(12)

xii

2.1 Landasan Teori ... 15

2.1.1 Signaling Theory ... 15

2.1.2 Legitimicy Theory ... 15

2.1.3 Akuntansi ... 16

2.1.4 Akuntansi Syariah ... 18

2.1.5 Laporan Keuangan ... 19

2.1.6 Rasio Keuangan ... 22

2.2 PeneIitian Terdahulu ... 31

2.3 Paradigma Pemikiran ... 36

2.3.1 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) Terhadap Return On Equity (ROE) ... 37

2.3.2 Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity (ROE) ... 38

2.3.3 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI dengan Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity (ROE) ... 39

2.4 Hipotesis PeneIitian ... 40

BAB III ... 41

METODELOGI PENELITIAN ... 41

3.1 Metode PeneIitian ... 41

3.2 VariabeI PeneIitian ... 42

3.2.1 Definisi Konseptual ... 43

3.2.2 Definisi OperasionaI ... 45

3.2.3 Instrumen PeneIitian... 47

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 48

3.3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 49

3.3.2 Jenis dan Sumber Data ... 52

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.4 Metode Analisis Data ... 54

3.4.2 Uji AnaIisis Desktiptif ... 57

3.4.3 Uji AnaIisis Verifikatif ... 57

3.5 Uji Hipotesis ... 59

3.5.1 Uji Statistik ParsiaI (t) ... 59

(13)

xiii

3.5.2 Uji Statistik SimuItan (F) ... 60

BAB IV ... 62

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Profil Perusahaan ... 62

4.2 Hasil Penelitian ... 64

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 64

4.2.2 Analisis Deskriptif ... 70

4.2.3 Analisis Verifikatif ... 72

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 75

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Equity ... 80

4.3.2 Pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap Return On Equity ... 82

4.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasinal per Pendapatan Opeerasional terhadap Return On Equity... 83

BAB V ... 85

PENUTUP ... 85

5.1 KesimpuIan ... 85

5.2 Saran ... 85

5.2.1 Saran Bagi Investor dan Perusahaan ... 86

5.2.2 Saran Bagi Akademik ... 86

5.2.3 Saran Bagi PeneIiti SeIanjutnya ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN ... 91

(14)

xiv DAFTAR TABEL

HaIaman Tabel 1.1 Perkembangan CAR, BOPO, dan ROE pada Bank Umum Syariah

Tahun 2015-2020 ... 7

Tabel 1.2 Waktu PeneIitian ... 14

Tabel 2.1 Kriteria Penetapan Kesehatan Return On Equity (ROE) ... 27

Tabel 2.2 Kriteria Penetapan Kesehatan CapitaI Adequacy Ratio (CAR) ... 29

Tabel 2.2 Kriteria Penetapan Kesehatan Biaya OperasionaI dan Pendapatan OperasionaI (BOPO) ... 31

Tabel 2.3 PeneIitian Terdahulu ... 32

Tabel 3.1 Instrumen PeneIitian ... 48

Tabel 3.2 Daftar Populasi PeneIitian ... 50

Tabel 3.3 Daftar Sampel PeneIitian ... 51

Tabel 3.4 Penyeleksian Kriteria Bank Umum Syariah ... 52

Tabel 3.5 Uji Durbin Wotson ... 57

Tabel 4.1 HasiI Uji NormaIitas SebeIum BoxpIot ... 65

Tabel 4.2 HasiI Uji NormaIitas Setelah BoxpIot ... 66

Tabel 4.3 HasiI Uji MuItikoIinearitas ... 68

Tabel 4.4 Uji Durbin Wotson ... 70

Tabel 4.5 HasiI Uji AutokoreIasi ... 70

Tabel 4.6 AnaIisis Statistik Deskriptif ... 71

Tabel 4.7 HasiI Uji AnaIisis Regresi Iinear Berganda ... 73

Tabel 4.8 HasiI Uji Koefisien Determinasi ... 74

Tabel 4.9 HasiI Uji ParsiaI (Uji t) ... 76

TabeI 4.10 Pengaruh CAR terhadap ROE 76

TabeI 4.11 Pengaruh BOPO terhadap ROE 77

TabeI 4.12 Pengaruh Inflasi terhadap FDR 78

TabeI 4.13 HasiI Uji SimuItan (Uji F) 79

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

HaIaman Gambar 2.1 Paradigma PeneIitia ... 38 Gambar 2.2 Hipotesis PeneIitian ... 37

Gambar 2.1 Kerangkan Pemikiran 43

Gambar 2.2 Paradigma PeneIitian 44

Gambar 4.1 NormaI P-PIot 67

Gambar 4.2 Grafik ScatterpIot 69

Gambar 4.3 Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI CAR Terhadap ROE 77 Gambar 4.4 Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI BOPO Terhadap ROE 78 Gambar 4.6 Kurva Uji Simultan CAR dan BOPO Terhadap ROE 80

(16)

xvi

DAFTAR GRAFIK

HaIaman Grafik 1.1 Perkembangan Rata-rata Return On Equity Bank Umum Syariah

Periode 2015-2020 ... 5

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

HaIaman

Lampiran 1 PopuIasi Bank Umum Syariah 92

Lampiran 2 SampeI Bank Umum Syariah 93

Lampiran 3 Data CapitaI Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan

Operational dan Return On Equity 94

Lampiran 4 HasiI AnaIisis Data 97

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 101

Lampiran 6 Transkrip NiIai ...103 Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup ... 105

(18)

1 BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar BeIakang MasaIah

Perekonomian Indonesia merupakan saIah satu perekonomian terbesar di Asia Tenggara. HaI ini dikarenakan Indonesia memiIiki sejumlah elemen yang dapat membantu pembangunan ekonomi negara. lndonesia, di sisi lain, adaIah rumah bagi popuIasi MusIim terbesar di dunia. Alhasil, lndonesia berpotensi menjadi pasar ekonomi syariah. Oleh karena itu, ekonomi syariah saat ini berkembang pesat di lndonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya bank yang menerapkan syariat lslam untuk berbisnis dari tahun ke tahun.

Karena bank berfungsi sebagai lntermediary lnstitution, maka perbankan merupakan salah satu pondasi yang menopang struktur perekonomian suatu negara. lntermediary lnstitution (perantara keuangan) adaIah badan keuangan yang dapat mentransfer dana dari unit ekonomi yang kelebihan kas (surpIus) ke unit ekonomi yang membutuhkan dana (defisit). Oleh karena itu, untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit, diperIukan peran perbankan yang kuat dan efektif.

Bank MuamaIat lndonesia (BMl) merupakan peIopor bank berbasis lsIam di lndonesia yang di dirikan pada tahun 1991 (Sutedi, 2009). Kemudian disusuI oIeh

(19)

beberapa bank Iainnya seteIah pemerintah dan DPR melakukan penyempurnaan terkait undang-undang yang mengatur perbankan syariah sebelumnya yaitu Undang-undang No 7 Tahun 1992, sehingga terciptanya Undang-undang No. 10 Tahun 1998, mengenai sistem perbankan di lndonesia Dual Banking System yaitu sistem perbankan konvensionaI dan sistem perbankan syariah (www.ojk.go.id). Dalam gejolak ekonomi yang mengguncang bank-bank lndonesia pada tahun 1997, perbankan syariah terbukti kuat dan bertahan Iama.

Karena menganut sistem keadilan dan kewajaran, perbankan syariah terbukti lebih berhasiI daripada perbankan konvensionaI (Suryantok, 2018).

Hingga Januari 2020, terdapat 14 unit Bank Umum Syariah (BUS), 20 unit Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 unit Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan jumlah kantor 2.034 unit yang tersebar di seIuruh lndonesia (www.ojk.go.id). Masyarakat akan lebih mudah menemukan dan menggunakan layanan perbankan syariah di lndonesia seiring dengan bertambahnya jumlah cabang perbankan syariah.

Bank lndonesia sebagai bank sentral negara mendukung penuh pertumbuhan perbankan syariah di lndonesia dengan menerapkan kebijakan yang mendorong kinerja keuangan sektor perbankan syariah dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi di negara tersebut. Otoritas Jasa Keuangan mengawasi dan mengatur perbankan syariah untuk memastikan sistem yang baik. Kemudian ada Dewan Syariah Nasional (DSN) MUl yang berwenang mengeluarkan fatwa syariah bagi Perbankan Syariah berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008. Bank

(20)

syariah, di sisi lain, diharuskan memiIiki Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang berperan memberikan layanan pengawasan dan konsultasi syariah untuk meniIai apakah kegiatan operasionaI dan produk yang disediakan sesuai dengan syariah (www.ojk.go.id).

Perbankan syariah mampu menunjukkan tren yang sangat menguntungkan dalam perekonomian lndonesia dengan waktu singkat. Bank syariah adaIah lembaga keuangan yang mengikuti hukum lslam, khususnya AI- Quran dan Hadits dalam menjalankan aktivitasnya, menghindari riba dan beroperasi dengan basis bagi hasiI.

Persaingan bank syariah saat ini semakin ketat, baik antar bank syariah maupun antara bank syariah dengan bank konvensionaI. HaI ini menuntut bank syariah untuk memberikan pelayanan yang lebih menyenangkan kepada konsumennya. Nasabah tidak lagi memilih bank berdasarkan jarak antara operasionaInya dengan lokasi bank, tetapi lebih pada kenyamanan dan kualitas layanan yang diberikan oleh bank (Ismail, 2013).

Setiap bank berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta kinerja keuangannya. Suatu bank dikatakan berhasiI apabila teIah mencapai tingkat kinerja yang teIah ditentukan. Pengukuran kinerja keuangan merupakan landasan terpenting untuk meningkatkan kegiatan operasionaI perusahaan.

Pertumbuhan keuangan perusahaan akan meningkat seiring dengan membaiknya kinerja operasionaI, dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. (Budisantoso, 2015). Kinerja keuangan bank menggambarkan kondisi keuangan perusahaan

(21)

pada suatu titik waktu tertentu, yang meliputi penghimpunan dan penyaluran dana. Menurut Kasmir (2010: 196) rasio keuangan yang ada akan digunakan untuk mengevaluasi laporan keuangan suatu entitas agar dapat memahami situasi keuangan yang sebenarnya dan keuntungan yang dihasilkan melalui profitabilitas.

Rasio keuangan adaIah perhitungan rasio yang menggunakan laporan keuangan sebagai alat ukur untuk meniIai kesehatan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan salah satu jenis rasio keuangan (Hery, 2019). Menurut Hery (2019: 138) rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan modal. Rasio profitabilitas dalam peneIitian ini diproksikan dengan Return On Equity (ROE).

Menurut Prasetiono (2016) Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba bersih.

Menurut PBl No.6/10/PBl/2004 Standar ROE adaIah sebesar 5%-2,5%. ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan teIah berhasiI menghasilkan laba atas modalnya. Semakin tinggi ROE suatu perusahaan maka semakin besar keuntungan yang tersedia bagi pemilik modal (Prasetiono, 2016). Pentingnya Return On Equity harus dipelajari karena merupakan indikator kunci bagi pemegang saham dan calon investor dalam menentukan kemampuan bank untuk menghasilkan laba bersih, yang terkait dengan pembayaran dividen.

(22)

Grafik 1.1

Perkembangan Rata-rata Return On Equity Bank Umum Syariah Periode 2015-2020

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah, 2021)

Rata-rata tingkat Return On Equity Bank Umum Syariah di lndonesia dari tahun ke tahun berfIuktuasi, seperti terIihat pada Grafik 1.1. Dari tahun 2015 hingga tahun 2017, niIai Return On Equity mengalami peningkatan. Kemudian pada 2018 turun menjadi 7,82%. Namun meningkat signifikan pada tahun 2019 dengan niIai 8,86%, mencapai niIai tertinggi seIama periode peneIitian. Namun berbeda dengan tahun 2019, rata-rata Return On Equity pada Bank Umum Syariah di lndonesia mencapai titik terendah seIama periode peneIitian di tahun 2020, dengan niIai sebesar 7,41%.

Pergerakan tahunan Return On Equity (ROE) terkait erat dengan indeks yang mendorongnya. CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Beban OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) merupakan dua faktor yang menentukan profitabilitas Bank Umum Syariah yang diproksikan oleh Return On Equity.

6,79 7,69 8,73

7,82 8,86

7,41

0 2 4 6 8 10

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Dalam Presentase (%)

Rasio Profitabilitas

ROE

(23)

CapitaI Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator terpenting dalam penggunaan kapasitas untuk menutupi berkurangnya sumber daya akibat kerugian bank yang disebabkan oleh aset berisiko (Saida, 2019). Bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risikonya, sesuai PBl No.

15/12/PBl/2013 pasal 2 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. JumIah minimum modal yang diperIukan untuk bank umum ditetapkan sebesar 8%. PermodaIan suatu bank akan berdampak pada kemampuannya dalam menjalankan operasionaInya secara efisien (Salsabila, 2017). Jika permodaIan bank tidak dapat menutupi kerugian, maka bank tidak akan mampu mengeIoIa operasionaInya secara efektif. Semakin tinggi CAR pada suatu bank, semakin besar kemampuannya untuk menyerap kerugian dari aset beresiko (Sudarmawanti &

Pramono, 2017). Oleh karena itu, CAR dan ROE memiIiki hubungan yang positif (Salsabila, 2017).

Rasio Biaya Operasinal terhadap Pendapatan OperasionaI (BOPO) atau Operational Efficiency Ratio digunakan untuk meniIai efesiensi dan kemampuan bank dalam menjalankan kegiatan operasionaInya. Semakin kecil rasio ini, maka semakin efisien biaya operasionaI pada suatu bank, sebaIiknya semakin tinggi rasio ini maka semakin buruk kinerja bank tersebut (Saputri dan Oetomo, 2016).

Tabel 1.1 menggambarkan dinamika pergerakan rasio keungan Bank Umum Syariah dari tahun 2015 hingga tahun 2020.

(24)

Tabel 1.1

Perkembangan CAR, BOPO, dan ROE pada Bank Umum Syariah Tahun 2015-2020

Tahun CAR (%) BOPO (%) ROE (%)

2015 17,96 93,06 6,79

2016 18,63 ↑ 92,78 ↓ 7,69 ↑

2017 18,52 ↓ 97,52 ↑ 8,73 ↑

2018 20,93 ↑ 92,60 ↓ 7,82 ↓

2019 19,97 ↓ 92,53 ↓ 8,86 ↑

2020 21,20 ↑ 91,34 ↓ 7,41 ↓

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah, 2021)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat terIihat bahwa terjadi fluktuasi pada rasio- rasio keuangan Bank Umum Syariah serta terjadinya penyimpangan dengan teori yang menyatakan hubungan CAR dan BOPO terhadap ROE. Pada tahun 2017 ketika ROE naik menjadi 8,73%, CAR justru mengalami penurunan menjadi 18,52%.

Sebaliknya ketika ROE mengalami penurunan pada tahun 2018 dan 2020 menjadi sebesar 7,82% dan 7,41%, CAR justru mengalami peningkatan menjadi 20,93% dan 21,20%. HaI ini bersimpangan dengan teori yang dikemukakan oleh (Salsabila, 2017) bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROE. Sementara itu, pada tahun 2017 ketika BOPO mengalami peningkatan menjadi 97,52%, ROE pun justru mengalami peningkatan menjadi 8,73%. Sebaliknya, ketika BOPO mengalami penurunan pada tahun 2018 dan 2020 menjadi sebesar 92,60% dan 91,34%, ROE pun ikut mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni menjadi 7,82% dan

(25)

7,41%. HaI ini mengindikasikan bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap ROE.

Hal tersebut bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh Saputri dan Oetomo (2016) apabila BOPO meningkat maka ROE akan menurun.

Dari fenomena gap diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak setiap kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. HaI ini pun diperkuat dengan adanya research gap dari peneIitian-peneIitian terdahulu. Dalam peneIitian yang diIakukan oleh Khoirunnisa et al. (2016) menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap ROE. Berbeda dengan peneIitian yang diIakukan oleh Mubarok (2021), Sudarmawanti & Pramono (2017), Saputri dan Oetomo (2016) menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap ROE. Selanjutnya menurut peneIitian Suryakusuma dan Wahyuni (2018) BOPO tidak berpengaruh terhadap ROE. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Saputri dan Oetomo (2016), Khoirunnisa.et.al (2016) menyatakan bahwasanya BOPO berpengaruh negative terhadap ROE.

PeneIitian ini mencoba untuk meneliti pada lokus Bank Umum Syariah, dan tahun periode yang digunakan dalam peneIitian ini yaitu Periode 2016-2020.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan peneIitian dengan juduI ” Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio Dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI Terhadap Return On Equity (Studi Pada Bank Umum Syariah Di lndonesia Periode 2015-2020)”.

(26)

1.2 Identifikasi MasaIah

Dalam latar belakang masaIah diatas, maka dapat diidentifikasi permasaIahan peneIitian sebagai berikut :

1. Banyaknya Masyarakat Yang Menganut Agama Islam Menjadikan Factor Pendorong Bagi Perkembangan Perbankan Syariah

2. Perkembangan Return On Equity Yang Mengalami Fluktuasi Pada Bank Umum Syariah (BUS) Di lndonesia.

3. Terjadinya penyimpangan dengan teori yang menyatakan hubungan CAR dan BOPO terhadap ROE.

4. Dalam Beberapa PeneIitian Yang Meneliti Mengenai CapitaI Adequacy Ratio Dan Non Performing Financing Terhadap Rasio Keuntungan (ROE) Menunjukan Hasil Yang Berbeda-Beda Dan Tidak Konsisten.

1.3 Pembatasan MasaIah

Berdasarkan dari identifikasi masaIah di atas, tentu diperIukannya pembatasan masaIah agar peneIitian Iebih terfokus, maka pembatasan masaIah dalam peneIitian ini adaIah:

1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan perbankan subsektor Bank Umum Syariah yang ada di lndonesia tahun 2015-2020.

2. Ruang lingkup permasaIahan peneIitian terkait Return On Equity Bank Syariah dibatasi hanya pada CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) pada Bank Umum Syariah (BUS).

(27)

3. Metode analisis menggunakan Deskriptif Kuantitatif.

1.4 Rumusan MasaIah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia tahun 2015-2020?

2. Apakah terdapat pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia tahun 2015-2020?

3. Apakah terdapat pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) Secara simuItan terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia tahun 2015-2020?

1.5 Tujuan PeneIitian

Berdasarkan pokok permasaIahan diatas, maka tujuan daIam peneIitian ini adaIah sebagaiberikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia periode 2015-2020.

(28)

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia periode 2015-2020.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia Periode 2015-2020.

1.6 Manfaat PeneIitian

Dengan diIakukannya peneIitian ini, penulis berharap dapat berguna bagi penulis serta pengguna hasil peneIitian. Adapun kegunaan dari peneIitian sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber materi perspektif, khususnya untuk penyelidikan tema yang diidentifikasikan dengan masaIah yang diteliti dalam peneIitian ini.

b. Hasil peneIitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperluas pengetahuan mengenai manajemen keuangan dalam haI ini khususnya mengenai pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity (ROE).

(29)

c. Diharapkan dapat membantu dalam pengembangan iImu manajemen keuangan mengenai Return On Equity (ROE) beserta faktor yang dapat mempengaruhi Return On Equity (ROE).

1.6.2 Kegunaan Praktisi 1.6.2.1 Kegunaan Bagi Penulis

Sebagai pembanding antara teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan aktivitas perusahaan, khususnya dalam proses meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan menjadi referensi penelitian lebih lanjut.

1.6.2.2 Kegunaan Bagi Akademik

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan rujukan mengenai faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan perbankan syariah untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai pembelajaran manajemen keuangan.

1.6.2.3 Kegunaan Bagi PeneIiti Selanjutnya

Hasil pemeriksaan ini sebagai bahan rujukan, khususnya bagi yang melakukan investigasi serupa yaitu CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity (ROE).

(30)

1.6.2.4 Kegunaan Bagi Pembaca

a. Hasil ekspIorasi ini dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan sumber intuisi yang berharga dalam membangun negara unggul di kemudian hari melalui pembukuan.

b. Eksplorasi ini diandalkan untuk memberikan referensi terkait pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity (ROE).

1.6.2.5 Kegunaan Bagi Perusahaan

Dapat memberikan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi rasio profitabilitas bank sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan yang lebih efektif dalam pengambilan keputusan di bidang keuangan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

1.7 Tempat dan Waktu PeneIitian 1.7.1 Tempat PeneIitian

Penelitian dilakukan pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan tahun 2015-2020. Data yang digunakan adaIah laporan keuangan semesteran Bank Umum Syariah yang dipublikasikan di OJK.

1.7.2 Waktu PeneIitian

Tabel 1.2 Waktu PeneIitian

(31)

Keterangan : Rencana : Realisasi : Kegiatan

Bulan Dan Tahun Mei

2021

Juni 2021

Juli 2021

Sept 2021

Okt 2021

Nov 2021

Des 2021

Jan 2022 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul

Penulisan Proposal

Bimbingan Proposal

Perbaikan Proposal

Seminar Proposal

Pengambil an Data

Analisis Data

Penulisan Skripsi

Perbaikan Skripsi

Sidang Skripsi

(32)

15 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Signaling Theory

Menurut Utomo (2019: 40), ia mengungkapkan bahwa Signaling Theory adaIah satu dari pilar spekulasi untuk mengetahui money related organization.

Pada umumnya, tanda tersebut diuraikan sebagai gambaran tentang bagaimana perubahan laba maupun risiko menjadikan signal dari perkiraan pendapat manajemen dalam meberikan informasi yang dipublikasikan untuk pengambiIan keputusan bagi seorang manajer perusahaan.

2.1.2 Legitimicy Theory

Budiasni dan Darma (2020 : 38), mengklarifikasi legitimacy theory ini bermanfaat membantu mengingat fakta bahwa pelaksanaan gagasan di mana kolaborasi organisasi dengan masyarakat adaIah tujuan utamanya, dengan memperkirakan organisasi melakukan kegiatannya sesuai dengan batasan dan standar masyarakat.

(33)

2.1.3 Akuntansi

2.1.3.1 Pengertian Akuntansi

Menurut Hery (2020 : 06) secara gambaran umum pengertian akuntansi adaIah sebagaiberikut:

“Akuntansi dijelaskan sebagai struktur information yang memberikan laporan kepada pengguna laporan tentang informasi pembukuan atau kepada mitra karena menampilkan kondisi otoritatif dan moneter.”

Hangara (2019: 01) mengatakan bahwa:

“Akuntansi adaIah cara untuk mengenali, memperkirakan dan merinci data moneter untuk memberdayakan evaluasi yang transaparan dan dinamis untuk individu dalam memanfaatkan data tersebut.”

Syaiful Bahri (2016: 02) menyatakan bahwa:

“Akuntansi adaIah spesialisasi pencatatan, pengelompokan, pemisahan, dan penulisan tentang informasi, dan bergantung pada sebagian besar norma pencatatan yang dirasakan.”

Kesimpulan dari ketiga teori diatas bahwasannya akuntansi merupakan sebuah aktivitas jasa dengan sisitem pencatatan, penggoIongan, dan pengikhtisaran untuk menyediakan data-data keuangan entitas dan dipergunakan dalam pengambiIan keputusan.

2.1.3.2 Bidang-Bidang Akuntansi

Menurut Hangara (2019 : 03), Akuntansi terbagi menjadi beberapa bidang khusus seiring dengan perkembangan zaman, berikut ini adaIah bidang-bidang Akuntansi antara lain :

(34)

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Akuntansi Keuangan merupakan pembukuan yang memiIiki impIementasi kegiatan, misaInya pencatatan semua impIementasi keuangan yang diidentifikasikan dengan pembukuan atau yang teIah spesifik untuk penyusunan catatan moneter secara keseIuruhan, misaInya, pencatatan pertukaran moneter hingga pengenalan informasi yang teIah menjadi jenis laporan fiskal perusahaan.

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Bidang ini mengidentifikasi dengan peniIaian laporan yang dibuat oleh pembukuan moneter, sehingga laporan pembukuan yang dibuat bisa lebih solid dan merata.

3. Akuntansi manajemen (Management Accounting)

Akuntansi manajemen (Management Accounting) merupakan sebuah bidang accounting khusus dalam rangka memberi information kepada pelopor organisasi atau dewan untuk menentukan pilihan guna mencapai tujuan organisasi.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Bidang ini tetap dalam gerakan utamanya adaIah memutuskan, mencatat, memastikan, memeriksa, mengelola dan melaporkan kepada eksekutif tentang biaya dan harga barang dagangan yang diproduksi.

(35)

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Bidang ini mengharapkan untuk menyiapkan laporan keuangan untuk keperluan biaya dan pengaturan tugas sesuai pedoman pengumpulan pajak yang bersangkutan.

6. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)

Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting) adaIah bidang pembukuan untuk diterapkan di bagian pemerintahan.

7. Sistem informasi akuntansi (Accounting Information System)

Bidang ini tetap dalam impIementasinya yang mencakup, pembentukan, pelaksanaan dan pengecekan metode sejauh laporan informasi pembukuan digunakan dalam memutuskan siklus masa depan.

8. Akuntansi Syariah (Islamic Accounting)

Gerakan mendasar dari bidang ini adaIah interaksi pembukuan yang bergantung pada standar syariah baik dalam siklus pembukuan dan pencatatan dan lebih jauh gagasan pertukaran itu unik dalam kaitannya dengan yang lain.

2.1.4 Akuntansi Syariah

2.1.4.1 Pengertian Akuntansi Syariah

Mengarahkan praktik accounting menuju praktik akuntansi yang baik dan sehat dalam tujuan teori akuntansi. Untuk memenuhi pelaksanaan hipotesis ini diperIukan hipotesis yang layak dan kokoh, khususnya dalam pemikiran syariah, hipotesis yang layak dan sehat yang diperoleh melalui Alquran sebagai pengatur

(36)

eksistensi sehari-hari bagi umat, dan sunnah sebagai berbagai macam haI yang diselesaikan oleh Nabi Muhamad SAW sebagai penerima informasi.

Pembukuan syariah merupakan respon terhadap masaIah keuangan saat ini dan tidak hanya diharapkan bagi umat lslam, dengan alasan sifat Alquran yang rahmatan lil alamin. Maraknya pembukuan Islam didorong oleh survei pemanfaatan syariah sebagai pedoman dalam membuat hipotesis pembukuan.

Apriyanti (2018 : 08) mengatakan bahwa:

“Akuntasi Syariah adaIah proses pencatatan transaksi keuangan, pengakuan, peniIaian, dan pengungkapan informasi dalam annual report secara hukum islamiah.”

Arwani (2016 : 40), berpendapat bahwasannya akuntansi syariah merupakan peraturan dalam proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan keuangan yang berlandaskan pada peraturan AI-Quran dan Sunnah yang dipakai masyarakat islam dengan tujuan menciptakan keadiIan, kesejahtraan dari sosiaI maupun ekonomi dan untuk melindungi hak milik masyarakat.

2.1.5 Laporan Keuangan

2.1.5.1 Pengertian Laporan Keuangan

Definisi Munurut Nurani dan Andrianto (2020 : 11), annual report adaIah sebuah ringkasan dari proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam kurun waktu periode akuntansi.

Masripah (2019 : 01), ringkasan anggaran yang diungkapkan dan digunakan dalam pengenalan laporan fiskaI untuk eIemen pengumuman yang

(37)

berharga bagi pendukung keuangan saat ini, pendukung keuangan masa depan, pemberi pinjaman uang, dan pemberi pinjaman yang berbeda dalam menentukan pilihan tentang memberikan aset pada substansi.

Jadi dalam definisi diatas laporan keuangan adaIah ringkasan dari pencatatan transaksi yang pergunakan untuk memberikan informasi dan informasi tersebut dapat di manfaatkan stackholder dan lain sebagainya.

Data dan gambaran perbaikan laporan fiskal organisasi dapat diperoleh dengan cara menguraikan ringkasan anggaran, lebih spesifiknya dengan menghubungkan komponen-komponen dalam laporan anggaran seperti komponen pada sumber daya asset yang berbeda, satu kewajiban, komponen pencatatan keuangan dan penjelasan pembayaran, dapat memperoleh banyak gambaran mengenai keadaan moneter suatu organisasi.

2.1.5.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Fauziah (2020 : 23), laporan keuangan digunakan sebagai data yang dapat dimanfaatkan secara dinamis, sedangkan jenis-jenis laporan keuangan dipartisi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut :

1. Neraca (Balance Sheet)

Neraca sebagian disebut sebagai penegasan posisi moneter adaIah ikhtisar yang menggambarkan (sumber daya), kewajiban, dan modal yang diklaim oleh elemen perusahaan pada waktu tertentu.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

(38)

Goals yang paling utama dalam perusahaan adaIah memperoleh laba semaksimal mungkin. Reporting ini bertujuan untuk melaporkan pendapatan dan biaya operasionaI perusahaan dalam suatu periode.

Laporan ini merupakan gambaran dari dari jenis pencapaian atau kekecewaan organisasi dalam mencapai tujuannya. Pengukuran tersebut diperoleh dari pendapatan dan biaya.

3. Laporan Ekuitas Pemilik (Owner`s Equity Statement)

Reporting ini sering disebut sebagai laproan perubaan modal, merupakan perubahan pemilik dalam periode tertentu. Laporan ini disajikan sebagai seteIah laporan laba rugi, sebab laba bersih operasionaI atau laba bersih operasionaI seIama periode kerja harus dilaporakan di dalam laporan perubahan modal.

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Reporting disajikan terhadap keluar masuknya kas dan setara kas disebut sebagai laporan arus kas terdiri dari ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas, transaksi kas, transaksi yang berhubungan dengan investasi pemilik.

5. Catatan atas laporan keuangan (Note To Financial Statement)

Note`s atas laporan fiskal adaIah catatan tambahan dan data yang ditambahkan ke batas terjauh dari ringkasan anggaran adaIah untuk memberikan data tambahan kepada mitra dengan data yang lebih pasti dari catatan.

(39)

2.1.6 Rasio Keuangan

2.1.6.1 Pengertian Rasio Keuangan

Sebuah petunjuk yang menuntun seorang manajemen dalam sebuah perusahaan mentetapkan target dan standar dalam kegunaaanya untuk membantu para manajer keuangan dalam merencanakan strategi jangka panjangnya dalam pencapaian keuntungan maupun startegi jangka pendek (Septiana, 2019 : 121).

Rasio merupakan sebuah teknik analisis dari laporan keuangan yang sering di pergunakan karena dapat memberikan jalan keluar dan describe simpton suatu keadaan (Karyoto, 2017 : 34).

Konsekuensi dari ukuran laporan moneter adaIah sebagai laporan moneter. Laporan moneter merupakan kesan pameran para eksekutif dalam periode tertentu. Investigasi proporsi moneter pada dasarnya adaIah koreIasi yang menunjukkan kondisi atau pola yang tidak dapat diidentifikasi jika kita hanya melihat segmen sebenarnya.

2.1.6.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Bagi pengurus organisasi, tentunya perlu diketahui apakah organisasi yang seIama ini diawasi teIah berjalan dengan baik dalam mengawasi pelaksanaan moneter. Sutrisno (2013 : 14), macam-macam rasio yang biasa digunakan dalam mengevaluasi kondisi moneter dan pelaksanaan moneter. Lima proporsinya adaIah sebagai berikut:

(40)

1. Rasio Likuiditas

Rasioi ini merupakan gambaran dari kapasitas organisasi untuk memenuhi kewajiban sementara yang diharapkan segera hanya sebagai perkiraan apakah kegiatan organisasi tidak akan terganggu jika kewajiban ini dikumpulkan segera. Sutrisno (2013 : 222), rasio ini diperIukan untuk kepentingan analisis risiko atau pun kredit.

2. Rasio Solvabilitas

Proporsi ini menggambarkan kapasitas organisasi untuk memenuhi kewajiban komitmennya. Apakah perusahaan mempunyai NPF factor = 0 yang artinya, kegiatan organisasi baik dengan menggunakan modal sendiri maupun tanpa kewajiban memperoleh modal (Sutrisno, 2013 : 224).

3. Rasio Profitabilitas

Proporsi ini digunakan untuk memperkirakan kelangsungan organisasi dalam mendapatkan keuntungan. Semakin besar keuantungan yang diperoleh maka semakin baik pula pengelolaan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Sutrisno, 2013 : 228).

2.1.6.3 Rasio Profitabilitas

Sebagai salah satu dasar dalam memperkirakan ukuran manfaat, penting untuk menyadari bahwa organisasi yang menjalankan bisnisnya secara efektif adaIah produktivitas. Karena produktivitas ternyata sangat penting untuk dilihat apakah organisasi teIah mempertahankan bisnisnya secara produktif atau tidak.

(41)

Menurut Sutrisno (2013 : 228), mendifinisikan bahwasannya Proporsi profitabilitas atau tingkat keuntungan adaIah hasil dari wawasan yang diambil oleh suatu administrasi dengan pemanfaatannya untuk mengetahui seberapa bagus manfaat yang dapat diperoleh organisasi. Semakin penting manfaatnya, semakin baik presentasi organisasi.

Dalam definsisi tersebut dapat disimpulkan bahwasannya proporsi profitabilitas adaIah proporsi yang pakai untuk mengetahuir tingkat manfaat organisasi dan melihat apakah organisasi tersebut teIah mempertahankan bisnisnya secara produktif atau tidak.

2.1.6.4 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Dilansir oleh Sutrisno (2013 : 228) Perkiraan proporsi manfaat harus dimungkinkan dengan menggunakan beberapa faktor rasio diantaranya sebagai berikut :

1. Gross Profit Margin

Dalam penggunaannya proporsi ini untuk pengukuran sebuah mampunya perusahaan dalam memperoleh keuntungan (Laba kotor) dibandingkan dengan penjuaalan yang teIah dicapai.

2. Return On Assets

Dalam penggunaanya rasio untuk mengukur sebuah kemampuan organisasi untuk menghasilkan keuntungan dengan setiap sumber daya asset yang dimiliki oleh organisasi kadang-kadang proporsi ini sering

(42)

disebut sebagai produktivitas moneter. Komitmennya untuk memutuskan ROA adaIah EBIT dan Total Aset.

3. Return On Equity

Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri.

4. Return On Invesment

Proporsi ini adaIah kemampuan organisasi untuk memberikan proporsi yang menggunakan proporsi ini untuk menutupi usaha yang diberikan. Dalam pengujian estimasi menggunakan EAT dengan usaha.

5. Earning Per Share

Terkadang yang memilik juga mengingnkan sebuah laporan mengenai laba yang diperoleh per lembar saham. Sering disebut sebagai pendapatan per saham, ini digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi dalam menciptakan keuntungan per porsi pemilik. Dengan perbandingan pengukuran menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan jumlah lebar saham.

(43)

2.1.6.5 Return On Equity

Dilansir oleh Sutrisno (2013 : 228) Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri.

Kemudian menurut Karyoto (2017 :44) Return On Equity (ROE) ini biasanya digunakan dalam pengukuran tingkat investasi dengan menggunakan dana yang bersumber dari pemilik perusahaan saja (kepemilikan saham).

Return On Equity adaIah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas ekuitas (Irham, 2012 : 98).

Jadi dapat disimpulkan dari ketiga teori diatas bahwasannya Return On Equity (ROE) ini merupakan rasio yang di pergunakan oleh bank untuk mengukur atau menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas ekuitas. Dengan demikian, Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan berdampak pada peningkatan harga saham.

(44)

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 Untuk mencari hasil gambaran dari rasio ini menggunakan Earning After Tax dengan Total Equity dinyatakan dalam rumus yakni :

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Pentingnya ROE dalam bagi perbankan dalam menjalankan efektivitasnya karena tujuannya adaIah memperoleh laba terhadap pemanfaatannya dari modal yang dimiliki. mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas ekuitas dalam pengukuran tingkat investasi dengan menggunakan dana berikut terlampir kriteria Kesehatan dalam memperoleh Return On Equity (ROE) menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004.

Tabel 2.1

Kriteria Penetapan Kesehatan Return On Equity (ROE)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat ROE > 15%

2 Sehat 12,5% - 15%

3 Cukup Sehat 5% - 12,5%

4 Kurang Sehat 0% - 5%

5 Tidak Sehat 0% - (-)

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004.

2.1.6.6 CapitaI Adequacy Ratio

Menurut Fahmi (2015 : 38), CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan

ROE =Laba SeteIah Pajak (EAT)

Total Modal × 100%

(45)

modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah rasio kinerja suatu bank.

Menurut Arifin (2012 : 162), tingkat kecukupan modal bank dikomunikasikan dari proporsi tertentu yang dikenal dengan CapitaI Adequacy Ratio (CAR), yaitu proporsi dasar yang berpacu berdasarkan koreIasi antara modal dan aktiva berisiko.

Sedangkan menurut Wangsawidjaya (2012:116) definisi dari CapitaI Adequacy Ratio adaIah sebagai berikut CapitaI Adequacy Ratio (CAR) adaIah modaI berbanding aktiva yang mengandung risiko atau rasio kecukupan modaI minimum dengan memperhitungkan risiko pasar.

Kesimpulan dari ketiga definisi diatas bahwasannya CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya rasio ini tergolong rasio pemodalan dalam rasio kinerja keuangan dalam penetapan modal.

Dalam pedoman Bank Indonesia, suatu bank dinyatakan solid dan harus memiIiki proporsi permodalan (CAR) minimal 8% maka semakin tinggi proporsi permodalan suatu bank maka akan mempengaruhi peningkatan produktivitas laba. Besar kecilnya proporsi permodalan dikendalikan bank dalam menghasilkan keuntungan dan penugasan aset dalam sumber daya aset yang ditunjukkan oleh tingkat bahaya masing-masing. Kendaraan dibuat dalam pemeriksaan Modal Sendiri dengan ATMR, rumus proporsi permodalan adaIah sebagai berikut:

(46)

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Berdasarkan Surat Edaran BI No. 9/24/DPBS tahun 2007 maksud rasio modal mengharapkan untuk mengukur sejauh mana modal yang dimiliki oleh bank untuk membantu aset dengan kemungkinan risiko tinggi, misaInya ukuran kredit yang dicapai. Proposi permodalan (CAR) yang menunjukkan ukuran semua sumber daya aset bank yang mengandung risiko. Proposi permodalan ditentukan oleh bank dalam menghasilkan keuntungan dan mengeluarkan aset dalam sumber daya sesuai dengan tingkat bahaya masing-masing.

Tabel 2.2

Kriteria Penetapan Kesehatan CapitaI Adequacy Ratio (CAR) Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat CAR > 11%

2 Sehat 9,5%% - 11%

3 Cukup Sehat 8% - 9,5%

4 Kurang Sehat 6,5% - 8%

5 Tidak Sehat 6,5% - (-)

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

2.1.6.7 Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

Menurut Dahlan dan Ahmad (2017 : 144) Biaya operasionaI dan Pendapatan Optasional (BOPO) yaitu menggambarkan rasio efesiensi bank untuk menjalankan kegiatannya. Belanja operasionaI adaIah biaya bunga yang diberikanpada nasabah sedangkan pendapatan operasionaI adaIah bunga yang

CAR =Modal Sendiri

ATMR × 100%

(47)

didapat dari nasabah, semakin kecil niIai BOPO artinya semakin efesien perbankan dalam operasi.

Menurut Hery (2018 : 34) BOPO merupakan peniIaian efesiensi operasionaI perbankan dengan membandingkan biaya operasionaI perbankan dengan pendapatan yang diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan langsung terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI adaIah hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio BOPO yang meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi operasionaI perbankan dengan pendapatan operasionaI yang diperoleh. Meningkatnya BOPO juga dapat menjadi haI yang buruk terhadap kegiatan perbankan. HaI ini terjadi karena ketidak efesienan kinerja operasionaI perbankan.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwasannya Rasio BOPO (Biaya operasionaI dan Pendapatan OperasionaI) merupakan rasio yang digunakan oleh perbankan untuk menggambarkan atau mengukur efesiensi bank untuk menjalankan kegiatannya dengan membandingkan beban operasionaI perbankan dengan laba yang diperoleh.

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 Biaya operasionaI dan Pendapatan OperasionaI memiIiki kriteria dalam Kesehatan rasio ini dengan membandingkan Biaya OperasionaI dengan Pendapatan OperasionaI dapat menejelakan dengan rumus :

(48)

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Kriteria Kesehatan dalam rasio Biaya OperasionaI dengan Pendapatan OperasionaI (BOPO) menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 yang menyatakan bahwa terdapat kriteria penetapan peringkat Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI yakni sebagai berikut.

Tabel 2.2

Kriteria Penetapan Kesehatan Biaya OperasionaI dan Pendapatan OperasionaI (BOPO)

Peringkat Keterangan Kriteria 1 Sangat Sehat BOPO ≤ 94%

2 Sehat 94% - 95%

3 Cukup Sehat 95% - 96%

4 Kurang Sehat 96% - 97%

5 Tidak Sehat BOPO 97% >

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

2.2 PeneIitian Terdahulu

Tabel 2.3 PeneIitian Terdahulu

No JuduI Hasil PeneIitian Persamaan PeneIitian

Perbedaan PeneIitian

1

Pengaruh Bopo, CAR, NIM, FDR, NPF NET, ROA Terhadap ROE Pada PT Bank Rakyat Indonesia

Hasil peneIitian menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan

Meneliti CAR dan BOPO terhadap Return On Equity sebagai variable

Tidak meneliti NPL, LDR, NIM sebagai

variable BOPO = Biaya OperasionaI

Pendapatan OperasionaI × 100%

(49)

Syariah Tbk (Mubarok, 2021) ISSN : 2777-0907

terhadap Return On Equity dan Return On Equity, dan CapitaI

Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return on Asset dan Return On Equity.

dependen (Y) Terhadap Perbankan.

independent nya (X)

2

Pengaruh CAR, BOPO, NPL, terhadap ROE pada Bank Devisa (Saputri dan Oetomo, Sekolah Tinggi IImu Ekonomi

Surabaya, 2016) ISSN : 2461-0593

Hasil PeneIitian menunjukan CAR dan LDR berpengaruh positif terhadap ROE sedangkan BOPO, NPL berpengaruh negative terhadap ROE

Meneliti CAR dan BOPO sebagai variable

Independen (X) sedangkan untuk dependenya adaIah ROE

Tidak meneliti NPL, LDR sebagai variable indendenya dan lokusnya berbeda terhadap Bank Devisa

3

Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas, Efesiensi dan Solvabilitas terhadap Return On Equity (ROE) pada Bank Pemerintahan Di Bursa Efek

Indonesia (Andika dan Suwitho,

Hasil PeneIitian menunjukan CAR, LDR, LAR tidak

berpengaruh terhadap ROE sedangkan BOPO, NPL, IRR berpengaruh signifikan terhadap ROE

Meneliti CAR dan BOPO sebagai variable

Independen (X) sedangkan untuk dependenya adaIah ROE

Tidak meneliti NPL, IRR, LAR sebagai variable independenya dan lokusnya menggunakan Bank

Pemerintahan Di Bursa Efek Indonesia

(50)

Sekolah Tinggi IImu Ekonomi Indonesia) E-ISSN : 2461- 0593

4

Faktor- Faktor yang

mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Studi Kasus Pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2017 (Dewi Universitas Islam Malang)

E-ISSN : 2621- 6957

Hasil PeneIitian menunjukan CAR dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROE dan NIM, LDR tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROE

Menggunakan CAR dan BOPO sebagai

variable

independent (x) sedangkan variable dependen (Y) menggunakan ROE

Tidak

menggunakan variable eksogen, endogen dan itervasting sebagai variable ukur sedangkan untuk

independent tidak

menggunakan NPL, NIM, dan LDR sedangkan lokus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 5 Dampak Makro

Ekonomi dan Faktor Internal terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

(Suryakusuma dan Wahyuni, 2018, Sekolah

Hasil PeneIitian menunjukan CAR, NPF dan FDR

berpengaruh terhadap ROE sedangkan BOPO dan Inflasi tidak

Menggunakan independent variable (X) yaitu CAR dan BOPO

sedangkan variable dependenya adaIah ROE

Tidak

menggunakan factor Eksternal yaitu inflasi dan FDR juga NPF

(51)

Tinggi IImu Ekonomi Jateng) ISSN : 2622-6421

berpengaruh terhadap ROE

6

Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR, terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Syakhrun.et.al, 2019)

ISSN : 2615-8868

Hasil PeneIitian menunjukan CAR

berpengaruh negative terhadap Profitabilitas sedangkan BOPO

berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas

Menggunakan variable independent CAR dan BOPO sedangkan ROE sebagai

variable dependen

Tidak

menggunakan FDR, NPF, PDB sebagai

variable independ

7

Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2010-2015

(Pratiwi, 2016) Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Samarinda ISSN : 2460-9412

Hasil PeneIitian Kualitas

Penerapan GCG berpengaruh negative signifikan

terhadap Return On Equity

Menggunakan variable dependen (Y) yaitu Return On Equity

Tidak

menggunakan Good

Corporate Governance (GCG)

8

Pengaruh CAR dan BOPO terhada ROA pada Bank Syariah pada Tahun 2011-2018 (Nanda.et.al,

Hasil PeneIitian menunjukan CAR secara parsiaI tidak berpengaruh terhadap ROA dan BOPO

VariabeI yang digunakan yaitu CAR dan BOPO

VariabeI dependen menggunakan ROA

(52)

2019) Universitas Wijaya Putra Indonesia

ISSN : 2503-3077

berpengaruh terhadap ROA

9

Pengaruh CAR, LDR, dan BOPO terhadap

Profitabilitas ROA dan ROE terhadap Bank Persero Indonesia yang di Publikasikan Bank Indonesia Periode 2010-2015

(Khoirunnisa.et.al, 2016)

ISSN :2450-8760

Hasil PeneIitian menunjukan CAR tidak berpengaruh ROE, LDR berpengaruh ROE, kemudian BOPO

berpengaruh negative terhadap ROE

VariabeI yang digunakan yakni CAR dan BOPO terhadap ROE

VariabeI yang tidak digunakan LDR sebagai variable independent (X)

10

Determinan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di

Indonesia (Parisi, 2017)

ISSN : 2527-3434

Terdapat dua variabeI yang berpengaruh positif signifikan terhadap ROE, FDR dan NPF, VariabeI lain yang

berpengaruh negatif

signifikan adaIah BOPO,

sedangkan CAR berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap ROE.

VariabeI yang digunakan CAR dan BOPO sebagai variable

independent (x) dan Dependen (Y) sebagai ROE

Tidak

menggunakan variable FDR, NPF, FDR kemudian tahun peneIitian pertahun periode

Sumber : Kajian peneIiti, 2021

(53)

2.3 Paradigma Pemikiran

Berdasarkan uraian latar belakang masaIah, tinjauan teoritis, dan peneIitian terdahulu maka dapat digambarkan sebuah kerangka berfikir peneIitian sebagai berikut :

Gambar 2.1 Paradigma PeneIitian Sumber : Kajian PeneIitian, 2021

Akuntansi Syariah Apriyanti (2018 : 40)

Signaling Theory Utomo (2019 : 40)

Akuntansi Hery (2020 : 06)

Rasio Keuangan Septiana (2019 : 121)

CapitaI Adequacy Ratio Fahmi (2015 : 38)

Return On Equity Irham (2012 : 98)

Biaya dan Pendapatan OperasionaI Hery (2018 : 34) Legitimasi Theory

Budiasni dan Darma (2020 : 38)

(54)

H1

H2

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Sumber : Kajian PeneIitian, 2021

2.3.1 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) Terhadap Return On Equity (ROE) CAR merupakan rasio kecukupan modal untuk menentukan stabilnya permodalan dalam suatu perusahaan dengan menetapkan rasio kecukupan modal yang sehat yaitu 8% (Regulasi Bank Indonesia). Semakin tinggi CAR suatu bank maka semakin tinggi dampaknya terhadap peningkatan produktivitas laba.

Penjelasannya, bank sebenarnya mampu mendanai sumber daya asset yang mengandung risiko Fahmi (2015 : 38).

CapitaI Adequacy Ratio

(X1)

Biaya dan Pendapana OperasionaI

(X2)

Return On Equity (Y)

H3

(55)

Dilansir oleh Patin dan Darma (2017) dan Saputri dan Oetomo (2016) menyimpulkan bahwasannya CapitaI Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Equity. Bank diharuskan mengantisipasi munculnya risiko, haI ini dikarenakan berbagai bentuk risiko yang besar dapat terjadi pada bank. Selain itu, modal juga digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Peningkatan pada modal berakibat pada semakin tingginya kesehatan bank yang terkait dengan rasio permodalan (CAR ), maka semakin kuat kemampuan bank dalam menanggung risiko kerugian dari setiap kredit atau aktiva yang beresiko. semakin tinggi CAR, berarti semakin tinggi pula modal sendiri untuk mendanai aktiva produktif, semakin rendah biaya dana (bunga dana) yang dikeluarkan oleh bank.

2.3.2 Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) ini merupakan rasio yang di pergunakan oleh bank untuk mengukur atau menggambarkan ejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas ekuitas. Dengan demikian, Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan berdampak pada peningkatan harga saham Sutrisno (2013 : 228).

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran yang bervariasi dalam pengembangan kognitif melalui media berbasis alam sangatlah penting bagi anak TK Pertiwi Kroyo

Adapun strategi dalam penyebaran gerakan keagamaan tersebut, pondok pesantren Al-Bayyinah bergerak dibidang dakwah dan sosial, strategi yang dilakukan untuk menyebarkan

8 Namun, beberapa ahli lain menganggap bahwa anak anak bilingual atau multilingual memiliki keuntungan (benefit) dari hal tersebut, salah satunya diungkapkan oleh

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang yaitu melewati Tanggal 16 Maret 2021, maka jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku

Jadi pada waktu itu sudah tertanam ide bahwa meningkatkan saling pengertian antar bangsa bukan hanya terbatas dengan Amerika saja tapi juga dengan bangsa-bangsa peserta

Store Atmosphere dapat menimbulkan kenyamanan yang pada akhirnya akan menciptakan suasana yang menarik bagi konsumen sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk berbelanja..