• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3) Variabel Hasil Belajar

Data variabel hasil belajar diperoleh dari hasil nilai

UAS semester gasal, nilai UBM, nilai tugas, serta nilai UTS

tahun ajaran 2015/2016. Nilai tersebut merupakan nilai dari

siswa yang menjadi sampel sebanyak 196 siswa. Berdasarkan

hasil pengolahan data diperoleh nilai tertinggi sebesar 92 dan

nilai terendah sebesar 58. Hasil analisis harga mean (M)

sebesar 76,98, median (Me) sebesar 77,75, modus (Mo)

sebesar 80, dan standar deviasi sebesar (Sd) 6,89.

Jumlah kelas interval ditentukan menggunakan rumus

jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n merupakan jumlah

respondes sebagai sampel sebanyak 196. Hasil penghitungan

diperoleh jumlah kelas = 1, 3,3 log 196 = 8, 56 dibulatkan

menjadi 9. Rentang data dihitung dengan rumus rentang =

Skor data terbesar – Skor data terkecil, sehingga diperoleh 92

– 58 = 34. Sedangkan panjang kelas dihitung dengan rumus panjang kelas = rentang/jumlah kelas, sehingga diperoleh

panjang kelas = 34/9 = 3,77 dibulatkan menjadi 4. Berikut

distribusi frekuensi variabel hasil belajar dapat dilihat pada

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar No Interval F Persentase 1 58 – 61 5 2,55% 2 62 – 65 6 3,07% 3 66 – 69 21 10,71% 4 70 – 73 28 14,29% 5 74 – 77 40 20,40% 6 78 – 81 46 23,48% 7 82 – 85 33 16,83% 8 86 – 89 12 6,12% 9 90 – 92 5 2,55% Jumlah 196 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Data distribusi frekuensi hasil belajar pada Tabel 16

tersebut kemudian disajikan dalam bentuk diagram batang

seperti berikut:

Gambar 6. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Pada Tabel 16 dan Gambar 6 terlihat bahwa mayoritas

frekuensi variabel hasil belajar terletak pada interval 78 – 81

5 6 21 28 40 46 33 12 5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 58 – 61 62 – 65 66 – 69 70 – 73 74 – 77 78 – 81 82 – 85 86 – 89 90 – 93 F re k u en si Interval

Hasil Belajar

Frekuensi

sebanyak 46 responden (23,46%) sedangkan frekuensi paling

sedikit terletak pada interval 58 – 61 dan 90 – 93 masing-masing terdiri dari 5 responden (2,55%).

Deskripsi data selanjutnya yaitu pengkategorian skor

yang diperoleh atau penentuan kecenderungan variabel.

Penentuan kecenderungan variabel hasil belajar dilakukan

setelah nilai minimum (X min) dan nilai maksimal (X mak)

diketahui. Setelah diketahui nilai minimum (X min) dan nilai

maksimal (X mak) selanjutnya dilakukan pencari nilai mean

ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Mean ideal

variabel hasil belajar adalah:

Mean Ideal (Mi) = (skor tertinggi + skor terendah)

= (92 + 58)

= 75

Standar deviasi ideal (SDi) variabel kecerdasan

emosional adalah:

SD ideal (SDi) = (skor tertinggi + skor terendah)

= (92 - 58)

= 5,66

Beradsarkan penghitungan diperoleh mean ideal (Mi)

sebesar 75 dan standar deviasi ideal (SDi) sebesar 5,66,

penghitungan tersebut dapat dibedakan menjadi lima kategori

sebagai berikut:

Kategori Sangat Tinggi = X ≥ M + 1,5 SD

Kategori Tinggi = M ≤ X < M + 1,5 SD

Kategori Rendah = M – 1,5 SD ≤ X < M

Kategori Rendah Sekali = X ≤ M – 1,5 SD

Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh data

distribusi kategorisasi variabel hasil belajar. Distribusi variabel hasil belajar selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 17 berikut:

Tabel 17. Distribusi Kategorisasi Variabel Hasil Belajar

No Skor Frekuensi Persentase Kategori

1 X ≥ 83,49 30 15,30% Sangat Tinggi 2 75 < X ≤ 83,49 97 49,49% Tinggi 4 66,51 < X≤ 75 56 28,58% Rendah 5 X ≤ 66,51 13 6,63% Rendah Sekali Jumlah 196 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Distribusi frekuensi variabel hasil belajar pada Tabel 17

kemudian dapat digambarkan diagram pie chart seperti

Gambar 7. Pie Chart Hasil Belajar

Hasil frekuensi variabel hasil belajar pada Tabel 17 dan

Gambar 7 kategori sangat tinggi sebanyak 30 (15,30%),

kategori tinggi sebanyak 97 (49,49%), kategori rendah

sebanyak 56 (28,58%) dan kategori sangat rendah sebanyak

13 (6,63%). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel hasil

belajar siswa SMP Negeri 2 Bantul termasuk dalam kategori

tinggi. Namun jika berpedoman pada KKM sebesar 78

diperoleh nilai rata-rata untuk kelas VII dengan jumlah siswa

sebanyak 70 sebesar 75,15. Kelas VIII dengan jumlah siswa

sebanyak 68 rata-rata mendapat nilai 77,34 dan kelas IX

dengan jumlah siswa sebanyak 58 rata-rata memperoleh nilai

sebesar 78,64.

b. Hasil Uji Persyaratan Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji

Hasil Belajar

Sangat Tinggi Tinggi Rendah Rendah Sekali 31 13 57 98

normalitas dilakukan menggunakan uji One Sample

Kolmogrof Smirnov dengan penghitungan menggunakan

bantuan program komputer SPSS 23.0 for Windows dengan

tingkat signikasin 5%. Hasil uji normalitas variabel pada

penelitian ini disajikan pada Tabel 18 berikut ini:

Tabel 18. Hasil Uji Normalitas

Variabel Signifikansi Keterangan

Pergaulan Teman Sebaya 0,200 Normal

Kecerdasan Emosional 0,200 Normal

Hasil Belajar 0,200 Normal

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Hasil uji normalitas pada Tabel 18 tersebut diketahui

bahwa semua variabel pada penelitian ini memiliki nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa data penelitian pada ketiga variabel

berdistribusi normal.

2) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang

linear atau tidak. Kriteria pengujian linearitas yaitu apabila

nilai Fhitung lebih kecil dari F pada taraf signifikansi 0,05

maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

dinyatakan linear. Hasil rangkuman uji linearitas dapat dilihat

Tabel 19. Hasil Uji Linearitas Variabel Df Harga F Sig Ket Hitung Tabel (0,5) Pergaulan Teman Sebaya 1:26 1,460 4,22 0,081 Linear Kecerdasan Emosional 1:24 1,400 4,26 0,113 Linear

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Hasil uji linearitas pada Tabel 19 menunjukkan bahwa

Fhitung < F yaitu pada variabel pergaulan teman sebaya (1,460

< 4,22) dan signifikansi sebesar (0,081 > 0,05), sedangkan

variabel kecerdasan emosional (1,400 < 4,26) dan

signifikansi (0,113 > 0,05). Berdarkan hasil uji linearitas

variabel pergaulan teman sebaya dan kecerdasan emosional

dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut dapat

dikatakan linear.

3) Uji Multikolinearitas

Pada uji multikolinearitas menuntut bahwa antara

variabel bebas tidak boleh ada korelasi yang sangat tinggi

yaitu rhitung lebih besar dari 0,800. Hasil uji multikolinearitas

dapat dilihat pada Tabel 20 berikut:

Tabel 20. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel X1 X2 Ket

Pergaulan

Teman Sebaya 1 0,450 Non

Multikolinearitas Kecerdasan

Emosional 0,450 1

Hasil uji multikolinearitas pada Tabel 20 menunjukkan

bahwa nilai rhitung pada variabel bebas sebesar 0,450 nilai

tersebut lebih kecil dari 0,800. Berdasrkan hasil uji

multikolinearitas tersebut dapat disimpulkan bahawa tidak

terjadi multikolinesritas sehingga analisis data dapat

dilanjutkan.

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik

analisis korelasi product moment dari Karl Person untuk hipotesis

pertama, hipotesis kedua dan hipotesis ketiga, sedangkan untuk

hipotesis keempat menggunakan analisis regresi gand.. Penjelasan

hasil pengujian hipotesisi penelitian ini sebagai berikut:

1) Uji Hipotesis 1

Hipotesisi pertama pada penelitian adalah ”Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pergaulan teman

sebaya dengan kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 2

Bantul”. Dasar pengambilan keputusan menggunakan

koefisien korelasi (rxy). Apabila koefisien korelasi bernilai

positif maka dapat dilihat adanya hubungan positif antara

variabel bebas dan variabel terikat. Sedangkan untuk menguji

signifikansi adalah dengan membandingkan nilai rhitung

dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai rhitung

dikatakan signifikan. Sebaliknya, jika nilai rhitung lebih kecil

dari rtabel maka hubungan tersebut tidak signifikan.

Guna menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis

korelasi product moment dari Karl Person. Hasil dari analisis

product moment diketahui bahwa nilai rhitung lebih besar dari

nilai r (0,450 > 0,148) dan nilai signifikansi sebesar 0,000

yang berarti kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini diterima. Hasil analisis korelasi

product moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan

positif dan signifikan antara pergaulan teman sebaya dengan

kecerdasan emosional.

Dokumen terkait