METODE PENELITIAN
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2016:39). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan.
a. Kualitas Sistem Informasi (𝐗𝟏)
Kualitas sistem informasi yang dimakssud dalam penelitian ini adalah kualitas software akuntasi yang digunakan, dilihat dari persepsi pemakai. Item- item untuk mengukur variabel ini diadopsi dari
kuesioner yang digunakan oleh McGill et al (2003). Item- item tersebut merupakan adaptasi dari kuesioner yang dibangun Davis et al (1998).
Variabel ini diukur dengan 10 pertanyaan dengan 5 skala Likert dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
b. Kualitas Informasi (𝐗𝟐)
Kualitas Informasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan persepsi pemakai mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh aplikasi transportasi online yang digunakan. Beberapa karakteistik yang digunakan untuk menilai kualitas informasi dari aplikasi transportasi online ini antara lain adalah accuracy, timeliness, relevance, informativeness, dan competitiveness (Weber, 1999).
c. Perceived Usefulness (𝐗𝟑)
Dalam penelitian ini, variabel perceived usefulness merupakan persepsi pemakai mengenai sejauh mana dampak dari penggunanaan software akuntansi yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja mereka nantinya. Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel ini diambil dari penelitian Davis et al (1998), dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan software akuntansi.
Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 5 skala Likert dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini,
berarti kualitas software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
d. Kemudahan Penggunaan (𝐗𝟒)
Kemudahan Penggunaan dalam penelitian ini bahwa pengguna dalam menggunakan atau menjalankan aplikasi tidak membutuhkan banyak usaha. Kemudahan penggunaan dapat diukur menggunakan indikator interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti, tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem, sistem mudah digunakan dan mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan. Variabel ini diukur menggunakan 10 item pertanyaan.
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Skala
Dependen:
memberikan informasi yang dibutuhkan.
2. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Sistem Informasi mampu memberikan laporan yang tepat. dengan tingkat akurasi sistem.
menghasilkan informasi yang mudah dipahami.
9. Sistem Informasi bersifat User Friendly.
10. Sistem Informasi mudah digunakan.
11. Pengguna dapat memperoleh informasi tepat waktu.
12. Informasi yang dihasilkan bersifat mutakhir (up to
Indikator kualitas sistem informasi : 1. Mampu meningkatkan
kapasitas pemrosesan data secara signifikan.
2. Dapat dijalankan pada komputer lain selain komputer yang digunakan saat ini.
3. Dapat digunakan dalam lingkungan organisasi lain tanpa harus banyak modifikasi lagi.
4. Memiliki sistem security.
5. Tersedia fasilitas untuk
9. Mudah dipelajari pengguna baru.
10. Dapat digunakan berbagai perusahaan.
11. Kecepatan akses optimal.
(Sumber : Istianingsih &
6. Bersifat detail dan benar.
(Sumber : Istianingsih &
yang mungkin akan
6. Secara keseluruhan, software akntansi
2. Belajar menggunakan software akuntansi tersebut adalah mudah.
3. Software akuntansi tersebut jelas dalam penggunaannya.
4. Tidak membutuhkan banyak usaha untuk dapat menggunakan software.
5. Lebih baik jika menggunakan software akuntansi tersebut tanpa bantuan dari orang lain.
6. Dapat menggunakan software akuntansi tersebut dengan baik saat pertama kali mengakses.
7. Software akuntansi tersebut mudah digunakan.
8. Dapat menggunakan software akuntansi tersebut tanpa halangan yang berarti.
9. Dapat menggunakan software akuntansi tersebut tanpa bantuan dari orang lain.
10. Software akuntansi tersebut membuat pekerjaan menjadi lebih mudah sesuai dengan keinginan.
(Sumber : Chandra 2015)
Ordinal
Sumber: diolah penulis
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2016:80). Populasi dalam penelitian ini adalah semua staff/pegawai di PT Anugerah Langkat Makmur.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2016:81). Metode pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dengan didasarkan pada kriteria tertentu (Sekaran, 2003). Pemilihan sampel responden adalah pendidikan minimal D3 dan telah bekerja dengan menggunakan software akuntansi minimal satu jenis software selama paling tidak satu tahun yakni mencakup semua pegawai pada PT Anugerah Langkat Makmur yang menjadi pengguna sistem informasi. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan daftar pertanyaan/kuisioner.
Kriteria-kriteria yang ditetapkan peneliti dalam penentuan sampel penelitian ini adalah:
1. Berstatus sebagai karyawan tetap
2. Karyawan yang aktif (tidak cuti/pendidikan)
3. Bagian yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi akuntansi
4. Pekerjaannya terkait langsung dengan pemakaian computer
3.6 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden terpilih dilokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Kuesioner adalah suatu bentuk instrument pengumpulan data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang masalah yang diteliti didalam penelitian ini (variabel kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan yang merupakan variabel X dan variabel kepuasan pengguna adalah variabel Y).Kuisioner ini diberikan kepada pegawai yang menjadi pengguna sistem informasi akuntansi.
3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Validitas
Validitas instrumen penelitian atau tingkat ketepatan instrumen penelitian adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya.
Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi di lapangan (Sugiyono, 2010). Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang digunakan. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu mengungkapkan apa yang seharusnya diungkap (Sugiyono, 2010).
Dengan kata lain validitas suatu alat ukur adalah apakah alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper & Schindler, 2001).
3.8.2 Uji Reliabilitas (Cronbach Alpha)
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Tujuan dari penggunaan uji reliabilitas adalah untuk mengetahui reliable atau tidak kuesioner, sehingga dapat diketahui bahwa kuesioner tersebut sudah konsisten. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistk Cronbach Alpha (α).
Suatu kostruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).
3.8.3 Uji Model
Menurut Ghozali (2008:61-70) mengajukan tahapan pemodelan dan analisis persamaan struktural menjadi 7 langkah yaitu: