• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS,"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS, DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. ANUGERAH LANGKAT MAKMUR

OLEH

YUMI YOVITA BR SINAGA 150503035

PROGRAM STUDI STRATA-1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

(2)
(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Perceived Usefulness, dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 2020 Yang membuat pernyataan,

Yumi Yovita Br Sinaga NIM. 150503035

(6)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS, DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. ANUGERAH LANGKAT MAKMUR (ALAM)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Model penelitian ini digunakan dengan mengacu pada model keprilakuan dalam menggunakan teknologi sistem informasi yakni Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Delone dan McLean. Objek penelitian ini adalah PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM).

Data dikumpulkan dari kuesioner yang diberikan kepada pegawai pengguna sistem informasi pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM). Kuisioner yang diterima kembali dari responden sebanyak 40 kuesioner. Metode analisi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan program AMOS.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Perceived Usefulness, dan Kemudahan Penggunaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas sistem informasi dan kualitas informasi yang diterapkan, maka tingkat kepuasan pengguna sistem informasi Akuntansi tersebut semakin tinggi.

Kata Kunci: Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Perceived Usefulness, Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Pengguna

(7)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INFORMATION SYSTEM QUALITY, INFORMATION QUALITY, PERCEIVED USEFULNESS, AND EASE OF

USE TO SATISFACTION OF USER ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON PT. ANUGERAH LANGKAT MAKMUR

The purpose of this study was to examine the influence of the quality of information systems, quality of information, perceived usefulness and ease of use to the satisfaction of the end users of accounting information systems. This research model is used with reference to the model in using information technology system that is the Technology Acceptance Model (TAM) developed by DeLone and McLean. The object of this research is PT. Anugerah Langkat Makmur.

Data were collected from questionnaires given to employees at PT.

Anugerah Langkat Makmur (ALAM) as information systems user. Questionnaires were received back from 40 questionnaire respondents. Analysis method used in this research is Structural Equation Modelling (SEM) with AMOS program.

The results showed that the quality of information system, the quality of information, perceived usefulness and ease of use has a po sitive and significant influence on the accounting information system of user satisfaction in PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM). This shows that the better the quality of information applied to the level of satisfaction of users of accounting information system are getting higher.

Keywords: Information System Quality, Information Quality, Perceived Usefulness, Ease of Use and User Satisfaction of Information

(8)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur bagi Tri Tunggal Maha Kudus (Bapa, Putera, dan Roh Kudus) dan Bunda Maria atas berkat waktu, kesehatan, kesempatan, kemampuan dan kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Perceived Usefulness, dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM)” guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Penulis sangat bersyukur atas penyelesaian skripsi ini. Untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu tidak terlepas dari segala hambatan dan kesulitan, banyak hal dan rintangan yang penulis hadapi selama proses penyelesaian skripsi ini. Namun karena kasih Tuhan skripsi ini dapat diselesaikan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis telah banyak menerima bimbingan, dukungan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA selaku Ketua Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(9)

3. Bapak Dr. Iskandar Muda, SE., M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah menjadi pembimbing yang pengertian dan memberikan arahan, semangat serta motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kepada Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA., selaku Dosen Penguji dan Bapak Dr. Keulana Erwin, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan koreksi dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khususnya Dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan berlangsung, serta kepada para pegawai dalam membantu penulis menyelesaikan berkas – berkas kebutuhan administrasi selama pengurusan skripsi ini.

5. Kepada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM) dan Staff khususnya mama tengah Alexander Ginting dan Kak Nisa yang sudah membantu serta kedua orangtua tercinta, bapak dan mamak yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, perhatian juga kakak dan adik penulis Lidwina dan Bregi yang selalu menghibur begitu juga kepada bulang, bik uda, dan sepupu tercinta Yulisa Tambunan yang menjadi partner dan support system dalam semua keadaanku.

6. Kakak seiman yang jauh dimata Imanuela DN Marbun yang selalu memberi dukungan dan semangat selama proses penyelesaian skripsi ini, kepada Hery Permana yang selalu mengerti, menemani, dan menjadi moodbooster saat dibutuhkan. Kepada teman-teman terdekat selama perkuliahan edak

(10)

tercinta Sonia Hanesty, Celia Ginting, Indah Naibaho, dan Yehonala Yosephine selalu ada memberi semangat, dukungan, dan motivasi kepada penulis serta teman-teman Grup A S1-Akuntansi, KMK St. Ignatius Loyola, dan semua pihak yang berperan dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, tidak lupa untuk friends for a lifetime OTJ Dewi, Kiki, Miftah dan Sunita yang selalu ada dan menghibur dengan cara masing-masing.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan yang jauh dari kata sempurna, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, memberi ilmu bagi yang membaca, dan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 2020 Penulis,

Yumi Yovita Br Sinaga NIM. 150503035

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan teknologi informasi (TI) untuk mendukung kegiatan operasional suatu organisasi baik dalam skala kecil maupun besar, berkembang menjadi kebutuhan dasar dalam menghadapi era global. Organisasi harus mampu mendesain dan mengembangkan sistem informasi yang berkualitas untuk menunjang kinerja, karena bisnis mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap sistem informasi yang dikembangkan.

Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada tahun 1989. TAM digunakan untuk melihat pemahaman individual yang secara terus menerus menggunakan teknologi informasi dalam aktifitasnya (Sanjaya, 2009). Tingginya penggunaan suatu sistem informasi menandakan bermanfaat dan mudahnya suatu sistem informasi. Seseorang akan memanfaatkan sistem informasi dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya. Model ini menggambarkan bahwa pengguna sistem informasi akan dipengaruhi oleh variabel manfaat (usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (ease of use).

Dalam lingkup sistem informasi, kebutuhan pengguna terhadap sistem informasi harus dapat dideteksi dengan baik oleh perancang sistem supaya sistem yang akan diterapkan dalam suatu organisasi dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Pemenuhan kebutuhan pengguna tersebut nantinya akan dapat memberikan

(12)

kepuasan kepada para pengguna dan memotivasi mereka untuk melakukan pekerjaan secara lebih baik. Karena dari sistem informasi yang digunakan, dapat diketahui bahwa manajemen dari sebuah organisasi tersebut bagus atau tidak (Almilia dan Briliantien, 2007).

Sistem informasi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, oleh karena itu diperlukan informasi yang relevan dengan kebutuhan organisasi (Romney & Steinbart, 2012:25). Teknologi dan sistem informasi menghasilkan informasi untuk mendukung proses monitoring dan evaluasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengatur perencanaan jangka pendek seperti pembiayaan dan cashflow (Ismail & King, 2007). Informasi memiliki nilai ekonomis jika informasi tersebut dapat memfasilitasi keputusan pengalokasian sumber daya (Bodnar &

Hopwood, 2006).

Seiring dengan kemajuan teknologi, sistem informasi berkembang menjadi sistem informasi berbasis komputer sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna karena dapat dengan mudah melakukan akses untuk pengambilan keputusan (Irianto, 2012). Menurut DeLone & McLean (1992) kualitas sistem informasi dan kualitas informasi yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna dan mengoptimalkan kinerja sehingga perilaku pengguna akan mendukung penerapan teknologi informasi. Oleh sebab itu pemilihan software akuntansi harus disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan, karena ketidaksesuaian aplikasi software akuntansi akan menyebabkan pengguna kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Ketidaksesuaian suatu software akuntansi

(13)

dengan kebutuhan pengguna akan menurunkan kepuasan pengguna dan penggunaan software akuntansi lebih lanjut akan dihindari.

Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu teknologi informasi yang dapat digunakan dalam proses menentukan kebijakan strategis perusahaan.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006) sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Sistem informasi akuntansi memungkinkan pemakai laporan keuangan dapat melihat laporan keuangan setiap saat dengan lebih cepat dan akurat. Penyajian informasi keuangan dan non-keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan adanya dukungan software atau program sistem informasi akuntansi yang dewasa ini semakin banyak variasinya dan dapat diperoleh dengan mudah.

Pengelolaan data keuangan dengan menggunakan sistem informasi akuntansi mampu mengurangi terjadinya kesalahan. Dibandingkan dengan proses manual, pengolahan data keuangan dengan sistem informasi akuntansi dapat memproses dan menyajikan data dengan cepat dan up to date sehingga dapat digunakan setiap saat. Keandalan dan ketelitian sistem informasi akuntansi juga lebih tinggi dibandingkan dengan pengolahan data secara manual. Melihat kondisi tersebut maka sistem informasi akuntansi merupakan salah satu hal penting dalam mengelola suatu unit usaha. Aktivitas bisnis perusahaan yang semakin berkembang pesat membutuhkan informasi akuntansi yang dipercaya, relevan, tepat waktu, mudah dipahami dan teruji. Yang mana hal ini akan lebih mudah dipenuhi jika pengolahan data keuangan dilakukan dengan menggunakan komputer.

(14)

Delone and Mclean (1992:60-95) mengajukan suatu model kesuksesan sistem informasi yang terdiri dari 6 kategori yaitu: kualitas sistem, kualitas informasi, kegunaan, kepuasan pemakai, pengaruh pribadi, dan pengaruh organisasi. Dalam penelitian ini akan memakai pengaruh antara kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan yang dihasilkan dengan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi tersebut.

Kualitas informasi tersebut berkaitan dengan karakteristik informasi sedemikian rupa sehingga output yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut dapat bermanfaat bagi penggunanya. Hal tersebut mengakibatkan kualitas sistem informasi tersebut mempunyai dampak terhadap kepuasan pengguna.

Untuk itu diharapkan dengan adanya pengukuran keefektifan sistem informasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para programer sistem informasi untuk mendesain sistem informasi bagi perusahaannya, dan dapat menganalisis seberapa jauh peranan sistem untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Kita tidak ingin penerapan sistem informasi yang membutuhkan biaya yang sangat mahal ini tidak memberikan dampak yang positif terhadap perusahaan, ataupun pemanfaatannya tidak dilakukan secara maksimal. Sistem yang berkualitas akan mendorong keberhasilan sistem, pengaruh lainnya adalah adanya peningkatan kinerja secara keseluruhan, baik menyangkut karyawan, pimpinan, pemilik, maupun organisasi itu sendiri. Dalam hal inilah suatu sistem dikatakan berjalan secara efektif, karena dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan berbagai konstituen yang ada dalam organisasi, baik secara individual maupun secara kelompok.

(15)

Kebutuhan sistem informasi teknologi dalam lingkungan organisasi telah menjadi sebuah tuntutan zaman yang harus dipenuhi guna menghasilkan informasi yang baik. Karena itu, perusahaan mulai mengembangkan dan memberikan perhatian yang lebih terhadap sistem informasi teknologi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan data transaksi untuk pemrosesan data menjadi sebuah informasi yang digunakan secara efektif. Salah satu bentuk perhatian ini adalah penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer untuk lebih mempermudah dalam memproses data transaksi menjadi sebuah informasi yang bernilai lebih. PT. Anugerah Langkat Makmur merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan sistem informasi teknologi yaitu SAP yang terintegrasi untuk mempermudah dan mempercepat proses transaksi yang terjadi setiap hari.

System Application and Product in Data Processing (SAP) adalah software yang berbasis ERP (Enterprise Resources Planning) yang digunakan sebagai alat untuk membantu manajemen perusahaan, perencanaan, hingga melakukan operasionalnya secara lebih efektif dan efisien. SAP mendukung Multi-tugas tingkat tinggi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Kemampuan tersebut dikarenakan SAP sendiri tersusun dari banyak modul untuk menjalankan semua fungsinya secara otomatis dan terintegrasi yaitu sales and distribution, material management, production planning, financial accounting, dan controlling.

Penelitian tentang kepuasan pengguna sudah banyak dilakukan dengan berbagai variabel independen. Hasil penelitian dengan variabel yang sama masih mengandung ketidakkonsistenan hasil penelitian atau yang disebut dengan research gap.

(16)

Tabel 1.1

Research Gap Kepuasan Pengguna

No Variabel Peneliti Hasil

1 Kualitas Sistem Informasi

Monica dan Arisman (2018) Tidak Berpengaruh Signifikan

Rukmiyati dan Budiartha (2016)

Berpengaruh positif

2 Kualitas Informasi

Khairrunnisa dan Yunanto (2017)

Setyo dan Rahmawati (2015)

Tidak Berpengaruh signifikan

Pawirosumarto (2016) Berpengaruh positif signifikan

3 Perceived Usefulnes

Ginting dan Marlina (2017) Berpengaruh positif signifikan

Salam (2014) Tidak Berpengaruh

4 Kemudahan Penggunaan

Johannes dan Frima (2018) Setyowati dan Respati (2017)

Berpengaruh positif Signifikan

Arrafi (2018) Berpengaruh positif Tidak signifikan Sumber: diolah penulis

Kualitas sistem informasi menunjukkan keberhasilan suatu sistem dalam hal konsisten dengan kebutuhan pengguna, telah memenuhi ekspektasi pengguna, fleksibel, adaptif, dapat diandalkan dan robust. Penelitian yang dilakukan Monica dan Arisman (2018) menyatakan bahwa kualitas sistem informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rukmiyati dan Budiartha (2016) yang menyatakan bahwa kualitas sitem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna.

Kualitas informasi menunjukkan sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka. Penelitian yang dilakukan Khairrunnisa dan Yunanto (2017) menyatakan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna. Hal ini sejalan dengan hasil

(17)

penelitian yang dilakukan Setyo dan Rahmawati (2015). Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pawirosumarto (2016) yang menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh positif pada kepuasan pengguna.

Perceived Usefulness menunjukkan tingkat kepercayaan seseorang bahwa teknologi yang akan digunakan mampu meningkatkan kinerjanya. Salam (2014) menemukan perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.

Berbeda dengan penelitian Ginting dan Marlina (2017) yang menemukan perceived usefulness memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Kemudahan Penggunaan menunjukkan tingkat kepercayaan seseorang bahwa dalam menggunakan suatu sistem akan terbebas dari kesulitan atau usaha yang berat. Hasil penelitian yang dilakukan Johannes dan Frima (2018) menyatakan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna. Hal ini sejalan dengan penelitian Setyowati dan Respati (2017). Namun pada penelitian Arrafi (2018) menyimpulkan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Perceived Usefulness, dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM)”.

(18)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, perumusan masalah penelitian ini adalah apakah kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM).

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademisi

Untuk dijadikan perbandingan dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang khususnya pengaruh kualitas sistem infromasi, kualitas infromasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan terhadap kepuasan pengguna.

2. Bagi Perusahaan

Dapat mendesain sistem informasi akuntansi dalam memotivasi, mendorong kreativitas, dan inovasi pegawai sehingga meningkatkan kinerja organisasi. PT Anugerah Langkat Makmur diharapkan dapat digunakan

(19)

untuk mengevaluasi sistem yang digunakan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat yang ingin mencari tahu tentang sistem informasi akuntansi.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Model Keperilakuan dalam Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Keperilakuan merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Tanggapan atau reaksi individu dapat bersifat mendukung atau menentang rangsangan tersebut. Apabila rangsangan diberikan terus menerus, maka individu secara perlahan maupun cepat akan beradaptasi dengan rangsangan tersebut. Teknologi didefinisikan sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Alat tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras.

Sistem Informasi (SI) merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Dengan kata lain, Teknologi Sistem Informasi (TSI) merupakan alat yang terdiri dari seperangkat komponen yang terkait dengan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Keperilakuan dalam penggunaan TSI merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen yang terkait dengan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Aspek keperilakuan dalam implementasi teknologi informasi juga berkaitan dengan penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi yang diterapkan. Teori penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi disebut Technology

(21)

Acceptance Model (TAM). Beberapa model telah dibangun untuk menganalisa dan memahami faktorfaktor diterimanya penggunaan teknologi informasi.

Technology Acceptance Model (TAM) awalnya dikembangkan Davis (1989:319-340) yang merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan. Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan tersebut lebih spesifik pada Theory of Reasoned Action (TRA) dalam menerangkan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi informasi. Model tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan adopsi teknologi pada penggunaan software.

Menurut Davis (1989:319-340), Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua variabel, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kedua variabel Technology Acceptance Model (TAM) tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna bahwa alasan pengguna dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi informasi menyebabkan tindakan pengguna tersebut dapat menerima penggunaan teknologi informasi.

(22)

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah subsistem khusus dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari peristiwa bisnis, seringkali terintegrasi dan tidak dapat dibedakan dari keseluruhan sistem informasi (El Louadi, 1998; Borthick dan Clark, 1990; Wilkinson, 1993). Sistem informasi akuntansi adalah alat yang ketika dimasukkan ke dalam bidang sistem informasi dan teknologi (TI), dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan pengendalian area keuangan ekonomi organisasi.

Tetapi kemajuan yang menakjubkan dalam teknologi telah membuka kemungkinan menghasilkan dan menggunakan informasi akuntansi dari sudut pandang strategis (El Louadi, 1998). Sistem informasi akuntansi sangat penting untuk semua organisasi (Borthick dan Clark, 1990; Wilkinson, 1993), dan mungkin, masing- masing organisasi baik yang berorientasi laba maupun, perlu mempertahankan sistem informasi akuntansi.

Menurut Bodnar dan Hoopwood (2003:1) bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

Romney dan Steinbart (2004:473) menyatakan bahwa sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk (1) Persiapan informasi keuangan, (2) Informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bahwa sistem informasi akuntasi itu mempunyai beberapa unsur yaitu:

(23)

a. Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti manusia atau peralatan/mesin.

b. Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi output. Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi.

c. Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem.

Informasi ini berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan- keterangan yang dibutuhkan manajemen.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan (data atau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen. Dalam pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut transaksi yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang akan didistribusikan kepada pemakai informasi. Dalam sistem informasi akuntansi, data yang diolah tidak hanya data keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena dalam pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2.1.3 Kualitas Sistem Informasi

Asumsi dasar model multidimensional kesuksesan sistem informasi dapat dijelaskan dalam tiga level yang berbeda yaitu tingkat teknikal, semantik, dan keefektifan sistem. Tingkat teknikal dari komunikasi sebagai keakuratan dan keefisienan sistem komunikasi yang menghasilkan suatu informasi. Tingkat

(24)

semantik merupakan kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang diharapkan. Tingkat keefektivan merupakan efek informasi pada penerima.

Petter et al. (2008) kualitas sistem didefinisikan sebagai karakteristik yang diinginkan dari suatu sistem informasi. Menerapkan definisi ini dengan konteks penelitian ini, kualitas sistem yang dirasakan dapat didefinisikan sebagai karakteristik yang diinginkan dari sebuah sistem seperti yang dirasakan oleh pengguna sistem. Demikian pula, Hsiao et al. (2010) mendefinisikan kualitas sistem dianggap sebagai sejauh mana pengguna merasakan bahwa fitur dari sistem dan karakteristiknya memenuhi kebutuhan penggunanya.

Dalam penelitian ini, kualitas sistem yang dirasakan mencerminkan fungsi dan pencarian fasilitas dari sebuah sistem informasi. Fungsi sistem termasuk kegunaan dan interaktivitas elemen (Constantinides 2004), dan dengan demikian biasanya mengacu pada kemudahan navigasi, responsif, interaktivitas, dan kemudahan mengakses (Aladwani, 2006 ; Al-Debei, 2013).

2.1.4 Kualitas Informasi

Kualitas Informasi mengacu pada kualitas output yang dihasilkan sistem informasi (DeLone dan McLean, 2003), yang bisa dalam bentuk laporan manual atau secara online. Menurut Jeong dan Lambert (2001) , di lingkungan komputer- dimediasi, keputusan pengguna sistem informasi pada produk dan jasa perusahaan dapat ditentukan oleh kualitas informasi yang dirasakan. Studi juga menegaskan bahwa kualitas informasi dari penawaran perusahaan merupakan komponen

(25)

penting dari citra positif (DeLone dan McLean, 2003). Studi menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dirasakan, mempengaruhi evaluasi individu dari kinerja sistem (Nelson et al. , 2005). Demikian juga, kualitas informasi yang buruk juga menyebabkan gangguan bagi pengguna karena meningkatkan pencarian dan pengolahan informasi bagi pengguna. Misalnya, informasi usang membuat lebih sulit bagi pengguna untuk menemukan informasi yang berharga. Sebaliknya, informasi berkualitas tinggi akan membantu pengguna untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari topik dan membuat keputusan yang lebih baik (Zheng et al. , 2013).

2.1.5 Perceived Usefulness

Perceived Usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana konsumen percaya bahwa sebuah sistem akan meningkatkan kinerja transaksi nya (Chiu et al. , 2009).

Perceived Usefulness telah muncul sebagai prediktor signifikan dari niat perilaku di TAM dan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi sikap terhadap pengguna sistem (Celik, 2011 ). Bhattacherjee (2001) menyarankan bahwa pengguna lebih memilih untuk mendapatkan produk ketika penggunaan tersebut dianggap berguna. Chiang dan Dholakia (2003) juga menegaskan hubungan yang signifikan dari dimensi waktu kenyamanan dan niat untuk menggunakan produk.

Luarn dan Lin (2005) menyatakan bahwa semakin besar manfaat yang dirasakan akan semakin besar jumlah penggunaan.

(26)

2.1.6 Kemudahan Penggunaan

Kegunaan yang dirasakan sebagai faktor penting dalam penggunaan sistem informasi. Hal ini sering dikaitkan dengan kemudahan penggunaan dan dianggap sebagai faktor penting untuk pengembangan sistem informasi (Flavianus et al ., 2006 , Casalo et al ., 2008). Kim dan Eom (2002) menemukan bahwa kemudahan penggunaan signifikan untuk mencapai kepuasan. Ranganathan dan Ganapathy (2002) juga menyebutkan pentingnya kemudahan penggunaan dalam mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci dari kualitas sistem. Dengan demikian, kegunaan didefinisikan sebagai atribut kualitas yang menilai bagaimana user interface yang mudah dalam penggunaannya (Nielsen, 2012 ). Konsep kemudahan penggunaan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

 kemudahan memahami struktur sistem, fungsinya, interface dan isi yang dapat diamati oleh pengguna

 kesederhanaan penggunaan sistem dalam tahap awal

 kecepatan pengguna dalam menemukan apa yang mereka butuhkan

 kemudahan navigasi sistem dan penggunaan dalam hal waktu yang diperlukan dan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

 kemampuan pengguna untuk mengontrol apa yang mereka lakukan dan di mana mereka berada pada saat tertentu.

(27)

2.1.7 Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna adalah hal-hal yang meliputi penilaian mencakup pengalaman pemakai sistem ketika menggunakan sistem informasi tersebut nantinya berdampak potensial dari sistem informasi itu sendiri (Seddon dan Kiew, 1994). Kepuasan pengguna merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak senang dalam menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang diharapkan seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi dengan sistem informasi. Indikator-indikator yang digunakan dalam variabel kepuasan pengguna adalah sebagai berikut: efisiensi, keefektivan, rasa puas, dan kebanggaan.

Menurut Kotler (2003:89) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dengan apa yang diharapkannya. Kepuasan pengguna menggambarkan keselarasan antara harapan seseorang dan hasil yang diperoleh dengan adanya suatu sistem dimana tempat orang tersebut berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi.

Kepuasan pengguna sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur tingkat keberhasilan penerapan atau penggunaan sebuah sistem informasi, kepuasan tersebut merupakan penilaian yang menyangkut apakah kinerja suatu sistem informasi terbilang baik atau buruk, dan apakah sistem informasi yang digunakan cocok atau tidak dengan tujuan penggunanya.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya dengan berbagai variabel dan hasil yang berbeda.

(28)

Hasil penelitian tentang kepuasan pengguna yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dirangkum pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

Review Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1 Salam

(2014)

Variabel Dependen:

Kepuasan pengguna Variabel Independen:

Kualitas sistem informasi, Kualitas informasi, Perceived Usefulness

Kualitas sistem informasi tidak berpengaruh terhadap perceived usefulness,

kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness,

kualitas sistem informasi dan kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna,

perceived usefullness tidak

berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.

2 Setyo dan

Rahmawati (2015)

Variabel Dependen:

Kepuasan Pengguna Kinerja Pengguna Variabel Independen:

Kualitas Informasi, Kualitas Sistem Informasi

Variabel kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna.

Variabel kualitas informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Sedangkan kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja pengguna.

3 Rukmiyati dan Budiartha (2016)

Variabel Dependen:

Kepuasan Pengguna Variabel Independen:

Kualitas Sistem Informasi,

Kualitas Informasi, Perceived Usefulness,

Kualitas sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas informasi berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pengguna.

4 Pawirosumarto (2016)

Variabel Dependen:

Kepuasan Pengguna Variabel Independen:

Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan

Kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna.

5 Ginting dan Marlina

(2017)

Variabel Dependen:

Kepuasan Pengguna Variabel Independen:

Kualitas Sistem, Kualitas Layanan, Kualitas Informasi, Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat

Kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi, kemudahan penggunaan, dan persepsi manfaat secara individu berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pengguna

(29)

6 Setyowati dan Respati

(2017)

Variabel Dependen:

Kepuasan Pengguna Variabel Independen:

Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat, Computer Self Efficacy

Variabel persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sedangan variabel computer self efficacy tidak berpengaruh signifikan.

7 Johannes dan Frima

(2018)

Variabel Dependen:

Kepuasan Pengguna Variabel Independen:

Persepsi Kemudahan, Kemanfaatan, Kepercayaan

Persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan dan kepercayaan secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Sumber: diolah penulis

Salam (2014) meneliti tentang pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan ditarik suatu kesimpulan, kualitas sistem informasi tidak berpengaruh terhadap perceived usefulness. Kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat akurasi informasi yang dihasilkan aplikasi yang bagus mampu meningkatkan produktivitas kinerja, ketepatwaktuan informasi yang dihasilkan aplikasi mampu mendorong pada peningkatan kinerja, dan kepahaman terhadap informasi yang dihasilkan aplikasi membantu untuk menyelesaikan tugas dengan cepat menurut persepsi pengguna (perceived usefulness) yang berdampak pada berpengaruhnya kualitas informasi terhadap perceived usefulness. Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hal ini menjelaskan bahwa kemudahan untuk menggunakan kembali aplikasi , walaupun sudah lama tidak lama menggunakannya lagi mampu memberikan kepuasan. Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Sedangkan

(30)

perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

Setyo dan Rahmawati (2015) melakukan penelitian terhadap variabel kualitas informasi dan kualitas sistem informasi terhadap kepuasan dan kinerja pengguna. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Kualitas informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

Kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengguna sistem informasi.

Rukmiyati dan Budiartha (2016) meneliti pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness pada kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Uji statistik t menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang telah diuji yaitu pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness berpengaruh positif pada kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai tambahan informasi dalam pengembangan software aplikasi sistem skuntansi perhotelan yang perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna sistem akuntansi.

Pawirosumarto (2016) melakukan penelitian terhadap variabel kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Mengingat nilai estimate tersebut bertanda positif, ini berarti bahwa terdapat

(31)

hubungan yang searah antara kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dengan penggunaan, yaitu semakin tinggi kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dengan penggunaan yang disediakan sistem maka akan menyebabkan semakin tinggi pula tingkat penggunaan.

Ginting dan Marlina (2017) melakukan penelitian terhadap pengaruh kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi, kemudahan penggunaan, dan persepsi manfaat terhadap kepuasan pengguna. Simpulan dari penelitian ini yaitu kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi, kemudahan penggunaan, dan persepsi manfaat secara individu dan bersama-sama berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pengguna. Besarnya koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0.636. hal ini menunjukkan 63,6%

kepuasan pengguna dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi, kemudahan penggunaan, dan persepsi manfaat, sedangkan sisanya 36,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Setyowati dan Respati (2017) meneliti tentang pengaruh persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat dan computer self efficacy terhadap kepuasan pengguna. Dari penelitian in mendapatkan kesimpulan yaitu variabel persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan sedangkan variabel computer self efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penggunaan sistem informasi akuntansi. Artinya, tinggi rendahnya kemampuan pengguna dalam mengoperasikan komputer tidak menyebabkan pengguna puas dalam memakai sistem informasi akuntansi.

(32)

Johannes dan Frima (2018) melakukan penelitian pengaruh persepsi kemudahan, kemanfaatan, dan kepercayaan terhadap kepuasan pengguna.

Simpulan dari pengujian yaitu analisis teruji bahwa persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan dan kepercayaan secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan penyediaan barang / jasa LPSE Kota Jambi.

Kepercayaan berperan penting dan karyawan pengelola LPSE sangat berperan di dalamnya, terutama dalam hal terjadi ketidakpuasan. Ketidakpuasan ini bisa terjadi karena didapatnya peserta yang mengharapkan menang dalam pelelangan akan tetapi mengalami kekalahan. Artinya, dalam hal terjadi kekecewaan maka peran kepercayaan kepada sistem berjalan dengan baik dan benar berperan penting.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek peneliti itu di ditujukan, hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2009:52). Berdasarkan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antar variabel dapat digambarkan seperti gambar 2.1.

Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Informasi

(X2)

Perceived Usefulness (X3)

Kepuasan Pengguna (Y)

(33)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.3.1 Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna

Kualitas sistem informasi merupakan karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri. Kualitas sistem informasi merupakan tingkat seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Hal ini memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem informasi merasa bahwa menggunakan sistem tersebut mudah, mereka tidak memerlukan effort banyak untuk menggunakannya, sehingga mereka akan lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal lain yang kemungkinan akan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan Dalam pengujiannya terdahulu menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara sistem quality dan user satisfaction. Pengujian empiris lain mengenai hubungan antara kualitas sistem informasi dan kepuasan pengguna dilakukan pada lingkungan dimana user adalah juga merupakan developer suatu sistem.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, mereka menyimpulkan bahwa ternyata terdapat hubungan positif antara sistem quality dengan user satisfaction apabila user tersebut tidak merangkap sebagai developer sistem. Kesimpulan berikutnya dari pengujian mereka adalah bahwa ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sistem quality dengan user satisfaction apabila user merangkap sebagai developer sistem. Ukuran kepuasan pemakai pada sistem komputer dicerminkan oleh kualitas sistem yang dimiliki. Apabila kualitas sistem informasi baik menurut persepsi pemakaianya, maka mereka akan cenderung merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas sistem informasi yang digunakan, diprediksi akan berpengaruh terhadap semakin tingginya tingkat

(34)

kepuasan pengguna akhir sistem informasi tersebut. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini menghipotesakan dalam, bahwa semakin tinggi kualitas sistem informasi pada aplikasi (software) yang digunakan, akan meningkatkan kepuasan pemakai menurut mereka.

2.3.2 Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna

Kualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Beberapa dimensi untuk menilai mengenai kualitas informasi ini adalah: authenticity, accuracy, completeness, uniqueness (nonredudancy), timeliness, relevance, comprehensibility, precision, conciceness, dan informativeness. Semakin baik kualitas informasi, akan semakin tepat pula keputusan yang diambil. Apabila informasi yang dihasilkan tidak berkualitas, maka akan berpengaruh negatif pada kepuasan pemakai. Pengujian lain yang telah dilakukan yakni pengujian mengenai pengaruh dari kualitas informasi ini terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil pengujian mereka menunjukkan bahwa kualitas informasi berhubungan positif dengan kepuasan pengguna sistem informasi. Pengguna sistem informasi tentunya berharap bahwa dengan menggunakan sistem tersebut mereka akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Karakteristik informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi tertentu, dapat saja berbeda dengan informasi dari sistem informasi yang lain.

Sistem informasi yang mampu menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat, sesuai kebutuhan, dan relevan serta memenuhi kreiteria dan ukuran lain tentang kualitas informasi, akan berpengaruh terhadap kepuasan pemakainya. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan statu sistem informasi, diprediksi akan

(35)

berpengaruh terhadap semakin tingginya kepuasan pengguna akhir statu sistem informasi.

2.3.3 Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna

Rai et al., (2002) meneliti hubungan antara perceived usefulness dengan user satisfaction dengan menggunakan tiga model keberhasilan sistem informasi.

Hasil penelitiannya secara keseluruhan menunjukkan perceived usefulness berpengaruh terhadap user satisfaction. Livari (2005), melakukan penelitian mengenai keberhasilan sistem informasi yang baru diterapkan terhadap pengguna sistem informasi di satu organisasi yang bersifat mandatory. Hasil penelitiannya untuk hubungan variabel perceived usefulness dengan user satisfaction menunjukkan adanya pengaruh dari kedua variabel tersebut. Jika pengguna sistem informasi merasakan manfaat atas sistem yang digunakan, maka mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini menghipotesakan bahwa semakin tinggi perceived usefulness, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna, menurut persepsi mereka.

2.3.4 Pengaruh Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepuasan Pengguna

Kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan konsumen sebelum menggunakan sistem informasi. Faktor kemudahan penggunaan ini berkaitan dengan bagaimana operasional sistem tersebut. Meskipun memiliki banyak manfaat, namun kerumitan dalam berinteraksi dengan medianya dalam hal ini adalah sistem informasi, bisa menjadi sesuatu yang membingungkan untuk pengguna. Kemudahan penggunaan berhubungan dengan mudah atau tidaknya

(36)

sistem digunakan oleh calon penggna. Biasanya pengguna akan mengalami kesulitan pada saat pertama kali menggunakan sistem informasi, serta cenderung mengurungkan niatnya karena ketidaktahuan dalam menggunakan sistem. Jika penggunaan sistem informasi ternyata lebih rumit dibandingkan manfaat yang diperoleh dari sistem tersebut, maka penggua berpotensial akan lebih memilih cara konvensional. Namun jika aplikasi lebih mudah digunakan dan memberikan manfaat, pengguna akan menggunakan sistem tersebut.

2.4 Hipotesis Penelitian

Kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM).

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk sebab-akibat (cause-effect) antar beberapa konsep atau beberapa variabel (Ferdinand, 2014:7).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Anugerah Langkat Makmur. Waktu penelitian dilakukan selama minimal 1 (satu) bulan sejak penyebaran kuesioner sampai pengumpulan kembali kuesioner.

3.3 Batasan Operasional

Pembatasan operasional diperlukan agar pokok masalah yang diteliti tidak melebar dari rumusan masalah yang ditentukan. Disamping itu, adanya keterbatasan penulis dalam waktu, pengetahuan, dan tenaga. Peneliti dalam hal ini membatasi penelitian sebagai berikut :

1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yang terdapat di Kota Meda yaitu PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM).

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Variabel independen, meliputi keterlibatan pengguna sistem informasi, kemampuan teknik personal, program pelatihan dan pendidikan pemakai, dan dukungan manajemen puncak.

(38)

b. Variabel dependen, meliputi kinerja sistem informasi akuntansi.

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016:39). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler, 2009:139). Kepuasaan pengguna sistem informasi dalam penelitian ini merupakan tingkat kepuasaa pemakai terhadap software akuntansi yang digunakan dan output yang dihasilkan oleh software tersebut. Weber (1999) menyatakan bahwa terdapat lima karakteristik untuk menilai kepuasaan pemakai yaitu content, accuracy, format, easy of use, dan timeliness.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2016:39). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan.

a. Kualitas Sistem Informasi (𝐗𝟏)

Kualitas sistem informasi yang dimakssud dalam penelitian ini adalah kualitas software akuntasi yang digunakan, dilihat dari persepsi pemakai. Item- item untuk mengukur variabel ini diadopsi dari

(39)

kuesioner yang digunakan oleh McGill et al (2003). Item- item tersebut merupakan adaptasi dari kuesioner yang dibangun Davis et al (1998).

Variabel ini diukur dengan 10 pertanyaan dengan 5 skala Likert dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.

b. Kualitas Informasi (𝐗𝟐)

Kualitas Informasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan persepsi pemakai mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh aplikasi transportasi online yang digunakan. Beberapa karakteistik yang digunakan untuk menilai kualitas informasi dari aplikasi transportasi online ini antara lain adalah accuracy, timeliness, relevance, informativeness, dan competitiveness (Weber, 1999).

c. Perceived Usefulness (𝐗𝟑)

Dalam penelitian ini, variabel perceived usefulness merupakan persepsi pemakai mengenai sejauh mana dampak dari penggunanaan software akuntansi yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja mereka nantinya. Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel ini diambil dari penelitian Davis et al (1998), dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan software akuntansi.

Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 5 skala Likert dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini,

(40)

berarti kualitas software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.

d. Kemudahan Penggunaan (𝐗𝟒)

Kemudahan Penggunaan dalam penelitian ini bahwa pengguna dalam menggunakan atau menjalankan aplikasi tidak membutuhkan banyak usaha. Kemudahan penggunaan dapat diukur menggunakan indikator interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti, tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem, sistem mudah digunakan dan mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan. Variabel ini diukur menggunakan 10 item pertanyaan.

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Pengukuran Skala

Dependen:

Kepuasan Pengguna

Kepuasan

konsumen adalah kepuasan yang dirasakan oleh konsumen,

konsumen akan merekomendasikan aplikasi online tersebut kepada orang lain.

Indikator kepuasan pengguna : 1. Sistem Informasi mampu

memberikan informasi yang dibutuhkan.

2. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan.

3. Sistem Informasi mampu memberikan laporan yang tepat.

4. Sistem Informasi menghasilkan informasi yang cukup.

5. Sistem Informasi yang digunakan bersifat akurat.

6. Pengguna merasa puas dengan tingkat akurasi sistem.

7. Sistem Informasi mampu memberikan informasi sesuai dengan format yang dibutuhkan.

8. Sistem Informasi yang

digunakan mampu

Ordinal

(41)

menghasilkan informasi yang mudah dipahami.

9. Sistem Informasi bersifat User Friendly.

10. Sistem Informasi mudah digunakan.

11. Pengguna dapat memperoleh informasi tepat waktu.

12. Informasi yang dihasilkan bersifat mutakhir (up to date).

(Sumber : Istianingsih &

Wijanto 2008)

Independen:

Kualitas Sistem Informasi

Kualitas sistem informasi berfokus pada karakteristik kinerja sistem yang merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri.

Indikator kualitas sistem informasi : 1. Mampu meningkatkan

kapasitas pemrosesan data secara signifikan.

2. Dapat dijalankan pada komputer lain selain komputer yang digunakan saat ini.

3. Dapat digunakan dalam lingkungan organisasi lain tanpa harus banyak modifikasi lagi.

4. Memiliki sistem security.

5. Tersedia fasilitas untuk mengoreksi data.

6. Kesalahan (error) mudah diidentifikasi dan dikoreksi.

7. Setiap bagian memuat informasi yang cukup.

8. Mudah diingat dan digunakan.

9. Mudah dipelajari pengguna baru.

10. Dapat digunakan berbagai perusahaan.

11. Kecepatan akses optimal.

(Sumber : Istianingsih &

Wijanto 2008)

Ordinal

Independen:

Kualitas Informasi

Ukuran

kemampuan dalam memenuhi persepsi pemakai mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh aplikasi transportasi online yang digunakan.

Indikator kualitas informasi : 1. Akurat.

2. Dapat dipercaya.

3. Tepat Waktu.

4. Relevan.

5. Mudah dipahami.

6. Bersifat detail dan benar.

(Sumber : Istianingsih &

Wijanto 2008)

Ordinal

Independen:

Perceived Usefulness

Sejauh mana dampak dari penggunaan aplikasi

transportasi online

Indikator perceived usefulness : 1. Software yang digunakan

membantu menyelesaikan tugas lebih cepat.

Ordinal

(42)

yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja penggunanya.

2. Software akuntansi dapat meningkatkan kinerja.

3. Software akuntansi dapat meningkatkan produktivitas kerja.

4. Software akuntansi dapat dapat efektivitas tugas.

5. Mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan.

6. Secara keseluruhan, software akntansi bermanfaat dalam pekerjaan.

(Sumber : Istianingsih &

Wijanto 2008)

Independen:

kemudahan penggunaan

Suatu proses dimana konsumen dapat dengan mudah

menggunakan suatu teknologi, internet sebagai sarana pembelian online.

Indikator kemudahan penggunaan:

1. Software akuntansi yang

digunakan mudah

dimengerti.

2. Belajar menggunakan software akuntansi tersebut adalah mudah.

3. Software akuntansi tersebut jelas dalam penggunaannya.

4. Tidak membutuhkan banyak usaha untuk dapat menggunakan software.

5. Lebih baik jika menggunakan software akuntansi tersebut tanpa bantuan dari orang lain.

6. Dapat menggunakan software akuntansi tersebut dengan baik saat pertama kali mengakses.

7. Software akuntansi tersebut mudah digunakan.

8. Dapat menggunakan software akuntansi tersebut tanpa halangan yang berarti.

9. Dapat menggunakan software akuntansi tersebut tanpa bantuan dari orang lain.

10. Software akuntansi tersebut membuat pekerjaan menjadi lebih mudah sesuai dengan keinginan.

(Sumber : Chandra 2015)

Ordinal

Sumber: diolah penulis

(43)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2016:80). Populasi dalam penelitian ini adalah semua staff/pegawai di PT Anugerah Langkat Makmur.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2016:81). Metode pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dengan didasarkan pada kriteria tertentu (Sekaran, 2003). Pemilihan sampel responden adalah pendidikan minimal D3 dan telah bekerja dengan menggunakan software akuntansi minimal satu jenis software selama paling tidak satu tahun yakni mencakup semua pegawai pada PT Anugerah Langkat Makmur yang menjadi pengguna sistem informasi. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan daftar pertanyaan/kuisioner.

Kriteria-kriteria yang ditetapkan peneliti dalam penentuan sampel penelitian ini adalah:

1. Berstatus sebagai karyawan tetap

2. Karyawan yang aktif (tidak cuti/pendidikan)

3. Bagian yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi akuntansi

4. Pekerjaannya terkait langsung dengan pemakaian computer

(44)

3.6 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden terpilih dilokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Kuesioner adalah suatu bentuk instrument pengumpulan data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang masalah yang diteliti didalam penelitian ini (variabel kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kemudahan penggunaan yang merupakan variabel X dan variabel kepuasan pengguna adalah variabel Y).Kuisioner ini diberikan kepada pegawai yang menjadi pengguna sistem informasi akuntansi.

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian atau tingkat ketepatan instrumen penelitian adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya.

Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi di lapangan (Sugiyono, 2010). Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang digunakan. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu mengungkapkan apa yang seharusnya diungkap (Sugiyono, 2010).

Gambar

Tabel  3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Tabel 4.2  Deskriptif Responden
Tabel 4.11  Uji Multikolinearitas

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

Agar pembahasan masalah tidak terlalu luas serta keterbatasan dari pihak peneliti dari segi waktu dan kemampuan, maka guna keefektifan dan keefisienan penelitian, peneliti

Berdasarkan pertanyaan yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan yaitu bangunan ber- sejarah manakah yang memiliki nilai keseja- rahan dan berkarakteristik

Salah satu cara baru dan menyenangkan adalah dengan pemberian gerakan brain gym, gerakan brain gym selain menyenangkan juga bermanfaat dan sangat penting untuk kestabilan

Dalam studi ini akan ditunjukkan lebih lanjut analisis ekonomi dalam penentuan harga air bersih di PDAM Kabupaten Karangasem dengan mempertimbangkan Nilai Rasio

Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam konservasi plasma nutfah tanaman secara in vitro , antara lain penyimpanan dalam keadaan (a) kultur tumbuh normal untuk

mengontrol gerakan-gerakan kecil, keseimbangan berjalan, dan kesulitan dalam berbicara merupakan beberapa kasus yang menjadi hambatan bagi anak cerebral

yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penelitian skripsi dengan judul Studi Analisis Pasal 209 Kompilasi Hukum Islam (KHI) Tentang