• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA SABILUL MUHTADIN PURI-MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA SABILUL MUHTADIN PURI-MOJOKERTO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5

TAHUN DI RA SABILUL MUHTADIN PURI-MOJOKERTO

MASRURIN HIDAYATUN N. 11002206

Subject : Brain Gym, Perkembangan, Motorik halus DESCRIPTION

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak perlu diberikan stimulasi baru yang menyenangkan, tidak hanya mewarnai dan berlatih menulis, dengan stimulasi yang baru, anak akan lebih bersemangat dan senang dalam melakukannya dan tidak cepat bosan. Salah satu cara baru yang menyenangkan untuk perkembangan motorik halus anak adalah brain gym (senam otak). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat menganalisa pengaruh pemberian brain gym terhadap perkembangan motorik halus anak.

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik Preeksperimental design dengan pendekatan pre-post one group test design. Variabel independen pada penelitian ini adalah brain gym dan variabel dependen perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Pemilihan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan jenis Concecutive Sampling. Populasi dan sampel yang digunakan sebanyak 30 murid usia 4-5 tahun. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kpsp sesuai usia dan lembar observasi berupa checklis. Dengan teknik analisa data uji Wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan dari 8 responden yang memiliki kategori perkembangan motorik halus penyimpangan menurun menjadi 1 responden, dari 10 responden dengan berkategori meragukan setelah diberikan perlakuan tetap sama yaitu 10 responden, dan 12 responden dengan kategori perkembangan motorik halus sesuai meningkat menjadi 19 responden setelah diberikannya brain gym.

Hasil uji statistika Wilcoxon diperoleh hasil ρ=0,028 atau ρ=0,028 < α=0,05 sehingga 𝐻0 ditolak maka ada pengaruh brain gym (senam otak) terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun.

Dengan pemberian brain gym secara teratur akan memberikan stimulasi terhadap otak sehingga meningkatkan koordinasi mata dan tangan yang dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak. Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk mengembangkan kompetensi bidan praktisi dalam kebidanan pediatrik dan mengoptimalkan perkembangan motorik halus anak sejak usia dini dengan pemberian stimulus senam otak yang bertujuan meningkatkan fungsi bagian otak.

(2)

ABSTRACT

The toddlers period is the most important children growth.Because this period the foundation of this growth will effect and determine the next children growt. The children need given new fun stimulation, not only coloring but also practice writing.With new stimulation,they will be more excited and happy do something and not get bored easily. So,development of fine motor skills will easily achieved. One of new fun ways for development fine motor is Brain Gym.The purpose of this study to analyze effect of giving brain gym on the development fine motor to toddlers.

Design of study is analytical pre-experiment with one group pre-post approached. The independent variable in this study is brain gym and the dependent variable is the development of fine motor to the toddlers aged 4-5 years. The selection of sampling uses nonprobability sampling with concecutive sampling.Population and sampling use 30 toddlers 4-5 years. The instrument uses kpsp sheets and checklist of observation sheet.The data are analyzed with the wilcoxon test.

The result showed that from 8 respondents obtained have deviant category in development fine motor descrase to 1 repondent,and from 10 respondent have doubtful category after given brain gym still 10 responden. From 12 respondent with approprite development fine motor increase to 19 respondent after given brain gym.

The result of wilcoxon test are found by ρ = 0,028 < α = 0,05 so that 𝐻0 is rejected,brain gym has relationship with the development fine motor toddlers 4-5 years.

With the provision of reguler brain gym will provide stimulation brain make improvement eyes and hand coordination that can increase development fine motor toddlers.It’s expected to health workers improve competence of midwifes in midwifery pediatric and optimize development fine motor toddlers early with giving brain gym for increasing function whole brain.

Keywords : Brain Gym,development,Fine motor skills. Contributor : Sulis Diana, M.Kes

Agustin Dwi, S.ST.,S.KM Date : 12 Juni 2014

Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Reseach of Publication Right : Microsoft Word 2007 Summary : File Of reseach LATAR BELAKANG

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Salah satu bentuk perkembangan yang

(3)

harus dicapai anak yaitu terutama motorik halus, karena motorik halus merupakan aspek penting dalam perkembangan terutama usia 4-6 tahun (Adriana, 2011).

WHO (World Health Organitation) melaporkan bahwa 5-25 % dari anak-anak usia pra-sekolah menderita disfungsi otak minor,termasuk gangguan perkembangan motorik halus (WHO dalam Sidiarto,2007). Menurut Depkes RI (2006) bahwa 0,4 juta (16%) balita di Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Berdasarkan data Dinas kesehatan tingkat I Propinsi Jawa Timur 2008 untuk deteksi tumbuh kembang balita di Jawa Timur ditetapkan 80% tetapi cakupan diperiksa 40-59% dan mengalami perkembangan tidak optimal sebanyak 0,14%. (Yunita Syaiful, 2012)

Hasil studi pendahuluan di RA Sabilul Muhtadin Desa Mlaten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto menunjukkan bahwa dari 5 anak terdapat 2 anak (40%) dengan interpretasi sesuai umur atau jawaban pada penilaian kpsp “Ya” sebanyak 9-10 poin, dan 2 anak (40%) dengan interpretasi meragukan atau jawaban “Ya” pada penilaian kpsp sebanyak 7-8 poin dan 1 balita (20%) dengan interpretasi penyimpangan jawaban “Ya” pada penilaian kpsp < 7 poin.

Anak perlu diberikan stimulasi-stimulasi baru yang menyenangkan dengan stimulasi yang baru itu, anak akan lebih semangat dalam berlatih untuk meningkatkan motorik halusnya.

Brain Gym (Senam Otak) adalah serangkaian gerakan sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Education Kinesiologi (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik . Gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus yaitu meningkatkan koordinasi mata-tangan dan kemampuan visual lain. (Paul E. Dennison, 2008).

Berdasarkan latar belakang diatas, menjadikan alasan peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh brain gym terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di RA Sabilul Muhtadin.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik Preeksperimental design yaitu penelitian yang memberikan perlakuan kepada objek yang dapat mengendalikan variabel dan secara tegas menyatakan adanya hubungan sebab akibat. Dan dengan pendekatan pre-post one group test design. Variabel independennya adalah brain gym (senam otak), dan variabel dependennya perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Populasi penelitian ini yaitu seluruh anak balita umur 4-5 tahun di RA Sabilul Muhtadin dengan jumlah 30 Anak. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan jenis concecutive sampling. Peneliti mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik observasi dengan

(4)

menilai hasil penilaian motorik halus pada anak usia 4-5 tahun sebelum dan sesudah diberi perlakuan (gerakan brain gym). Analisa data menggunakan uji Wilcoxon.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada data umum karakteristik responden berdasarkan umur didapatkan sebagian besar responden berumur 4 tahun (48-53 bulan) sekitar 16 responden (54,7%), hampir setengah responden berumur 4,5 Tahun (54-59 Bulan) sekitar 13 responden (43,3%) , dan tidak satupun responden berumur 5 Tahun (60 Bulan). Sedangkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sekitar 17 responden (56%), dan hampir setengah responden berjenis kelamin laki-laki sekitar 13 responden (44%).

Pada data khusus pengukuran perkembangan motorik halus sebelum (pretest) diberi gerakan brain gym menunjukkan bahwa hampir setengah responden memiliki kemampuan motorik halus sesuai yaitu 12 responden (40%), dan sisanya mempunyai perkembangan motorik halus meragukan 10 responden (33,3%), dan mempunyai perkembangan motorik halus penyimpangan sekitar 8 responden (26,7%).

Setelah diberikan gerakan brain gym dilakukan pengukuran perkembangan motorik halus didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki perkembangan motorik halus sesuai yaitu 19 responden (63,4%), meragukan 10 responden (33,3%), dan memiliki perkembangan motorik halus menyimpang 1 responden (3,3%).

Perbandingan hasil pengukuran pretest dan posttest didapatkan bahwa dari hampir setengah responden 12 (40%) memiliki perkembangan motorik halus sesuai meningkat hingga 19 (63,4%) responden, jadi setelah pemberian brain gym sebagian besar responden memiliki kemampuan motorik halus sesuai.

Perkembangan juga membutuhkan stimulasi dan waktu, menurut Hartono (2013) dalam (babyorchestra, 2013) semakin dini dan semakin lama stimulasi itu dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya.

Dari hasil penelitian setelah diberikan brain gym (senam otak) pada responden diperoleh data sebagian besar perkembangan sesuai yaitu 19 responden atau sekitar 63,4%.

Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak akan sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat (Diah, 2011).

Dalam umur 4-5 tahun perkembanagan motorik anak yang berkembang pesat itu perlu diberikan stimulasi-stimulasi yang akan mendukung perkembangannya. Salah satu cara baru dan menyenangkan adalah dengan pemberian gerakan brain gym, gerakan brain gym selain menyenangkan juga bermanfaat dan sangat penting untuk kestabilan tubuh, terutama pada perkembangan gerakan-gerakan tertentu untuk melatih kemampuan koordinasi mata-tangan sehingga perkembangan motorik halus anak akan mudah tercapai.

(5)

Berdasarkan analisa menggunkan uji wilcoxon diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa ρ = 0,028 atau ρ = 0,028 < α = 0,05 sehingga 𝐻0 ditolak maka ada pengaruh brain gym (senam otak) terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini sesuai dengan penjelasan Paul Dennison bahwa senam otak dapat meningkatkan koordinasi motorik halus.

Brain Gym (senam otak) adalah serangkaian gerakan sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Education Kinesiologi (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Murid menemukan bahwa simbol (huruf atau gambar) dapat mengkomunikasikan arti. Keinginan untuk berkomunikasi melalui simbol merupakan langkah pertama untuk memperoleh kecakapan menulis. Latihan gerakan motorik kasar merupakan dasar untuk pengendalian motorik halus (Paul E. Dennison, 2008).

Dengan pemberian stimulasi brain gym kepada anak, akan melatih koordinasi mata dan tangan sehingga semakin sering anak berlatih semakin mudah pula anak melakukannnya, bisa karena biasa melakukan stimulasi tersebut. Dengan latihan yang rutin anak akan lebih memahami masalah yang diberikan sehingga lama-kelamaan dapat memecahkan masalah dan melatih kebiasaan motorik halusnya, apabila anak dilatih atau diberi stimulasi yang membosankan akan membuat anak cepat jenuh sehingga sering tidak menghiraukan pendidik.Senam otak sangat menyenangkan dan meningkatkan mood belajar sehingga belajar terasa lebih mudah seperti bermain. Maka dari itu senam otak biasanya diberikan sebelum pelajaran dimulai atau disela-sela pelajaran ketika anak mulai bosan dengan pelajaran untuk mengembalikan mood mereka. Senam otak juga melancarkan peredaran darah dan oksigen sehingga otak lebih rileks dalam penerimaan pelajaran.

SIMPULAN

Terdapat perbedaaan peningkatan tingkat motorik halus anak usia 4-5 tahun di RA Sabilul Muhtadin Puri-Mojokerto setelah diberikan brain gym (senam otak), yang dibuktikan dengan uji statistika wilcoxon dengan nilai (sig = 0,028)

REKOMENDASI

1. Bagi Institusi (PAUD) yaitu untuk guru RA Sabilul Muhtadin Puri-Mojokerto sebaiknya mengajarkan dan menerapkan senam otak, dilaksanakan setiap pagi sebelum pelajaran dimulai minimal 15 menit yang bermanfaat meningkatkan kosentrasi belajar anak.

2. Bagi orang tua untuk menstimulasi kemampuan otak anak, dapat dilakukan dengan brain gym karena gerakannya merupakan gerakan yang sederhana dan mudah diterapkan. Sebaiknya para orangtua memberikan senam otak untuk anak-anaknya di rumah setiaphari minimal 15 menit. 3. Untuk peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang

perbandingan keefektifan senam otak dengan pemberian permainan stimulasi lain seperti puzzel, mozaik dan origami terhadap perkembangan motorik halus.

(6)

ALAMAT KORESPONDENSI

Email : rin.rurin@yahoo.com No Telp : 08385636004

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan dan pembuatan mesin CNC router kayu dikerjakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada mesin CNC router lainnya untuk melihat mekanisme dan

“sebagai ketua jurusan saya selalu menyarankan kepada mahasiswa agar melakukan penelitian berdasar latar belakang masalah yang diteliti, mengetahui permasalahan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ragam dan karakteristik pohon pakan dan pohon tidur serta pola penggunaan ruang pada kedua jenis pohon tersebut, serta

Kecamatan Jatinangor merupakan wilayah yang banyak mengalami alih fungsi lahan karena peningkatan pertumbuhan penduduk dalam pemenuhan kebutuhan, seperti

“Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan

Sehubungan dengan Evaluasi Pelelangan Sederhana Pekerjaan Jasa Lainnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan Tahun Anggaran 2016 Paket Pekerjaan Belanja Jasa

berpengaruh positif, dan maturitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Ibrahim