• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.3.5 Variabel Keterampilan

Variabel keterampilan ini merupakan pelaksanaan menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi dengan model NHT (Numbered Heads Together) berbantuan media amplop bergambar. Keterampilan menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi merupakan keterampilan menyusun suatu karya sastra berdasarkan ekspresi dari jiwa pengarang yang dituangkan di dalam tulisan berbentuk puisi. Di dalam menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi, seorang pengarang bermaksud menuangkan perasaannya maupun perasaan orang lain, yang dituliskan di dalam tulisan berbentuk puisi.

Variabel keterampilan ini yaitu berupa penerapan model NHT (Numbered Heads Together) dalam menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi yaitu model yang diterapkan oleh peneliti di dalam pembelajaran menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi. Maksud dalam pembelajaran ini adalah, keaktifan siswa dan kerjasama siswa di dalam kelompoknya. Sehingga siswa bisa saling berdiskusi untuk menemukan ide.

Selain menggunakan model NHT (Numbered Heads Together) peneliti juga menggunakan media amplop bergambar, yaitu berupa amplop yang berisi gambar untuk merangsang munculnya ide siswa di dalam menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi. Siswa akan terangsang dan idenya akan muncul di dalam menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi ketika mengamati gambar. Oleh karena itu, dengan model NHT (Numbered Heads Together) berbantuan media amplop bergambar siswa akan tertarik dan mudah di dalam menemukan ide ketika menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi.

3.4Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan data keterampilan menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi berupa tes pengetahuan dan keterampilan menulis puisi. Adapun instrumen nontes berupa lembar observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi.

3.4.1 Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan siswa di dalam menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi. Bentuk instrument tes yang digunakan sebagai berikut.

Tabel 1. Kriteria Penilaian Pengetahuan Memahami Teks Hasil Observasi dan Puisi

No Aspek/kriteria Skor Indikator

1 Menjelaskan hakikat teks hasil observasi

4 Menyimpulkan hakikat teks hasil observasi dengan tepat dan sangat lengkap

3 Menyimpulkan hakikat teks hasil observasi cukup tepat

2 Menyimpulkan hakikat teks hasil observasi kurang tepat

1 Menyimpulkan hakikat teks hasil observasi tidak tepat.

2 Menyimpulkan ciri-ciri teks hasil observasi

4 Menjelaskan ciri-ciri teks hasil observasi dengan tepat dan sangat lengkap

3 Menyimpulkan ciri-ciri teks hasil observasi cukup tepat

2 Menyimpulkan ciri-ciri teks hasil observasi kurang tepat

1 Menyimpulkan ciri-ciri teks hasil observasi tidak tepat

3 Menjelaskan pengertian puisi

sangat tepat dan lengkap

3 Mengidentifikasi pengertian puisi dengan tepat tetapi tidak lengkap

2 Mengidentifikasi pengertian puisi kurang tepat 1 Mengidentifikasi pengertian puisi tidak tepat 4 Mengidentifikasi

unsur-unsur pembangun puisi

4 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi sangat tepat dan lengkap

3 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi dengan tepat tetapi tidak lengkap

2 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi kurang tepat

1 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi tidak tepat

Keterangan :

1. Skor maksimal : jumlah skor tertinggi disetiap indikator = 4+4+4+4=16 2. Nilai pengetahuan: (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 3. Nilai konversi: (nilai pengetahuan : 100) x 4

Tabel 2. Predikat Nilai Pengetahuan Berdasarkan Konversi Nilai

No Predikat Hasil yang Dicapai Siswa Nilai Kompetensi Sikap 1. A 3,67 - 4.00 SB 2. A- 3,34 - 3,66 3. B+ 3,01 - 3,33 B 4. B 2,67 - 3,00 5. B- 2,34 - 2,66

6. C+ 2,01 - 2,33 C 7. C 1,67 - 2,00 8. C- 1,34 - 1,66 9. D+ 1,01 - 1,33 K 10. D < 1,00

Tabel 3. Pedoman Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Hasil Observasi dalam Bentuk Puisi

No. Aspek/Kriteria Skor Deskripsi 1. Keakuratan

pengamatan hasil observasi yang dijadikan puisi

27-30 Sangat Baik : pengamatan hasil observasi sangat akurat sesuai dengan tema

22-26 Baik : pengamatan hasil observasi sesuai dengan tema.

17-21 Cukup : pengamatan hasil observasi cukup sesuai dengan tema

13-16 Kurang : pengamatan hasil observasi tidak sesuai dengan tema

2. Kelengkapan data pengamatan hasil observasi yang dijadikan puisi

27-30 Sangat Baik : kelengkapan data hasil observasi sangat lengkap

22-26 Baik : kelengkapan data hasil observasi lengkap

17-21 Cukup : kelengkapan data hasil observasi cukup lengkap

13-16 Kurang: kelengkapan data hasil observasi kurang lengkap

3. Pengimajian 18-20 Sangat Baik : dapat menggambarkan suasana batin seorang pengarang, menimbulkan imaji mendengar suara (imaji auditif), melihat benda-benda, meraba dan menyentuh benda-benda (imaji taktil).

14-17 Baik : dapat menggambarkan suasana batin seorang pengarang, tidak memunculkan ketiga imaji secara penuh.

10-13 Cukup : hanya dapat mengambarkan suasana batin seorang pengarang.

7-9 Kurang : puisi tidak dapat menggambarkan khayalan atau imajinasi.

4. Diksi 18-20 Sangat baik : menggunakan kata yang bervariasi, penggunaan ungkapan yang dapat menimbulkan imajinasi, adanya permajasan. 14-17 Baik : menggunakan kata yang bervariasi,

penggunaan kosa kata atau ungkapan yang dapat menimbulkan imaji.

10-13 Cukup : menggunakan kata yang sederhana, penguasaan kata terbatas.

7-9 Kurang : tidak menggunakan kata yang bervariasi, penguasaan kata terbatas.

Keterangan:

Skor maksimal = jumlah skor tertinggi di setiap indikator = 30+30+20+20 =100 Nilai konversi = 4

100 x

Tabel 4. Predikat Nilai Keterampilan Berdasarkan Konversi Nilai

No Predikat Hasil yang Dicapai Siswa Nilai Kompetensi Sikap 1. A 3,67 - 4.00 SB 2. A- 3,34 - 3,66 3. B+ 3,01 - 3,33 B 4. B 2,67 - 3,00 5. B- 2,34 - 2,66 6. C+ 2,01 - 2,33 C 7. C 1,67 - 2,00 8. C- 1,34 - 1,66 9. D+ 1,01 - 1,33 K 10. D < 1,00 3.4.2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Berikut ini peneliti uraikan bentuk instrumen nontes.

3.4.2.1Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran, pengamatan sikap religius, dan sikap sosial siswa ketika pembelajaran. Pedoman observasi pada saat proses pembelajaran diantaranya yaitu, (1) keantusiasan siswa di dalam proses pembelajaran, (2) kekondusifan siswa di dalam kelompok mengidentifikasi hakikat, dan unsur pembangun puisi, (3) keaktifan siswa di dalam kelompok di dalam mengidentifikasi hakikat, dan unsur-unsur pembangun puisi, (4) keintensifan siswa dalam menyusun teks hasil

observasi dalam bentuk puisi, (5) keefektifan kegiatan refleksi akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui kekurangan dan tindakan yang akan dilakukan berikutnya .

Sikap religius, yaitu berdoa sesudah dan sebelum menjalankan sesuatu, memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut, dan memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Adapun pedoman observasi proses pembelajaran Sikap sosial yaitu : kreatif, tanggung jawab, santun, percaya diri dan gotong royong.

Sikap kreatif, indikator yang dicapai yaitu ; mampu menyelesaikan masalah secara inovatif, menampilkan sesuatu secara luar biasa atau unik, dan memiliki ide baru. Sikap tanggung jawab, indikator yang dicapai yaitu, melaksanakan tugas individu dengan baik, melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh atau diminta, dan menerika resiko dari tindakan yang dilakukan. Sikap santun, indikator yang dicapai yaitu, menghormati orang yang lebih tua, tidak berkata-kata kotor, kasar dan takabur, dan tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat.

Sikap percaya diri, indikator yang dicapai yaitu ; berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, berani presentasi di depan kelas, dan berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Sikap gotong royong, indikator yang dicapai yaitu, kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, aktif dalam kelompok, dan memusatkan perhatian pada tujuan kelompok.

Tabel 5. Pedoman Penilaian Proses Pembelajaran

No

Responden Aspek yang diamati Teknik Waktu Keterangan 1 2 3 4 5

1 R1 Pengamatan Proses

2 R2 3 R3

Aspek yang diamati : 1. Keantusiasan siswa 2. Kekondusifan siswa

3. Keaktifan siswa di dalam kelompok 4. Keintensifan siswa

5. Keefektifan kegiatan refleksi

Tabel 6. Pedoman Penilaian Sikap Religius

No Sikap yang diamati Indikator

1. Religius 1. berdoa sesudah dan sebelum menjalankan sesuatu,

2. memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut,

3. memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

Tabel 7. Pedoman Penilaian Sikap Sosial

No Sikap yang diamati Indikator

1. Kreatif 1. mampu menyelesaikan masalah secara inovatif, 2. menampilkan sesuatu secara luar biasa atau unik, 3. memiliki ide baru.

2. Tanggung jawab 1. melaksanakan tugas individu dengan baik,

2.melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh atau diminta,

3. menerika resiko dari tindakan yang dilakukan. 3. Santun 1. menghormati orang yang lebih tua,

2.tidak berkata-kata kotor, kasar dan takabur,

3.tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat.

4. Percaya diri 1. berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu- ragu,

2.berani presentasi di depan kelas,

3.berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

5. Gotong royong 1.kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, 2. aktif dalam kelompok,

3.memusatkan perhatian pada tujuan kelompok.

Tabel 8. Pedoman Penskoran Sikap Religius dan Sikap Sosial

No Kriteria Skor

1 Selama pembelajaran mencapai tiga indikator penilaian 3 2 Selama pembelajaran hanya mencapai dua indikator penilaian 2 3 Selama pembelajaran hanya mencapai 1 indikator penilaian 1

3.4.2.2Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan setelah proses pembelajaran agar mengetahui kesan, pesan maupun kesulitan yang dialami siswa setelah proses pembelajaran. Aspek yang digunakan dalam pedoman wawancara yaitu ; (1) perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi dengan menggunakan model NHT (Numbered Heads Together) berbantuan media amplop bergambar, (2) kesulitan siswa setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi dengan menggunakan model NHT (Numbered Heads Together) berbantuan media amplop bergambar, (3) apakah model pembelajaran NHT (Numbered Heads

Together) berbantuan media amplop bergambar dapat membantu mempermudah

menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi, (4) manfaat setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi dengan menggunakan model NHT (Numbered Heads Together) berbantuan media amplop bergambar.

3.4.2.3Jurnal

Jurnal yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa jurnal guru dan jurnal siswa. Indikator jurnal siswa diantaranya yaitu ; (1) perasaan siswa setelah pembelajaran, (2) kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran, (3) pendapat siswa setelah mengikuti pembelajaran, (4) kesulitan yang dialami siswa ketika proses pembelajaran, (5) saran siswa untuk memperbaiki proses pembelajaran. Sedangkan indikator jurnal guru diantaranya yaitu ; (1) bagaimana keaktifan siswa

ketika proses pembelajaran, (2) perubahan sikap siswa saat proses pembelajaran, (3) bagaimana respon siswa, (4) bagaimana keantusiasan siswa ketika proses pembelajaran, (5) bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran.

3.4.2.4Dokumentasi

Dokumentasi yang peneliti gunakan yaitu menggunakan dokumentasi foto. Dokumentasi yang peneliti ambil ketika proses pembelajaran yaitu ; (1) keantusiasan siswa di dalam proses pembelajaran, (2) kekondusifan siswa di dalam kelompok, mengidentifikasi hakikat, dan unsur –unsur pembangun puisi, (3) keaktifan siswa di dalam kelompok di dalam mengidentifikasi hakikat, dan unsur-unsur pembangun puisi, (4) keintensifan siswa di dalam menyusun teks hasil observasi dalam benttuk puisi, (5) keefektifan kegiatan refleksi akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui kekurangan dan tindakan yang akan dilakukan berikutnya.

Dokumen terkait