• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel lingkungan usaha perikanan (LUP)

TUJ_PEM_PI

IV. Variabel tujuan pembangunan Perikanan Jawa Tengah (TUJ_PEM_Pi) 1. Kelompok

2) Indeks modifikasi

4.2 Kondisi Umum Responden

4.2.2 Deskripsi variabel penelitian

4.2.2.1 Variabel lingkungan usaha perikanan (LUP)

Lingkungan Usaha Perikanan (LUP) dalam penelitian ini dikaji melalui sepuluh (10) indikator antara lain :a). skill dan knowledge sumberdaya manusia (SDM) (X1), b). penggunaan teknologi tepat guna (X2), c). kapital

working yang cukup (X3), d). budaya sebagai nelayan dan pedagang yang dilestarikan (X4), e). perijinan sesuai potensi (X5), f). tersedianya logistik (X6), g). penguasaan/adanya akses ke pasar yang kompetitif (X7), h).

Interest/tingkat suku bunga yang murah (X8), i). kredit yang dapat di akses (X9), dan j). regulasi / perijinan yang cepat dan biaya yang murah (X10). a. Skill dan knowledge sumberdaya manusia (SDM) (X1)

Indikator Skill dan knowledge sumberdaya manusia (SDM) diajukan kepada 228 responden, diperoleh rata-rata skor sebesar 2,34. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh skill dan knowledge SDM terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : satu responden atau 0,44% menjawab sangat rendah, 42 responden atau 18,42% menjawab masih rendah , 58 responden atau 25,44% menjawab cukup, 60 responden atau 26,32% menjawab sudah tinggi dan 67 responden atau 29,39% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 27 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator skill dan

knowledge sumberdaya manusia

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 1 5 0,44 2. Rendah 4 42 168 18,42 3. Cukup 3 58 174 25,44 4. Tinggi 2 60 120 26,32 5. Sangat tinggi 1 67 67 29,39 Jumlah 228 534 Rata-rata skor 2,34

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008 b. Penggunaan teknologi tepat guna (X2)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata jawaban responden sebesar 2,06, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh penggunaan teknologi tepat guna terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : satu responden atau 0,44% menjawab sangat rendah, 28 responden atau 12,28% menjawab masih rendah , 44 responden atau 19,30% menjawab cukup, 66 responden atau 28,95% menjawab sudah tinggi dan 89 responden atau 39,04% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 28 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 1 5 0,44 2. Rendah 4 28 112 12,28 3. Cukup 3 44 132 19,30 4. Tinggi 2 66 132 28,95 5. Sangat tinggi 1 89 89 39,04 Jumlah 228 470 Rata-rata skor 2,06

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008 c. Kapital working (modal kerja) yang cukup (X3)

Dari pertanyaan terhadap indikator “modal kerja yang cukup” yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,48. hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh modal kerja yang rendah terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 63 responden atau 27,63% menjawab masih rendah , 47 responden atau 20,61% menjawab cukup, 55 responden atau 24,12% menjawab sudah tinggi dan 63 responden atau 27,63% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 29 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator modal kerja yang cukup

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 63 252 27,63 3. Cukup 3 47 141 20,61 4. Tinggi 2 55 110 24,12 5. Sangat tinggi 1 63 63 27,63 Jumlah 228 566 Rata-rata skor 2,48

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

d. Budaya sebagai nelayan dan pedagang yang dilestarikan (X4)

Dari pertanyaan terhadap indikator “budaya sebagai nelayan dan pedagang yang dilestarikan” yang diajukan kepada 228 responden. Dari Tabel 30 menggambarkan rata-rata skor jawaban responden diperoleh sebesar 2,38, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “budaya sebagai nelayan dan pedagang yang

dilestarikan” terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu 58 responden atau 25,44% menjawab masih rendah , 51 responden atau 22,37% menjawab cukup, 39 responden atau 17,11% menjawab sudah tinggi dan 80 responden atau 35,09% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 30 Rata-rata Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Budaya Sebagai Nelayan dan Pedagang yang Dilestarikan

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 58 232 25,44 3. Cukup 3 51 153 22,37 4. Tinggi 2 39 78 17,11 5. Sangat tinggi 1 80 80 35,09 Jumlah 228 543 Rata-rata skor 2,38

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008 e. Perijinan sesuai potensi (X5)

Dari pertanyaan terhadap indikator perijinan sesuai potensi yang diajukan kepada 228 responden, maka hasil tabulasi data rata-rata skor yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator perijinan sesuai potensi

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 35 140 15,35 3. Cukup 3 37 111 16,23 4. Tinggi 2 58 116 25,44 5. Sangat tinggi 1 98 98 42,98 Jumlah 228 465 Rata-rata skor 2,04

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

Pada Tabel 31 menunjukkan rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,04, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh perijinan sesuai potensi terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 35 responden atau 15,35% menjawab masih rendah , 37 responden atau

16,23% menjawab cukup, 58 responden atau 25,44% menjawab sudah tinggi dan 98 responden atau 42,98% menyatakan sangat tinggi.

f. Tersedianya logistik (X6)

Dari pertanyaan terhadap indikator tersedianya logistik yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,15. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “tersedianya logistik” terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 51 responden atau 22,37% menjawab masih rendah , 33 responden atau 14,47% menjawab cukup, 43 responden atau 18,86% menjawab sudah tinggi dan 101 responden atau 44,30% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 32 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya logistik

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 51 204 22,37 3. Cukup 3 33 99 14,47 4. Tinggi 2 43 86 18,86 5. Sangat tinggi 1 101 101 44,30 Jumlah 228 490 Rata-rata skor 2,15

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

g. Penguasaan/adanya akses ke pasar yang kompetitif (X7)

Dari pertanyaan terhadap indikator “penguasaan akses ke pasar yang kompetitif” yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,47, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “penguasaan akses ke pasar yang kompetitif” terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 52 responden atau 22,81% menjawab masih rendah , 51 responden atau 22,37% menjawab cukup, 77 responden atau 33,77% menjawab sudah tinggi dan 48 responden atau 21,05% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 33 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator penguasaan akses ke pasar yang kompetitif

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 52 208 22,81 3. Cukup 3 51 153 22,37 4. Tinggi 2 77 154 33,77 5. Sangat tinggi 1 48 48 21,05 Jumlah 228 563 Rata-rata skor 2,47

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008 h. Interest/tingkat suku bunga yang murah (X8)

Dari pertanyaan terhadap indikator “tingkat suku bunga yang murah” yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,31. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “tingkat suku bunga yang murah” terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : satu responden atau 0,44% menjawab masih sangat rendah, 48 responden atau 21,05% menjawab masih rendah , 56 responden atau 24,56% menjawab cukup, 76 responden atau 33,33% menjawab sudah tinggi dan 28 responden atau 12,28% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 34 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tingkat suku bunga yang murah

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase

1. Sangat rendah 5 1 5 0,44 2. Rendah 4 48 192 21,05 3. Cukup 3 47 141 20,61 4. Tinggi 2 56 112 24,56 5. Sangat tinggi 1 76 76 33,33 Jumlah 228 526 Rata-rata skor 2,31

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008 i. Kredit yang dapat di akses (X9)

Dari pertanyaan terhadap indikator “kredit yang dapat di akses”yang diajukan kepada 228 responden, maka hasil tabulasi data rata-rata skor yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator kredit yang dapat di akses

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase

1. Sangat rendah 5 1 5 0,44 2. Rendah 4 50 200 21,93 3. Cukup 3 33 99 14,47 4. Tinggi 2 68 136 29,82 5. Sangat tinggi 1 76 76 33,33 Jumlah 228 516 Rata-rata skor 2,26

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

Pada Tabel 35 rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,26, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “kredit yang dapat di akses” terhadap lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : satu responden atau 0,44% menjawab masih sangat rendah, 50 responden atau 21,93% menjawab masih rendah , 33 responden atau 14,47% menjawab cukup, 68 responden atau 29,82% menjawab sudah tinggi dan 76 responden atau 33,33% menyatakan sangat tinggi.

j. Regulasi/ perijinan yang cepat dan biaya yang murah (X10)

Dari pertanyaan terhadap indikator “perijinan yang cepat dan biaya yang murah” yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,25.

Tabel 36 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator perijinan yang cepat dan biaya yang murah

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase

1. Sangat rendah 5 1 5 0,44 2. Rendah 4 50 200 21,93 3. Cukup 3 28 84 12,28 4. Tinggi 2 76 152 33,33 5. Sangat tinggi 1 73 73 32,02 Jumlah 228 514 Rata-rata skor 2,25

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “perijinan yang cepat dan biaya yang murah” terhadap

lingkungan usaha perikanan termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : satu responden atau 0,44% menjawab masih sangat rendah, 50 responden atau 21,93% menjawab masih rendah , 28 responden atau 12,28% menjawab cukup, 76 responden atau 33,33% menjawab sudah tinggi dan 73 responden atau 32,02% menyatakan sangat tinggi.

4.2.2.2 Variabel kebijakan pemerintah pusat (KEBIJ_PUS)

Untuk mengetahui kebijakan pemerintah pusat (KEBIJ_PUS) dalam penelitian melalui lima (5) indikator antara lain ; a). pendidikan yang dapat di akses dan bermutu (X11), b). permodalan dengan interest/tingkat suku bunga yang murah dan dapat di akses (X12), c). pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses (X13), d). tersedianya fasilitas sekolah yang memadai (X14), dan e). tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai (X15).

a. Pendidikan yang dapat di akses dan bermutu (X11)

Dari pertanyaan terhadap indikator “pendidikan yang dapat di akses dan bermutu” yang diajukan kepada 228 responden, maka hasil tabulasi data rata-rata skor yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pendidikan yang dapat di akses dan bermutu

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 128 512 56,14 3. Cukup 3 5 15 2,19 4. Tinggi 2 87 174 38,16 5. Sangat tinggi 1 8 8 3,51 Jumlah 228 709 Rata-rata skor 3,11

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

Pada Tabel 37 menunjukkan rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,11, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “Pendidikan yang dapat di akses dan bermutu” terhadap kebijakan pemerintah pusat termasuk dalam kategori cukup yaitu dengan perincian : 128 responden atau 56,14% menjawab masih rendah , 5 responden atau 2,19% menjawab cukup, 87 responden atau 38,16% menjawab sudah tinggi dan 8 responden atau 3,51% menyatakan sangat tinggi.

b. Permodalan dengan interest/tingkat suku bunga yang murah dan dapat di akses (X12)

Dari pertanyaan terhadap indikator “permodalan dengan tingkat suku bunga yang murah dan dapat di akses” yang diajukan kepada 228 responden, maka hasil tabulasi data rata-rata skor yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 38.

Tabel 38 Rata-rata Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Permodalan dengan Tingkat Suku Bunga yang Murah dan dapat

di akses

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 82 328 35,96 3. Cukup 3 6 18 2,63 4. Tinggi 2 126 252 55,26 5. Sangat tinggi 1 14 14 6,14 Jumlah 228 612 Rata-rata skor 2,68

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

Pada Tabel 38 rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,68, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “permodalan dengan tingkat suku bunga yang murah dan dapat di akses” terhadap kebijakan pemerintah pusat termasuk dalam kategori cukup yaitu dengan perincian : 82 responden atau 35,96% menjawab masih rendah , 6 responden atau 2,63% menjawab cukup, 126 responden atau 55,26% menjawab sudah tinggi dan 14 responden atau 6,14% menyatakan sangat tinggi.

c. Pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses (X13)

Dari pertanyaan terhadap indikator “pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses” yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses” terhadap kebijakan pemerintah pusat termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 94 responden atau 41,23% menjawab masih rendah , 6 responden atau 2,63% menjawab cukup, 48 responden atau 21,05% menjawab sudah tinggi dan 80 responden atau 35,09% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 39 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 94 376 41,23 3. Cukup 3 6 18 2,63 4. Tinggi 2 48 96 21,05 5. Sangat tinggi 1 80 80 35,09 Jumlah 228 570 Rata-rata skor 2,50

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

d. Tersedianya fasilitas sekolah yang memadai (X14)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,62,. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “tersedianya fasilitas sekolah yang memadai” terhadap kebijakan pemerintah pusat termasuk dalam kategori cukup yaitu dengan perincian : 90 responden atau 39,47% menjawab masih rendah , empat responden atau 1,75% menjawab cukup, 92 responden atau 40,35% menjawab sudah tinggi dan 42 responden atau 18,42% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 40 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya fasilitas sekolah yang memadai

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 90 360 39,47 3. Cukup 3 4 12 1,75 4. Tinggi 2 92 184 40,35 5. Sangat tinggi 1 42 42 18,42 Jumlah 228 598 Rata-rata skor 2,62

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

e. Tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai (X15)

Dari pertanyaan terhadap indikator tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,48 Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “tersedianya fasilitas puskesmas

yang memadai” terhadap kebijakan pemerintah pusat termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 90 responden atau 39,47% menjawab masih rendah , 4 responden atau 1,75% menjawab cukup, 60 responden atau 26,32% menjawab sudah tinggi dan 74 responden atau 32,46% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 41 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 90 360 39,47 3. Cukup 3 4 12 1,75 4. Tinggi 2 60 120 26,32 5. Sangat tinggi 1 74 74 32,46 Jumlah 228 566 Rata-rata skor 2,48

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

4.2.2.3. Variabel kebijakan pemerintah daerah (KEBIJ_DAE)

Untuk mengukur variabel kebijakan pemerintah daerah (KEBIJ_DAE) dengan menggunakan sembilan (9) indikator, antara lain : a). pelatihan dan penyuluhan yang dapat di akses dan bermutu (X16), b). pelabuhan dan Tempat Pelelangan ikan yang baik (X17), c). proses perizinan yang cepat dengan biaya yang wajar (X18), d). kelembagaan koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berjalan dengan baik (X19), e). teknologi yang memberi nilai tambah ke prosesing (X20), f). pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses (X21), g). pungutan pajak, biaya operasi, retribusi yang membebani (X22), h). tersedianya fasilitas sekolah yang memadai (X23), dan i). tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai (X24).

a. Pelatihan dan penyuluhan yang dapat di akses dan bermutu (X16)

Dari pertanyaan terhadap indikator pelatihan dan penyuluhan yang dapat di akses dan bermutu yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,21, dengan demikian responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “pelatihan dan penyuluhan yang dapat di akses dan bermutu” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 58 responden atau 25,44% menjawab masih rendah , 5 responden atau 2,19%

menjawab cukup, 92 responden atau 40,35% menjawab sudah tinggi dan 73 responden atau 32,02% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 42 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelatihan dan penyuluhan yang dapat di akses dan bermutu

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 58 232 25,44 3. Cukup 3 5 15 2,19 4. Tinggi 2 92 184 40,35 5. Sangat tinggi 1 73 73 32,02 Jumlah 228 504 Rata-rata skor 2,21

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

b. Pelabuhan dan Tempat Pelelangan Ikan yang baik (X17)

Dari pertanyaan terhadap indikator “pelabuhan dan Tempat Pelelangan Ikan yang baik” yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “pelabuhan dan Tempat Pelelangan ikan yang baik” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu dengan perincian : delapan responden atau 3,51% menjawab masih rendah , dua responden atau 0,88% menjawab cukup, 124 responden atau 54,39% menjawab sudah tinggi dan 94 responden atau 41,23% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 43 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelabuhan dan tempat pelelangan ikan yang baik

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 8 32 3,51 3. Cukup 3 2 6 0,88 4. Tinggi 2 124 248 54,39 5. Sangat tinggi 1 94 94 41,23 Jumlah 228 380 Rata-rata skor 1,67

c. Proses perizinan yang cepat dengan biaya yang wajar (X18)

Dari pertanyaan terhadap indikator “proses perizinan yang cepat dengan biaya yang wajaryang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,01. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “proses perizinan yang cepat dengan biaya yang wajar” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 38 responden atau 16,67% menjawab masih rendah , empat responden atau 1,75% menjawab cukup, 108 responden atau 47,37% menjawab sudah tinggi dan 78 responden atau 34,21% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 44 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator proses perizinan yang cepat dengan biaya yang wajar

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 38 152 16,67 3. Cukup 3 4 12 1,75 4. Tinggi 2 108 216 47,37 5. Sangat tinggi 1 78 78 34,21 Jumlah 228 458 Rata-rata skor 2,01

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

d. Kelembagaan koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berjalan dengan baik (X19)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, maka hasil tabulasi data rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,75. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “kelembagaan koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berjalan dengan baik” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori cukup yaitu dengan perincian : 88 responden atau 38,60% menjawab masih rendah , enam responden atau 2,63% menjawab cukup, 124 responden atau 54,39% menjawab sudah tinggi dan 10 responden atau 4,39% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 45 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator

kelembagaan koperasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berjalan dengan baik

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 88 352 38,60 3. Cukup 3 6 18 2,63 4. Tinggi 2 124 248 54,39 5. Sangat tinggi 1 10 10 4,39 Jumlah 228 628 Rata-rata skor 2,75

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

e. Teknologi yang memberi nilai tambah ke prosesing (X20)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, maka rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,54. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “teknologi yang memberi nilai tambah ke prosesing” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : dua responden atau 0,88% menjawab masih sangat rendah, 76 responden atau 33,33% menjawab masih rendah , delapan responden atau 3,51% menjawab cukup, 100 responden atau 43,86% menjawab sudah tinggi dan 42 responden atau 18,42% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 46 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator teknologi yang memberi nilai tambah ke prosesing

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 2 10 0,88 2. Rendah 4 76 304 33,33 3. Cukup 3 8 24 3,51 4. Tinggi 2 100 200 43,86 5. Sangat tinggi 1 42 42 18,42 Jumlah 228 580 Rata-rata skor 2,54

f. Pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses (X21)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, maka hasil tabulasi data rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,54. Jawaban ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 65 responden atau 28,51% menjawab masih rendah , tiga responden atau 1,32% menjawab cukup, 149 responden atau 65,35% menjawab sudah tinggi dan 11 responden atau 4,82% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 47 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelatihan dan bimbingan yang dapat di akses

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 65 260 28,51 3. Cukup 3 3 9 1,32 4. Tinggi 2 149 298 65,35 5. Sangat tinggi 1 11 11 4,82 Jumlah 228 578 Rata-rata skor 2,54

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

g. Pungutan pajak, biaya operasi, retribusi yang membebani (X22)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,36, hal ini dapat dijelaskan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “pungutan pajak, biaya operasi, retribusi yang membebani” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : dua responden atau 0,88% menjawab masih sangat rendah, 38 responden atau 16,67% menjawab masih rendah , 4 responden atau 1,75% menjawab cukup, 181 responden atau 79,39% menjawab sudah tinggi dan tiga responden atau 1,32% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 48 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pungutan pajak, biaya operasi, retribusi yang membebani

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 2 10 0,88 2. Rendah 4 38 152 16,67 3. Cukup 3 4 12 1,75 4. Tinggi 2 181 362 79,39 5. Sangat tinggi 1 3 3 1,32 Jumlah 228 539 Rata-rata skor 2,36

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

h. Tersedianya fasilitas sekolah yang memadai (X23)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, maka hasil tabulasi data rata-rata skor yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 49.

Tabel 49 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya fasilitas sekolah yang memadai

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 168 672 73,68 3. Cukup 3 29 87 12,72 4. Tinggi 2 27 54 11,84 5. Sangat tinggi 1 4 4 1,75 Jumlah 228 817 Rata-rata skor 3,58

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

Dari Tabel 48 rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,58, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “tersedianya fasilitas sekolah yang memadai” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan perincian : 168 responden atau 73,68% menjawab masih rendah , 29 responden atau 12,72% menjawab cukup, 27 responden atau 11,84% menjawab sudah tinggi dan empat responden atau 1,75% menyatakan sangat tinggi.

i. Tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai (X24)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden

sebesar 3,12. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai” terhadap kebijakan pemerintah daerah termasuk dalam kategori cukup yaitu dengan perincian : 132 responden atau 57,89% menjawab masih rendah , lima responden atau 2,19% menjawab cukup, 77 responden atau 33,77% menjawab sudah tinggi dan 14 responden atau 6,14% menyatakan sangat tinggi.

Tabel 50 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya fasilitas puskesmas yang memadai

No. Kategori Skor Nilai Jumlah Skor Persentase (%)

1. Sangat rendah 5 0 0 0,00 2. Rendah 4 132 528 57,89 3. Cukup 3 5 15 2,19 4. Tinggi 2 77 154 33,77 5. Sangat tinggi 1 14 14 6,14 Jumlah 228 711 Rata-rata skor 3,12

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2008

4.2.2.4. Variabel kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG)

Untuk mengukur variabel kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG) dengan menggunakan delapan (8) indikator antara lain : a). Laba dan Rugi (R/L) (X25), b). Return on Investment (ROI) (X26), c). informasi Fishing Ground (FG) (X27), d). peningkatan pendapatan Anak Buah Kapal (ABK) (X28), e). Ikut menciptakan keamanan (X29), f). kebersihan lingkungan (X30), g). tersedianya sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) (X31), dan h). ketersediaan es atau garam (X32).

a. laba dan rugi (R/L) (X25)

Dari pertanyaan terhadap indikator penggunaan teknologi tepat guna yang diajukan kepada 228 responden, rata-rata skor jawaban responden sebesar 2,16. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam menjawab pertanyaan pengaruh “laba dan rugi” terhadap kinerja usaha perikanan tangkap termasuk dalam kategori rendah yaitu dengan perincian : 22