• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Variabel Pelatihan Karyawan (X1)

Dalam mengukur variabel pelatihan karyawan pada karyawan Prime Plaza Hotel Kualanamu, peneliti menggunakan empat dimensi yang terdiri dari delapan indikator yaitu profesional, penguasaan materi, kesesuaian dengan kemampuan peserta, seleksi, kesesuaian dengan kebutuhan jabatan karyawan, peningkatan keterampilan karyawan, sarana dan prasarana. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi tiga belas item pernyataan.

Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Jawaban Responden terhadap Pelatihan Karyawan (X1)

P STS TS KS S SS Total Sumber : Lampiran 12

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa:

a. Dari 43 responden pada pernyataan butir 1 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dengan instruktur yang dapat bersosialisasi kepada peserta” terdapat 65,12 persen responden menyatakan sangat setuju, 30,23 persen responden menyatakan setuju, 4,65 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang mengikuti pelatihan dengan optimal dikarenakan instruktur dapat bersosialisasi dengan peserta secara baik.

b. Dari 43 responden pada pernyataan butir 2 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dengan instruktur yang dapat berkomunikasi kepada peserta” terdapat 60,47 persen responden menyatakan sangat setuju, 34,88 persen responden menyatakan setuju, 4,65 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang mengikuti pelatihan dengan optimal dikarenakan instruktur dapat berkomunikasi dengan peserta secara baik.

c. Dari 43 responden pada pernyataan butir 3 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dengan isntruktur yang memiliki kepedulian terhadap peserta” terdapat 48,84 persen responden menyatakan sangat setuju, 46,5 persen responden menyatakan setuju, 4,65 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang mengikuti

pelatihan dengan optimal dikarenakan instruktur dapat berkomunikasi dengan peserta secara baik.

d. Dari 43 responden pada pernyataan butir 4 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dengan instruktur yang dapat menjawab pertanyaan dari peserta” terdapat 46,51 persen responden menyatakan sangat setuju, 48,84 persen responden menyatakan setuju, 4,65 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang mengikuti pelatihan merasa instruktur dapat menjawab pertanyaan yang karyawan berikan dengan baik.

e. Dari 43 responden pada pernyataan butir 5 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dengan instruktur yang dapat menguasai materi dengan baik” terdapat 53,49 persen responden menyatakan sangat setuju, 44,19 persen responden menyatakan setuju, 2,23 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang mengikuti pelatihan dengan optimal dikarenakan instruktur dapat menguasai materi mengenai pelatihan yang diberikan.

f. Dari 43 responden pada pernyataan butir 6 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan yang sesuai dengan kemampuan karyawan”

terdapat 53,49 persen responden menyatakan sangat setuju, 27,91 persen menyatakan setuju, 18,60 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata karyawan merasa pelatihan yang diadakan sesuai dengan kemampuan mereka, namun terdapat juga karyawan yang merasa pelatihan yang diadakan kurang sesuai dengan kemampuannya.

g. Dari 43 responden pada pernyataan butir 7 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dengan menyeleksi pesertanya terlebih dahulu”

terdapat 37,21 persen responden menyatakan sangat setuju, 39,53 persen responden menyatakan setuju, 20,93 persen responden menyatakan kurang setuju, 2,33 persen responden menyatakan tidak setuju serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan tidak meratanya sistem seleksi untuk menunjang pelaksanaan pelatihan karyawan dikarenakan adanya transisi akibat pandemi yang melanda Indonesia.

h. Dari 43 responden pada pernyataan butir 8 “Pelatihan karyawan yang diadakan perusahaan memiliki materi yang sesuai dengan kebutuhan jabatan karyawan” terdapat 55,81 persen responden menyatakan sangat setuju, 32,56 persen responden menyatakan setuju, 11,63 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan pelatihan karyawan yang diadakan perusahaan memiliki materi yang sudah sesuai dengan kebutuhan karyawan sehingga karyawan berkeinginan untuk mengikuti pelatihan tersebut.

i. Dari 43 responden pada pernyataan butir 9 “Pelatihan karyawan yang

diadakan perusahaan memiliki materi yang bertujuan meningkatkan keterampilan karyawan” terdapat 69,77 persen responden menyatakan sangat setuju, 27,91 persen responden menyatakan setuju, 2,33 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan karyawan yang diadakan Prime Plaza Hotel Kualanamu bermanfaat bagi karyawan dikarenakan dapat meningkatkan keterampilan karyawan tersebut.

j. Dari 43 responden pada pernyataan butir 10 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan yang aman sesuai dengan standar kesehatan kerja”

terdapat 74,42 persen responden menyatakan sangat setuju, 23,26 persen responden menyatakan setuju, 2,33 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Prime Plaza Hotel Kualanamu sangat memperhatikan standar kesehatan kerja para karyawan saat melakukan pelatihan sebelum pandemi maupun saat pandemi berlangsung.

k. Dari 43 responden pada pernyataan butir 11 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan yang aman sesuai dengan standar keselamatan kerja”

terdapat 74,43 persen responden menyatakan sangat setuju, 23,26 persen responden menyatakan setuju, 2,33 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Prime Plaza Hotel Kualanamu

sangat memperhatikan standar keselamatan kerja para karyawan saat melakukan pelatihan agar pelatihan dapat terlaksana dengan baik.

l. Dari 43 responden pada pernyataan butir 12 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dilengkapi dengan peralatan pendukung yang sesuai dengan materi pelatihan” terdapat 65,12 persen responden menyatakan sangat setuju, 32,56 persen responden menyatakan setuju, 2,33 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan karyawan yang diadakan Prime Plaza Hotel Kualanamu memiliki peralatan pendukung yang lengkap untuk menunjang kelancaran kegiatan pelatihan.

m. Dari 43 responden pada pernyataan butir 13 “Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan dilengkapi dengan perlengkapan pendukung yang sesuai dengan materi pelatihan” terdapat 69,77 persen responden menyatakan sangat setuju, 27,91 persen responden menyatakan setuju, 2,33 persen responden menyatakan kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan karyawan yang diadakan Prime Plaza Hotel Kualanamu memiliki perlengkapan pendukung yang lengkap untuk menunjang kelancaran kegiatan pelatihan.

Dokumen terkait