• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah biaya satuan akomodasi perawatan pasien stroke iskemik dan aktivitas di unit gawat darurat, Rawat Inap, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Bagian Keuangan dan kasir.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan sebagai pedoman dalam penelitian. 1. Unit cost adalah biaya satuan yang dikeluarkan untuk menghasilkan

pelayanan stroke iskemik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Stroke iskemik tanpa penyulit didefinisikan sebagai kematian jaringan otak

(infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak

3. Clinical pathway adalah pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan dalam jangka waktu selama dilakukan pelayanan stroke iskemik

4. Activity based costing (ABC) adalah metode yang digunakan dalam menghitung biaya.

5. Aktivitas adalah tindakan-tindakan yang dilaksanakan selama pasien stroke iskemik di rawat, dimulai dari pasien masuk rumah sakit sampai pulang yang menimbulkan biaya aktivitas.

6. Biaya langsung adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya atau produk: biaya bahan habis pakai, jasa medis dokter specialist dan linen laundry.

7. Overhead adalah biaya yang sulit atau tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara akurat ditelusuri ke objek biaya. overhead terbagi menjadi dua yaitu: indirect resource overhead dan direct resource overhead.

8. Indirect resource overhead adalah biaya overhead non fungsional yaitu: biaya gaji pegawai nonfungsional, Pemakaian Barang Pengadaan nonfungsional, Pemeliharaan dan Perbaikan unit non fungsional, Kantor dan langganan nonfungsional, Depresiasi Gedung Nonfungsional, depresiai mesin dan instalsi nonfungsional, Perabotan dan alat kantor nonfungsional.

9. Direct resource overhead adalah baiya overhead yang secara langsung bersentuhan dengan pasien yaitu: gaji pegawai, biaya pemeliharaan alat dan gedung, biaya pemakaian barang pengadaan, biaya listrik, air, telfon, dan kebersihan ruang IBS.

10.Cost driver adalah cara untuk membebankan biaya pada aktivitas atau produk.

F. Instrumen Penelitian

Data dalam penelitian ini dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa informasi langsung dari sumbernya dengan cara wawancara langsung dengan responden dan observasi terhadap aktivitas yang dilakukan. Data sekunder dilakukan dengan penelusuran dokumen berupa distribusi biaya operasional rumah sakit dan rekam medis.

1. Pedoman dokumentasi yaitu rekam medis, clinical pathway yang terkait dengan pelayanan pasien stroke iskemik.

2. Pedoman wawancara.

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung atau berkomunikasi langsung dengan responden untuk memperoleh informasi mengenai isu yang diteliti.

a. Responden yang diwawancara terdiri dari Kepala Bagian Keuangan, Dokter Spesialis Syaraf, Kepala Rekam Medis, Kepala Bangsal kelas 3 di RS PKU Muhammadiyah Unit 1 Yogyakarta.

b. Wawancara mendalam (in-deep interview) dilakukan dalam panduan wawancara yang sudah ditentukan ataupun pertanyaan yang bersifat spontan muncul saat interview berlangsung. Data yang diperoleh berupa gambaran umum mengenai RS PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta, sistem yang digunakan oleh rumah sakit dalam menentukan biaya perawatan pasien stroke dan identifikasi aktivitas yang dilakukan selama pasien dalam perawatan

3. Panduan observasi menggunakan checklist dalam clinical pathway berupa pengamatan secara langsung pada objek penelitian, yaitu aktivitas yang dilakukan selama perawatan

G. Analisis Data

Penelitian ini mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang berhubungan, seperti wawancara dengan bagian keuangan untuk mendapatkan gambaran tentang penetapan biaya dan tarif perawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan wawancara untuk mendapatkan gambaran aktifitas yang dilakukan selama perawatan pasien stroke iskemik tanpa penyulit dengan Kepala Bagian Keuangan, Dokter Spesialis Saraf, Kepala Rekam Medis, Kepala Bangsal perawatan kelas 3 untuk mendapatkan gambaran aktivitas yang dilakukan selama perawatan pasien stroke. Melakukan wawancara bagian keuangan untuk mendapatkan biaya yang terkait. Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

1. Aktifitas diidentifikasikan dan didefinisikan berdasarkan Clinical Pathway melalui data primer (wawancara dan observasi sesuai CP) dan data sekunder.

2. Membuat daftar aktivitas dan penggerak aktivitas.

3. Klasifikasi aktivitas sebagai aktivitas primer dan aktivitas sekunder kemudian menggambarkan tugas yang menyebabkan aktivitas.

Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada (Sekaran, 2006). Pada penelitian ini yang termasuk data sekunder adalah berupa clinical pathway serta catatan keuangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Dari hasil pengumpulan data-data primer dan sekunder di atas, langkah selanjutnya adalah pengolahan data biaya langsung dan tidak langsung selama perawatan pasien stroke iskemik yang merupakan alokasi biaya dari unit-unit (pelayanan, penunjang dan non medis). Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan metode activity based costing (ABC), hasil analisis tersebut kemudian dideskripsikan.

1. Menentukan activity centers pada unit yang terkait.

2. Menentukan kategori biaya dan cost driver masing masing kategori biaya 3. Membebankan biaya langsung yang dikonsumsi pada perawatan pasien

stroke iskemik.

4. Menentukan activity centers terkait perawatan pasien Stroke Iskemik tanpa penyulit yang terdapat pada ClinialPathways.

5. Membebankan biaya overhead kedalam masing masing activity centers dalam clinical pathway.

1. Menjumlahkan biaya langsung dan overhead yang terdapat dalam clinical pathway.

2. Membandingkan biaya dengan menggunakan penghitungan ABC dengan Biaya yang ditetapkan oleh rumah sakit. Menentukan kategori biaya pasien pada template clinical pathway yaitu kelompok biaya yang menimbulkan biaya perawatan pasien stroke iskemik.

3. Membandingkan biaya unit cost dengan tarif INA CBGs pada pasien kelas III rumah sakit tipe B.

H. Etika Penelitian

Penelitian tesis ini melibatkan sistem atau institusi dan individunya sebagai sumber data, subjek penelitian, responden dan sebagainya. Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah yang dapat menjamin bahwa penelitian ini tidak merugikan sistem, institusi atau individu yang terkait.

Berdasarkan hal diatas, maka peneliti pertama kali menyerahkan surat izin penelitian dan proposal ke bagian Litbang RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah permintaan izin tersebut diterima, peneliti menyerahkan surat pengantar penelitian kepada pembimbing lapangan di RS.PKU Muhammadiyah serta bagian keuangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti menyampaikan tentang judul, tujuan, waktu, subjek dan manfaat

penelitian yang diharapkan dari penelitian ini. Setelah mendapatkan izin dari yang bersangkutan barulah peneliti melakukan penelitian.

Subyek penelitian dilindungi fisik, mental sosialnya. Responden diberikan hak untuk menyatakan persetujuan atau tidak menjadi narasumber data tanpa ada paksaan, bujukan, tipuan, dan ketidak bebasan. Informasi tentang penelitian dan persetujuan sebagai informan atau subjek penelitian wajib diberikan dan dimintakan persetujuannya. Kerahasiaan sebagai subjek penelitian disampaikan akan dijamin.Dalam penelitian ini, peneliti memilki beberapa prinsip dalam pertimbangan etika (Nursalam, 2003).

1. Subjek peneliti dilindungi fisik, mental sosialnya. Responden diberikan hak untuk menyatakan persetujuan atau tidak menjadi narasumber dan tanpa ada paksaan.

2. Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan identitas responden dan peneliti tidak akan memberItahukan kepada orang lain.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta 1. Profil

Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Umum (PKU) Muhammadiyah Yogyakarta Unit I merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe B yang beralamat di Jln.KH. Ahmad Dahlan no.20 Yogyakarta.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada awalnya hanya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923 dengan lokasi pertama di kampong Jagang Notoprajan no. 72 Yogyakarta. Pada awalnya nama klinik dan poliklinik tersebut adalah PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang dimaksudkan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa kemudian seiring berjalannya waktu berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umum).

Pendiri pertama atas inisiatif H.M Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh KH.Ahmad Dahlan yang merupakan Ketua Persyarikatan Muhammadiyah sekaligus guru dari H.M Sudjak. Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi ke Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad Dahlan). Pada tahun 1936 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah

pindah lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan No. 20 Yogyakarta hingga saat ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah menjadi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang kesehatan, termasuk di dalamnya adalah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV- B/1.c/1998 tentang Qaidah Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan. Dalam Surat Keputusan tersebut diatur tentang misi utamanya untuk meningkatkan kemampuan masyarakatagar dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih baik, sebagai bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan sakinah sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah. Qaidah inilah yang menjadi dasar utama dalam menjalankan organisasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Falsafah, Visi, Misi, Tujuan, dan Motto

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I memiliki falsafah, visi, misi, dan motto sebagai berikut :

1. Falsafah :

- Misi dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar - Keyakinan dasar dalam pelayanan kesehatan

- Peningkatan mutu pelayanan yang berkelanjutan dengan mengutamakan keselamatan pasien

- Perwujudan Iman dan amal shalehSebagai tugas social 2. Visi :

Menjadi rumah sakit Muhammadiyah rujukan terpercaya dengan kualitas pelayanan yang Islami, bermutu dan terjangkau. 3. Misi :

- Memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan masyarakat sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang- undangan.

- Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani melalui pendidikan dan pelatihan secara profesional yang sesuai ajaran Islam

- Melaksanakan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan kesehatan, yang peduli pada kaum dhuafa’.

4. Motto :

Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Yogyakarta memiliki Motto:

- “ AMANAH “(Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, Handal)

- Melayani Setulus Hati 3. Fasilitas pelayanan

a. Pelayanan Gawat Darurat

b. Pelayanan Rawat Jalan, meliputi:

Klinik Penyakit Dalam, Klinik Penyakit Jantung, Klinik Penyakit Syaraf, Klinik Penyakit Jiwa, Klinik Penyakit Mata, Klinik Penyakit THT, Klinik, Penyakit Gigi dan Mulut, Klinik Penyakit Kulit & Kelamin, Klinik Penyakit Paru, Klinik Rematologi, Klinik Penyakit Anak, Klinik Bedah Umum, Klinik Bedah Tulang, Klinik Bedah Urologi, Klinik Bedah Syaraf, Klinik Bedah Plastik, Klinik Bedah Gigi & Mulut, Klinik Bedah Anak, Klinik Kebidanan dan Kandungan, Klinik Rehabilitasi Medik, Klinik Tumbuh Kembang Anak, Klinik Alergi, Klinik VCT HIV / AIDS, Pelayanan Medical Check Up, Pelayanan One day care, Konsultasi Psikologi, Pelayanan vaksinasi dan imunisasi , Pelayanan Konsultasi Gizi.

c. Pelayanan Rawat Inap :

Kelas Perawatan VIP, Kelas Perawatan Kelas I, Kelas Perawatan Kelas II, Kelas Perawatan Kelas III, Ruang Isolasi, Ruang ICU/ICCU (Intensive Care Unit/Intensive Cardiac Care Unit), Ruang IMC (Intermediate Medical Care), Ruang Perawatan Bayi (Kamar Bayi). d. Pelayanan Kamar Operasi

Disediakan sarana fasilitas dan peralatan kamar operasi yang memadai dan memungkinkan pelaksanaan kegiatan bedah umum, spesialistik maupun sub spesialistik

f. Pelayanan Penunjang Medik, meliputi :

Farmasi (24 jam), Laboratorium (24 jam), Bank Darah, Radiologi (24 jam), Gizi, Rehabilitasi Medik, EKG, EEG, USG, Laparaskopi, Haemodialisa, Treadmill, Trancient Urethro Resection, CT Scan, Audiometri, Spirometri, Pelayanan perawatan kulit (skin care), Senam hamil

g. Pelayanan Penunjang Umum meliputi :

Pembinaan Kerohanian Islam, Perpustakaan dan ruang pertemuan, Ambulance dan mobil jenazah, Kegiatan Kemasyarakatan, Rukti jenazah islami paripurna, Kantin dan Swalayan, Home care, Khitanan Massal, Persadia, Dana Sehat Muhammadiyah, Asuransi Swasta.

4. Data Pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Data 2014

Jumlah pasien stroke rawat inap 236 Jumlah hari rawat pasien stroke rawat inap 1448 hari Jumlah pasien stroke rawat inap bangsal arafah 58 Jumlah hari rawat pasien stroke rawat inap bangsal arafah

258 hari

Jumlah pasien IGD 43833

Jumlah pasien stroke IGD 6

Dokumen terkait