• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah proses kegiatan belajar peserta diklat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk mencapai penguasaan kompetensi.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat):

No. Dimensi Indikator Pertanyaan No. 1. Pembelajaran di

sekolah

a. Pembelajaran program normatif, adaptif, dan produktif.

b. Penguasaan dasar-dasar keahlian. c. Wawasan dunia kerja.

d. Pelaksanaan program di SMK menjadi tanggung jawab kepala sekolah dengan koordinasi komite sekolah.

e. Pembinaan dan pelatihan berwirausaha. f. Penerapan teori kewirausahaan. g. Pengaturan pembelajaran secara rasional,

selaras, dan seimbang.

h. Pembukaan kelas berwirausaha sesuai minat siswa dan potensi pasar.

1, 2, 3 4 5, 6 7, 8 9 10 11 12 2. Pembelajaran di industri a. Pelatihan siswa.

b. Penjaringan dan pembekalan siswa. c. Kesepakatan program pelatihan. d. Aktualisasi antara teori dengan keadaan

yang sesungguhnya. e. Jangka waktu pelatihan.

f. Progress report dan fasilitas kerja saat pelatihan.

g. Penyiapan komponen/sarana pelatihan.

13 14, 15 16, 17 18, 19 20, 21 22, 23, 24 25

Pengukuran variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Bentuk pernyataan negatif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4.

2. Variabel Kecerdasan Emosional Berwirausaha

Kecerdasan emosional berwirausaha adalah kemampuan mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi dalam menerapkan kreatifitas dan inovasi baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kecerdasan emosional berwirausaha:

No. Dimensi Indikator Pertanyaan No. 1. Self Awareness a. Mengenali emosi sendiri

b. Mengetahui kekuatan c. Mengetahui keterbatasan diri d. Keyakinan akan kemampuan sendiri

1 2 3 4 2. Self Regulation a. Menahan emosi dan dorongan negatif

b. Menjunjung norma kejujuran dan integritas c. Bertanggung jawab atas kinerja pribadi d. Luwes terhadap perubahan

e. Terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru 5 6 7 8 9 3. Motivation a. Dorongan untuk menjadi lebih baik

b. Menyesuaikan dengan sasaran kelompok atau organisasi

c. Kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan d. Kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan

dan hambatan

10 11 12 13 4. Emphaty a. Memahami yang lainnya

b. Memotivasi orang lain c. Pelayanan

d. Menciptakan kesempatan-kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang

e. Membaca hubungan antara keadaan emosi dan kekuatan hubungan suatu kelompok

14 15 16 17

18 5. Social Skill a. Kemampuan persuasi

b. Mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas

c. Kemampuan menyelesaikan pendapat d. Semangat leadership

e. Kolaborasi dan kooperasi f. Membangun tim 19 20 21 22 23 24

Pengukuran variabel kecerdasan emosional berwirausaha didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat

skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 4; setuju (S) = 3; tidak setuju (TS) = 2; dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Bentuk pernyataan negatif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4.

3. Variabel Kultur Keluarga

Kultur keluarga adalah kebiasaan-kebiasaan keluarga akan menjadi pola pikir tersendiri yang digunakan sebagai dasar seseorang bertindak dan mengambil keputusan.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kultur keluarga:

No. Dimensi Indikator Pertanyaan No. 1. Power Distance a. Ketaatan kepada norma keluarga

b. Menghormati orang tua dan yang lebih tua sebagai dasar kebaikan

c. Otoritas orang tua berpengaruh terus menerus sepanjang hidup

d. Ketergantungan 1 2 3 4 2. Collectivism vs Individualism

a. Demokratis dalam keluarga

b. Kesetiaan kepada kelompok adalah sumber daya bersama

c. Mampu mengelola keuangan d. Tidak wajib mengikuti perayaan/pesta

keluarga

e. Keluarga menjadi tempat bersatunya anggota keluarga

f. Merasa bersalah jika melanggar peraturan

5 6 7 8 9 10, 11 3. Femininity vs Masculinity

a. Relasi anak dan orang tua ada jarak b. Perbedaan peran orang tua

c. Peran wanita yang lebih rendah dari pria d. Belajar bersama menjadi rendah hati

12 13 14 15 4. Uncertainty Avoidance

a. Toleransi terhadap situasi yang tidak pasti dan mempunyai inisiatif

b. Keluarga menjadi tempat belajar c. Memiliki aturan

16 17 18

Pengukuran variabel kultur keluarga didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 4; setuju (S) = 3; tidak setuju (TS) = 2; dan sangat tidak

setuju (STS) = 1. Bentuk pernyataan negatif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4.

4. Variabel Kultur Sekolah

Kultur sekolah merupakan faktor esensial dalam membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani tampil, berperilaku kooperatif, kecakapan personal, dan akademik.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kultur sekolah:

No. Dimensi Indikator Pertanyaan No. 1. Power Distance a. Perlakuan guru terhadap para siswa sama

b. Proses pembelajaran terpusat pada siswa c. Kesempatan bertanya

d. Kebebasan menyampaikan kritik e. Komunikasi dua arah di kelas f. Peran orang tua pada anak di sekolah g. Aturan dan norma dalam sekolah h. Pengembangan kemampuan dan bakat i. Orang tua diuntungkan dengan proses

pembelajaran di sekolah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2. Collectivism vs Individualism

a. Kebebasan mengungkapkan pendapat b. Penyelesaian tugas dari guru c. Tingkat penerimaan diri oleh orang lain d. Sikap positif dalam mengerjakan tugas e. Tujuan berprestasi 10 11 12 13 14, 15 3. Femininity vs Masculinity

a. Suasana kompetisi di kelas b. Berorientasi pada prestasi c. Kompetensi guru 16 17 18 4. Uncertainty Avoidance

a. Tingkat penerimaan siswa pada kekurangan guru

b. Kejelasan guru dalam menerangkan c. Kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan

orang tua

19 20 21

Pengukuran variabel kultur sekolah didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 4; setuju (S) = 3; tidak setuju (TS) = 2; dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Bentuk pernyataan negatif yang dinyatakan dalam empat

skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4.

5. Variabel Bakat Kewirausahaan

Bakat kewirausahaan merupakan kemampuan untuk kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencapai peluang menuju sukses, yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel bakat kewirausahaan:

No. Dimensi Indikator Pertanyaan No. 1. Creativity a. Puas dengan kebiasaan-kebiasaan diri

b. Inovatif

c. Memberikan gagasan atau ide baru yang berbeda

1 2 3 2. Risk taking a. Senang mencoba hal–hal baru yang

menantang

b. Berani menanggung resiko

4 5 3. Innovation a. Terbuka terhadap pendapat orang lain

b. Mampu memprediksi keadaan yang akan terjadi c. Berinisiatif 6 7 8 4. Working as a member team

a. Mampu bekerja sama b. Suka membantu

9 10 5. Self confident a. Optimisme

b. Percaya diri

11 12, 13 6. Independent a. Mampu mengatur kehidupannya sendiri 14, 15 7. Flexible a. Mudah menyesuaikan diri 16 8. Knowledgeable a. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat

b. Kegemaran membaca

17 18 9. Versatile a. Cepat mengenali dan memecahkan suatu

masalah 19, 20 10. More carrier-oriented and prepared a. Mempunyai inisiatif

b. Mempunyai dorongan yang kuat

21 22 11. Comlementary

managerial competence

a. Menganalisis alternatif keputusan b. Mampu mengatur atau mengelola waktu

23 24 12. Personality

characteristics

a. Kejujuran dan rendah hati

b. Terbuka terhadap kritik atau masukan c. Kedisiplinan

25 26 27 13. Managerial style a. Mementingkan hasil pekerjaan 28, 29 14. Desire for growth a. Senang dengan kegiatan intelektual 30 15. Desire for profits a. Beroriantasi ke masa depan

b. Berorientasi pada hasil

31 32 16. Restleness a. Bertahan dalam tekanan 33 17. High on need for

personal control

Pengukuran variabel bakat kewirausahaan didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 4; setuju (S) = 3; tidak setuju (TS) = 2; dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Bentuk pernyataan negatif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4.

Dokumen terkait