• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Tingkat pendidikan guru adalah ukuran tinggi rendahnya seseorang yang diukur dari berapa lamanya dia mengenyam pendidikan. Pemberian peringkat dalam variabel ini adalah sebagai berikut:

a. SMA / SPG / STM

Sekolah Menengah Atas dalam pendidikan formal di Indonesia, merupakan jenjang pendidikan menengah setelah

menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat. Sekolah Menengah Atas diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu mulai kelas 10 sampai kelas 12. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan tingkat pendidikan guru SMA / SPG / STM adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang menempuh pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun. Tingkat pendidikan SMA/ SPG/ STM ini dapat diberi angka 1 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

b. D1

Program diploma 1 merupakan program non gelar dengan lama studi 1- 2 tahun dan ditempuh di perguruan tinggi. Dalam hal ini yang dimasudkan dengan tingkat pendidikan D1 adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dalam kurun waktu 1-2 tahun. Tingkat pendidikan D1 dapat diberi angka 2 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data. c. D2

Program diploma 2 merupakan program non gelar dengan lama studi 2-3 tahun dan ditempuh di perguruan tinggi. Dalam hal ini yang dimasudkan dengan tingkat pendidikan D2 adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang menempuh

pendidikan di perguruan tinggi dalam kurun waktu 2-3 tahun. Tingkat pendidikan DI dapat diberi angka 3 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data. d. D3

Program diploma 3 merupakan program non gelar dengan lama studi 3-5 tahun dan ditempuh di perguruan tinggi. Dalam hal ini yang dimasudkan dengan tingkat pendidikan D3 adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dalam kurun waktu 3-5 tahun. Tingkat pendidikan D3 dapat diberi angka 4 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data. e. S1

Program sarjana merupakan program gelar dengan lama studi 4-7 tahun dan ditempuh di perguruan tinggi. Dalam hal ini yang dimasudkan dengan tingkat pendidikan S1 adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dalam kurun waktu 4-7 tahun. Tingkat pendidikan S1 dapat diberi angka 5 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

2. Variabel Status Guru

Status guru adalah kedudukan guru dilihat dari propertinya dalam suatu sistem sosial. Pemberian peringkat dalam variabel ini adalah sebagai berikut:

a. Guru Honorer

Status guru honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum mengajar penuh atau dapat dikatakan sebagai guru bantu. Kriteria guru honorer dalam penelitian ini adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang belum mempunyai jam mengajar penuh dan masih digaji oleh sekolah tersebut. Status guru honorer ini dapat diberi angka 1 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

b. Guru Tidak Tetap Yayasan

Status guru tidak tetap yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan tetapi statusnya belum tetap. Kriteria guru tidak tetap yayasan dalam penelitian ini adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang belum mempunyai jam mengajar penuh dan masih digaji oleh sekolah tersebut. Status guru tidak tetap yayasan ini dapat diberi angka 2 dimana

pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

c. Guru Tetap Yayasan

Status guru yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan. Kriteria guru yayasan dalam penelitian ini adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang sudah berstatus sebagai guru tetap di sekolah tersebut. Status guru yayasan ini dapat diberi angka 3 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

d. Guru Pegawai Negeri (PNS)

Status guru pegawai negeri (PNS) adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah, guru yang dipekerjakan di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara. Kriteria guru pegawai negeri (PNS) dalam penelitian ini adalah guru-guru yang mengajar di SD se-Kebonarum yang sudah memiliki jam mengjar penuh dan pengalaman mengajar yang lebih banyak. Status guru pegawai negeri (PNS) ini dapat diberi angka 4 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

3. Variabel Lokasi Penugasan

Lokasi penugasan merupakan penempatan guru dalam mengajar di sekolah. Lokasi penugasan ini dibagi menjadi dua yaitu daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Pemberian peringkat dalam variabel ini adalah sebagai berikut :

a. Desa

Desa merupakan suatu land settlement yang bersifat rural, desa dapat dibedakan dalam artian umum dan artian administratif (Bintarto.1977:10). Dalam artian umum desa digambarkan sebagai unit-unit pemusatan penduduk yang bercorak agraris dan terletak relatif jauh dari kota. Sedangkan dalam artian administratif desa merupakan suatu kesatuan administratif yang dikenal dengan istilah kelurahan, karena pimpinan desanya adalah lurah. Dalam penelitian ini kriteria lokasi penugasan di daerah pedesaan adalah lokasi sekolah yang berada di desa menurut artian administratif dimana letak lokasi sekolah berada di tengah-tengah masyarakat admistratif desa. Variabel lokasi penugasan guru di daerah pedesaan dapat diberi angka 1 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

b. Kota

Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata

ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota di Indonesia, adalah pembagian wilayah administratif setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang walikota. Dalam konteks Indonesia istilah ini digunakan untuk membedakan dengan kota yang secara administratif di bawah sebuah kabupaten. Kota berkedudukan sejajar dengan kabupaten dan kedudukan walikotanya sejajar dengan bupati (http://id.wikipedia.org). Dalam penelitian ini kriteria lokasi penugasan di daerah perkotaan adalah lokasi sekolah yang berada di dekat daerah perkotaan administratif. Tetapi karena dalam penelitian ini lokasi yang diambil adalah kecamatan Kebonarum maka lokasi sekolah kota dapat dikategorikan sebagai lokasi sekolah kota dilihat dari letak administratif sekolah yang jika dibandingkan dengan desa lebih merujuk masyarakatnya administratif yang lebih menunjukkan pada ciri-ciri masyarakat kota. Variabel lokasi penugasan guru di daerah perkotaan dapat diberi angka 2 dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengisian data.

4. Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi

Persepsi guru terhadap sertifikasi adalah proses menerima dan mengorganisasikan sertifikasi melalui panca indera. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang

sertifikasi bagi guru. Sertifikasi guru harus mencakup komponen portofolio guna memperoleh sertifikat pendidik. Komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel persepsi guru terhadap sertifikasi :

Tabel III.2

Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi

No Dimensi Indikator Nomor

Kuisioner 1. Kualifikasi

akademik

1.Pendidikan formal seorang guru

2.Guru yang mempunyai ijazah S1 tetapi bukan S1 pendidikan 1 2 2. Pendidikan dan pelatihan 3. Pelatihan meningkatkan kompetensi pedagogik 4. Bukti keikutsertaan

dalam pendidikan dan pelatihan yang

disahkan oleh kepala dinas

3 4

No Dimensi Indikator Nomor Kuisioner 3. Pengalaman mengajar 5. Pengalaman mengajar berpengaruh pada kompetensi pedagogik 6. Pengalaman mengajar berpengaruh pada kompetensi profesional 7. Pengalaman mengajar berpengaruh pada kompetensi sosial 8. Pengalaman mengajar berpengaruh pada kompetensi kepribadian 5 6 7 8 4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 9. Membuat RPP sebelum pembelajaran 9 5. Penilaian dari atasan dan pengawas 10. Ketaatan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama 11. Memiliki etos kerja

yang tinggi.

12. Dasar penilaian dari atasan adalah kemampuan dalam berkomunikasi dan bekerjasama 10 11 12

6. Prestasi akademik 13. Kompetensi profesional ditunjukan

keikutsertaan guru dalam mengikuti lomba 14. Prestasi akademik

ditunjukan dalam mendampingi siswa

13

mengikuti perlombaan

No Dimensi Indikator Nomor

Kuisioner 7. Karya pengembangan profesi 15. Kompetensi profesional dapat ditunjukan melalui penerbitan buku atau artikel

16.Bukti karya

pengembangan profesi harus disahkan oleh kepala dinas 15 16 8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 17. Profesionalitas guru ditunjukkan guru dalam partisipasi mengikuti forum ilmiah

18.Profesionalitas

ditunjukkan dari peran guru sebagai narasumber 17 18 9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 19. Profesionalitas guru ditunjukkan dalam kesediaan guru mendapat tugas tambahan 20. Bukti dalam pengalaman organisasi disahkan oleh kepala dinas

19

No Dimensi Indikator Nomor Kuisioner 10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

21.Guru yang pernah mengajar di daerah terpencil diberi pengakuan

22. Bukti pengakuan guru disahkan oleh kepala dinas

21

22

Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan masing-masing pernyataan diukur dengan skala likert. Pemberian skor dalam skala likert terdiri dari 4 jawaban yaitu SS (5), S (4), N (3), TS (2) dan STS (1). Pemberian skor pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut :

Tabel III.3

Skor Pernyataan Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Netral 3 3 Tidak Setuju 2 4

Dokumen terkait