BAB III. METODE PENELITIAN
3.6 Variabel Penelitian
Variable dalam penelitian ini menggunakan variable dependent (variable terikat) dan independen (variable bebas).
1. Variable bebas : Pengetahuan masyarakat terhadap obat generik dan obat generik bermerek.
2. Variabel terikat : Tindakan pemilihan obat
27 3.7 Defenisi dan Batasan Operasioanal
Agar tidak terjadi kesalahpahaman atau perbedaan pandangan dalam memberikan definisi atau pengertian pada variabel-variabel yang dianalisis, maka perlu dijelaskan bahwa defenisi operasional adalah uraian tentang batasan variable yang di maksud, atau tentang apa yang di ukur oleh variable yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010). Pengertian serta pernyataan dari penelitian ini adalah :
No Variabel Defenisi operasional Alat Ukur Kategori
1. Pengetahuan Adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tantang
hal-hal yang
berkaitan tentang obat.
Kuisioner Tinggi jika nilai ≥ 75%
Rendah jika nilai ≤ 75%
2. Tindakan Hal – hal yang telah dilakukan responden berkenaan dengan pengetahuan yang telah didapatkan
Kuisioner Obat Generik
Obat Generik Bermerek
28 3. Obat generik Obat dengan nama
resmi International Non Proprietary Names (INN) yang ditetapkan dalam farmakope Indonesia atau buku stndar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya
4. Obat generik bermerek
Obat generik dengan nama dagang yang menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan
3.8 Teknik Pengumpulan Data 3.8.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diambil dari responden langsung atau sampel penelitian. Data berupa jawaban dari kuesioner yang diberikan pada responden. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu terkait dengan masyarakat dalam memilih obat, dapat berupa buku-buku, tulisan atau esai di internet atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian pelayanan kefarmasian bagi masyarakat.
29 3.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan yang dirumuskan secara tetap, hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh benar-benar akurat.
Untuk meperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah :
a. Observasi, yang dalam metode ilmiah biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena yang diselidiki. Sedangkan dalam arti luas tidak hanya sebatas pada pengamatan langsung dan tidak langsung, termasuk dalam pengamatan tidak langsung adalah kuesioner dan test. Peneliti mengobservasi bagaimana hubungan pengetahuan dengan tindakan masyarakat dalam memilih obat generik dan obat generik bermerek di apotek daerah kecamatan padang timur.
b. Angket/dokumentasi. Menurut Sugiyono (2011), Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini digunakan kuesioner tertutup karena sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Metode angket ini digunakan untuk mengungkap hubungan pengetahuan dengan prilaku masyarakat dalam memilih obat generik dan obat generik bermerek. Dimana setiap butir jawaban masing-masing dari karakteristik memliki sebagian pernyataan yang mendukung (favorable) dan pernyataan tidak mendukung (unfavorable).
Pernyataan benar diberi skor 1 dan pernyataan salah deberi skor 0 (Azwar, 2000).
30 c. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data mengenai hal-hal yang
diteliti dan juga berhubungan dengan objek penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner (Arikunto, 2002). Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Masing-masing item dikatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2005). Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan sebuah alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan komputerisasi.
Jumlah responden minimal yang digunakan untuk uji coba kuesioner adalah 30 orang responden, karena dengan jumlah minimal 30 orang responden maka distribusi nilai akan mendekati kurva normal (Singarimbun dan Efendi, 1995), oleh karena itu uji validitas kuesinoner dilakukan dengan membagikan kuesioner pada 30 orang yang ada di Kecamatan selain Kecamatan Padang Timur. Lalu dihitung nilai r nya. Validasi dilakukan pada responden di beberapa apotek Kecamatan Koto Tangah
Validitas berkenaan dengan tingkat kecermatan suatu instrumen penelitian.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan indikator yang digunakan sebagai alat ukur variabel. Rumus korelasi menurut (Sugiyono, 2010) adalah:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
31 Dimana :
X = total butir masing-masing pertanyaan Y = total skor dari seluruh pertanyaan N = jumlah responden
r hit = koefisien korelasi hasil perhitungan
r tab = koefisien korelasi dari tabel dengan taraf signifikansi 5%.
Hipotesisnya adalah:
1. H0 : ρ = 0 [Tidak ada korelasi signifikan skor item dengan total skor (tidak valid)]
2. H1 : ρ ≠ 0 [Ada korelasi signifikan skor item dengan total skor (valid)]
Kriteria penerimaan / penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < nilai probabilitas yang ditetapkan 0,05 (Sig.2 tailed<ɑ0,05)
b. Terima H1 jika nilai probabilitas yang dihitung > nilai probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 (Sig.2 tailed>ɑ0,05).
3.9.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala dilakukan bila aitem-aitem yang terpilih lewat prosedur analisis aitem telah dikompilasi menjadi satu.
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000).
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal (Cronbach’s alpha coeffecient), yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subyek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam
32 skala. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis (Azwar, 2000). Penghitungan daya beda aitem dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 24.0 For Windows.
Kriteria penggujian reliabilitas adalah jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach alpha )> 0,6 maka instrument reliabilitas (terpercaya).
3.10 Pengolahan Data
a. Editing, Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding, Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
c. Entry data, Memasukkan data untuk diolah memakai program komputer untuk dianalisis. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik SPSS (statistical program for social science). Dimana SPSS merupakan sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan untuk analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah dipahami untuk cara pengoperasiannya.
d. Tabulating, Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam sistem.
33 3.11 Metode Analisis Data
a. Analisa univariat
Analisis ini dilakukan untuk menjelaskan atau menggambarkan karakteristik masing-masing variable yang diteliti dalam bentuk distribusi frekuensi dari setiap variable penelitian. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa besar proporsi variable yang diteliti dan disajikan dalam bentuk table frekuensi.
b. Analisi Bivariat
Analisis bivariate dilakukan untuk melihat hubungan satu variable independen dengan satu variable dependen, dengan tujuan untuk mengetahui tujuan antara variable idnependen dengan variable dpenden dengan tanpa mempertimbangkan variable independen atau faktor-faktor lainnya. Analisis ini menggunakan uji kai kuadrat (Chi square) dengan menggunakan program SPSS yaitu dengan mencari nilai p, kemudian dibandingkan dengan nilai a=0,05.
Apabila nilai p<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut (Morissan, 2016)
Prinsip dasar uji kai kuadrat adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observed) dengan frekuensi harapan (expected). Uji statistic Chi square juga untuk melihat suatu hubungan (jika ada) antar dua variable sehingga diperoleh nilai X2 dan kemaknaaan statistik (nilai p value).
Menurut Susanto (2007) aturan yang berlaku pada uji chii squre adalah : a. Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai harapan (Expected) kurang dari 5, maka uji
yang digunakan adalah “fisher Exact Test”
b. Bila tabel 2 x 2 tidak ada nlai E < 5, maka uji yang dipakai sebaiknya
“Countinuity Correction (a)”
34 c. Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dan sebagainya, maka digunakan uji “Person Chi squere”Likehood Ratio dan Linear-by-Linear Association” biasanya digunakan untuk keperluan yang lebih spesifik, misalnya analisis statifikasi pada bidang epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan linear dua variabel kategorik, amak kedua jenis ini jarang digunakan.