• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Metodologi Penelitian

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau diteliti, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian yang akhirnya akan ditarik kesimpulan dari semua data yang telah dikumpulkan.37 Secara teoritis variabel dapat diartikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lainnya.

Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu, pertama; variabel independen, yang sering disebut sebagai variabel bebas, yaitu sebagai

37 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 60

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen, dan kedua; variabel dependen, yang sering disebut sebagai vaiabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat.

Variabel X1 : Pola Asuh Demokratis Variabel X2 : Pola Asuh Permisif Variabel Y : Prestasi Belajar E. Populasi dan Sampling Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap, hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.38 Sedangkan menurut sugiyono bahwa populasi adalah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas yang karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Adapun populasi dalam sebuah penelitian ini adalah siswa kelas VIII, tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 36 siswa, yang terdiri dari 20 perempuan dan 16 laki-laki.

38 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2006), Cet. 2, H.

99.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memberikan keterangkan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari himpunan populasi.39

Untuk itu sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu, siswa kelas VIII yang berjumlah 36 siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik data sebagai berikut:

1. Observasi

Obsevasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data tersebut dapat diamati oleh peneliti.40 Observasi langsung ke lapangan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan, adapun objek observasi adalah keadaan lingkungan sekolah SMPN 10 Tangerang Selatan, fasilitas belajar siswa, keadaan guru dan keadaan siswa dan tentunya yang berkaitan dengan sekolah SMPN 10 Tangerang Selatan.

39 M. Toha Anggoro, Metode Penelitian. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), H. 43.

40 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2006), h.134.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada sekolompok individu dengan maksud mengumpulkan data41

Mengumpulkan data mengenai pola asuh orang tua. Kuesioner ditunjukkan kepada responden untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

G. Instrumen Penelitian 1. Pola Asuh Orang Tua

a. Definisi Konseptual

Pola asuh orang tua dapat membantu anak untuk mengembangkan disiplin diri, inilah upaya orang tua dalam penataan anaknya dalam lingkungan fisik, sosial, internal, dan eksternal, psikologis dan perilaku yang ditampilkan pada saat pertemuan dengan anak-anak, control terhadap prilaku dan nilai-nilai moral sebagai dasar berprilaku.

b. Definisi Oprasional

Menurut Stewart dan Koch, ada tiga kecenderungan pola asuh orang tua yaitu: 1) pola asuh otoriter, Yaitu pola asuh yang menetapkan standar mutlak yang harus dituruti; 2) pola asuh demokratis, Yaitu pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, tetapi ragu untk mengendalikan mereka pula; dan 3) pola

41 Muri Yusuf, Meto de Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), h. 199.

asuh permisif, Tipe ini kerap memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya.

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrument

Variabel Indikator Butir Soal

Pola Asuh Orang Tua

Pola Asuh Otoriter 1-7 Pola Asuh

Demokratis 8-14

Pola Asuh Permisif 15-20 Prestasi Belajar Siswa Nilai raport Ujian Akhir Semeter 2

Tabel 3.2

H. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik normalitas yang digunakan adalah uji liliefors dengan kriteria pengujian bahwa galat taksiran regresi Y atas X dianggap berdistribusi normal apabila harga

Lo< Ltabel

Adapun rumus liliefors adalah Lo = F (zi) – S (zi) Keterangan :

F (zi) = merupakan peluan baku

S (zi) = merupakan proporsi angka baku Lo = observasi (harga mutlak terbesar) 2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan penguji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini digunakan

untuk mengetahui adakah pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Langkah-langkah untuk melakukan uji hipotensis yaitu:

a. Uji Korelasi Product Moment

Koefisien korelasi adalah cara untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas (pola asuh orang tua) dan variabel terikat (prestasi belajar siswa), dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ √ ∑ Langkah-langkah sebagai berikut:

1) Merumuskan Ho dan Ha:

Ho : (tidak terdapat korelasi yang signifikan antar variabel)

Ha : (terdapat korelasi yang signifikan antar variabel)

2) Mencari rhitung dengan cara memasukkan angka statistik nilai variabel x dan y dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑

3) Mencari besarnya kontribusi variabel x terhadap vaiabel y dengan rumus KP = r2 100%.

4) Menguji signifikan dengan menetapkan nilai thitung

dengan rumus:

5) Menentukan nilai: ttabel = (dk = n- 2) 6) Kriteria uji :

a) Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan)

b) Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)

b. Uji Signifikasi Regresi Linier Sederhana

Uji signifikasi atau melakukan analisis regresi digunakan untuk melihat hubungan fungsional antar variabel untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut terdapat satu variabel bebas (independent variabel) diberi notasi x dan variabel terikat (independent variabel ) diberi notasi y.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat 2) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistic

Ha : > 0 Ho : ≤ 0

3) Membuat tabel peolong unuk menghitung angka statistik

4) Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:

∑ (∑ )– ∑ ∑

– ∑ dan ∑ – ∑ ∑ – ∑

5) Menghitung persamaan regresi sederhana ̌

6) Membuat persamaan garis regresi:

a) Menghitung rata-rata X dengan rumus : ̅

b) Menghitung rata-rata Y dengan rumus : ̅

7) Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JKreg(a)) dengan rumus: JKreg(a) =

8) Menentukan jumlah kuadrat regresi b terhadap a (JKreg(bla)) dengan rumus : JKreg(bla) =

b ∑ ∑ ∑

9) Menentukan jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus :

JKres = ∑

10) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a)) dengan rumus: RJKReg(a) = JKReg(a)

11) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (bla)) dengan rumus: RJKReg(bla) = JKReg(bla)

12) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes =

13) Menguji signifikan dengan rumus:

Fhitung =

Kaidah pengujian signifikan:

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan, Jika Fhitung ≤ Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan α = 0,05 carilah nilai Ftabel

dengan rumus : Ftabel = F{(1-α)(dkReg(bla).(dkRes)}

c. Uji Linieritas Regresi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang dihasilkan dapat dideketi oleh bentuk linier ataukah non linier.

Langkah-langkah pengujian linieritas regresi:

1) Mencari jumlah kuadrat error (JKE) degan rumus:

JKE =

∑ (∑

)

2) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus : JKTC = JKRes - JKE

3) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus : RJKTC =

4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat eror (RJKE) dengan rumus: RJKE =

5) Mencari nilai Fhitung dengan rumus : Fhitung =

6) Menentukan keputusan pengujian liniearitas:

Jika Fhitung Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola liner

Jika Fhitung Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola tidak liner.

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Ftabel = F (1 – α)(dkTC,dk E)

= F(1 – 0,05)(dk=k-2, dk = n – k)

7) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

8) Membuat kesimpulan I. Hipotesis Statistik

Pada analisis tahap akhir ini digunakan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat menjawab hipotesis penelitian.

Variabel X1 = Pola Asuh Demokratis Variabel X2 = Pola Asuh Permisif Variabel Y = Prestasi Belajar Hipotesis itu terbukti jika:

Ha : > 0 Ho : = 0

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data 1. Sejarah

SMPN 10 Kota Tangerang Selatan mulanya bernama SMPN 3 Ciputat pada tahun 1994-1997, yang merupakan sekolah kelas jauh ststus “SILIAL” dari SMPN 1 Ciputat sekarang SMPN 2 Ciputat yang pada waktu itu untuk sementara menempati gedung SDN Pondok Ranji IV dan V kurang lebih selama 2 tahun tepatnya pada tanggal 5 oktober 1994 SMPN 3 Ciputat diresmikan berdasarkan SK kepala kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan Provisi Jawa Barat dengan nomer 20.102.04.16.197 kemudian berubah dengan Nomer statistik sekolah yang baru yaitu 20.128.03.10.020. sejarah dengan penyesuaian sekolah-sekolah negeri yang ada di Ciputat maka SMPN 3 Ciputat berganti dengan nama SMPN 4 Ciputat akhir tahun 1997. Sekolah ini merupakan lembaga pemerintah yang mengelola bidang pendidikan, sehingga ,merupakan hal biasa jika terjadi pergantian pemimpin. Sejalan dengan penyesuaian yang ada di sekolah-sekolah Tangerang maka SMPN 4 Ciputat berganti nama dengan SMPN 10 Kota Tangerang Selatan, tahun 2008 sampai saat ini.

2. Profil sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Alamat Sekolah : Jl. Yaktapena Raya No.08

Kelurahan / Kecamatan : Pondok Ranji / Ciputat Timur Kabupaten / Kota : Tangerang Selatan

Provinsi : Banten

Sk Pendirian Sekolah : 0260/1994/0 Tanggal Sk Pendirian : 1994-10-05

Status kepemilikan : Pemerintah Daerah SK Izin Operasional : 0260/O/1994

Tgl SK Izin Operasional : 1994-10-05 Telepon : (021) 7425213

Email : smpn10kotatangsel@gmail.com

NPSN : 20603178

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi “A”

Kepemilikan Tanah

a. Status kepemilikan : Pemerintah Daerah

b. Luas Tanah : 3 M

c. Status Bangunan : Pribadi d. Luas Seluruh Bangunan : 1176 M

3. Visi dan Misi a. Visi

”Visi SMPN 10 Kota Tangerang Selatan adalah berprestasi dan berakhlak mulia

b. Misi

1) Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efesien.

2) Menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.

3) Meningkatkan profesionalisme guru.

4) Meningkatkan kualitas input penerimaan siswa baru.

5) Meningkatkan pembinaan seni budaya dan olahraga.

6) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman nilai-nilai ke agamaan yang dianut.

7) Meningkatkan pelaksanaan tata tertib.

4. Keadaan Guru

Adapun tenaga pengajar yang terdapat di SMPN 10 Tangerang Selatan berjumlah 45 guru, dengan 17 guru laki-laki dan 28 guru perempuan.

5. Keadaan Peserta Didik

Jumlah peserta didik SMPN 10 Tangerang Selatan tahun pelajaran 2019/2020 berjumlah 1,162 peserta didik, dengan perincian diantaranya kelas VII, VIII, dan IX. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Jumlah Peserta Didik SMPN 10 Tangerang Selatan

Kelas Rombel Jumlah Siswa Jumlah

L P

VII 10 184 196 380

VIII 10 179 217 396

IX 10 181 205 386

Jumlah 544 618 1,162

B. Hasil Penelitian

Perolehan data angka dapat diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada responden yang berjumlah 36 orang. Penamaan masing-masing variabel yaitu pola asuh orang tua (X) dan prestasi belajar siswa (Y).

Data masing-masing variabel dideskripsikan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif meliputi skor minimum, skor maksimum, rentang skor, rata-rata, median modus simpangan baku, varians skor dan tabel distribusi freskuensi serta histogram yang memperhatikan sebaran data dalam bentuk grafik.

1. Data Tentang Pola Asuh Orang Tua

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari angket pola asuh orang tua yang dilakukan terhadap 36 orang responden diperoleh nilai tertinggi 76 dan nilai terendah 52 dengan rentang 24 dan standar

0

Histrogram Pola Asuh Orang Tua

deviasi 6,097 dan varians 37, 171 Mean 64,17 median 64,17 dan modus 65.

Sebaran skor pola asuh orang tua dapat diliat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Distribusi frekuensi pola asuh orang tua No Interval F F rel F kum

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti gambar berikut:

Gambar 4.1

Output hasil perhitungan SPSS

Statistics Pola Asuh Orang Tua

N Valid 36

Missing 0

Mean 64,17

Median 64,17a

Mode 65b

Std. Deviation 6,097

Variance 37,171

Range 24

Minimum 52

Maximum 76

Sum 2310

a. Calculated from grouped data.

b. Multiple modes exist. The smallest value is shown

2. Data Tentang Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil belajar siswa yang dilakukan terhadap 36 siswa diperoleh nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 74 dengan rentang 12 dan standar deviasi 3,266 dan

0

73.5 75.5 77.5 79.5 81.5 83.5 85.5

Frekuensi

Interval

Hasil Belajar

varians 10,66 Mean 78,28 median 77,75 dan modus 76. Sebaran skor prestasi hasil belajar disajikan pada tabel di bawah ini;

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Perestasi Hasil Belajar No Interval f f. rel f. kum

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti gambar berikut:

Gambar 4.2

Output Hasil Perhitungan SPSS Statistics

Hasil Belajar

N Valid 36

Missing 0

Mean 78,28

Median 77,75a

Mode 76

Std. Deviation 3,266

Variance 10,663

Range 12

Minimum 74

Maximum 86

Sum 2818

a. Calculated from grouped data.

C. Uji Persyaratan Analisis

1. Uji coba validitas variabel X

Dengan menggunakan perhitungan teknik validitas product moment diperoleh koefisien korelasi butir (rhitung) umtuk 20 Butir instrument

dengan sampel sebanyak 36 responden dengan taraf signifikan 5%

atau 0,05 untuk menguji kevalidan butir soal maka rhitung harus lebih besar dari rtabel = 0,329

Pengujian validitas instrument variabel X dilakukan terhadap 36 orang responden yang dijadikan sebagai uji coba atas 20 pertanyaan kuesioner yang telah diujikan semua item pertanyaan tersebut dikatakan valid. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas

NO rhitung r tabel Status

18. 0, 344 0, 329 VALID 19. 0, 517 0, 329 VALID 20. 0, 339 0, 329 VALID

2. Uji Reliabilitas

Melalui perhitungan dengan bantuan komputer diperoleh nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, seperti tabel di bawah ini;

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,701 20

Berdasarkan tabel di atas dapat diliat nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60 maka instrumen yang digunakan reliabel.

3. Uji Normalitas Variabel X

Hasil pengujian normalitas lilliefors variabel X didapat Lhitung = 0,046 Lebih kecil dari Ltabel = 0,147. Hal ini menunjukkan bahwa data skor dari variabel X bersumber dari populasi yang berdistribusi normal, artinya persyaratan analisis untuk variabel tersebut terpenuhi.

Output Hasil Perhitungan SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pola Asuh Orang Tua

N 36

Normal Parametersa,b Mean 64,17

Std. Deviation 6,097

Most Extreme Differences Absolute ,108

Positive ,087

Negative -,108

Kolmogorov-Smirnov Z ,651

Asymp. Sig. (2-tailed) ,791

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov- Smironov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,651 dan Asymp.Sig. sebesar 0,791 lebih besar dari pada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari distribusi normal.

D. Uji Hipotesis

Dalam menganalisa data secara kuantitatif penelii mengguakan bantuan program SPSS sebagai berikut:

1. Analisis Korelasi

Dalam mencari korelasi peneliti menggunakan bantuan program SPSS dan hasil dari perhitungan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.5

Korelasi Variabel X1 dengan Variabel Y

Correlations

Demokratis Prestasi Belajar

Demokratis Pearson Correlation 1 ,023

Sig. (2-tailed) ,893

N 36 36

Prestasi Belajar Pearson Correlation ,023 1

Sig. (2-tailed) ,893

N 36 36

Berdasarkan output hasil perhitungan SPSS di atas nilai signifikansi pola asuh demokratis sebesar 0,893 > 0,05 dengan nilai korelasi sebesar 0,023. Dapat disimpulkan bahwa variabel X1 berkorelasi dengan variabel Y dengan tingkat hubungan yang sangat lemah.

Tabel 4.6

Korelasi Variabel X2 dengan Variabel Y

Correlations

Permisif Prestasi Belajar

Permisif Pearson Correlation 1 ,089

Sig. (2-tailed) ,607

N 36 36

Prestasi Belajar Pearson Correlation ,089 1

Sig. (2-tailed) ,607

N 36 36

Berdasarkan output hasil perhitungan SPSS di atas nilai signifikansi pola asuh demokratis sebesar 0,607 > 0,05 dengan nilai korelasi sebesar 0,089. Dapat disimpulkan bahwa variabel X2 berkorelasi dengan variabel Y dengan tingkat hubungan yang sangat lemah.

2. Uji Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant), Permisif, Demokratis

Setelah dilakukan analisis korelasi ganda diperoleh koefisien korelasi ganda (r) sebesar 0,093 dan koefisien determinasi (R) sebesar 0,009 sedangkan adjust R square 0,051. Dari hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis dan permisif memberi pengaruh positif sebesar 0,9% terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 10 Tangerang Selatan , sedangkan 99,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Uji T

Uji T dilakukan untuk menguji signifikan pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu X1 dan X2 terhadap Y, adapun hasil yang didapat pada uji T ini dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

a. Uji Signifikan Pola Asuh Demokratis (X1) terhadap Prestasi Belajar (Y)

Dari hasil analisis yang telah diperoleh dalam perhitungan SPSS bahwa thitung < ttabel = 0,170 < 2,021 dengan signifikan 0,865 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hasil tidak signifikan. Pada hipotesis pertama pola asuh demokratis tidak dapat diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh demokratis terhadap prestasi belajar siswa.

b. Uji Signifikan Pola Asuh Permisif (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y)

Dari hasil analisis yang telah diperoleh dalam perhitungan SPSS bahwa thitung < ttabel = 0,522 < 2,021 dengan signifikan 0,605 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hasil tidak signifikan. Pada hipotesis kedua pola asuh permisif tidak dapat diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh permisif terhadap prestasi belajar siswa.

4. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji signifikan dan pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y secara simultan atau bersama.

Berikut hasil perhitungan uji F dengan program SPSS sebagai berikut:

Tabel 4.9 Uji Signifikan F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3,256 2 1,628 ,145 ,865a

Residual 369,966 33 11,211

Total 373,222 35

a. Predictors: (Constant), Permisif, Demokratis b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan output SPSS di atas diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,865 > 0,05 dan nilai fhitung < ftabel = 0,145 < 4,13 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga tidak dapat

diterima artinya tidak terdapat pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y.

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah dilakukan analisis regresi berganda diperoleh hasil yang dapat dilihat berdasarkan model summary pada tabel

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Setelah dilakukan analisis regresi ganda diperoleh koefisien pola asuh demokratis (b1) -0,036 koefisien pola asuh permisif (b2) sebesar 0,175 dan bilangan constantanya (a) 75,371 dan bila dinyatakan dalam persamaan sebagia berikut:

Y= 75,371+-0,036 X1 + 0,175 X2 . E. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan demikian, berdasarkan serangkaian hasil penelitian hasil analisis data diatas diperoleh bukti empiris yang menyatakan tidak terdapatnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negri 10. Hal ini menunjukkan bahwa pola asuih orang tua tidak

mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tidak hanya dari segi pola asuh orang tua saja, bisa dari segi lingkungan dan segi sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh dari pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa memiliki hasil yang negatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut telah dibuktikan dengan serangkaian pengujian hipotesis yang sama dengan variabel sebelumnya yaitu uji T, uji koefisien korelasi dan uji koefisien determinasi. Secara koefisien menunjukkan hasil sebesar 0,009 untuk pengaruh pola asuh orang tua. Kemudian, uji koefisien korelasi yang telah diuji kedua variabel tersebut memiliki tingkat korelasi yang lemah yaitu untuk variabel X1 = 0,023, sedangkan untuk variabel X2 = 0,089 . Uji T juga menunjukkan tidak adanya pengaruh pola asuh orang tua dengan hasil nilai sebesar thitung < ttabel = 0,170 < 2,021 untuk variabel X1 dan untuk variabel X2. Maka dapat diinterprestasikan bahwa tidak adanya pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Negri 10 Tangerang Selatan.

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian yang telah dilaksanakan berhasil memberikan kesimpulan bahwa tidak adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negri 10 Tangerang Selatan. Hal tersebut dibuktikan dengan serangkaian perhitungan, diantaranya:

1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pola asuh demokratis terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji T dengan nilai sig. 0,865 > 0,05 dan thitung < ttabel = 0,179 < 2,021, karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05 dan thitung lebih kecil dari ttabel maka tidak terdapat pengaruh antara X1 terhadap Y.

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pola asuh permisif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji T dengan nilai sig. 0,605 > 0,05 dan thitung < ttabel = 0,522 < 2,021, karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05 dan thitung lebih kecil dari ttabel maka tidak terdapat pengaruh antara X2 terhadap Y.

3. Terdapat pengaruh pada kedua variabel X yaitu pola asuh demokratis (X1) dan pola asuh permisif (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,9% sedangkan 99,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini

dibuktikan melalui hasil perhitungan uji korelasi ganda dengan uji F yaitu dengan nilai signifikan sebesar 0,865 > 0,05 dan nilai fhitung < ftabel = 0,145 < 4,13 maka dikatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pola asuh demokratis dan permisif secara simultan terhadap prestasi belajar siswa.

4. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Negri 10 Tangerang Selatan.

B. Saran-saran

Berdasarkan penulisan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekuranganya. Maka dari itu, peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan, diantaranya:

1. Agar memperoleh hasil yang lebih baik, hendaknya guru lebih meningkatkan kualitas pengajaran, selain didukung menggunakan berbagai variasi metode pengajaran hendaknya guru juga selalu memotivasi siswa.

2. Orang tua semestinya banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada anak mengenai pergaulan yang positif, agar anak tidak mengikuti hal-hal yang negatif dan selalu mendukung pendidikan anak di sekolah.

3. Bagi peserta didik sebaiknya selalu mengikuti kegiatan yang positif dan selalu mematuhi perintah orang tua ataupun guru, terlebih lagi

bisa meningkatkan prestasi belajar dan akhlak yang lebih baik dari hari kemarin.

80

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta

Ahmad, Susanto, 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anggoro, M. Toha, 2007, Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi , 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana.

Crow, Alice, Crow De Lester, 1987, Psikologi Pendidikan, Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Darajat, Z, 2011, Psikologi Perkembangan Anak, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dardjat, Zakiah, 1996, Metodologi Pengajar Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Dardjat, Zakiah, 1996, Metodologi Pengajar Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen terkait