BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Menganalisis Data
2. Analisis SWOT
SWOT
3. Analisis Hirarki Proses
Faktor internal yang dominan sebagai penghambat program pemberdayaan masyarakat Desa Kusu Lovra antara lain
keterampilan dan
penguasaan teknologi masih kurang. Faktor eksternal yang dominan sebagai penghambat program pemberdayaan adalah kerusakan ekosistem laut akibat penangkapan destruktif.4)Strategi
pemberdayaan masyarakat nelayan Desa Kusu Lovra diprioritaskan pada(1) peningkatan produktivitas nelayan; (2) peningkatan peran kelembagaan lokaldan
28 pengembanga
n masyarakat.
(3) konservasi sumberdaya ikan
6 Aldy Rafzanjani Thamrin., Implikasi Pembangunan Centre Point of Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi
Masyarakat Nelayan (Studi Kasus
Kelurahan Panambungan Kecamatan Mariso), 2020
Apa sajakah implikasi pembangunan Centre Point of Indonesia (CPI) terhadap sosial ekonomi masyarakat nelayan di Kelurahan Panambungan Kecamatan Mariso ?
Untuk
mengidentifikasi perubahan dari implikasi pembangunan Centre Point of Indonesia terhadap sosial ekonomi masyarakat nelayan di Kelurahan Panambungan
Lokasi penilitian terletak di Kelurahan Panambungan Kecamatan Mariso di
Kawasan Centre Point Of
Indonesia
1. Daerah Tangkapan Ikan
2. Relasi Sosial 3. Sumber Mata
Pencaharian 4. Tingkat
Pendidikan 5. Tingkat
Kesehatan 6. Tingkat
Konsumsi 7. Perumahan 8. Lingkungan Masyarakat 9. Pemberdayaa
n Masyarakat
Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
Diketahui beberapa variabel mengalami perubahan seperti daerah tangkapan ikan, sumber mata pencaharian, tingkat kesehatan, dan lingkungan masyarakat akibat pembangunan CPI
29
30 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pesisir Kota Makassar yang wilayah administratifnya terfokus di Kecamatan Mariso pada Kelurahan Panambungan yang merupakan salah satu kelurahan yang paling merasakan dampak pembangungan CPI. Adapun waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah terhitung dari bulan maret tahun 2020 sampai bulan agustus 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian dibawah ini :
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan
Waktu
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan
Sinopsis 2 Penyusunan
Bab I, II dan III 3 Asistensi 4
Survey dan Pengambilan
Data 5
Penyusunan Bab IV dan
V 6 Asistensi
30
31 Gambar 3.1
Lokasi Penelitian
32 B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti atas semua kasus individu dan gejala yang ada di daerah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan yang berada di Kecamatan Mariso.
2. Sampel
Sampel merupakan contoh atau himpunan bagian (subset) dari suatu populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut sehingga informasi apa pun yang dihasilkan oleh sampel ini bisa dianggap mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini sampel yang diambil merupakan masyarakat nelayan di Kelurahan Panambungan yang terkena dampak pembangunan CPI.
C. Metode Pengambilan Sampel
Adapun metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel,namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :
33 Keterangan:
𝑛 = Ukuran sampel/jumlah responden N = Ukuran populasi
E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir; e=0,1
Rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara 10-20 % dari populasi penelitian.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 nelayan, sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebgai berikut:
𝑛 = 62
1 + 62(0.1)2
𝑛 =
621.62
= 38.2
; disesuaikan oleh penelti menjadi 38 respondenD. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objekyang akan diteliti Data yang dikumpulkan
Variabel adalah sesuatu yang berbentuk yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari dengan seksama sehingga diperoleh informasi berupa data dan diolah dengan statistik sehingga dapat ditarik kesimpulan
35 (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:23).Berikut dibawah ini merupakan variabel penelitian :
Tabel 3.2 Variabel Penelitian
Tinjauan Penelitian Variabel Indikator 1. Menurut Heryansyah et al.
(2013) dalam
penelitiannya
menyebutkan bahwa jarak penangkapan sangat mempengaruhi
pendapatan nelayan.
Y = Sosial Ekonomi Masyarakat
(Pendapatan)
a. Berpengaruh
Terhadap Pendapatan b. Tidak Berpengaruh
Terhadap Pendapatan X3 = Jarak
Penangkapan
a. Berubah Tidak Berubah 2. Penyebab menurunnya
pendapatan nelayan yaitu faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, rendahnya tingkat pendidikan, dan rendahnya tingkat kesehatan serta alasan lain seperti sarana dan prasarana umum di wilayah pesisir (Prakoso,2013).
X1 = Jumlah Populasi Nelayan
a. Populasi Nelayan Menurun
b. Tidak Mengalami Perubahan
X2 = Kesehatan Mayarakat
a. Berpengaruh b. Tidak Berpengaruh X4 = Tingkat
Pendidikan
a. Sekolah b. Tidak Sekolah
G. Uji Instrumen Penelitian
Untuk menentukan keshahihan dan keandalan instrumen penelitian, maka peneliti akan melakukan uji validitas dan reliabilitas. akan diuraikan sebagai berikut :
36 1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut
2. Uji Validitas
Uji Validitas Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006).
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda untuk uji hipotesis penelitian maka ada asumsi atau persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi. Persyaratannya melalui serangkaian uji asumsi klasik mencakup :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,2001).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk menguji hubungan yang terbentuk antara variabel independent dengan variabel dependent secara parsial adalah linear.
37 c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas ( Ghozali, 2001).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001).
H. Teknik Menganalisis Data
Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantiatif. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan dua alat analisis data yaitu : 1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama digunakan Metode Analisis Regresi Linear Berganda, Uji F dan Uji T. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan masyarakat nelayan di Kecamatan Mariso terhadap pembangunan CPI.
38 a. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilainilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2005). Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen diatas mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi berganda. Persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4
Dimana :
Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
X = subyek pada variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu. Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara
39 e. Uji T
Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.
Menurut Sugiyono (2014:250), menggunakan rumus:
t =
𝑟√𝑛−2√1−𝑟2
Keterangan:
t = Distribusi t
r = Koefisien korelasi parsial r2= Koefisien determinasi 𝑛 = jumlah data
(t-test) hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Hasil diterima jika nilai thitung ≤ ttabelatau nilai sig > α - Hasil ditolak jika nilai thitung≥ ttabelatau nilai sig < α
Bila terjadi penerimaan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan, sedangkan bila ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan.
40 Rancangan pengujian statistik ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) yaitu Populasi Nelayan (X1), Kesehatan Masyarakat(X2), Jarak Penangkapan (X3), Tingkat Pendidikan(X4), terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan (Y),
f. Uji F
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikasi Populasi Nelayan, Kesehatan Masyarakat, Jarak Penangkapan, Tingkat Pendidikan, terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan secara simultan dan parsial.
Menurut Sugiyono (2014:257) dirumuskan sebagai berikut:
𝐹 = R2 / k
(1 − R2)/(n − k − 1) Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota data atau kasus
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau
41 dengan degree freedom = k (n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :
- Hasil ditolak jika fhitung> ftabel atau nilai sig < α - Hasil diterima jika fhitung< ftabel atau nilai sig > α
Jika terjadi penerimaan, maka dapat diartikan tidak berpengaruh signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak signifikan pula pengaruh dari variabel-variabel bebas bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
a. Penetapan tingkat signifikansi
Pegujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α=0) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95. Dalam ilmu-ilmu sosial tingkat signifikansi 0,05 sudah lazim digunakan karena dianggap cukup tepat untuk mewakili hubungan antar-variabel yang diteliti.
2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua digunakan analisis SWOT.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi peningkatan ekonomi masyarakat nelayan di Kecamatan Mariso terhadap pembangunan CPI di Kota Makassar.
Cara membuat Personal SWOT Analisis
1. Tentukan indikator-indikator kekuatan, caranya adalah dengan mengidentifikasi semua indikator yang dapat kita kendalikan
42 sendiri. Semua indikator yang mendukung tujuan kita merupakan indikator-indikator kekuatan. Sebaliknya, indikator yang menghambat atau mengganggutujuan kita merupakan indikator kelemahan.
2. Tentukan indikator-indikator kelemahan yang kita miliki. Tujuan kita menentukan indikator ini adalah untuk meningkatkan kinerja kita. Dengan mengidentifikasi kelemahan, kita dapat memperbaiki diri.
3. Tentukan indikator indikator peluang
4. Menentukan indikator ancaman. Tentukan faktor-faktor apa saja yang dianggap dapat mengancam.
Tabel 3.3 Model Penentuan Indikator Komponen SWOT INTERNAL Kekuatan yang dimiliki Kelemahan yang dimiliki
EKSTERNAL
Peluang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang
Ancaman yang
memungkinkan tujuan yang ingin dicapai tidak terlaksana
Penentuan indikator tersebut disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Selanjutnya lakukan evaluasi terhadap faktor internal, yaitu semua kekuatan dan
43 kelemahan yang dimiliki. Penentuan indikator peluang dan ancaman disusun berdasarkan tujuan kita dalam membuat analisis SWOT.
a. Membuat Strategi SO, WO, ST, dan WT
Setelah masing-masing indikator SWOT ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat formulasi strategi dengan menggabungkan S dengan O, W dengan O, S dengan T, dan W dengan T. Cara ini dilakukan sesuai dengan tujuan kita melakukan analisis SWOT.
Sebelum melakukan pilihan strategi , kita perlu megetahui pengertian masing-masing kuadran dari hasil penggabungan, yaitu SO strategi, WO strategi, ST strategi, dan WT strategi.
1) Kuadran S-O: Strategi yang menggunakan seluruhkekuatan yang kita miliki untuk merebut peluang;
2) KuadranW-O: Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk merebut peluang. Artinya banyak peluang yang dapat diraih, tetapi tidak ditunjang dengan kekuatan yang memadai (lebih banyak kelemahannya) sehingga kelemahan tersebut perlu diminimalisasi sehingga kelemahan tersebut perlu diminimalisasi terlebih dahulu;
3) Kuadran S-T: Strategi yang disusun dengan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang akan terjad;
44 4) Kuadran W-T: Strategi yang disusun dengan meminimalkan
kelemahan untuk menghindari ancaman.
b. Model Analisis SWOT
Beberapa penyesuaian dalam pembentukan model analisis SWOT, yaitu:
• Pembobotan tetap menggunakan skala 1 (sangat penting) hingga 0 (tidak penting), akan tetapi penentuan nilai skala untuk masing-masing situasi total berjumlah 1 dengan cara:
• Urutkan faktor situasi berdasarkan skala prioritas (SP) (tertinggi nilainya 16 dari 4 x 4, urutan 2 nilainya 3 x 4 = 12, urutan 3 nilainya 2x4=8 dan terendah nilai dari 4 dari 1 x 4) lalu dikalikan dengan konstanta (K) nilai tertinggi yaitu 4;
• Peringkat tetap menggunakan skala 1 (rendah) – 4 (tinggi) untuk kekuatan dan peluang. Sedangkan skala 4 (rendah) – 1 (tinggi) untuk kelemahan dan ancaman. Namun jika tidak ada pembanding, maka nilai skala ditentukan berdasarkan prioritas dari masing-masing situasi (misalnya skala 4 untuk peluang yang paling tinggi);
• Nilai tertinggi untuk bobot X peringkat adalah 1 – 2 (kuat) dan terendah adalah 0 -1 (lemah).
45 Tabel 3.4 Internal Strategy Factor Analysis (IFAS)
No. Kekuatan SP K Sp x K Bobot
4 4 4 Jumlah
No. Kelemahan SP K Sp x K Bobot
4 4 4 Jumlah
Sumber: Hasil Analisis
Tabel 3.5 Nilai Skor IFAS
No. Kekuatan Bobot Rating
(1-4)
Skor
Jumlah
No. Kelemahan Bobot Rating
(4-1)
Skor
Jumlah
Sumber: Hasil Analisis
46 Tabel 3.6 Nilai Skor Internal Strategi Factor Analysis
(IFAS)
No. Peluang SP K Sp x K Bobot
Jumlah
No. Ancaman SP K Sp x K Bobot
Jumlah
Tabel 3.7 Nilai Skor EFAS
No. Peluang Bobot Rating
(1-4)
Skor
Jumlah
No. Ancaman Bobot Rating
(4-1)
Skor
Jumlah
Sumber : Hasil Analisis
47
Growth (Pertumbuhan)
Survival (bertahan) Stability (Stabil)
Diversivications (perbedaan) Kesimpulan :
1. Penentuan titik koordinat X, (IFAS) hasil KEKUATAN – KELEMAHAN
2. Penentuan titik koordinat Y, (EFAS) hasil PELUANG – ANCAMAN
Gambar 3.2 Kuadran SWOT O (OPPURTUNITY)
T (THREATS)
S (STREANGHT) W (WEAKNESS)
Kuadran I Kuadran II SO
WO
Kuadran III WT
Kuadran IV ST
48 Tabel 3.8 Matriks Strategi SWOT
KELEMAHAN/
WEAKNESSES (W)
KEKUATAN/
STRENGTHS (S)
PELUANG/
OPURTUNITY (O)
STRATEGI (WO)
STRATEGI (SO)
KUADRAN II KUADRAN I
ANCAMAN/
TREAHTS(T)
STRATEGI (WT)
STRATEGI (ST)
KUADRAN III
KUADRAN IV IFAS
EFAS
49