• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Sugiyono (2012:38) variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdiri dari empat variabel, yaitu:

a) Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas (Watchdog) (X1): Peran

Pengawas (watchdog), disebut X1, diukur dengan 7 (tujuh) pernyataan, nomor 1 sampai dengan nomor 7. Peran pengawas (watchdog) meliputi aktivitas inspeksi, observasi, perhitungan, cek & ricek yang bertujuan untuk memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan saran atau rekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek, misalnya perbaikan sistem & prosedur atau internal control. Pernyataan kuesioner

1, responden dapat memberi tanda checklist (√) pilihan jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) apabila responden merasa bahwa auditor internal tidak hanya sekedar pengamat dan pendengar di perusahaan. Responden dapat checklist jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa bahwa auditor internal kadang kala hanya berfungsi sebagai pengamat dan

pendengar di perusahaan. Responden dapat checklist jawaban Ragu - Ragu

(RR) apabila responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal hanya

sebagai pengamat dan pendengar di perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) apabila responden merasa sering kali auditor interal hanya berfungsi sebagai pendengar dan pengamat di perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) bila responden merasa memang sepatutnya berfungsi hanya sebagai pengamat dan pendengar di perusahaan. Pada kuesioner nomor 2, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden tidak pernah menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal melakukan investigasi secara berlebihan sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi

karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS)

jika responden merasa bahwa dia pernah sekali menemukan atau mengetahui bahwa Auditor Internal melakukan investigasi secara berlebihan sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi karyawan perusahaan.

Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika

responden ragu-ragu apakah auditor internal melakukan investigasi secara

perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden lebih dari dua kali menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal melakukan investigasi secara berlebihan sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi karyawan perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden sering menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal melakukan investigasi secara berlebihan sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi karyawan perusahaan. Pada kuesioner nomor 3, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa karyawan tidak terganggu sama sekali dengan adanya audit internal. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa karyawan pernah sesekali terganggu dengan adanya audit internal. Respoden dapat checklist pilihan

jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah

karyawan terganggu dengan adanya audit internal. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa karyawan sering kali terganggu dengan adanya audit internal. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responen merasa karyawan sangat terganggu dengan adanya audit Internal. Pada kuesioner nomor 4, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak mencari kesalahan dan kelemahan karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah satu kali mencari kesalahan dan

-Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal mencari

kesalahan dan kelemahan karyawan. Responden dapat checklist pilihan

jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal lebih dari satu kali mencari kesalahan dan kelemahan karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal memang sepatutnya mencari kesalahan dan kelemahan karyawan. Pada kuesioner nomor 5, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui auditor

internal tidak pernah melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa

pemberitahuan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa menemukan atau mengetahui auditor internal

pernah satu kali melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa

pemberitahuan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu

(RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal pernah

melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan atau mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu kali

melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden menemukan atau mengetahui auditor internal memang sepatutnya

melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa pemberitahuan. Pada

kuesioner nomor 6, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui auditor internal

tidak pernah mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap peraturan/tata tertib. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui auditor internal pernah satu kali mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap

peraturan/tata tertib. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu

(RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal

mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap peraturan/tata tertib. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan atau mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu kali mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap peraturan/tata tertib. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responen menemukan atau mengetahui auditor internal selalu mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap peraturan/tata tertib. Pada kuesioner nomor 7, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal tidak pernah memberikan pengarahan untuk kemajuan perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal pernah satu kali memberikan pengarahan untuk kemajuan

perusahaan. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR)

jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal pernah

memberikan masukan/saran untuk kemajuan perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan atau

mengetahui bahwa auditor internal pernah lebih dari satu kali memberikan pengarahan untuk kemajuan perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responen menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal selalu memberikan pengarahan untuk kemajuan perusahaan.

b) Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan (X2): Peran internal auditor

sebagai konsultan, disebut X2, diukur dengan 7 (tujuh) pernyataan, nomor 8 sampai dengan nomor 14. Peran internal auditor sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam pengelolaan sumber daya (resources) organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah operational audit/performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah. Pernyataan kuesioner yang

terkait dengan indikator ini adalah pernyatan nomor 8-14. Pada kuesioner

nomor 8, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja manajemen. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah satu kali berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja manajemen. Responden dapat

-ragu apakah auditor internal berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja manajemen. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja manajemen manajemen. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal memang seharusnya berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja manajemen. Pada kuesioner nomor 9, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak pernah bersedia memberikan nasihat/masukan kepada karyawan.

Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika

responden merasa auditor internal pernah satu kali bersedia memberikan

nasihat/masukan kepada karyawan. Responden dapat checklist pilihan

jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor

internal bersedia memberikan nasihat/masukan kepada karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali bersedia memberikan

nasihat/masukan kepada karyawan. Responden dapat checklist pilihan

jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal memang seharusnya bersedia memberikan nasihat/masukan kepada karyawan. Pada

kuesioner nomor 10, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat

Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak memiliki

sifat bersahabat dengan karyawan. Responden dapat checklist pilihan

satu kali memiliki sifat bersahabat dengan karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu

-ragu apakah auditor internal memiliki sifat bersahabat dengan karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali memiliki sifat bersahabat dengan

karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS)

jika responden merasa auditor internal memnag sepatutnya memiliki sifat bersahabat dengan karyawan. Pada kuesioner nomor 11, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak pernah berkesinambungan/berkelanjutan dalam membimbing jika ada perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah satu kali berkesinambungan /berkelanjutan membimbing

jika ada perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat checklist pilihan

jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor

internal secara berkesinambungan/berkelanjutan dalam membimbing jika

ada perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat checklist pilihan

jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali berkesinambungan/berkelanjutan dalam membimbing jika ada

perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat checklist pilihan jawaban

Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal selalu berkesinambungan/berkelanjutan dalam membimbing jika ada perbaikan

pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah satu kali membantu penyelesaian

masalah yang dihadapi divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban

Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal

membantu penyelesaian masalah yang dihadapi divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali membantu penyelesaian masalah yang dihadapi

divisi. Responden dapat checklist piliha jawaban Sangat Setuju (SS) jika

responden merasa auditor internal selalu membantu penyelesaian masalah

yang dihadapi divisi. Pada kuesioner nomor 13, responden dapat checklist

pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak pernah memberikan keyakinan/kepastian sistem/prosedur

yang telah berfungsi dengan baik. Responden dapat checklist pilihan

jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah satu kali memberikan keyakinan/kepastian sistem/prosedur yang telah

berfungsi dengan baik. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu

-Ragu (RR) responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal memberikan

keyakinan/kepastian system /prosedur yang telah berfungsi dengan baik. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali memberikan keyakinan/kepastian sistem/prosedur yang telah berfungsi dengan baik. Responden dapat

memnceklis pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal selalu memberikan keyakinan/kepastian sistem/prosedur yang telah berfungsi dengan baik. Pada kuesioner nomor 14, responden

dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden

menemukan/mengetahui auditor internal tidak pernah mendampingi karyawan ketika memiliki masalah kinerja divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan /mengetahui auditor internal pernah satu kali mendampingi karyawan ketika memiliki

masalah kinerja divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu

-Ragu (RR) jika responden ragu–ragu apakah auditor internal mendampingi karyawan ketika memiliki masalah kinerja divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu kali mendampingi karyawan ketika memiliki

masalah kinerja divisi. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat

Setuju (SS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal selalu mendampingi karyawan ketika memiliki masalah kinerja divisi.

c) Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator (X3): Peran internal auditor

sebagai katalisator, disebut X3 diukur dengan 7 (tujuh) pernyataan, nomor 15 sampai dengan 21. Peran internal auditor sebagai katalisator berkaitan

denganquality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat

membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam

pencapaian tujuan organisasi.Quality assurance bertujuan untuk

produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran katalis, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of

change. Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang,

karena focus katalis adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang saham (stake holder). Pernyataan kuesioner yang terkait dengan indikator

ini adalah pernyatan nomor 15-21. Pada kuesioner nomor 15, responden

dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal tidak pernah ikut serta dalam menentukan tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah satu kali ikut serta dalam menentukan tujuan Perusahaan. Responden

dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika merasa ragu-ragu

apakah auditor internal pernah ikut serta dalam menentukan tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu kali ikut serta dalam menentukan tujuan Perusahaan. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal selalu ikut serta dalam menentukan tujuan Perusahaan. Pada kuesioner nomor 16, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal tidak pernah membantu

Perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi yang dibutuhkan divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah satu kali membantu Perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi

yang dibutuhkan divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu

-Ragu (RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah auditor internal pernah membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi yang dibutuhkan divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu kali membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi yang dibutuhkan divisi. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) responden menemukan/mengetahui auditor internal selalu membantu Perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi yang dibutuhkan divisi. Pada kuesioner nomor 17, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak pernah mengarahkan pelaksanaan kualitas barang agar sesuai dengan tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) responden merasa auditor internal pernah satu kali mengarahkan pelaksanaan kualitas barang agar sesuai dengan

tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu

(RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah auditor internal mengarahkan pelaksanaan kualitas barang agar sesuai dengan tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden

merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali mengarahkan pelaksanaan kualitas barang agar sesuai dengan tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal tidak pernah mengarahkan pelaksanaan kualitas barang agar sesuai dengan tujuan Perusahaan. Pada kuesioner nomor 18, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak pernah membantu dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang dihadapi Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah satu kali membantu dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang

dihadapi Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu

-Ragu (RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah auditor internal pernah membantu dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang dihadapi Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali membantu dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang dihadapi Perusahaan. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal selalu membantu dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang dihadapi perusahaan. Pada kuesioner nomor 19, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan/ mengetahui bahwa auditor internal tidak pernah melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden

menemukan/mengetahui bahwa auditor internal pernah satu kali melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Responden dapat

checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu

-ragu apakah auditor internal pernah melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan/mengetahui bahwa auditor internal pernah lebih dari satu kali melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (S) jika responden menemukan/mengetahui bahwa auditor internal selalu melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Pada kuesioner nomor 20, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal pernah satu kali dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Responden dapat checklist

pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah

auditor internal pernah dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal pernah lebih dari satu kali dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Respoden dapat checklist

pilihan jawaban Sangat Setuju (S) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal selalu dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Pada kuesioner nomor 21, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal tidak pernah menganalisa masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal pernah satu kali menganalisa masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut. Responden dapat

checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu

-ragu apakah auditor internal pernah menganalisa masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal pernah lebih dari satu kali menganalisa masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal selalu menganalisa masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut.

d) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel (Y) adalah persepsi karyawan.

Dokumen terkait