• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.6. Identifikasi Variabel

3.6.4. Variabel tak terkendali

- Variasi dalam berat ringannya kasus Klas I skeletal. - Cara atau alat retraksi.

- Pemakaian elastik Klas II atau Klas III

- Pemakaian Trans Palatal Arch (TPA) atau Lingual Holding Arch (LHA)

3.7. Definisi Operasional

- Maloklusi Klas I skeletal: dengan besar sudut ANB 2-4º.

- Pencabutan empat gigi premolar pertama : Pencabutan yang dilakukan pada

gigi 14, 24, 34, 44.

- Tinggi wajah anterior yaitu mengukur jarak N-Me, sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

- Tinggi wajah anterior bawah, yaitu mengukur jarak ANS’-Me, sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

- Tinggi wajah posterior, yaitu mengukur jarak S-Go, sebelum perawatan dan

setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

- Tinggi wajah posterior bawah, yaitu mengukur jarak PNS’-Go sebelum

perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

- Perubahan linier gigi molar pertama maksila dalam arah vertikal

dengan mengukur jarak perpendikular dari cusp mesial gigi molar pertama

maksila ke dataran palatal, yaitu mengukur jarak U6-PPL sebelum perawatan dan

- Perubahan linier gigi molar pertama mandibula dalam arah vertikal, yaitu

mengukur jarak perpendikular dari cusp mesial gigi molar pertama mandibula ke

dataran mandibula, yaitu mengukur jarak L6-MPL sebelum perawatan dan setelah

retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

- Perubahan besar sudut yang dibentuk aksis gigi molar pertama maksila (cusp

mesial -apeks) ke dataran palatal, yaitu mengukur U6-PPA sebelum perawatan

dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

- Perubahan besar sudut yang dibentuk aksis gigi molar pertama mandibula

(cusp mesial-apeks) ke dataran mandibula yaitu mengukur L6-MPA sebelum

perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

3.7.1. Tanda-tanda penting

a. Titik-titik yang digunakan dalam sefalogram pada penelitian (19) (Lampiran 4). - Titik S (Sella) : Titik tengah sella tursica

- Titik N (Nasion) : Titik terdepan dari sutura fronto nasalis pada bidang median.

- Titik Me (Menton): Titik paling bawah pada daerah dagu - Titik ANS : Ujung spina nasalis anterior

- Titik PNS : Ujung spina nasalis posterior

- Titik ANS’ : Titik perpotongan N-Me dengan dataran palatal - Titik PNS’ : Titik perpotongan S-Go dengan dataran palatal

- Titik Go (Gonion) : Titik perpotongan antara bidang ramal dengan bidang

mandibula

- Titik U6 : Cusp mesial gigi molar pertama maksila - Titik L6 : Cusp mesial gigi molar pertama mandibula - Titik U6M : Titik kontak mesial gigi molar pertama maksila - Titik L6M : Titik kontak mesial gigi molar pertama mandibula

- Titik A’ : Titik perpotongan dari mesial molar pertama maksila ke

garis perpendikular dari titik A terhadap dataran palatal - Titik B’ : Titik perpotongan dari mesial molar pertama mandibula ke

garis perpendikular dari titik B terhadap dataran mandibula b. Garis-garis yang digunakan pada penelitian

- Garis yang ditarik dari titik N ke titik Me - Garis yang ditarik dari titik ANS’ ke Me - Garis yang ditarik dari titik S ke Go - Garis yang ditarik dari titik ANS ke PNS

- Garis yang ditarik dari titik U6 ke dataran palatal (PP) - Garis yang ditarik dari titik L6 ke dataran mandibula (MP) - Garis yang ditarik dari titik U6M ke A’ (U6A)

- Garis yang ditarik dari titik L6M ke B’ (L6B)

- Garis oklusal ditarik dari pertengahan insisal overbite ke cusp molar pertama 3.8. Metode Pengukuran

3.8.1. Alat

Untuk penapakan diperlukan alat-alat berupa : - Kotak iluminator

- Kertas tapak film asetat (merk GAC) transparan berukuran 8”x10” dengan

ketebalan .003”

- Pinsil gambar 4H yang runcing - Penggaris ortodonti

- Jangka sorong digital (merk Krisbow) yang dapat mengukur dengan ketelitian sampai 0.05 mm

- Selotip, untuk melekatkan sefalogram dan film asetat dengan kotak iluminator - Karet penghapus

3.8.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sefalogram lateral pasien yang telah memenuhi kriteria yang diambil sebelum perawatan dimulai (sebelum alat cekat dipasang) dan sefalogram lateral setelah retraksi anterior dimana gigi kaninus

telah berkontak rapat dengan gigi premolar kedua dan gigi-gigi insisivus telah berkontak rapat dengan kaninus.

3.9. Cara Penelitian

Pada sefalogram lateral sebelum dan setelah retraksi anterior, dari 6 sampel yang telah memenuhi kriteria diperlukan tanda-tanda penting berupa titik-titik dan garis-garis analis untuk mendapatkan data perubahan dimensi skeletal dalam arah vertikal sebagai hasil perawatan ortodonti.

Sampel adalah pasien dengan perawatan maloklusi Klas I dengan pencabutan empat gigi premolar pertama (6 sampel).

Pada sefalogram lateral sebelum perawatan dilakukan penapakan jaringan lunak

dan jaringan keras pada kertas asetat di atas kotak tracing menggunakan pensil 4H yang runcing untuk mendapatkan garis yang tipis. Apabila terdapat dua bayangan, maka yang dipakai adalah garis tengah antara kedua bayangan. Kemudian dilakukan identifikasi titik referensi pada jaringan keras yaitu S, N, ANS, PNS, ANS’, PNS’, Me, dan Go. Selanjutnya ditarik garis referensi antara lain untuk tinggi wajah anterior yaitu mengukur jarak N-Me, sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan, tinggi wajah anterior bawah, yaitu mengukur jarak ANS’-Me, sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, lalu dibandingkan, tinggi wajah posterior, yaitu mengukur jarak S-Go, sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, lalu

dibandingkan. dan tinggi wajah posterior bawah, yaitu mengukur jarak PNS’-Go sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan untuk melihat adanya perubahan dimensi vertikal.

Perubahan gigi molar pertama maksila dalam arah vertikal, yaitu mengukur jarak perpendikular dari cusp mesial gigi molar pertama maksila ke dataran palatal, yaitu mengukur jarak U6-PPL sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior. Perubahan gigi molar pertama mandibula dalam arah vertikal, yaitu jarak perpendikular dari cusp mesial gigi molar pertama mandibula ke dataran mandibula, yaitu mengukur jarak L6-MPL sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior. Perubahan linier gigi molar pertama maksila dalam arah horizontal, yaitu mengukur jarak titik kontak mesial gigi molar pertama maksila ke garis perpendikular dari titik A ke dataran palatal, yaitu mengukur jarak U6-A’ sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan. Perubahan linier gigi molar pertama mandibula dalam arah horizontal, yaitu mengukur jarak titik kontak mesial gigi molar pertama mandibula ke garis perpendikular dari titik B ke dataran mandibula, yaitu mengukur jarak L6-B’ sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

Perubahan sudut yang dibentuk aksis gigi molar pertama maksila (cusp

mesial-apeks) ke dataran palatal, yaitu mengukur U6-PPA sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, lalu dibandingkan.Perubahan sudut yang dibentuk aksis gigi molar pertama mandibula (cusp mesial-apeks) ke dataran mandibula yaitu mengukur L6-MPA sebelum perawatan dan setelah retraksi anterior, kemudian dibandingkan.

Pencatatan pengukuran dilakukan dua kali oleh operator yang sama. Kemudian dilakukan pengulangan pengukuran dengan jarak satu minggu antara pengukuran pertama dan kedua lalu diambil nilai rata-ratanya.

Dokumen terkait