• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.3 Variabel Terikat (Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat)

Tabel 5.16

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Lingkungan

Sumber: Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel diatas, terlihat kondisi yang sangat signifikan terhadap dampak yang dihasilkan dari adanya program bank sampah ini. Adanya bank sampah diakui sebagian responden telah memberikan perbaikan kebersihan lingkungan yaitu sebanyak 30 responden atau 100% dan juga memberikan manfaat langsung dengan berkurangnya tumpukan sampah di lingkungan. Dengan adanya bank sampah, keberadaan sampah lebih berarti karena lebih baik ditabungkan daripada terbuang secara sia-sia atau dibakar. Keberadaan bank

Sebelum Program Bank Sampah Sesudah Program Bank Sampah

No.

Kondisi Lingkungan

F % Kondisi Lingkungan F %

1 Sangat Baik 0 0 Sangat Baik 9 30

2 Baik 0 0 Baik 21 70

3 Kurang Baik 15 30 Kurang Baik 0 0

4 Tidak Baik 15 30 Tidak Baik 0 0

sampah juga dapat meningkatkan kenyaman lingkungan dengan semakin berkurangnya warga yang membakar sampah.

Selain memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat yang menabungkan sampahnya melalui bank sampah, keberadaan bank sampah ini juga diharapkan mampu mengurangi sekitar 10 % sampah yang masuk ke TPA. Program ini bahkan bisa mengurangi setengah dari jumlah sampah yang masuk ke TPA, jika Pemko Medan jadi membantu pendirian lima bank sampah lainnya pada tahun ini.

Tabel 5.17

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Pencapaian Program Bank Sampah dalam Mencapai Pemukiman yang Bersih

No. Kategori F Presentase (%)

1 Sangat Membantu 8 26,6

2 Membantu 22 73,3

3 Kurang Membantu 0 0

4

Tidak Membantu Sama Sekali

0 0

Jumlah 30 100

Sumber: Kuesioner 2013

Berdasarkan penyebaran kuesioner yang dilakukan penulis, keseluruhan responden menjawab bahwa program bank sampah sangat membantu dalam mencapai pemukiman yang bersih di Kelurahan mereka. Bank Sampah Mutiara

yang sudah berjalan selama setahun lebih ini sudah banyak memberikan dampak yang sangat baik dalam mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warga. Dengan adanya bank Sampah ini, maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.

Tabel 5.18

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Keluarga

Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel 5.18, dapat diketahui bawha jumlah pendapatan keluarga mengalami peningkatan setelah berlangsungnya bank sampah di Kelurahan Binjai. Tetapi peningkatan yang didapat hanya sedikit dikarenakan masih kurangnya tenaga pekerja untuk mengelola sampah menjadi sesuatu yang dapat di daur ulang dan di jual kepada masyarakat. Walaupun begitu tidak

Sebelum Program Bank Sampah Sesudah Program Bank Sampah

No. Kategori F % Kategori F %

1 Sangat Meningkat 0 0 Sangat Meningkat 0 0

2 Meningkat 0 0 Meningkat 30

10 0

3 Biasa Saja 14 46,6 Biasa Saja 0 0

4 Menurun 16 53,3 Menurun 0 0

menyurutkan masyarakat untuk dapat menabung sampah di Bank Sampah Mutiara.

Tabel 5.19

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan Keluarga

Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel 5.19, terlihat peningkatan dalam hal jumlah pendapatan keluarga setelah adanya program bank sampah dimulai dari awal bank sampah ini dibuka. Responden berpendapat bahwa keberadaan bank sampah telah memberikan manfaat ekonomi dengan mendatangkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menambah uang saku bagi anak dari hasil menabung sampah. Namun menurut sebagian responden, jumlah pendapatan yang

Sebelum Program Bank Sampah Sesudah Program Bank Sampah

No. Kategori F % Kategori F %

1 Rp. 500.00,00 - Rp. 1.000.000,00 20 66,6 Rp. 500.00,00 - Rp. 1.000.000,00 9 30 2 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.500.000,00 10 33,3 Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.500.000,00 21 70 3 Rp. 1.500.000,00 - Rp. 2.000.000,00 0 6,6 Rp. 1.500.000,00 - Rp. 2.000.000,00 0 30 4 > Rp. 2.000.000,00 0 0 > Rp. 2.000.000,00 0 6,6 Jumlah 30 100 Jumlah 30 100

diterima masih sangat kecil karena minimnya jumlah sampah yang dihasilkan dan masih barunya keberadaan bank sampah sehingga manfaat ekonomi yang didapat belum terlalu berpengaruh untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Tabel 5.20

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Status Kecukupan Pangan Keluarga

No. Kategori F Presentase (%)

1 Sangat Tercukupi 0 0 2 Tercukupi 12 40 3 Kurang Tercukupi 18 60 4 Tidak Tercukupi 0 0 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel 5.20, sebanyak 12 orang responden atau sebesar 40 % sudah merasa bahwa pendapatan yang diperoleh sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun untuk 18 responden atau sebesar 60 % merasa bahwa pendapatan yang diperoleh belum tercukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mayoritas responden menggunakan pendapatannya untuk modal usaha dan biaya sekolah anak, kedua hal ini tentunya merupakan hal yang sangat pokok yang wajib untuk didahulukan sebelum pengeluaran terhadap kebutuhan - kebutuhan lainnya. Biaya sekolah anak merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh orangtua setiap bulannya, sedangkan modal usaha adalah pendapatan yang

nantinya digunakan untuk mengembangkan pekerjaan agar dapat berkembang lebih baik lagi. Selain itu beberapa responden juga menggunakan pendapatannya untuk membeli keperluan rumah tangga, ditabung, dan ada juga yang menabung untuk bekal nantinya disuatu waktu diperlukan dalam keadaan mendesak.

Tabel 5.21

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persetujuan jika Bank Sampah menjadi Sumber Pendapatan yang Baru

No. Kategori F Presentase (%)

1 Sangat Setuju 5 16,6 2 Setuju 25 83,4 3 Kurang Setuju 0 0 4 Tidak Setuju 0 0 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013

Keseluruhan responden setuju bahwa bank sampah digunakan sebagai sumber pendapatan yang baru. Berbeda dengan bank lainnya yang menyimpan uang, Bank Sampah akan menyimpan dan mengelola sampah dari nasabah, yaitu adalah warga setempat. Nasabah harus memilah terlebih dulu jenis sampah kertas, plastik, atau botol. Sampah ini kemudian ditimbang dan dilaporkan jumlahnya kepada teller untuk dicatat dalam rekening. Bila sampah di kelola dengan baik secara professional akan dapat menjadi sebuah penghasilan dan pendapatan nantinya. Melihat keberhasilan bank sampah yang ada di Pula Jawa, bank sampah

mempunyai nilai ekonomis sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat. Satu bank sampah bisa menghasilkan rata-rata Rp. 2 juta per bulan dengan hanya merekrut 2-3 orang sebagai pengelola. Namun untuk didaerah Sumatera Utara, hal ini belum terlalu dilaksanakan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menabung sampah ini dan juga tidak sepenuhya didukung pemerintah dalam hal anggaran untuk bank sampah.

Tabel 5.22

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Sarana Pendidikan No. Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sangat Baik 0 0 2 Baik 30 100 3 Kurang Baik 0 0 4 Tidak Baik 0 0 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel 5.22, sebanyak 30 responden atau sebesar 100% mengatakan bahwa kondisi sarana pendidikan di Kelurahan Binjai berada pada kualitas yang baik. Ini artinya bahwa pendidikan di Kelurahan Binjai sudah cukup baik. Karena aktifitas pendidikan yang baik juga didukung dengan adanya prasarana yang baik sehingga tercapainya kualitas pendidikan yang baik.

Tabel 5.23

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kebutuhan Pedidikan Anak

Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel, terlihat dampak yang cukup signifikan terhadap kecukupan dalam hal pembiayaan anak sekolah. Dengan adanya pendapatan yang didapat dari Bank Sampah, warga bisa memenuhi kebutuhan uang saku anak dari pendapatan tersebut. Walaupun tidak banyak, tetapi masyarakat sudah cukup terbantu dari menabung sampah.

Sebelum Program Bank Sampah Sesudah Program Bank Sampah

No. Kategori F % Kategori F %

1 Sangat Tercukupi 0 0 Sangat Tercukupi 0 0

2 Tercukupi 0 0 Tercukupi 30 100

3 Kurang Tercukupi 30 100 Kurang Tercukupi 0 0

4 Tidak Tercukupi 0 0 Tidak Tercukupi 0 0

Tabel 5.24

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Sarana Kesehatan

Sumber: Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel, responden berpendapat bahwa prasarana kesehatan di Kelurahan Binjai semakin meningkat dari tahun ketahun. Dari tabel dapat disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi setelah adanya bank sampah ini menunjukkan pengaruh yang baik terhadap prasarana kesehatan di Kelurahan Binjai, seperti Puskesmas, Klinik Bersalin dan Apotek.

Sebelum Program Bank Sampah

Sesudah Program Bank Sampah

No. Kategori F % Kategori F %

1 Sangat Baik 0 0 Sangat Baik 0 0

2 Baik 9 30 Baik 30 100

3 Kurang Baik 21 70 Kurang Baik 0 0

4 Tidak Baik 0 0 Tidak Baik 0 0

Tabel 5.25

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Kesehatan Keluarga

Sumber: Kuesioner 2013

Sebelum Bank Sampah Mutiara berdiri, banyak warga Kelurahan Binjai yang terserang penyakit demam berdarah. Oleh karena itu, sekelompok masyarakat yang mengusahakan pencegahan terjangkitnya penyakit demam berdarah dengan mendirikan bank sampah. Bank sampah diharapkan dapat mengurangi sampah yang masih tercecer di tempat-tempat yang tidak semestinya, salah satunya kaleng yang sering dijadikan tempat hidup nyamuk pembawa penyakit tersebut. Sebanyak 15 responden atau 50 % berpendapat sangat baik dan 15 responden atau 50 % berpendapat baik. Yang artinya 100 % responden berpendapat bahwa keberadaan bank sampah dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kelurahan Binjai dengan semakin berkurangnya warga yang terserang penyakit demam berdarah.

Sebelum Program Bank Sampah

Sesudah Program Bank Sampah

No. Kategori F % Kategori F %

1 Sangat Baik 0 0 Sangat Baik 15 50

2 Baik 6 20 Baik 15 50

3 Kurang Baik 24 80 Kurang Baik 0 0

4 Tidak Baik 0 0 Tidak Baik 0 0

Tabel 5.26

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Status Pencapaian Program Bank Sampah dalam Peningkatan Kesehatan Keluarga

No. Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sangat Membantu 0 0

2 Membantu 30 100

3 Kurang Membantu 0 0

4

Tidak Membantu Sama Sekali

0 0

Jumlah 30 100

Sumber: Kuesioner 2013

Bank sampah didirikan karena melihat kebiasaan warga yang masih sering membakar sampah, menimbun sampah dan banyaknya warga Kelurahan Binjai yang terserang penyakit demam berdarah. Sebanyak 30 orang responden atau sebesar 100 % menjawab bahwa Bank Sampah membantu dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga karena bank sampah dapat mengurangi sampah yang masih tercecer di tempat-tempat yang tidak semestinya, salah satunya kaleng yang sering dijadikan tempat hidup nyamuk pembawa penyakit tersebut. Sehingga responden berpendapat bahwa keberadaan bank sampah dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kelurahan Binjai dengan semakin berkurangnya warga yang terserang penyakit demam berdarah.

Tabel 5.27

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Keaktifan dalam Kegiatan Sosial

No. Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Aktif 8 26,6 2 Cukup Aktif 14 46,6 3 Kurang Aktif 5 16,6 4 Tidak Aktif 3 10 Jumlah 30 100 Sumber: Kuesioner 2013

Berdasarkan tabel 5.27, sebagian besar warga sudah aktif dalam menjalankan kegiatan sosial yang ada di Kelurahan Binjai. Hanya sebanyak 5 yang menyatakan kurang aktif dan 3 responden menyatakan tidak aktif. Hal ini berarti bahwa warga Kelurahan Binjai memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap lingkungannya. Kegiatan sosial yang sering dilaksanakan di sekitar Kelurahan Binjai adalah bakti sosial, sunat massal, donor darah, pembentukan panitia kurban, dll.

Dokumen terkait