• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Variabel terikat

Variabel Terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang nilainya

tergantung dari variasi perubahan variabel bebas. Yaitu kualitas produksi karpet

mobil.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data selama penelitian, data yang dikumpulkan

terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Data Primer

Yaitu data yang di dapat dari penelitian langsung dengan cara mengambil

langsung dari sumber yang memberikan informasi, antara lain: jumlah

kejadian kecacatan proses produksi, dll. Adapun metode yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Interview

Dengan cara melakukan interview kepada sumber secara langsung,

sehingga di dapatkan informasi yang valid.

b. Observasi

Pengamatan secara langsung ke obyek yang diteliti sehingga dapat

diketahui jalannya proses dengan jelas.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang didapatkan dengan jalan mengumpulkan dan mempelajari

dokumen perusahaan.

Teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan data selama penelitian,

a. Menganalisa penyebab terjadinya peristiwa (top event).

Dari data kecacatan produk yang dicatat oleh bagian quality control

yang terkumpul akan dapat diketahui peristiwa utama (top event).

Tabel 3.1 Lembar Identifikasi Penyebab Kecacatan

Top Event Penyebab Primer Penyebab Sekunder

b. Melakukan sampling kerja selama 12 hari per 120 menit/ 1hari

proses produksi

Tabel 3.2 Lembar sampling Proses Produksi

Akar Penyebab 120 menit ( 1 ) 120 menit ( 2 ) 120 menit ( 3 ) 120 menit ( 4 ) 120 menit ( 5 ) 120 menit ( 6 ) F S 1 - - N Total

Keterangan : S : Produksi yang sukses

F : Produksi yang gagal/ cacat

Adapun populasi produk (jumlah produk) dalam penelitian ini adalah

sebesar jumlah produk yang dihasilkan selama 1 hari/ 120 menit awal proses

produksi. Dimana jumlah produk yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Sedangkan

banyak sample produk yang diambil secara random (acak) berdasarkan total

produk yang dihasilkan selama 120 menit awal proses produksi, agar data

3.4 Pengolahan Data

Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah Metode Fault Tree

Analysis (FTA), yang menganalisa elemen-elemen penyebab kegagalan suatu

sistem dengan menggunakan berbagai perangkat pembentuk meliputi simbol

logika.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data pada studi kasus di PT.

Altia Classic Automotive Manufacturing Surabaya dengan menggunakan metode

FTA adalah sebagai berikut:

1. Menganalisa kejadian yang tidak diinginkan sampai pada akar-akar

penyebabnya yang meliputi penyebab primer yang mengakibatkan terjadinya

top event (kejadian utama) dan penyebab sekunder yang mengakibatkan

terjadinya penyebab primer.

2. Menggambarkan akar-akar penyebab tersebut kedalam Fault Tree Diagram

(pohon kesalahan) yang berisi simbol-simbol logika (gerbang) kejadian

sehingga membentuk suatu keterkaitan satu sama lain.

3. Fault Tree Diagram, akan membentuk kombinasi pohon kesalahan, sehingga

diperlukan cut set yang digunakan untuk mengevaluasi diagram tersebut. Hal

ini diperoleh dengan menggambarkan garis melalui blok dalam sistem untuk

menunjukkan jumlah minimum blok gagal yang menyebabkan seluruh sistem

gagal.

4. Untuk mengetahui kombinasi peristiwa terkecil diperlukan minimal cut set.

Minimal cut set ini adalah kombinasi peristiwa yang paling kecil yang

yang paling terkecil yang berpotensial menyebabkan kecacatan (peristiwa

puncak atau top event).

5. Untuk menghitung probabilitas hanya diperlukan jumlah seluruh proses yang

sukses dan kegagalan proses, hal ini ditunjukkan dalam rumus berikut ini:

) (S F F PF   Keterangan S = Sukses ( Produk/Proses ) F = Kegagalan ( Failure ) PF = probabilitas kegagalan

Untuk selanjutnya akan dihitung probabilitas dalam masing-masing gerbang,

yaitu: untuk gerbang OR, probabilitas masing-masing peristiwa atau

masukannya mengalami penjumlahan dan pengurangan.

a.Untuk 2 masukan B A B A F B A F P P P P P P P P       1 [(1 )(1 )] b.Untuk lebih dari 2 masukan

C B A

F P P P

P   

Untuk gerbang AND probabilitas masing-masing masukannya dikalikan.

6. Setelah semua diketahui maka akan didapatkan probabilitas peristiwa puncak

dan untuk langkah selanjutnya masing-masing probabilitas dievaluasi melalui

matrik dalam minimal cut set. Matrik cut set tersebut selanjutnya akan

dihitung probabilitasnya dengan menggunakan rumus berikut:

     

P (P1xP2) (P1 P3) (P1 P4) (P3xP4xP5xP6).

T

P merupakan probabilitas top event dan P merupakan probabilitas cut set. K

Mulai

3.5 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

Adapun langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat dilihat pada

gambar 3.1

Studi Literatur Studi Lapangan

Perumusan Masalah

Identifikasi Variabel

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data : - Data Spesifikasi Produk - Data Kecacatan Produk - Data Sampling Produk Cacat

Identifikasi Kecacatan Produk

(Top Event)

Identifikasi Penyebab Top Event :

- Penyebab Primer

- Penyebab Sekunder

Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Diagram)

A

Penentuan Kecacatan Fault Tree Analysis

(FTA)

Penentuan Struktur Kecacatan

(Cut Set Method)

Perhitungan Probabilitas Tingkat Kecacatan

( Quantitative Probabiity Cut Set )

Usulan Perbaikan

( Correction Action )

Analisa Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

Penjelasan dari langkah-langkah pemecahan masalah dari gambar diatas

adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur dan Studi Lapangan

Dalam melakukan penelitian, penulis sebelumnya harus melakukan survey

sebenarnya dan mencari literatur yang akan digunakan sebagai acuan

untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada perusahaan.

2. Perumusan Masalah

Selanjutnya melakukan suatu perumusan masalah sesuai dengan keadaan

atau permasalahan yang ada pada perusahaan.

3. Identifikasi Variabel

Selanjutnya adalah menentukan identifikasi variabel yang terdiri dari

variabel bebas dan variabel terikat. Identifikasi variabel yang

mempengaruhi adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas: akar-akar penyebab kecacatan yang meliputi bahan

baku, manusia, lingkungan dan sistem.

b. Variabel terikat: peristiwa puncak (top event) dalam bentuk

probabilitas.

4. Tujuan Penelitian

Selanjutnya menentukan tujuan dari penelitian ini tentunya akan

memberikan arah dalam pelaksanaannya. Adapun tujuannya adalah

Mengetahui tingkat kecacatan produk karpet mobil , Memberikan usulan

perbaikan karpet mobil untuk melakukan pencegahan dan mengurangi

potensi penyebab kecacatan produk.

5. Pengumpulan Data

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data-data dari perusahaan

yang terdiri dari data kecacatan produk, data kegagalan proses, dan data

a. Data Spesifikasi Produk dilihat dari produk secara fisik misalnya

panjang, lebar dan tinggi, dll.

b. Data kecacatan produk yang didapat dari data pengamatan yang

dilakukan oleh bagian Quality Control.

c. Data sampling produk cacat yang didapat dari pengamatan secara

langsung mengenai tentang jenis dan jumlah akar penyebab kecacatan

yang muncul pada 120 menit awal produksi berlangsung selama 12

hari.

6. Identifikasi Kecacatan Produk (Top Event)

Selanjutnya mengidentifikasi peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian

puncak kecacatan (Top Event) berdasarkan analisa data kecacatan

produksi yang dicatat oleh bagian Quality Control.

7. Identifikasi Penyebab Top Event

Selanjutnya mengidentifikasi penyebab dan akar-akar penyebab terjadinya

Top Event melalui penyebab primer dan penyebab sekunder. Hal ini

dilakukan secara meyeluruh pada pihak karyawan yang melakukan operasi

pada masing-masing stasiun kerja operasi.

8. Diagram Sebab-Akibat ( Fishbone Diagram )

Selanjutnya membuat gambar diagram sebab-akibat yang dipergunakan

untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik

kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.

9. Penentuan Kecacatan (Fault Tree Analysis)

Selanjutnya menentukan kecacatan hingga ke akar-akar penyebabnya

simbol-simbol logika dari akar penyebab tersebut sampai menuju pada kejadian

atau kegagalan yang tidak diinginkan dan harus dihindari.

10. Penentuan Struktur Kecacatan (Cut Set Method)

Selanjutnya fault tree diagram terbeut dievaluasi dengan menggunakan cut

set method hingga didapatkan cacat yang lebih spesifik.

11. Perhitungan Probabilitas Tingkat Kecacatan (Probability Quantitative

Cut Set)

Setelah dievaluasi, kemudian penyebab kegagalan dihitung nilai

probabilitasnya sehingga diketahui seberapa besar tingkat kecacatan yang

terjadi dan pengaruhnya terhadap perusahaan untuk masa yang akan

datang.

12. Usulan Perbaikan (Correction Action)

Langkah yang terakhir adalah memberikan usulan perbaikan pada pihak

perusahaan dengan menggunakan correction action terhadap

peristiwa-peristiwa top event agar dapat mengendalikan kecacatan produk selama

proses produksi.

13. Analisa Hasil dan Pembahasan

Langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data agar lebih sesuai

dengan yang telah ditetapkan dan setelah data tersebut valid langkah

selanjutnya akan dilakukan pembahasan.

14. Kesimpulan dan Saran

Dari semua yang telah didapat langkah selanjutnya yaitu memberikan

saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

BAB IV

Dokumen terkait