Gambar 4.13 Sub–struktur 2.1
2. Variabel Z Pantene
Gambar 4.17 Sub-struktur untuk persaingan dalam benak konsumen Pantene
Kemudian untuk melihat hubungan Y terhadap Z Pantene dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS yang menghasilkan output sebagai berikut:
Tabel 4.40 Korelasi Pearson Y dan Z Pantene Correlations 1.000 .479 .479 1.000 . .000 .000 . 100 100 100 100 VAR00002 VAR00001 VAR00002 VAR00001 VAR00002 VAR00001 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N VAR00002 VAR00001 Sumber : Output SPSS
Tabel 4.41 Model Summary Y dan Z Pantene Model Summary .479a .229 .222 6.07487 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Y a. Sumber : Output SPSS
Tabel 4.42 Anova Korelasi Pearson Y dan Z Pantene ANOVAb 1076.819 1 1076.819 29.179 .000a 3616.600 98 36.904 4693.419 99 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Y a.
Dependent Variable: PANTENE b.
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.43 Coefficient Y dan Z Pantene Coefficientsa 24.097 3.671 6.564 .000 .679 .126 .479 5.402 .000 (Constant) Y Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: PANTENE a.
Sumber : Output SPSS
• Uji korelasi pearson
3. Korelasi antara variabel keputusan pembelian shampo (Y) dengan persaingan dalam benak konsumen Pantene(Z)
Korelasi Variabel Z dan Y = 0,479 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat cukup kuat dan searah.
Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Y dan Z Ha : Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Y dan Z Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima
Keputusan
Sig = 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan Keputusan pembelian shampo (Y) dan Persaingan dalam benak konsumen (Z) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat cukup kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai Keputusan pembelian shampo (Y) naik maka nilai variabel persaingan dalam benak konsumen Pantene (Z) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Keputusan pembelian shampo (Y) turun maka nilai variabel persaingan dalam benak konsumen (Z) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong cukup kuat karena nilai korelasinya 0,479.
Tabel 4.44 Sifat Hubungan Korelasi Y dan Z Pantene
Hubungan Antara Korelasi Sifat Hubungan
Y dengan Z Pantene 0.479 Cukup Kuat, Searah dan Signifikan
Sumber : Olahan Output SPSS
• Uji Linieritas
Sebelum melakukan analisis jalur pada variabel Y dan Z Pantene, harus diuji linieritas hubungan antara kedua variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel anova, yakni:
Hipotesis
Ho : Hubungan antara variabel bebas Y terhadap variabel terikat Z bersifat tidak linier. Ha : Hubungan antara variabel bebas Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak
Keputusan
Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kemudian dianalisa sub-struktur ke-4 dengan menggunakan analisis jalur, dengan persamaan struktural sebagai berikut:
Z = ρzy Y + ρz ε4
• Pengujian secara keseluruhan antara variabel Y terhadap variabel Z Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel Anova
Hipotesis
Ho : Variabel Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z. Ha : Variabel Y berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)
Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan
Sig = 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Y berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z Pantene .
Besarnya pengaruh variabel Y secara simultan terhadap variabel Z Pantene dapat diketahui dengan melihat nilai R square, dimana nilai R square = 0,229 = 22,9%. Jadi Variabel Y mempengaruhi Variabel Z Pantene sebesar 22,9% dan sisanya yaitu 77,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel yaitu: Y (ρY) = 1-R2 = √1 - 0,229 = 0,771
Pengujian secara individual dapat dilihat pada table coefficients, yakni: Hipotesis
Ha : Variabel Y berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)
Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan
Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Y berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z Pantene.
Tabel 4.45 Rangkuman Hasil Koefesien Y dan Z Pantene Pengaruh antar Variabel Koefesien Jalur (beta) Nilai sig Hasil Pengujian Koefesien Determinasi Koefesien Variabel Lain (ρyε1) Y terhadap Z 0.479 0.000 Ho = Ditolak 0.229 = 22.9% 0.771
Sumber : Olahan Output SPSS
Gambar 4.18 Sub-struktur untuk persaingan dalam benak konsumen Pantene beserta koefesien jalur
• Persaingan dalam benak konsumen (Z) Pantene dipengaruhi variabel Keputusan pembelian shampo secara simultan sebesar 22,9% dan sisanya sebesar 77,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
Sumber : Pengolahan Data Kuesioner
Gambar 4.19 Peta Persaingan dalam benak konsumen Sunsilk dan Pantene
Dari hasil perbandingan ke dua variabel Z Sunsilk dan Z Pantene, maka dapat di simpulkan bahwa persaingan dalam benak konsumen Sunsilk ditentukan oleh keputusan pembelian shampo sebesar 30,3%, sedangkan Pantene ditentukan oleh keputusan pembelian shampo sebesar 22,9%.
Setelah perbandingan dua variabel Z selesai, Uji path analysis dilanjutkan ke substruktur awal, dimana variabel Z merupakan gabungan dan hasil rata-rata dari jawaban responden.
Dengan ini berarti analisis jalur sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 telah selesai, maka dapat digambarkan struktur hubungan kausal secara lengkap, yaitu hubungan antara variabel X1, X2, X3, X4 Y, dan Z yang memiliki persamaan struktural:
Persamaan sub-struktur 1:
Y = 0,053 X1 + 0,454 X2 – 0.418 + 0.618 + 0,525 ε1 dimana R square = 0.475 (47.5%) Persamaan sub-struktur 2:
Gambar 4.20 Struktur Lengkap beserta Koefisien Jalur
Kemudian seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui pengaruh kausal langsung, pengaruh kausal tidak langsung, serta pengaruh kausal total dari tiap-tiap variabel. Hasilnya dirangkum dalam table berikut ini:
Tabel 4.46 Rangkuman Hasil Analisis Jalur Variabel X1, X2, X3, X4 , Y, dan Z
Pengaruh Variabel Koefesien Jalur Pengaruh Kontribusi Bersama Langsung Tidak Langsung (Melalui Y) Total X1 terhadap Y 0.053 0.053 - 0.053 - X2 terhadap Y 0.454 0.454 - 0.454 - X2 terhadap Z - - 0.454 x 0.726 = 0.329 0.329 - X3 terhadap Y - 0.418 -0.418 - -0.418 - X3 terhadap Z - - -0.418 x 0.726 = -0.303 -0.303 - X4 terhadap Y 0.618 0.618 - 0.618 -
X4 terhadap Z - - 0.618 x 0.726 = 0.448 0.448 - Y terhadap Z 0.726 0.726 - 0.726 Y terhadap Z Sunsilk 0.55 0.55 - - - Y terhadap Z Pantene 0.479 0.479 - - -
ε
1 0.525 - - - -ε
2 0.472 - - - - X1,X2,X3,X4 terhadap Y - - - - 0.496Sumber : Olahan output SPSS
Berdasarkan Tabel 4.46, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama yang berbunyi “ faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi mempengaruhi keputusan pembelian dalam pembelian shampo” Bahwa secara keseluruhan dinyatakan signifikan. Secara individu tidak semua faktor yang diteliti diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 1 hanya koefisien jalur X1 terhadap Y ( Faktor Budaya terhadap Keputusan pembelian shampo ) yang secara statistik tidak signifikan, sedangkan koefisien jalur X2,X3,X4, terhadap Y ( faktor pribadi, faktor sosial dan faktor psikologi terhadap Keputusan pembelian shampo ) adalah signifikan.
2. Hipotesis kedua yang berbunyi “Diduga faktor psikologi berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian shampo dalam pembelian shampo”. Secara uji
statistik secara individu signifikan. Ini dapat dilihat bahwa pengaruh langsung X4
terhadap Y sebesar 0.618 (38.2%).
3. Hipotesis ketiga yang berbunyi ”Variabel keputusan pembelian shampo berpengaruh terhadap persaingan dalam benak konsumen shampo Sunsilk dan Pantene” Bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Secara individu Signifikan dengan pengaruh langsung sebesar 0.726 (52.8%).
4. Hipotesis ke-empat yang berbunyi ” Variabel faktor budaya, pribadi, sosial dan psikologi berpengaruh terhadap persaingan dalam benak konsumen atas sunsilk dan pantene melalui variabel keputusan pembelian shampo” secara uji path analisis variabel X2 mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y sebesar 0.329 (10.8%), variabel X3 mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y sebesar - 0.303 (9.18%), variabel X4 mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y sebesar 0.448 (20.07%). Namun faktor budaya (X1) tidak mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y sehingga Ho Diterima, Ha Ditolak.
4.8 Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi penelitian ini didapat dari hasil kuesioner yang telah diolah dan dianalisis dengan path analisis, sehingga didapatkan bahwa:
1. Faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi berkontribusi terhadap keputusan pembelian shampo. Tetapi tidak semua faktor yang di teliti berkontribusi positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian shampo. Yang tidak berkontribusi positif terhadap keputusan pembelian shampo adalah faktor sosial (X3) dimana pengaruh langsungnya sebesar - 0.418 ( 17.5%), ini berarti setiap peningkatan nilai faktor sosial (X3) sebesar satu, maka Keputusan pembelian shampo (Y) akan turun sebesar 0,418 (17.5%). Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan faktor sosial (X3) sebesar satu, maka Keputusan pembelian shampo (Y) juga akan naik sebesar 0,418 (17.5%). Sedangkan yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian shampo adalah faktor budaya (X1) dimana nilai sig 0.113 (> 0.05). Dan yang berkontribusi positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian shampo adalah faktor pribadi (X2) dan faktor Psikologi (X4) masing-masing sebesar 0.454(20.6%), dan 0.618(38.2%).
2. Faktor psikologi (X4) mempengaruhi keputusan pembelian shampo sebesar 38.2%, sedangkan faktor pribadi (X2) sebesar 20.6% dan faktor sosial (X3) sebesar 17.5%. Hal ini mengidentifikasikan bahwa faktor Psikologi paling dominan mempengaruhi Keputusan pembelian shampo.
3. Keputusan pembelian shampo (Y) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Persaingan dalam benak konsumen (Z).
Temuan penelitian menunjukkan keputusan pembelian shampo memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya Persaingan dalam benak konsumen. Besarnya kontribusi nilai Keputusan pembelian shampo terhadap Persaingan dalam benak konsumen adalah sebesar 0.726² x 100% = 52.8%.
4. Secara uji path analisis variabel X2 mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y sebesar 0.329 (10.8%), variabel X3 mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y sebesar - 0.303 (9.18%), variabel X4 mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y sebesar 0.448 (20.07%).