• Tidak ada hasil yang ditemukan

Virginia Henderson: The Principle and Practise for Nursing Background Teorist

Dalam dokumen Grand Teori Keperawatan (Halaman 28-33)

Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960), Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939) (McEwen&Wills, 2010).

Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan

Menurut Wills (2011), Henderson memfokuskan asuhan keperawatan pada kebutuhan pasien. Baik kebutuhan bio, psiko, sosio maupun spiritual dan memandang pasien sebagai klien atau konsumen. Henderson merupakan perawat edukator dimana kesembuhan pasien tidak luput dari peran edukasi perawat. Mayor asumsi dari teori ini bahwa perawatan pasien itu hingga pasien tidak ketergantungan perawatan. Henderson mempertahankan kondisi lingkungan yang suportif dimana merupakan salah satu dari 14 aktifitas yang dilakukan pasien dengan bantuan perawat hingga bisa dilakukan sedia kala. 14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :

1. Bernafas dengan normal

2. Makan dan minum cukup.

4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.

5. Tidur dan istirahat.

6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.

7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi Lingkungan.

8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit

9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.

10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan pendapat.

11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.

12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan

13. Bermain, berhak untuk ikut serta dalam segala bentuk rekreasi

14. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia

(McEwen&Wills, 2010).  Paradigma Keperawatan

 Perawat

Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut (McEwen&Wills, 2010).

Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional (McEwen&Wills, 2010).

 Kesehatan

Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian (McEwen&Wills, 2010).

 Lingkungan

Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia (McEwen&Wills, 2010).

10. Faye G. Abdellah: Patient Centered-Approach to Nursing Background Teorist

Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942, Abdellah memperoleh ijazah keperawatan dan Magna Cum Laude dari Fitkin Memorial Hospital School of Nursing New Jersey (sekarang Ann Mei School of Nursing). Ia menerima gelar B.S. pada tahun 1945, gelar M.A pada 1947 dan Ed.D., dari Techers College, di Columbia University pada tahun 1955. Dr. Abdellah melayani selama 40 tahun di U.S. Public Health Service (USPHS).Pada tahun 1981 ia menjabat deputi ahli bedah umum. Abdellah juga menjabat sebagai Kepala keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan Department of Health and Human Services, Washington, DC.. Tahun 1993, beliau menjabat Dekan di Newly Formed Graduate School of Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.Abdellah menerbitkan lebih dari 140 publikasi ilmiah terkait keperawatan, pendidikan untuk praktisi lanjutan keperawatan, administrasi kesehatan, dan riset keperawatan. Beberapa diantaranya diterjemahkan dalam enam bahasa. Kiprah Abdellah dalam dunia Internasional meliputi anggota delegasi USSR, Yugoslavia, Perancis, dan RRC; Koordinator Proyek Riset Kedokteran dan Kesehatan Argentina; Konsultan Program pengembangan anak cacat dan lansia di Portugis; Riset keperawatan dan Perawatan Jangka Panjang di Tel Aviv University; Asosiasi Keperawatan Jepang dalam Riset dan Pendidikan Keperawatan; Riset,

Pendidikan Keperawatan, dan Home care Nursing di Australia dan New Zealand; dan sebagai konsultan Riset WHO (McEwen&Wills, 2010).

Sumber Teori

Teori yang paling mempengaruhi Abdellah adalah teori Henderson. Abdellah mengembangkannya menjadi 21 masalah keperawatan yang ia percaya akan berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan teori keperawatan (Alligood,2013).  Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan

Abdellah bekerja dengan menggunakan metode dasar problem-solving, yang artinya bahwa perawat sebagai fasilitator dalam melayani pasien hingga menhasilkan derajat kesehatan yang optimal. Abdellah memandang perawat sebagai seni dan ilmu yang mempunyai perilaku, kompetensi intelektual dan teknik skill untuk merawat pasien sesuai kebutuhannya. Dia menyusun 21 masalah perawat yang sering ditemui dilapangan dan menemukan 10 solusi penyelesaian maslah tersebut.

Adadapun konsep Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalah keperawatan, yaitu: 1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.

2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.

3. Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi.

4. Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas.

5. Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh. 6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh. 7. Mempertahankan eliminasi.

8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

9. Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis, dan kompensasi.

10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi. 11. Mempertahankan fungsi sensorik.

12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif. 13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan

penyakit organic.

14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.

15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif. 16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif. 17. Menghasilkandan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.

18. Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.

19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosional.

20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat daripenyakit.

21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.

Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif, yang meliputi:

1. Menyadari masalah keperawatan pasien.

2. Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip keperawatan yang relevan.

3. Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat ketergantungan total.

4.Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan dan memberikan rasa keamanan kepada individu.

5. Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien. 6. Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan

mengarahkan dalam mencapai kesehatanfisik dan psikis.

7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.

8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah psikisnya.

9. Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat kesehatan yang optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.

10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian dalam tindakan keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat.

(McEwen&Wills, 2010).  Paradigma Keperawatan

 Perawat

Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan informasi untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau mengurangi kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu cara berdasarkan pola pemecahan masalah (Alligood, 2013).

 Kesehatan

Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan (Alligood, 2014).

Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan (Alligood, 2014).

 Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan lingkungan terapeutik. Yang termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal (Alligood, 2013).

11. Barbara M. artinian: The Intersystem Model

Dalam dokumen Grand Teori Keperawatan (Halaman 28-33)

Dokumen terkait