• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.8. Virtual Private Network

Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi komunikasi yang memungkinkan pengguna untuk dapat terkoneksi ke jaringan publik dan menggunakannya untuk dapat bergabung dengan jaringan lokal. Dengan cara tersebut maka akan didapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti halnya berada didalam LAN itu sendiri, walaupaun sebenarnya menggunakan jaringan milik publik.

VPN dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi tunneling dan enkripsi. Konkesi VPN juga dapat terjadi pada semual layer pada protocol OSI, sehingga komunikasi menggunakan VPN dapat digunakan untuk berbagai keperluan. VPN dapat terjadi antara dua end-system atau dua komputer atau antara dua atau lebih jaringan yang

berbeda. VPN dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi tunneling dan enkripsi. Koneksi VPN juga dapat terjadi pada semua layer pada protocol OSI, sehingga komunikasi menggunakan VPN dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Dengan demikian, VPN juga dapat dikategorikan sebagai infrastruktur WAN alternatif untuk mendapatkan koneksi point-to-point pribadi antara pengirim dan penerima. Dan dapat dilakukan dengan menggunakan media apa saja, tanpa perlu media leased line atau frame relay.

Gambar 2.17. Skema VPN

Dari gambar 2.16. dapat kita lihat bahwa VPN dapat terjadi pada dua end-system. Syarat yang harus terpenuhi adalah kedua system tersebut saling terhubung dengan jaringan public (Internet). Di dalam jaringan public ini kedua system membuat semacam jalur khusus yang biasa disebut tunnel untuk saling terkoneksi. Jadi tunnel inilah yang membuat seolah-olah kedua system tersebut berada dalam local area yang sama. Analogi dari gambar di atas misalkan bagan system yang kiri adalah suatu jaringan local (LAN) suatu instansi pusat kemudian

system yang kanan adalah suatu LAN anak cabang. Kedua LAN ini membangun suatu tunnel pada jaringan public untuk saling terhubung hingga membentuk suatu VPN. Dengan demikian instansi ini tidak perlu lagi membangun suatu jaringan pribadi secara leased line yang memakan banyak biaya [5].

2.5.1 Fungsi VPN

Teknologi VPN menyediakan tiga fungsi utama untuk penggunanya. Ketiga fungsi utama tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Confidentially (Kerahasiaan)

Dengan digunakannnya jaringan publik yang rawan pencurian data, maka teknologi VPN menggunakan sistem kerja dengan cara mengenkripsi semua data yang lewat melauinya. Dengan adanya teknologi enkripsi tersebut, maka kerahasiaan data dapat lebih terjaga. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Dengan menerapkan sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses dan membaca isi jaringan data dengan mudah.

2. Data Integrity (Keutuhan Data)

Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.

3. Origin Authentication (Autentikasi Sumber)

Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.

2.5.2 Jenis VPN

Di dalam implementasinya VPN dibagi menjadi dua jenis yaitu remote acces VPN dan site-to-site VPN :

1. Remote Acces

Jenis implementasi yang pertama adalah Remote access yang biasa juga disebut virtual private dial-up network (VPDN), menghubungkan antara pengguna yang mobile dengan local area network (LAN). Jenis VPN ini digunakan oleh pegawai perusahaan yang ingin terhubung ke jaringan khusus perusahaannya dari berbagai lokasi yang jauh (remote) dari perusahaannya. Biasanya perusahaan yang ingin membuat jaringan VPN tipe ini akan bekerjasama dengan enterprise service provider (ESP). ESP akan memberikan suatu network access server (NAS) bagi perusahaan tersebut. ESP juga akan menyediakan software klien untuk komputer-komputer yang digunakan pegawai perusahaan tersebut[8].

Untuk mengakses jaringan lokal perusahaan, pegawai tersebut harus terhubung ke NAS dengan men-dial nomor telepon yang sudah ditentukan. Kemudian dengan menggunakan sotware klien, pegawai tersebut dapat terhubung ke jaringan lokal perusahaan. Perusahaan yang

memiliki pegawai yang ada di lapangan dalam jumlah besar dapat menggunakan remote access VPN untuk membangun WAN. VPN tipe ini akan memberikan keamanan, dengan mengenkripsi koneksi antara jaringan lokal perusahaan dengan pegawainya yang ada di lapangan. Pihak ketiga yang melakukan enkripsi ini adalah ISP.

2. Site to Site

Jenis implementasi VPN yang kedua adalah site-to-site VPN. Implementasi jenis ini menghubungkan antara dua tempat yang letaknya berjauhan, seperti halnya kantor pusat dengan kantor cabang atau suatu perusahaan dengan perusahaan mitra kerjanya. VPN yang digunakan untuk menghubungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain (misalnya mitra kerja, supplier atau pelanggan) disebut ekstranet. Sedangkan bila VPN digunakan untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang, implementasi ini termasuk jenis intranet site-to-site VPN [5].

2.8.3 Ethernet over Internet Protocol (EoIP)

Ethernet over Internet Protocol (EoIP) merupakan sebuah metode yang dapat menghubungkan dua atau beberapa router dengan tunneling melalui jaringan internet. EoIP merupakan proprietary MikroTik RouterOS yang artinya EoIP hanya dapat diterapkan pada MikroTik RouterOS saja [9].

EoIP merupakan sebuah metode menghubungkan komputer melalui internet dengan membuat sebuah tunnel antar router. Berbeda dengan VPN lainnya tunnel yang dibuat dengan EoIP merupakan tunnel yang bersifat site to site sehingga tidak memerlukan server VPN. Selain itu EoIP hanya menyediakan tunnel saja tanpa ada fitur keamanan. Namun, EoIP dapat dikombinasikan dengan fitur keamanan lain untuk menjaga kerahasiaan komunikasi data. EoIP yang bersifat site to site akan memerlukan lebih banyak tunnel jika lebih banyak jaringan yang harus terhubung.

Gambar 2.20. EoIP

Dokumen terkait