• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. TLI – TUCKER LEWIS INDEKS

4.1.2. VISI MISI PERUSAHAAN

• Visi PT. Matahari Departement Store, Tbk “Menjadi peritel utama pilihan konsumen”.

• Misi PT. Matahari Departement Store, Tbk Konsisten menawarkan berbagai macam produk bernilai tepat guna dengan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualitas dan gaya hidup konsumen

4.1.3. Analisis Karakter istik Responden

Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kedalam kuesioner yang telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti dibawah ini.

a. Jenis Kelamin

Dari 112 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui jenis kelamin dari responden yakin pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 34 30,4%

2 Wanita 78 69,6%

112 100%

Sumber : Data kuesioner diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jawaban responden yang berkunjung dan berbelanja di Matahari departemen store Tunjungan Plaza Surabaya lebih didominasi oleh wanita sebanyak 78 responden kemudian laki-laki sebanyak 34 responden.

b. Usia

Dari 112 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui usia para responden yaitu pada tabel dibawah ini. Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Valid 18-24 26 23.2% 23.2%

25-31 42 37.5% 37.5%

34-41 34 30.4% 30.4%

42-49 10 8.9% 8.9%

Total 112 100% 100%

Sumber: Data kuesioner diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat usia pada responden yang berkunjung dan berbelanja di Matahari Departement store Tunjungan Plaza Surabaya lebih didominasi yang berusia 25-31 tahun sebanyak 42 responden, kemudian responden yang berusia 34-41 tahun sebanyak 394 responden, kemudian responden selanjutnya adakah yang berusia 18-24 tahun sebesar 26 responden, usia ini menunjukkan bahwa mereka lebih suka beraktifitas sosial ddalam berkunjung dan berbelanja di Matahari departemen store Tunjungan Plaza Surabaya.

4.1.4. Deskr ipsi Var iabel Utilitar ian Shopping Value (X1)

Tabel 4.3. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Utilitarian Shopping Value

No Pertanyaan Skor Jawaban Skor

1 2 3 4 5

1

Belanja di Departemen store seperti Matahari merupakan suatu tugas bagi anda

2 15 23 46 26

112 1.8% 13.4% 20.5% 41.1% 23.2%

100%

2

Anda selalu berpikir logis dan rasional ketika berbelanja

2 16 35 41 18

112 1.8% 14.3% 31.3% 36.6% 16.1%

100%

3

Saya merasakan perasaan yang bersemangat saat berbelanja di Departemen store Matahari

- 16 32 42 22 112

- 14.3% 28.6% 37.5% 19.6% 100%

4 Belanja adalah kebutuhan anda sehari-hari

1 17 38 36 20

112 9% 15.2% 33.9% 32.1% 17.9%

100% Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Indikator pertama dari belanja merupakan hal yang terkait dengan tugas, yaitu Belanja di Departemen store seperti Matahari merupakan suatu tugas bagi anda, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 46 responden atau 41,1%, kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah resonden 26 atau 23,2%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 46 responden atau 41,1%.

b. Indikator kedua dari Perilaku logis dan rasional, yaitu Anda selalu berpikir logis dan rasional ketika berbelanja, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 41 atau 36,6%, kemudian terbanyak kedua pada skor 3 dengan jumlah

responden 35 atau 31,3%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab cukup setuju sebanyak 41 atau 36,6%.

c. Indikator ketiga dari belanja merupakan suatu kebutuhan, yaitu Saya merasakan perasaan yang bersemangat saat berbelanja di Departemen store Matahari, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 42 atau 37,5%, kemudian terbanyak kedua pada skor 3 dengan jumlah responden 32 atau 28,6%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 42 atau 37,5%. d. Indikator keempat dari belanja dapat diselesaikan dengan sukses, yaitu

Belanja adalah kebutuhan anda sehari-hari, mendapat respon terbanyak pada skor 3 dengan jumlah responden sebanyak 38 atau 33,9%, kemudian terbanyak kedua pada skor 4 dengan jumlah responden 36 atau 32,1%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 38 atau 33,9%.

4.1.5. Deskr ipsi Hedonic Shoping Value (X2)

Tabel 4.4. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Hedonic Shoping Value

No Pertanyaan Skor Jawaban Skor

1 2 3 4 5 1 Kesenangan tersendiri ketika berbelanja di Matahari departement store - 1 21 54 36 112 - .9% 18.8% 48.2% 32.1% 100% 2

Anda sangat lebih bergairah untuk berbelanja di Matahari departement store daripada di lain tempat

- 3 23 62 24 112

- 2.7% 20.5% 55.4% 21.4% 100%

3

Anda lebih bebas berbelanja di Matahari departement store daripada di lain tempat

- 2 14 61 35 112

- 1.8% 12.5% 54.5% 31.3% 100%

4

Pemenuhan fantasi anda dalam berbelanja di Matahari departement store lebih lengkap daripada di lain tempat

- 4 18 45 45 112

- 3.6% 16.1% 40.2% 40.2% 100%

5

Anda lebih menikmati berbelanja di Matahari departement store lebih lengkap daripada di lain tempat

- 4 16 50 42 112

- 3.6% 14.3% 44.6% 37.5% 100%

6

Belanja dapat menjadi kegiatan yang dapat menjadikan pelarian anda selain bekerja dengan kejenuhan yang ada

- 5 17 39 51 112

- 4.5% 15.2% 34.8% 45.5% 100% Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Indikator pertama dari kesenangan, yaitu Kesenangan tersendiri ketika berbelanja di Matahari departement store, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 54 responden atau 48,2%, kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah

resonden 36 atau 32,1%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 54 responden atau 48,2%.

b. Indikator kedua dari kegairahan, yaitu Anda sangat lebih bergairah untuk berbelanja di Matahari departement store daripada di lain tempat, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 62 atau 55,4%, kemudian terbanyak kedua pada skor 5 dengan jumlah responden 24 atau 21,4%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab cukup setuju sebanyak 62 atau 55,4 %.

c. Indikator ketiga dari kebebasan yang dirasakan, yaitu Anda lebih bebas berbelanja di Matahari departement store daripada di lain tempat, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 61 atau 54,5%, kemudian terbanyak kedua pada skor 5 dengan jumlah responden 35 atau 31,3%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 61 atau 54,5%.

d. Indikator keempat dari pemenuhan fantasi, yaitu Pemenuhan fantasi anda dalam berbelanja di Matahari departement store lebih lengkap daripada di lain tempat, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dan 5 dengan jumlah responden sebanyak 45 atau 40,2%, kemudian terbanyak kedua pada skor 3 dengan jumlah responden 18 atau 16,1%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab mengarah ke setuju sebanyak 45 atau 40,2%.

e. Indikator keempat dari kenikmatan, yaitu Anda lebih menikmati berbelanja di Matahari departement store lebih lengkap daripada di lain tempat, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 50 atau 44,7%, kemudian terbanyak kedua pada skor 5 dengan jumlah responden 42 atau 37.5%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab mengarah ke setuju sebanyak 50 atau 44,7%.

f. Indikator keempat dari pelarian dari kenyataan, yaitu Belanja dapat menjadi kegiatan yang dapat menjadikan pelarian anda selain bekerja dengan kejenuhan yang ada, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 51 atau 45,5%, kemudian terbanyak kedua pada skor 4 dengan jumlah responden 39 atau 34,8%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab mengarah ke setuju sebanyak 51 atau 45,5%.

4.1.6. Deskr ipsi Resour ce Expenditur e (X3)

Tabel 4.5. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Resource Expenditure

No Pertanyaan Skor Jawaban Skor

1 2 3 4 5

1

Pada saat saya berbelanja, saya tidak pernah memperdulikan waktu yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang saya inginkan.

- - 41 53 18 112

- - 36.6% 47.3% 16.1% 100%

2

Pada saat saya berbelanja, saya tidak pernah memperdulikan uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang saya inginkan.

- - 47 61 4 112

- - 42% 54.5% 3.6% 100% Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Indikator pertama dari kinerja karyawan, yaitu Pada saat saya berbelanja, saya tidak pernah memperdulikan waktu yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang saya inginkan, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 53 responden atau 47,3%, kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 3 dengan jumlah resonden 41 atau 36,6%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 53 responden atau 47,3%. b. Indikator kedua dari kinerja karyawan, yaitu Pada saat saya

berbelanja, saya tidak pernah memperdulikan uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang saya inginkan, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 61 atau 54,5%, kemudian terbanyak kedua pada skor 3 dengan jumlah responden 47 atau 42%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 61 atau 54,5%.

4.1.7. Deskr ipsi Pembelian impulsif (Y)

Tabel 4.6. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Pembelian impulsif

No Pertanyaan Skor Jawaban Skor

1 2 3 4 5

1

Pada saat saya melihat produk yang sungguh-sungguh saya inginkan, saya membelinya duluar rencana belanja saya.

- 2 15 58 37 112

- 1.8% 13.4% 51.8% 33% 100%

2

Pada saat saya melihat produk yang sungguh-sungguh saya inginkan, saya akan membeli secepatnya meskipun saya belum merencanakan untuk membelinya..

- 1 16 61 34 112

- .9% 14.3% 54.5% 30.4% 100% Sumber: Data diolah

a. Indikator pertama dari Sering membeli barang diluar rencana belanja, yaitu Pada saat saya melihat produk yang sungguh-sungguh saya inginkan, saya membelinya duluar rencana belanja saya, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 58 responden atau 51,8%, kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah resonden 37 atau 33%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 58 responden atau 51,8 %. b. Indikator kedua dari Pengunjung yang melakukan pembelian secara

seketika tanpa direncanakan terlebih dahulu, yaitu Pada saat saya melihat produk yang sungguh-sungguh saya inginkan, saya akan membeli secepatnya meskipun saya belum merencanakan untuk membelinya, mendapat respon terbanyak pada skor 4 dengan jumlah responden sebanyak 61 responden atau 54,5%, kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah resonden 34 atau 30,4%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 61 responden atau 54,5 %.

4.2. Analisis Data 4.2.1. Evaluasi Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariat (Hair, 1998). Evaluasi terhadap outlier multivariate (antar variabel) perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada

outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional (Hair.dkk, 1998; Tabachnick & Fidel, 1996). Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p < 1%. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ² (chi kuadrat) pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.6. : Outlier Data

Resi dual s St at ist i cs ( a)

Minim um Maxim um Mean St d. Deviat ion N Predict ed Value - 1.237 10 8. 750 56.50 0 23 .961 112 St d. Pr edi ct ed Value - 2.410 2. 181 .000 1.00 0 112 St an dar d Err or of Pr edict ed Value 3.11 2 11.962 8.48 3 1.30 5 112 Adj ust ed Pr edi ct ed Val ue - 2.362 10 8. 960 56.66 5 24 .166 112 Residual - 56.22 8 45.709 .000 21 .922 112 St d. Residual - 2.398 1. 949 .000 .935 112 St u d. Residual - 2.630 2. 036 - .003 1.00 0 112 Delet ed Residual - 67.63 2 49.879 - .165 25 .097 112 St u d. Delet ed Residual - 2.715 2. 070 - .005 1.00 9 112 Mahalan obis Dist ance [ MD] .964 2 7 . 8 9 3 13.87 5 4.35 8 112 Cook' s Dist ance .000 . 094 .010 .014 112 Cent ered Lev erage Val ue .009 . 251 .125 .039 112 ( a) Dependent Var iable : NO. RESP

Sumber : Data diolah

Deteksi terhadap multivariat outlier’s dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ2

pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai χ2

36,123. Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai 27.893 lebih kecil dari χ2 tabel 36,123 tersebut. Dengan demikian tidak terjadi multivariate outliers.

4.2.2. Evaluasi Reliabilitas

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala (variabel atau observasi indikator). Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan (Purwanto, 2002). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Reliabilitas Data :

Penguj i an Reli abilit y Consist ency I nt er nal Konst rak I ndikat or I t em t o Tot al

Corr elat ion

Koef isien Cron bach's Al pha

Ut ilit arian Shoping Value X11 0.88 2 0. 879 X12 0.89 4 X13 0.89 5 X14 0.75 9 Hedoni c Shoping Value X21 0.70 0 0. 819 X22 0.63 7 X23 0.62 8 X24 0.78 9 X25 0.76 4 X26 0.80 8 Resources Expendit ur e X31 0.88 9 0. 625 X32 0.81 9 I m pul se Buyi ng Y1 0.87 4 0. 670 Y2 0.86 0

Sumber : data diolah

Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya < 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbach's alpha. Perhitungan cronbach's dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk

Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.2.3. Evaluasi Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable / construct akan diuji dengan melihat loading faktor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8. Validitas Data

St an dar di ze Fa kt or Loadin g dan Const ru ct dengan Confirm at or y Fact or Analysi s Kon st rak I ndikat or Fakt or Loadi ng

1 2 3 4 Ut ilit ari an Shopi ng Value X11 0.922 X12 0.842 X13 0.845 X14 0.680 Hedonic Shopi ng Value X21 0.462 X22 0.304 X23 0.318 X24 0.846 X25 0.861 X26 0.797 Resources Ex pendit ur e X31 0.47 0 X32 0.99 2 I m pulse Bu ying Y1 0.63 6 Y2 0.79 4

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil confirmatory faktor analysis terlihat bahwa faktor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, akan tetapi butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

Berdasarkan uraian diatas bahwa dari variable utilitarian value shopping nilai factor loading yang paling tinggi adalah indikator Belanja merupakan hal yang terkait dengan tugas.

4.2.4. Evaluasi Constr uct Reliability Dan Var iance Extr acted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama (Purwanto, 2002). Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel 4.16.

Tabel 4.9. Construct Reliability dan Variance Extracted

Const ru ct Reliabilit y & Variance Ext rat ed

Konst rak I ndikat or

St an dar diz e Fact or Loadi ng SFL Kua dr at Error [ εj ] Const ru ct Reliabilit y Vari ance Ext r at ed Ut ilit arian Sho ping Value X11 0.922 0. 850 0.15 0 0.895 0.68 4 X12 0.842 0. 709 0.29 1 X13 0.845 0. 714 0.28 6 X14 0.680 0. 462 0.53 8 Hedoni c Sho ping Value X21 0.462 0. 213 0.78 7 0.786 0.41 7 X22 0.304 0. 092 0.90 8 X23 0.318 0. 101 0.89 9 X24 0.846 0. 716 0.28 4 X25 0.861 0. 741 0.25 9 X26 0.797 0. 635 0.36 5 Resources Ex pendi t ur e X31 0.470 0. 221 0.77 9 0.729 0.60 2 X32 0.992 0. 984 0.01 6 I m pul se Bu ying Y1 0.636 0. 404 0.59 6 0.679 0.51 7 Y2 0.794 0. 630 0.37 0 B a t as D ap a t D i t e r i m a ≥ 0 ,7 ≥ 0 , 5

Sumber: Data diolah

Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan

dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.5. Evaluasi Nor malitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 (1%) yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :

Tabel 4.10. Normalitas Data

Assessm ent of norm alit y

Var iable m in m ax kurt osis c.r. X11 1 5 - 0.450 - 0.973 X12 1 5 - 0.542 - 1.172 X13 2 5 - 0.901 - 1.947 X14 1 5 - 0.779 - 1.683 X21 2 5 - 0.639 - 1.380 X22 2 5 - 0.030 - 0.066 X23 2 5 0.240 0.518 X24 2 5 - 0.196 - 0.424 X25 2 5 0.037 0.080 X26 2 5 - 0.118 - 0.254 X31 3 5 - 0.930 - 2.010 X32 3 5 - 0.856 - 1.850 Y1 2 5 0.064 0.138 Y2 2 5 - 0.204 - 0.441 M u l t i v a r i at e - 4.874 - 1 . 2 1 9 B a t as N o r m a l ± 2 ,5 8

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler & Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.2.6. Analisis Model SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama (one-step approach to SEM).

One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik. (Hair.et.al, 1998). Hasil estimasi dan fit model one-stepapproach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.

Gambar. 4.1

Tabel 4.11. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Model One-Step Approach-Base Model

Eval uasi Krit er ia Goodn ess of Fit I ndi ces

Krit eria Hasil Nilai Krit is Eval uasi Model Cm in/ DF 1.896 ≤ 2,00 baik Probabil it y 0.000 ≥ 0,05 kur an g baik

RMSEA 0.090 ≤ 0,08 kur an g baik GFI 0.849 ≥ 0,90 kur an g baik AGFI 0.780 ≥ 0,90 kur an g baik TLI 0.869 ≥ 0,95 kur an g baik CFI 0.896 ≥ 0,94 kur an g baik

Sumber : data diolah

Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Berdasarkan uji Reliability Consistency Internal terdapat indikator tereliminasi sehingga model berubah sebagaimana terdapat di bawah ini.

Gambar 4.2

.

Tabel 4.11. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Model One-Step Approach-modification Model

Eval uasi Krit er ia Goodn ess of Fit I ndi ces

Krit eria Hasil Nilai Krit is Eval uasi Model Cm in/ DF 1.006 ≤ 2,00 baik Probabil it y 0.464 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.007 ≤ 0,08 baik GFI 0.920 ≥ 0,90 baik AGFI 0.900 ≥ 0,90 baik TLI 0.999 ≥ 0,95 baik CFI 0.999 ≥ 0,94 baik

Sumber : data diolah

Dari hasil evaluasi terhadap model one step eliminasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta.

4.2.7. Uji Kausalitas

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 26,245 > 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi

masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.

Tabel 4.12. Hasil Uji Kausalitas

Uj i Hi pot esis Kausal it as Regressi on Weight s

Ust d St d

Prob. Fakt or Fakt or Est im at e Est i m at e

Pembelian tidak terencana Resources_Ex pen dit ure - 0.018 - 0.039 0.68 9

Pembelian tidak terencana Hedoni c_Shoping_ Val ue 0.26 0 0.572 0.00 0

Pembelian tidak terencana Ut ilit arian _Sho ping_ Value - 0.145 - 0.319 0.00 4 Bat as Signifi kansi ≤ 0,10

Resources_Expenditure Hedonic_Shoping_Value ,Utilitarian_Shoping_Value ≤ 4.3. Pembahasan

4.3.1. Pengar uh Resources Expenditure Ter hadap Pembelian Tidak Ter encana

Resources_Expenditure Impulse Buying

Resources_Expenditure Impulse Buying

Perceived Enjoyment) hopping Environment

4.3.2. Penga r uh Hedonic Shopping Ter hadap Pembelian Tidak Ter encana

hedonic shopping value impulse buying

hedonic shopping value impulse buying

hedonic shopping value

hedonic shopping value

4.3.3. Penga r uh Utilitarian Shopping Value Ter hadap Pembelian Tidak Ter encana

utilitarian shopping value impulse buying

Hedonic value

pleasure utilitarian

shoping value arousal hedonic

shoping value

et.al.,

impulsive buying)

utilitarian shopping value

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, pengumpulan dan menganalisis terhadap data–data yang telah diperoleh dari responden, maka kesimpulan dan saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel Resources_Expenditure tidak mampu meningkatkan pembelian tidak terencana, tidak dapat diterima. Perihal ini dikarenakan bahwa waktu dan uang dalam berbelanja konsumen disesuaikan dengan jumlah budget yang ada, bukan karena pembelian produk yang tidak direncanakan.

b. Variabel Hedonic_Shoping_Value mampu meningkatkan pembelian tidak terencana, dapat diterima. bahwa semakin tinggi hedonic shopping value akan semakin cepat keputusan impulse buying seorang konsumen, semakin tinggi potensi belanja dan nilai emosi pelanggan saat belanja maka dapat mempengaruhi mereka untuk secepatnya memutuskan untuk impulse buying c. Variabel Utilitarian_Shoping_Value tidak mampu meningkatkan pembelian

tidak terencana, tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Matahari departemen store Plaza Tunjungan Surabaya kurang mampu memberikan stimulus yang kuat dalam memberikan impulse buying, meskipun produk-produk yang update dijual dengan konsep store yang menarik dan nyaman.

5.2. Sar an

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah :

1. Pihak manajemen harus bisa membangun citra Matahari departemen store Plaza Tunjungan Surabaya bahwa tempat tersebut adalah lokasi yang bagus untuk dijadikan kegiatan rutinitas dalam berbelanja.

2. Perusahaan diharapkan dapat memberikan suatu kenikmatan tersendiri bagi calon konsumen dan pelanggannya.

3. Matahari departemen store Plaza Tunjungan Surabaya haruslah dapat memberikan arti bagi pelangganya tentang uang yang harus dikeluarkannya.

Anderson, J.C. and D.W. Gerbing, 1988. Structural Equation Modeling in Practice : A Review and Recommended Two-Step Approach, Psycological Bulletin. 103 (3) : 411-23.

Assael, H. (1992), “Consumer Behavior and Marketing Action”, 4th ed Boston: PWS-KENT Publishing Company.

Berman, B., & Evans, J. (2001). Retail management: a strategic approach (8th ed.). Upper Saddle River: Pretice Hall International, Inc

Catur Rismiati dan Bondan Sutrisno. 2001. Pemasaran Barang dan Jasa. Kanisius, Jakarta

Engel, James F., Roger D. Blackwell, & Paul W.Miniard, (1995), Consumer Behavior, 8th ed., The Dryden Press: Orlando.

Ferdinand, Augusty [2002], Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen, Penerbit BP Undip, Semarang.

Fajar, Laksana, 2008, Manajemen Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hair, Jr, Joseph F, Multivariate Data Analyses, Prentice Hall International, New Jersey, 1995,p.94 & 101.

Jaya Negara, Danes, 2002, “The Relationship between Shopping Environment and

Dokumen terkait