METODE PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian KPKNL Medan 1.Profil KPKNL Medan
4.1.4. Visi, Misi, Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis KPKNL Medan
Ada pun visi KPKNL Medan adalah
“Menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat di wilayah kerja KPKNL Medan.”
Sedangkan misi KPKNL Medan adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas
pengelolaan kekayaan negara;
b. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum;
d. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan
dalam berbagai keperluan;
e. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel;
f. Mewujudkan lelang yang efisen, transparan, akuntabel, adil, dan kompetitif
sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan
masyarakat.
Sesuai dengan Pasal 30 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
102/PMK.01/2008 tanggal 11 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, KPKNL Medan
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan negara, penilaian,
piutang negara, dan lelang. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
KPKNL Medan menyelenggarakan fungsi:
a. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan kekayaan
negara;
b. Registrasi, verifikasi dan analisa pertimbangan permohonan pengalihan serta
penghapusan kekayaan negara;
c. Registrasi penerimaan berkas, penetapan, penagihan, pengelolaan barang
jaminan, eksekusi, pemeriksaan harta kekayaan milik penanggung
hutang/penjamin hutang;
d. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan jangka waktu
hutang dan/atau penjamin hutang, serta penyiapan data usul penghapusan
piutang negara;
e. Pelaksanaan pelayanan penilaian;
f. Pelaksanaan pelayanan lelang;
g. Penyajian informasi di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan
lelang;
h. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta pemeriksaan
kemampuan penanggung hutang atau penjamin hutang dan eksekusi barang
jaminan;
i. Pelaksanaan pemeriksaan barang jaminan milik penanggung hutang atau
penjamin hutang serta harta kekayaan lain;
j. Pelaksanaan bimbingan kepada Pejabat Lelang;
k. Inventarisasi, pengamanan, dan pendayagunaan barang jaminan;
l. Pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum pengurusan
piutang negara dan lelang;
m. Verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran piutang negara dan hasil
lelang;
n. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.
Sebagai organisasi yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
kekayaan negara, penilaian, piutang negara, dan lelang, KPKNL Medan memiliki
a. Pengelolaan Kekayaan Negara
Sebagai pengelola kekayaan negara, KPKNL Medan memiliki peran strategis
untuk mengelola kekayaan negara, yaitu: penetapan status penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan,
pemindahtanganan, bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian,
penatausahaan dan penyusunan daftar barang milik negara/kekayaan negara.
Peran strategis KPKNL Medan dituangkan dalam Kemenkeu Three, yaitu peta strategis Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan yang
menitikberatkan pada utilisasi kekayaan negara yang optimal. Kekayaan
negara yang diutilisasi berasal dari Barang Milik Negara maupun kekayaan
negara lain-lain yang belum digunakan secara optimal dalam rangka
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi pengguna barang. Utilisasi
dimaksud dilaksanakan melalui:
a.1. penetapan status penggunaan atas kekayaan negara yang belum
digunakan secara optimal;
a.2. pemanfaatan melalui sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan, dan
bangun serah guna/bangun guna serah; serta
a.3. pemindahtanganan melalui tukar menukar, hibah dan penyertaan modal
pemerintah.
b. Pelayanan Penilaian
Salah satu tugas dari KPKNL Medan adalah pelayanan penilaian baik yang
berasal dari internal maupun dari stakeholder (pengguna barang).
adalah penilaian Barang Milik Negara dalam rangka penyusunan neraca
Pemerintah Pusat, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang Milik
Negara. Penilaian Barang Milik Negara dilakukan dengan tujuan menentukan
Nilai Wajar. Dalam melaksanakan tugas tersebut KPKNL Medan tetap
berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009
tanggal 16 Nopember 2009 tentang Penilaian Barang Milik Negara.
Permohonan penilaian yang berasal dari internal pada umumnya adalah
penilaian barang jaminan dan/atau harta kekayaan negara lain dalam rangka
pengurusan piutang oleh Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara dalam rangka penjualan tanpa melalui lelang, penebusan
dengan nilai permohonan Penebusan di bawah Nilai Pembebanan, keringanan
hutang, dan atau penjualan melalui lelang. Dalam melaksanakan tugas
tersebut KPKNL Medan berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 180/PMK.06/2009 tanggal 16 Nopember 2009 tentang Penilaian
Penilaian Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Negara Lain Dalam
Rangka Pengurusan Piutang oleh Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara.
c. Pengurusan Piutang Negara
Pengurusan Piutang Negara bertujuan untuk mengamankan keuangan negara
dengan melakukan penagihan dan pengurusan piutang macet yang berasal
dari instansi pemerintah dan badan usaha yang dikuasai oleh negara baik
secara langsung maupun tidak langsung berdasarkan perjanjian, peraturan
Medan. Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah nomor 33 Tahun 2006,
piutang macet yang berasal dari BUMN tidak diserahkan lagi pengurusannya
kepada PUPN/KPKNL Medan dengan alasan tidak termasuk piutang negara,
sehingga fokus pengurusan piutang negara dilakukan terhadap piutang negara
yang telah diserahkan dan piutang negara yang berasal dari instansi
pemerintah. Dan sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
77/PUU-IX/2011 tanggal 22 September 2012 yang pada intinya adalah bahwa
Kredit Macet yang berasal dari BUMN dan BUMN Perbankan tidak lagi
ditangani pengurusannya oleh DJKN. Selain itu, juga terdapat penyerahan
piutang negara dari Direktorat Kekayaan Negara Lain-lain yang
permasalahannya sangat kompleks. Pengurusan Piutang Negara yang
dilakukan oleh KPKNL Medan dalam hal penagihan dan penyelesaian adalah
melalui lelang dan/atau di luar lelang. Hasil dari pengurusan ini tentunya akan
dikembalikan pada instansi ataupun badan-badan usaha yang menyerahkan
yang kemudian dapat disalurkan kembali pada masyarakat sebagai dana yang
dapat digunakan untuk menggerakkan roda perekonomian.
d. Pelayanan Lelang
Transaksi penjualan melalui lelang memberikan keuntungan bagi masyarakat
ataupun instansi-instansi yang membutuhkan yang mungkin berbeda dari sisi
keperluan. Bagi masyarakat penjualan melalui lelang memberikan jaminan
kepastian hukum atas barang-barang yang dibeli serta mendapatkan transaksi
yang transparan dan efisien karena membebankan biaya yang rendah,
media untuk mendapatkan dana dalam waktu yang relatif cepat serta untuk
menghapuskan barang-barang yang sudah melampaui batas penggunaannya
dan dibebani dengan biaya yang rendah pula. Oleh karena peran pelayanan
lelang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam melayani kebutuhan yang
ada pada masyarakat.
e. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pengurusan piutang negara dan pelayanan lelang yang diberikan memberikan
kontribusi yang tidak sedikit jumlahnya dalam meningkatkan penerimaan
negara khususnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan
tersebut berasal dari Biaya Administrasi (BIAD) pengurusan piutang negara
dan Bea Lelang yang didapatkan dari pemberian pelayanan lelang.
Peningkatan dalam kinerja pengurusan piutang negara dan pelayanan lelang
akan berdampak langsung pada peningkatan penerimaan negara.
4.1.5. Lambang
Logo KPKNL Medan yang merupakan unit operasional Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan berbentuk segi lima dengan
warna dasar biru tua. Lambang yang termuat di dalamnya terdiri dari: padi
berwarna kuning keemasan sebanyak 17 butir, kapas putih berkelopak hijau
sejumlah 8 buah. Ada pun sebuah gada berwarna kuning emas tegak di antara
susunan padi dan kapas. Ketiga lambang itu dirangkai oleh sepasang sayap
berwarna kuning keemasan dengan jumlah bulu masing-masing 10 helai. Moto
yang tertera pada logo adalah “Nagara Dana Rakca” yang secara ringkas dapat
diartikan “ungkapan sesuatu daya yang mempersatukan dan menyerasikan dalam
gerak kerja untuk melaksanakan tugas Kementerian Keuangan.”