• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

Dalam dokumen RENSTRA DINKES PERUBAHAN (Halaman 30-48)

A. VISI DINAS KESEHATAN

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang kedaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana Dinas Kesehatan Kabupaten Batang harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.

Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada tahun 2017 seperti telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang dan dengan mempertimbangkan perkembangan masalah serta berbagai kecenderungan masalah kesehatan ke depan maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Batang.

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Batang adalah Mewujudkan Masyarakat Batang Sehat Pada Tahun 2017

Ya g di aksud de ga Masyarakat Bata g “ehat adalah asyarakat Kabupate Batang yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu mengakses palayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.

B. MISI DINAS KESEHATAN

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya misi berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan mengetahui program- program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang.

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2012 - 2017 adalah sebagai berikut :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Dalam penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Batang harus

memperhatikan/memperhitungkan dampaknya terhadap kesehatan, paling tidak mempunyai kontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan baik langsung maupun tidak langsung. Upaya tersebut harus dapat menekan sekecil mungkin dampak negatif yang merugikan kesehatan masyarakat beserta lingkungannya.

2. Memberdayakan masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatan.

Dalam upaya pembangunan kesehatan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah, segala upaya pembangunan kesehatan harus melibatkan semua elemen masyarakat. Dalam era reformasi masyarakat harus dapat berperan aktif dalam pembangunan kesehatan, dimulai sejak penyusunan berbagai kebijakan pembangunan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu secara mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan kesehatan.

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Batang sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah dan tugas pembantuan dibidang kesehatan bertanggung jawab terhadap ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat di wilayah Kabupaten Batang.

4. Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan serta melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan bidang farmasi dan makanan minuman.

Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau akan terwujud apabila ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan terpenuhi. Untuk menghindarkan masyarakat dari masalah kesehatan akibat penyalahgunaan dan pemalsuan produk obat dan makanan perlu dilakukan pembinaan dan pengendalian bidang farmasi, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan.

Dalam upaya menurunkan angka kematian dan kesakitan serta menekan dan mengendalikan kejadian luar biasa maka perlu dilakukan kewaspadaan sedini mungkin dengan meningkatkan kegiatan surveilans penyakit, pencegahan penyakit serta mengendalikan foktor resiko terhadap timbulnya suatu penyakit.

6. Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu.

Perencanaan yang baik adalah perencanaan berdasarkan data/fakta (evidence based), salah satu upaya untuk mendapatkan data/informasi yang tepat untuk perencanaan dibidang kesehatan adalah dengan mengembangkan sistem informasi kesehatan secara terpadu, baik dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang maupun Unit Pelaksana Teknis Dinas (Puskesmas).

C. TUJUAN

Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Penetapan tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis.

Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang adalah : 1. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan.

2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan

5. Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan

6. Terpantaunya peredaran obat, makanan dan minuman yang beredar di

masyarakat.

7. Mencegah dan memberantas penyakit menular serta mengendalikan

penyebarannya.

D. SASARAN

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dalam jangka waktu lima tahun terakhir. Sasaran merupakan bagian integral dalam perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai. Berdasarkan hal tersebut diatas, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang menetapkan sasaran sebagai berikut :

1. Sasaran yang akan dicapai pada akhir tahun 2017 adalah : a. Meningkatkan kualitas sanitasi dasar, yaitu :

Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan, dari 60,90% pada tahun 2012 menjadi 65% pada tahun 2017.

b. Meningkatkan kualitas sanitasi di TTU, yaitu :

Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan, dari 70% pada tahun 2012 menjadi 85% pada tahun 2017.

c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM).

Cakupan Posyandu Mandiri, dari 9,69% pada tahun 2012 menjadi 20% pada tahun 2017

d. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu :

Cakupan rumah tangga sehat, dari 74,13% tahun 2012 menjadi 88% pada tahun 2017.

e. Peningkatan mutu pelayanan di puskesmas dan jaringannya

1) Cakupan kunjungan rawat jalan, dari 19% tahun 2012 menjadi 45% pada tahun 2017.

2) Cakupan kunjungan rawat inap, dari 10,58% pada tahun 2012 menjadi 11% pada tahun 2017.

f. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan :

1) Rasio puskesmas per 30.000 penduduk 0,88

2) Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk, dari 0,28 pada tahun 2012 menjadi 0,41 pada 2017.

4) Rasio dokter umum per 100.000 penduduk, dari 9,51 pada tahun 2012 menjadi 11,5 pada tahun 2017.

5) Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk, dari 1,26 pada tahun 2012 menjadi 1,6 pada tahun 2017.

6) Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk, dari 75,1 pada tahun 2012 menjadi 90 pada tahun 2017.

7) Rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk, dari 66 pada tahun 2012 menjadi 77 pada tahun 2017.

g. Terjaminnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin, dengan indikator : Masyarakat miskin yang mempunyai jaminan pelayanan kesehatan 100%. h. Meningkatkan upaya kesehatan pada masyarakat sekolah, dengan indikator :

Jumlah sekolah UKS strata optimal dan paripurna, dari 6% pada tahun 2012 menjadi 25% pada tahun 2017

i. Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus ( gangguan kejiwaan dan gigi) dan pelayanan kesehatan waktu lebaran.

1) Cakupan pelayanan gangguan jiwa, dari 2% pada tahun 2012 menjadi 13%

pada tahun 2017.

2) Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dari 2,5% pada tahun 2012 menjadi 9% pada tahun 2017.

3) Tersedianya posko kesehatan pada saat lebaran, dari 5 posko pada tahun 2012 menjadi 6 posko tahun 2017.

j. Meningkatkan status gizi masyarakat, dengan indicator :

1) Cakupan keluarga sadar gizi, dari 24,10% pada tahun 2012 menjadi 40% pada tahun 2017.

2) Prevalensi kekurangan gizi (gizi buruk dan gizi kurang), dari 12,36% pada tahun 2012 menjadi 10,50% pada tahun 2017.

k. Meningkatnya status kesehatan masyarakat lanjut usia.

Usia Harapan Hidup, dari 70,57 tahun tahun 2012 menjadi 71 tahun. l. Menningkatnya status kesehatan ibu dan anak, dengan indicator :

1) Angka Kematian Ibu (AKI), dari 25 kasus tahun 2012 menjadi 16 kasus pada tahun 2017.

2) Angka Kematian Bayi (AKB), dari 13,4 per 1000 lelahiran hidup tahun 2012 menjadi 11,50 per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2017.

8) Angka Kematian Balita (AKABA), dari 18,12 per 1000 lelahiran hidup tahun 2013 menjadi 15,50 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2017.

m. Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, yaitu :

1) Ketersediaan jenis dan jumlah obat esensial dari 95% pada tahun 2012 menjadi 100% pada tahun 2017.

2) Ketersediaan jenis dan jumlah obat generik dari 95% pada tahun 2012 menjadi 100% pada tahun 2017.

n. Pemantauan dan pembinaan pengelolaan obat di sarana kesehatan dan pengawasan makanan dan minuman yang beredar di masyarakat, dengan indikator :

1) Cakupan Pemantauan dan pembinaan pengelolaan obat di sarana

kesehatan sebesar 100%.

2) Cakupan Pangan Industri Rumah Tangga yang berijin, dari 29,38% pada tahun 2012 menjadi 90% pada tahun 2017.

o. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular, meliputi: 1) Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI), dari 95,15%

pada tahun 2012 menjadi 100% pada tahun 2017.

2) AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun sebesar >2 kasus.

3) Inciden Rate kasus Demam Berdarah Dengue, dari 61,48/100.000

penduduk tahun 2013 menjadi <10/100.000 penduduk pada tahun 2017. 4) Prevalensi penderita TB, dari 81/100.000 penduduk pada tahun 2012

menjadi 76/100.000 penduduk pada tahun 2017.

5) Prevalensi penderita kusta, dari 1/10.000 tahun 2012 menjadi <1/10.000 pada tahun 2017.

p. Membangun dan mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu :

Terlaksananya system informasi berbasis computer di Puskesmas, dari 11 Puskesmas (53,28%) tahun 2012 menjadi 21 Puskesmas (100%) pada tahun 2017

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan VISI : Mewujudkan Masyarakat Batang Sehat Pada Tahun 2017 MISI 1 : Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan Meningkatkan kualitas sanitasi dasar

Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan

60,90% 61% 62% 63% 64% 65%

Meningkatkan kualitas sanitasi di TPUM, TTU, TP3 dan Institusi

Cakupan tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

70% 71% 72% 75% 80% 85%

MISI 2 : Memberdayakan masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam

pembangunan kesehatan

Meningkatkan kuantitas dan kualitas UKBM

Cakupan posyandu mandiri 9,69% 16,13% 17% 18% 19% 20%

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat.

hidup bersih dan sehat.

MISI 3 : Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan.

Peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan jaringannya

Cakupan Kunjungan rawat jalan

19% 21,73% 30% 35% 40% 45%

Cakupan Kunjungan rawat Inap

10,58% 9,91% 11% 11% 11% 11%

Meningkatkan

pemerataan pelayanan kesehatan

Rasio puskesmas per 30.000 penduduk

0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88

Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk

0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,41

Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk

1,82 1,67 2 2 2,1 2,2

Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk

9,51 8,35 10 10,5 11 11,5

Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk

1,26 1,11 1,3 1,4 1,5 1,6

Rasio Tenaga Perawat per 100.000 penduduk

Rasio Tenaga Bidan per 100.000 penduduk 66 65,6 70 73 75 77 Terjaminnya pelayanan Kesehatan masyakat Miskin

Cakupan masyarakat miskin yang mempunyai jaminan pelayanan kesehatan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Meningkatan upaya kesehatan pada masyarakat Sekolah

Jumlah Sekolah UKS dengan strata optimal dan paripurna

6% 12% 15% 20% 23% 25%

Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus (jiwa dan gigi) dan pelayanan kesehatan waktu lebaran

Cakupan pelayanan gangguan jiwa

2% 2,54% 5% 7,5% 10% 13%

Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

2,5% 5% 6% 7% 8% 9%

Tersedianya posko kesehatan lebaran

5 posko 5 posko 6 posko 6 posko 6 posko 6 posko

Meningkatnya Status Gizi masyarakat

Cakupan Keluarga Sadar Gizi 24,10% 30,65% 32% 35% 38% 40%

Prevalensi Kekurangan Gizi (Gizi Buruk dan gizi kurang)

12,36% 11,83% 11,70% 11% 10,70% 10,50%

Meningkatnya status kesehatan masyarakat lanjut usia

Meningkatkan Usia Harapan Hidup

70,57 70,97 70,98 70,99 71 71

Meningkatnya status kesehatan Ibu dan Anak

Angka Kematian Ibu per kasus

25 14 19 18 17 16

1.000 kelahiran hidup Angka Kematian Balita per 1.000 kelahirah hidup

14,72 18,12 17 16,50 16 15,50

MISI 4 : Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan serta melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan bidang farmasi dan makanan minuman

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan

Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas dan jaringannya

Ketersesediaan jenis dan jumlah obat esensial

95% 95% 96% 100% 100% 100%

Ketersesediaan jenis dan jumlah obat generik

95% 95% 96% 100% 100% 100%

Terpantaunya peredaran obat, makanan dan minuman yang beredar di masyarakat

Pemantauan dan pembinaan pengelolaan obat di sarana kesehatan dan pengawasan makanan dan minuman yang beredar di masyarakat

Cakupan pemantauan dan pembinaan pengelolaan obat di sarana

kesehatan/Puskesmas

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan PIRT yang berijin 29,38% 83% 83% 85% 87% 90%

MISI 5 : Meningkatkan surveilans, pengendalian dan pencegahan penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Mencegah dan memberantas penyakit menulr serta mengndalikn penyebarannya.

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

95,15% 87,58% 98% 98,50% 100% 100%

AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun

2,26 kasus

2,25 kasus

>2 kasus >2 kasus >2 kasus >2 kasus

Inciden rate kasus Deman Berdarah Dengue 3,78/ 100.000 61,48/ 100.000 <20/ 100.000 <20/ 100.000 <10/ 100.000 <10/ 100.000 Prevalensi Penderita TB 81/ 100.000 80/ 100.000 79/ 100.000 78/ 100.000 77/ 100.000 76/ 100.000

Prevalensi Penderita Kusta 0,67/ 10.000 0,85/ 10.000 <1/ 10.000 <1/ 10.000 <1/ 10.000 <1/ 10.000

MISI 6 : Mengembangkan system informasi kesehatan terpadu

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

Tersedianya informasi kesehatan secara cepat, tapat dan akurat

Membangun dan mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan

Terlaksananya system informasi berbasis computer di puskesmas

E. STRATEGI

Strategi Dinas Kesehatan dalam mencapai tujuan dan sasaran adalah :

1. Pengembangan pengelolaan air minum/bersih, jamban keluarga, pembuangan air limbah dan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat.

2. Meningkatkan koordinasi lintas program dan sektor dalam pengembangan lingkungan sehat.

3. Memberdayakan dan menggerakkan individu, keluarga dan masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan komitmen dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) dan pengembangan Desa Siaga. 5. Pemenuhan alat kesehatan di puskesmas dan jaringannya.

6. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan melalui pendidikan dan latihan.

7. Memberikan reward pada tenaga pemberi pelayanan di puskesmas dan jaringannya.

8. Koordinasi lintas sektoral dan lintas program dalam Pembangunan, Pengembangan dan rehabilitasi sarana kesehatan.

9. Pengembangan jamkesmas dan dan jakesda.

10. Mengembangkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah.

12. Mengembangkan manajemen pelayanan kesehatan khusus di sarana pelayanan kesehatan.

13. Meningkatkan kemitraan dalam pembinaan dan pengawasan obat, makanan dan minuman.

14. Pengembangan posyandu lansia.

15. Mengembangkan manajemen pelayanan kesehatan ibu.

16. Mengembangkan manajemen pelayanan kesehatan bayi, balita dan anak pra sekolah. 17. Pemantapan kapasitas dan mutu pelayanan gizi di puskesmas dan posyandu.

18. Meningkatkan kesadaran keluarga untuk berperilaku keluarga sadar gizi.

19. Meningkatkan ketersediaan obat baik jenis maupun jumlah serta perbekalan kesehatan liannya. 20. Meningkatkan pelayanan imunisasi di posyandu dan SD/MI.

21. Mengembangkan kegiatan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis masyarakat.

22. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan KLB.

23. Menerapkan akreditasi di puskesmas dan sertifikasi bagi sarana dan tenaga kesehatan. 24. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan online dan terpadu.

F. ARAH KEBIJAKAN

Arah kebijakan Dinas Kesehatan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam 5 (lima) tahun mendatang. 1. Peningkatan Promosi Kesehatan dan peran kelembagaan dalam menciptakan kualitas lingkungan.

2. Peningkatan Pembinaan dan pengawasan pada pengelola sanitasi di TPUM, TTU, TP3 dan Institusi. 3. Peningkatan kesadaran budaya hidup bersih dan sehat.

5. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan.

6. Pemerataan pelayanan kesehatan.

7. Pengembangan puskesmas menjadi puskesmas Rawat Inap, Pembangunan dan Rehabilitasi puskesmas dan jaringannya.

8. Pemenuhan alat kesehatan pada puskesmas dan jaringannya.

9. Pemeriksaan kesehatan anak sekolah baik melalui pemeriksaan penjaringan kesehatan pada siswa kelas I maupun secara berkala. 10. Penerapan penggunaan obat yang rasional disarana kesehatan.

11. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan khusus (jiwa, gigi dan pelayanan penunjang). 12. Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat.

13. Penyediaan pelayanan kesehatan (posko kesehatan) bagi para pemidik lebaran.

14. Perlindungan pada masyarakat terhadap makanan minuman yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan..

15. Peningkatan Usia Harapan Hidup.

16. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita. 17. Peningkatan status gizi keluarga.

18. Penyediaan obat dan perbekalan sesuai kebutuhan. 19. Pencapaian desa/kelurahan UCI.

20. Melakukan penatalaksanaan penanganan penderita penyakit menular dan tidak menular. 21. Desa/kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam.

22. Saranan pelayanan kesehatan/puskesmas terakreditasi.

23. Sarana dan tenaga kesehatan yang berprakter mempunyai ijin. 24. Peningkatan kualitas informasi kesehatan.

G. KEBIJAKAN UMUMxc hj

Kebijakan umu Dinas Kesehatan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam 5 (lima) tahun mendatang. 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui KIE dalam meningkatkan kualitas sanitasi dasar.

2. Melakukan pengawasan dan pembinaan pada pengelaloan sanitasi di TPUM, TTU, TP3 dan Institusi.

3. Meningkatkan pembinaan PHBS dilingkungan Rumah Tangga, Institusi Pendidikan, Institusi Tempat Kerja, Tempat Ibadah dan Tempat Umum.

4. Melakukan pendampingan dalam pengembangan UKBM dan desa siaga di desa.

5. Memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan teknis

6. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan

7. Pengembangan dan rahabilitasi dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi puskesmas. Pemenuhan alat kesehatan di puskesmas sesuai kebutuhan.

8. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada siswa sekolah. 9. Pembinaan dan pengawasan penggunaan obat yang rasional disarana kesehatan.

10. Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi, kesehatan jiwa dan pelayanan penunjang kesehatan di puskesmas. 11. Pemberian pelayanan kesehatan masyarakat miskin di puskesmas dan RS yang bekerja sama.

12. Posko kesehatan dan puskesmas jalur pantura piket jaga 24 jam, pada saat lebaran.

13. Melaksanakan pembinaan dan monitoring dan evaluasi terpadu di bidang farmasi, makan dan minum. 14. Pelayanan kesehatan lansia di posyandu.

16. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi.

17. Melakukan deteksi dini tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah. 18. Pemberian PMT, vitamin pada balita, ibu hamil dan ibu nifas.

19. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam membiasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan, pemantauan

pertumbuhan balita, memberikan ASI eksklusif, menggunakan garam yodium dan suplemen zat gizi. 20. Melaksanakan perencanaan obat terpadu.

21. Melakukan swipping imunisasi bagi bayi dan anak sekolah yang belum mendapatkan imunisasi. 22. Penemuan dan penanganan penyakit menular dan tidak menular.

23. Melakukan PSN dan fogging jika memenuhi standar/ketentuan WHO. 24. Pelaksanaan akreditasi di puskesmas secara bertahap.

25. Pelayanan perijinan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan sesuai SOP.

BAB V

Dalam dokumen RENSTRA DINKES PERUBAHAN (Halaman 30-48)

Dokumen terkait