Ilustrasi adalah gambar unik buatan tangan yang menyertai dan melengkapi teks tercetak, digital, atau lisan. Ini menjelaskan, meningkatkan, menerangi, atau menunjukkan pesan teks. Ilustrator profesional bekerja di berbagai media dan paling sering memiliki gaya yang dapat diidentifikasi secara unik. AIGA mencatat, “Setiap ilustrator membawa perspektif, visi, dan ide yang berbeda untuk memainkannya, ketika digabungkan dengan desain yang hebat, menjadi sebuah bentuk seni asli.” Beberapa desainer grafis juga ilustrator (hlm. 121).
2.6.2. Fotografi
visual yang dibuat menggunakan kamera untuk menangkap atau merekam gambar. Fotografer komersial mengkhususkan diri dalam berbagai genre, seperti still life, portraiture, sports, outdoor imagery, fashion, jurnalis, aerial, landscape, urban, gambar bergerak, peristiwa, makanan, dan lain-lain (hlm. 121).
2.6.3. Interpretasi Design
visualisasi unsur dari suatu objek atau subjek, hampir menyerupai tanda, piktograf, atau simbol dalam representasi deduktifnya. Meskipun interpretasi grafis menggunakan ekonomi (menguraikan visual ke bentuk-bentuk fundamental), yang membedakan interpretasi grafis dari tanda atau piktograf adalah kualitas ekspresifnya; seringkali lebih deskriptif (hlm.
121).
2.6.4. Collage
visual yang dibuat dengan memotong dan menempelkan potongan atau potongan kertas, foto, kain, atau bahan apapun ke permukaan dua dimensi, yang dapat dikombinasikan dengan visual dan warna buatan tangan. Teknik kolase konvensional dapat disimulasikan dan dipikirkan ulang untuk media digital menggunakan perangkat lunak komputer (dan alat serta kemampuannya) dan perangkat keras, kamera digital, pena dan tablet digital, dan/atau pemindai (hlm. 122).
2.6.5. Photomontage
visual komposit terdiri dari sejumlah foto atau bagian dari foto untuk membentuk gambar yang unik (hlm. 122).
2.6.6. Mixed Media
visual yang dihasilkan dari penggunaan media yang berbeda misalnya, fotografi yang dipadukan dengan ilustrasi (hlm. 122).
2.6.7. Motion Graphics
komunikasi visual berbasis waktu yang mengintegrasikan visual, tipografi, dan audio; itu dibuat dengan menggunakan film, video, dan perangkat lunak komputer, termasuk animasi, iklan televisi, judul film, dan aplikasi promosi dan informasi untuk media penyiaran dan media layar (hlm. 122).
2.6.8. Diagram
representasi grafis dari informasi, data statistik, struktur, lingkungan, atau proses cara kerja sesuatu. Bagan adalah jenis khusus representasi diagram dari fakta atau data. Grafik adalah jenis diagram khusus yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua (atau lebih) variabel, sering direpresentasikan pada sumbu. Peta adalah jenis representasi diagram tertentu yang digunakan untuk menggambarkan rute atau area geografis untuk menunjukkan lokasi (hlm. 122).
2.7. Website
Menurut Lal (2013), Website adalah sebuah media yang dapat diakses secara online untuk suatu perusahaan atau individu yang umumnya memiliki teks, gambar, dokumen media, dan informasi yang terlampir dalam sebuah tautan.
Website bisa diakses melalui suatu perantara yang dinamakan Uniform Resource Locator atau URL. Desain dari suatu website harus memiliki beberapa strategi konten yang baik dan mampu menarik minat dari pengunjung website tersebut.
Adapaun juga dalam website terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu UI dan UX (hlm. 52).
2.7.1. Homepage
Homepage atau Landing Page adalah sebuah tampilan dari suatu website yang muncul pada saat seorang user mengakses suatu website.
Homepage memberikan sapaan dan layanan informasi dari konten website tersebut agar user memiliki ketertarikan untuk mengakses halaman-halaman yang ada di website tersebut. Homepage harus memperhatikan hirarki visual dari elemen desain yang terdapat pada website. Emphasis kepada konten yang ingin ditonjolkan user perlu diperhatikan dengan menjaga visual tetap sederhana, jelas, dan mudah dipahami (hlm. 54).
Gambar 2.20. Homepage (Lal, 2013)
2.7.2. Single-Page Website
Single-page website merupakan sebuah website yang hanya menggunakan satu halaman sebagai website panjang dengan menggunakan metode scroll vertikal. Navigasi pada single-page website dapat dihubungkan kepada masing-masing bagian dari halaman yang ada di website tersebut. Jenis website ini ditujukan untuk menciptakan UX yang lebih baik dan efektif. Desainer perlu memperhatikan keterbacaan teks melalui penggunaan 2 atau 3 skema warna. Adapun juga posisi logo dari website dibuat tetap pada Bagian atas bersama dengan navigasi dari website tersebut. Apabilan ingin menampilkan banyak gambar, maka dengan menggunakan slideshow untuk kenyamanan penggunaan akan lebih baik. Selain itu, penggunaan tombol go to top merupakan hal yang harus dimiliki dalam sebuah single-page website (hlm. 58).
Gambar 2.21. Single-page website (Lal, 2013)
2.7.3. Sitemap
Sitemap adalah suatu tampilan secara keseluruhan mengenai struktur dan hirarki dalam suatu website untuk mengatur konten dan bagian halaman dari suatu website. Sitemap juga memiliki tujuan pemetaan dan pendaftaran konten dan halaman dari sebuah website agar navigasi yang dimiliki website tersebut menjadi lebih rapih dan terarah.
Penggunaan header dan footer dalam sebuah sitemap dapat membatu desainer dalam mengatur konsistensi dari website tersebut (hlm. 84).
Gambar 2.22. Sitemap (Lal, 2013)
2.7.4. Adapative User Intetrface
User interaface atau UI dari sebuah website adalah suatu hal yang perlu disesuaikan dengan setiap konteks penggunaan user. UI juga harus diadaptasikan sesuai dengan device, environment, dan user itu sendiri.
Desainer harus menyesuaikan layout, skala elemen visual, dan posisi menu dari website tersebut agar sesuai dengan device yang digunakan.
Selain itu untuk pengunaan mobile, ukuran layar pada umumnya adalah 2 sampai 4 inci dan digunakan pada jarak 1 kaki dari user dengan input menggunakan jari. Bila desainer ingin mendesain pada konteks PC, maka ukuran layar pada umumnya adalah 14 hingga 27 inci pada jarak penggunaan 2 kaki dengan input akurat dengan menggunakan mouse dan
keyboard. Pada masing-masing konteks, desainer perlu menempatkan navigasi web yang mudah diakses (hlm. 126).
Gambar 2.23. Adaptive User Interface (Lal, 2013)
2.7.5. Mobile Website
Mobile website merupakan versi dari sebuah website dengan skala yang lebih kecil untuk melengkapi pengguna mobile device pada orientasi portrait dan landscape yang mampu memberikan pengalaman penggunaan yang lebih baik. Konten dari sebuah website sesuai dengan fungsionalitas dan fitur yang tersedia pada browser handphone. Pada pengalihan konten desktop website menuju mobile website, desainer harus memilih dan memaksimalkan 20% dari konten yang paling utama.
Navigasi yang digunakan pada mobile website juga dibuat lebih sederhana dan dibatasi pada 3 tingkatan saja. Layout dari konten website yang dapat digunakan adalah single-column layout dengan 3 baris utama, yaitu bagian atas untuk notifikasi, tengah untuk konten, dan bawah untuk input (hlm. 131).
Gambar 2.24. Mobile Website (Lal, 2013)