• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vitamin Yang Larut Dalam Air

Dalam dokumen smk10 TeknikRuminansia Caturto (Halaman 89-92)

besar/kuat, ternak tersebut mempunyai tanduk untuk

4. Prinsip Pemberian Pakan

4.3. Nutrisi Pakan

4.3.2. Protein dan Asam Amino

4.3.5.2. Vitamin Yang Larut Dalam Air

Vitamin yang larut dalam air terdiri dari B1, B2, B6, niacin, biotin, B12, asam folat dan C. masing-masing manfaat dan gejala defisiensi dijelaskan sbb:

Vitamin B1 (Thiamin)

Dalam tubuh ternak vitamin B1 berfungsi sebagai koensim kokarboxilase dalam bentuk thiamin phyrophospahate. Fungsinya untuk proses enzimatis dekarbosilase asam alpha keto atau dengan kata lain metabolisme asam piruvat menjadi asetat. Secara sederhana diuraikan bahwa vitamin B1 membatu metabolisme karbohidrat menjadi energi.

Kekurangan thiamin menyebabkan akumalasi asam

asam piruvat dan akan menurunkan produksi asam laktat di jaringan, dan ternak menunjukan defisiensi vitamin B1. Defisiensi pada ternak ruminansia menunjukan gejala buta, urat daging tremor, gigi gemeretak, opisthotonus dan konvulsi.

Pada ruminansia sumber vitamin B1 dari pakan dan mikroba rumen. Mikroba rumen dapat mensintesis vitamin B1. Pada anak sapi dimana mikroba rumen belum berkembang maka sumber B1 dari air susu yang diminumnya. Jika air susu diganti dengan susu pengganti

(milk replecement) maka

disarankan menambahan vitamin B1 menurut NRC sebanyak 65 µg/kg bobot badan.

B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 berfungsi membantu

tranportasi hidrogen, metabolisme protein dan energi.

B2 merupakan komponen flavoprotein yang berfungsi sebagai konenzim.

Pada ruminansia gejala defisiensi sebagai berikut anoreksia, lakrimasi, salivasi berlebihan, diare, sakit disudut mulut, bulu rontok, dan dapat mati. Kejadian defisiensi disebabkan kandungan dalam pakan rendah dan mikroba rumen terganggu. Sumber vitamin B2 adalah dari bahan pakan dan sintesis mikroba rumen. Disarankan untuk menambah vitmain B2 sebanyak 65 µg/kg bobot badan pada anak sapi yang diberi minum susu pengganti. Sumber B2 adalah jagung kuning dan bungkil kedelai.

Niacin

Niacin berberan sebagai koensim yang membantu metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Bentuk koensim adalah nicotinamide dinucleoide (NAD) dan nicotinamide dinucleoide phosphate (NADP). Sumber niacin adalah bekatul, tepung ikan, dedak padi, dedak gandum dan bungkil.

Pada ternak ruminansia niacin dapat dibentuk dari tryptopan. Reaksi ini terjadi didalam mikroba dan jaringan rumen. Sehingga niacin erat hubungannya dengan thryptophan. Jika kadar tryptopan dalam pakan rendah (0,2%) maka baru ada kebutuhan minimal niacin. Kandungan tryptopan 60 mg

81

setara dengan 1 mg Niacin. Anak sapi yang kandungan air susunya rendah akan menderita defisiensi Niacin.

Pyrodoxin (B6)

Vitamin B6 berfungsi sebagai koensim yang membantu proses metabolisme protein. Sehingga perannya esensial dalam proses pertumbuhan. Sumber B6 adalah pakan berasal dari hewani, bungkil kedelai, dan biji-bijian. Dalam kondisi normal jarang terjadi defisiensi B6 kecuali jika pakan rusak atau bahan pakan dipalsukan.

Biotin

Biotin sebagai kelompok prostetik berperan pada beberapa enzim yang memantapkan katalis CO2 kedalam jaringan organik. Enzim yang mengandung Biotin adalah acetyl koensim A karbosilasi, propionil koensim A karboxilasi dan methyl malonyl transkarbosilasi. Pada ruminan bitoin dibutuhkan pada siklus urea, sintesis arginin, pirimidin (asam nukleat penyusun DNA), lintasan ekstra mitokondrial dan sitesa asam lemak, sehingga penting perannya dalam proses pertumbuhan.

Sumber Biotin adalah dedak, bekatul, biji-bijian. Jarang dijumpai defisiensi bitoin, namun jika kasus terjadi gejalanya adalah perosis, pertumbuhan lambat, kerdil dan dermatitis disekitar dan kaki.

Asam Folat

Vitamin ini memegang peranan penting salam reaksi biokimia dalam memindahkan unit C tunggal dalam berbagai reaksi. Fungsinya antara lain dalam interkonversi serin dan glysin, dalam sitesa purin, degradasi histidin atau dalam sintesa group methyl tertentu. Purin penting dalam pertumbuhan dan reproduksi semua jaringan tubuh karena purin merupakan bagian dari DNA.

Defisiensi asam folat maka pembentukan nucleo protein dalam proses pendewasaan sel-sel darah tidak terjadi dan akan menyebabkan gejala anemia yang spesifik. Oleh karena itu Folat juga dikenal dengan anti anemia. Pada ternak ruminansia kebutuhan folat dipenuhi dari pakan dan sintesis mirkoba rumen. Sumber asam folat adalah tepung ikan dan jagung.

Cyanocobalalamin (B12)

Fungsi B12 adalah sebagai koenzim pada beberapa reaksi metabolik. Vitamin ini dibutuhkan untuk sintesis grup metil dari karbon tunggal sebagai prekusor, secara langsung dibutuhkan dalam metabolisme asam amino dan sintesis protein. Selain itu B12 juga berfungsi pada metabolisme propionat yang penting sebagai pembentuk glukosa. B12 juga diperlukan oleh mikroba rumen. Defisiensi B12 pada ruminan menyebabkan terakumulasi propionat dan asetat dalam

darah yang akan menyebabkan menurunnya nafsu makan 40-70%. Anak sapi perlu suplai vitamin B12 pada makanannya, sedang sapi dewasa hanya perlu suplai Co agar mikroba dalam rumen dapat mensintesis B12. Kebutuhan anak sapi diperkirakan 0,54 mg per kg berat badan.

Suplai Co pada ternak ruminansia diperlukan sebagai salah satu bahan dalam pembentukan vitamin B12. sapi dara yang diberi silase akan memproduksi vitamin B12 lebih banyak daripada ternak yang diberi hay (rumput kering).

Kolin (Choline)

Kolin merupakan substansi esensial dalam pembentukan dan pemeliharaan struktur sel dan metabolisme lemak dalam hati. Kolin terdiri dari komponen asetil kolin yang berperan pada mediator dalam aktivitas urat syaraf. Pembentukan asetil kolin yang penting dalam transmisi impuls syaraf membutuhkan kolin.

Pada ternak ruminansia kolin disintesa oleh mikroba rumen. Hasil suatu percobaan pada ternak sapi pedaging, dengan penambahan kolin sebanyak 500 mg per kg ransum akan meningkatkan total mikroba rumen, produksi gas dan VFA

(Volatil Fatty Acid). Hasil yang

diperoleh adalah kenaikan berat badat 7% dan efisiensi pakan 2,5%.

Vitamin C

Vitamin C secara kimiawi dikenal dengan L asam askorbat. Peran vitamin C adalah pada mekanisme oksidasi dan reduksi di dalam sel-sel hidup. Fungsi lain dari vitamin C adalah mengurangi tekanan pada iklim tropis. Pada ternak ruminansia vitamin C disintesa dalam rumen ternak.

Ringkasan Gejala Defisiensi Vitamin tertera pada Tabel 8.

4.3.6. Air

Air merupakan nutrisi yang penting bagi ternak. Kebutuhan air sangat tergantung dari temperatur lingkungan dan kelembaban relatif dan komposisi pakan ternak, tingkat pertumbuhan, dan efisiensi ginjal. Jumlah air yang dikonsumsi diperkirakan 2 kali lebih banyak dari pakan yang dikonsumsi berdasarkan berat pakan, tetapi konsumsi air pada kenyataannya sangat bervariasi. Proporsi air sebesar 2/3 bagian dari masa seekor ternak, dengan berbagai peran dalam kehidupan ternak.

Dalam dokumen smk10 TeknikRuminansia Caturto (Halaman 89-92)

Dokumen terkait