BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
5. Voluntary Disclosure dengan Nilai Perusahaan
Kegiatan investasi yang dilakukan oleh investor, kreditor dan
pengguna informasi lainnya adalah kegiatan yang mengandung risiko dan
ketidakpastian. Maka sebagai dasar pengambilan keputusan informasi
yang disajikan oleh perusahaan lewat laporan keuangan haruslah dapat
dipercaya, relevan dan transparan. Hal ini dilakukan agar mengurangi
risiko dan ketidakpastian yang terjadi. Agar informasi yang ada dapat
dipahami maka diperlukan disclosure (pengungkapan) yang memadai.
20 terbagi menjadi dua, yaitu mandatory disclosure (pengungkapan wajib)
dan voluntary disclosure atau (pengungkapan sukarela). Perusahaan
memenuhi kebutuhan ini dengan memberikan voluntary disclosure
(Purwanto & Wikartika, 2014).
Mengutip Suripto (2000) dalam Purwanto & Wikartika (2014)
mengatakan disisi perusahaan, manajemen melakukan pengungkapan
informasi secara sukarela ini dipengaruhi oleh faktor biaya dan manfaat
untuk mengungkapkan informasi tersebut). Manajemen mengungkapkan
informasi secara sukarela jika manfaat yang diperoleh dari pengungkapan
ini menghasilkan biaya moneter langsung. Biaya ini timbul dari sumber
daya yang digunakan saat mengumpulkan dan memproses audit dan
komunikasinya. Maka dari itu bisa dimengerti jika banyak perusahaan
tidak bersedia untuk mengeluarkan biaya-biaya tambahan ini kecuali,
kalau memang diperlukan dan diharuskan untuk melakukan hal tersebut.
Atau ketika keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan melebihi biaya
yang diperkirakan akan dikeluarkan (Purwanto dan Wikartika, 2014).
Hasil penelitian Detthamrong, Chancharat, & Vithessonthi (2017)
dalam Fatmawati et al., (2018) menunjukkan bahwa kepemilikan saham
oleh masyarakat yang semakin tinggi akan berakibat pada tekanan yang
tinggi untuk perusahaan agar mengungkapkan informasi yang lebih baik.
Kepemilikan saham oleh masyarakat dengan persentase yang lebih besar
juga akan mendorong perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pengguna
21 memasarkan sahamnya dan untuk meminimalkan tekanan dari pembuat
peraturan (pemerintah).
6. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga pasar sahamnya. Harga
saham di pasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara
permintaan dan penawaran investor. Nilai perusahaan dapat memberikan
kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham
perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi
kemakmuran pemegang saham. Fama & French (1998) dalam
penelitiannya di Amerika menggunakan pendekatan konsep nilai pasar
untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting sekali
bagi suatu perusahaan, sehingga penting untuk mengeksplorasi semua
kemungkinan faktor yang akan berdampak pada nilai perusahaan. Salah
satu keputusan yang harus dihadapi manajer perusahaan dalam kaitannya
dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan struktur
modal (Ramdhonah et al., 2019).
Nilai perusahaan dapat diukur menggukanan Price to Book Value
(PBV) berdasarkan rasio ini dapat terlihat bahwa nilai perusahaan baik
apabila nilai PBV diatas satu, yaitu ketika nilai pasar lebih besar dari
nilai buku perusahaan. Semakin tinggi nilai PBV maka semakin baik
nilai perusahaan. Sebaliknya jika PBV di bawah satu mencerminkan nilai
22 perusahaan juga kurang baik, karena nilai PBV dibawah satu
menggambarkan harga jual perusahaan lebih rendah dari nilai buku
perusahaan (Larasati & Rivai, 2020). Nilai perusahaan dapat diukur
dengan beberapa cara atau metode:
a) Price to Book Value (PBV) yang diadopsi dari P. K. Sari & Sanjaya
(2019).
b) Net Profit Margin (NPM) yang diadopsi dari P. K. Sari & Sanjaya
(2019)
c) Tobin’s Q yang diadopsi dari Gill & Obradovich (2012).
Keterangan:
1) MV Equity = Market value of the Equity
2) BV Debt = Book value of the debt
3) BV Assets = Book value of total assets
7. Cost of Debt
Pendanaan eksternal oleh perusahaan dapat berasal dari pinjaman
bank atau obligasi perusahaan. Ketika perusahaan melakukan ini maka
23 oleh perusahaan ketika melakukan pinjaman. Sedangkan menurut
Singgih (2008), cost of debt adalah tingkat bunga sebelum pajak yang
dibayar perusahaan kepada pemberi pinjamannya. Biaya hutang dihitung
dari besarnya beban bunga yang dibayarkan oleh perusahaan tersebut
dalam periode satu tahun dibagi dengan jumlah pinjaman yang
menghasilkan bunga tersebut. Francis et al. (2005) juga menggunakan
interest rate dari hutang perusahaan untuk menghitung besarnya cost of debt yang diterima perusahaan.
Dalam pemberian pinjaman seperti hutang, terlebih dahulu kreditor
memperhitungkan default risk dalam perusahaan. Default risk merupakan
probabilitas perusahaan tidak mampu atau dengan sengaja tidak
memenuhi kewajiban hutangnya Nugroho (2014:1) dalam Wardani &
Rumahorbo (2018). Salah satu cara kreditor mengantisipasi default risk
dengan membebankan sejumlah tingkat bunga pada hutang yang
dipinjamkannya sebagai syarat tingkat pengembalian atau biasa disebut
dengan biaya utang (cost of debt) dikutip dari Rahmawati (2015:1) dalam
Wardani & Rumahorbo (2018). Dalam mengukur cost of debt dapat
menggunakan metode yang diadopsi dari Yenibra (2015) sebagai berikut:
17 3. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu No. Penelitian
(Tahun) Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
1. Akhmad Saudi (2016) Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Voluntary Disclosure Terhadap Cost of Debt Pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI
Variabel: Good
Corporate Governance, Voluntary Disclosure,
dan Biaya Utang
Populasi: Perusahaan perbankan yang terdaftar di CGPI
Hasil penelitian menunjukkan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kualitas audit, dan pengungkapan sukarela secara signifikan mempengaruhi biaya hutang pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Dewi Putri Andriani, Yulia Syafitri, Sunreni (2019) Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Voluntary Disclosure Terhadap
Biaya Hutang (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public Peringkat 10 Besar yang Terdaftar di CGPI Tahun 2012 – 2016) Variabel: Good Corporate Governance, Voluntary Disclosure,
dan Cost of Debt
Populasi: Perusahaan
go public 10 terbesar
yang terdaftar di CGPI
Hasil pengujian membuktikan bahwa (1) kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang, (2) kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang, (3) frekuensi pertemuan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang, (4) ukuran dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap biaya utang, (5) komisaris independen berpengaruh signifikan negatif terhadap biaya utang, (6) voluntary disclosure tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.
18 No. Penelitian
(Tahun) Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
3. Dwi Ricky Nugroho, Wahyu Meiranto (2014) Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Biaya Ekuitas dan Biaya Utang
Variabel: Good
Corporate Governance
dan Cost of Debt
Populasi: Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan tata kelola perusahaan yang baik mempengaruhi biaya ekuitas dan biaya utang.
4. I Putu Indra Wiguna dan I. G. A. M. Asri Dwija Putri (2016) Voluntary Disclosure Sebagai Pemoderasi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Variabel: Good Corporate Governance, Voluntary Disclosure,
dan Nilai Perusahaan
Populasi: Perusahaan yang terdaftar di Corporate Governance Perception Index (CGPI) dan Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa CGPI tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Analisis variabel pemoderasi dengan menggunakan metode MRA menunjukan bahwa Voluntary Disclosure merupakan variabel pemoderasi antara pengaruh CGPI terhadap nilai perusahaan
5. Tina Martini dan Sunarto (2018)
Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Good
Corporate
Governance terhadap
Nilai Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2016
Variabel: Good
Corporate Governance
dan Nilai Perusahaan
Jenis penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, variabel kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, variabel good corporate governance tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
19 No. Penelitian
(Tahun) Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
6. Ratu Kistiah dan Rina Mudjiyanti (2014) Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Audit, Voluntary Disclosure terhadap Cost of Debt pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013
Variabel: Good
Corporate Governance, dan Cost of Debt
Populasi: Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2013
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara parsial proporsi kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap cost of debt. Sementara itu dewan komisaris independen, kepemilikan
institusional, kualitas audit dan voluntary disclosure tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of debt.
7. Kartika Hendra Titisari, Moeljadi, Kusuma Ratnawati, Nur Khusniyah Indrawati (2019) Mediation Role of Cost of Debt and Intellectual Capital on Corporate
Governance and Firm Value: Evidence from Indonesia
Variabel: Cost of Debt dan Nilai Perusahaan
Populasi: Perusahaan yang terdaftar di CGPI pada periode 2011-2015
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan (NPM dan PBV) dan tata kelola perusahaan secara tidak langsung mempengaruhi nilai perusahaan (ROA dan ROE). Selanjutnya biaya hutang dan intelektual capital seluruhnya memediasi hubungan antara tata kelola perusahaan dan nilai perusahaan (ROA dan ROE) dan
memediasi sebagian hubungan antara tata kelola perusahaan dan nilai perusahaan (NPM dan PBV). Tata kelola perusahaan yang baik meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga menurunkan biaya hutang. Selanjutnya, penurunan biaya hutang meningkatkan nilai perusahaan. 8. Soufene Assidi
(2020)
The efect of voluntary disclosures
and corporate governance on frm value: a study of listed frms in France
Variabel: Voluntary
Disclosures, Corporate Governance, dan Nilai
Perusahaan
Populasi: Sampel dari 1001 perusahaan yang terdaftar pada SBF 120 periode 2006-2016
Hasil ini penelitian ini dapat diandalkan dengan pandangan bahwa hubungan antara voluntary
disclosures dan corporate governance dapat
menambah nilai untuk perusahaan di hadapan yurisdiksi yang menguntungkan. Penelitian ini memberikan pedoman bagi investor, manajer dan
20 No. Penelitian
(Tahun) Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
pembuat kebijakan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan penerapan praktik terbaik
voluntary disclosures dan corporate governance
dengan adanya hukum. Untuk meningkatkan keandalan dan kinerjanya, perusahaan mengadopsi mekanisme tata kelola yang baik yang selaras dengan hukum dan mengungkapkan informasi yang lebih sukarela untuk menarik investor.
9. Sami Bacha (2019)
Corporate
Governance Practices and Audit Quality: Do They Matter for the Cost of Debt?
Variabel: Corporate
Governance, dan Cost of Debt
Populasi: Perusahaan yang terdaftar di Bursa Tunisia pada periode 2007-2016
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya hutang berbanding terbalik dengan ukuran dewan direksi dan konsentrasi kepemilikan. Debtholder Tunisia menyukai mekanisme pemantauan yang cenderung membatasi oportunisme manajerial dan mempertimbangkan dewan memantau efektivitas dan keberadaan pemegang blok sebagai sumber jaminan yang lebih besar. Penelitian ini menujukkan bahwa komposisi dewan dan keberadaan pemegang saham manajerial, serta independensi komite audit berpengaruh tidak signifikan biaya hutang.
10. Kulaya Jantadej, Woraphon Wattanatorn (2020) The Effect of Corporate Governance on the Cost of Debt: Evidence from Thailand Variabel: Corporate
Governance, dan Cost of Debt
Populasi: Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Thailand pada periode 2007-2016
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa investasi yang kurang optimal efektivitas dewan meningkat dikaitkan dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi. Selain itu, kami menemukan bahwa jumlah anggota dewan — ukuran dewan, jumlah rapat dewan, dan persentase non-eksekutif dalam permainan komite audit berhubungan positif dengan cost of debt financing.
21 4. Kerangka Penelitan
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.
Gambar 2. 1
Skema Kerangka Pemikiran Masih terjadi pelanggaran yang
dilakukan oleh perusahaan, meskipun perusahaan sudah masuk dalam LQ 45
Pengambil keputusan memerlukan informasi yang diberikan oleh perusahaan
yang mencerminkan kondisi perusahaan
Gap
Grand Theory:
Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar dan Teori Pecking Order
Good Corporate Governance (GCG)
Voluntary Disclosure (VD)
Cost od Debt (COD) Nilai Perusahaan
Metode analisis data: SEM PLS
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran
22 5. Keterkaitan Antar Variabel
1. Good Corporate Governance dengan Cost of Debt
Ketika perusahaan menerapkan good corporate governance
diharapkan akan meningkatkan pengawasan terhadap manajemen untuk
pengambilan keputusan yang efektif, mencegah tindakan yang tidak
sejalan dengan kepentingan perusahaan dan mengurangi asimetris
informasi antara pihak eksekutif dan stakeholder (Samhudi, 2018). Dan
dengan sistem good corporate governance yang kuat dapat membuat
para investor dan kreditor percaya kepada perusahaan, karena penerapan
good corporate governance yang kuat membuktikan bahwa terdapat
pengelolaan manajemen yang baik sehingga risiko yang diterima oleh
para investor dan kreditor pun semakin kecil. Itulah sebabnya bahwa
dengan good corporate governance yang kuat akan mendapatkan
keuntungan berupa biaya utang (cost of debt) yang rendah.
Pada penelitian Jantadej & Wattanatorn (2020) mendapatkan hasil
bahwa jumlah komisaris dan komite audit berpengaruh positif terhadap
cost of debt pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Thailand.
Dan pada penelitian Wahyuni (2019) kepemilikan manajerial dan komite
audit berpengaruh signifikan terhadap cost of debt. Dalam perusahaan
pihak manajer terlibat dalam menentukan jumlah hutang yang akan
dipinjam oleh perusahaan. Dengan meningkatnya kepemilikan
manajerial, pihak manajer akan lebih ketat dalam membuat keputusan
23 tinggi dan bunga yang menyertainya. Berdasarkan uraian tersebut dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Cost of Debt.
2. Voluntary Disclosure dengan Cost of Debt
Mengutip Imelda et al., (2020) ketika perusahaan melakukan
pengungkapan secara sukarela (voluntary disclosure) yang selain dari
yang diwajibkan oleh perundang-undangan kepada publik melalui
laporan tahunan dan laporan keuangan, diharapkan kreditor yang
mendapat informasi dari laporan ini akan menetapkan biaya utang (cost
of debt) yang lebih rendah. Karena dengan voluntary disclosure
merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas perusahaan terhadap
para pemangku kepentingan (stakeholder).
Dari hasil penelitian dari Imelda et al., (2020) dan Samhudi (2018)
menunjukkan bahwa voluntary disclosure berpengaruh signifikan
terhadap cost of debt. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik
pengembangan hipotesis sebagai berikut:
H2: Voluntary Disclosure berpengaruh terhadap Cost of Debt.
3. Cost of Debt dengan Nilai Perusahaan
Struktur modal mewakili hubungan proporsional antara instrumen
24 struktur modal penting karena mempengaruhi biaya modal dan nilai pasar
perusahaan (Lawal, 2014). Keputusan struktur modal memiliki berbagai
implikasi dan salah satunya adalah berpengaruh pada nilai perusahaan
yang menjadi dasar penelitian. Disarankan pada perusahaan untuk selalu
membandingkan manfaat marjinal dari penggunaan utang jangka panjang
dengan biaya marjinal utang jangka panjang sebelum menyimpulkan
untuk menggunakannya dalam membiayai operasi mereka. Ini karena
seperti yang ditunjukkan oleh hasil penelitian oleh Antwi et al., (2012),
hutang jangka panjang berdampak positif pada nilai perusahaan seperti
halnya modal ekuitas. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H3: Cost of Debt berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
4. Good Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan
Mekanisme corporate governance mengacu pada sekumpulan
mekanisme yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh
manajer ketika terjadi pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian.
Ada empat mekanisme good corporate governance yang sering dipakai
dalam berbagai penelitian mengenai good corporate governance yang
bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan, yaitu komite audit,
komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kepemilikan
25 Dari hasil penelitian Mutmainah (2015) variabel good corporate
governance, berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Shan (2019) pada perusahaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Australia menunjukkan kepemilikan
manajerial dan dewan independen berpengaruh pada nilai perusahaan.
Sejalan dengan itu, penelitian oleh Nazir & Afza (2018) yang dilakukan
pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Pakistan juga
menunjukkan corporate governance berpengaruh positif dan signifikan
pada nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H4: Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan.
5. Voluntary Disclosure dengan Nilai Perusahaan
Suwarjono (2006) dalam Wiguna & Putri (2016), bahwa
pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan
diluar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi. Manajemen
perusahaan selalu berupaya untuk mengungkapkan informasi yang
sifatnya private karena akan menarik minat investor dan pemegang
saham, khususnya apabila informasi tersebut sifatnya baik (good news)
dinilai dapat menjadi sinyal baik yang menimbulkan peningkatan nilai
26 keuangannya dinilai mempunyai image yang baik bagi investor dan
kreditor.
Hasil penelitian Melyana & Syafruddin (2015) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia menunjukkan
bahwa voluntary disclosure secara positif terkait dengan nilai
perusahaan. Semakin banyak informasi sukarela yang diungkapkan
perusahaan, semakin tinggi nilai yang mereka miliki. Penelitian pada
perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Prancis oleh Assidi (2020)
menunjukkan hasil voluntary disclosure secara positif terkait dengan
nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H5: Voluntary Disclosure berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
6. Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan melalui Cost