• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI STRATEG

(W2,W5,O7) 3 Melakukan inovas

penjualan (W4,W6,O1,O2,O3,O4, O6) ANCAMAN (T) 1. Persaingan dalam industri

restoran tinggi

2. Ancaman produk

subsitusi/pengganti 3. Meningkatnya harga TDL

(tarif dasar listrik)

S-T

1. Melakukan inovasi

tempat atau wadah yang digunakan untuk produk (T1,T2,S6,S8)

W-T

1. Adanya pembagian

kerja yang jelas (W3,W4, T1)

2. Melakukan inovasi

produk (W4,W6,T2)

Berdasarkan gambar 9 dapat dilihat alternatif strategi hasil perumusan matriks SWOT adalah :

1. Strategi SO ( Strenght-Opportuniy)

Strategi SO adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Kekuatan yang terdapat yaitu letak perusahaan yang strategis, keterjaminan bahan baku, SDM yang berkualitas dan terlatih, keterjaminan modal dan sumber keuangan, dan fasilitas memadai. serta peluang-peluang yang dimiliki oleh De Koffie-Pot seperti meningkatnya wisatawan domestik mancanegara ke Kota Bogor, masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar, peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat Adanya keterjaminan bahan baku, modal dan sumber keuangan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin bertambah. Strategi ini akan dapat memenuhi permintaan konsumen yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan De Koffie-Pot.

2. Strategi ST (strenght-threat)

Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan coffee shop untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal. Kekuatan yang dimiliki perusahaan De Koffie-Pot adalah pelayanan konsumen yang memuaskan dan keterjaminan modal dan sumber keuangan. Sementara itu ancaman yang dihadapi oleh De Koffie-Pot adalah persaingan industri dalam restoran tinggi dan ancaman produk subsitusi/pengganti. Strategi yang dapat dilakukan oleh De Koffie-Pot adalah melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk. Saat ini wadah yang digunakan berupa cangkir atau gelas kaca yang tidak dapat dibawa pulang atau sekedar untuk minum dijalan. Seiring perkembangan zaman para pesaing sejenis sudah menggunakan wadah berupa gelas plastik yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa konsumen. Adanya inovasi tempat atau wadah bertujuan untuk memudahkan para konsumen yang berniat membawa pulang minuman yang mereka beli.

3. Strategi WO (weakness-opportunity)

Strategi WO merupakan strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal.

a. Penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi

Kelemahan yang terdapat pada usaha De Koffie-Pot seperti teknologi yang masih sederhana dapat teratasi dengan peluang perkembangan teknologi. Seiring perkembangan zaman kemajuan teknologi semakin berkembang pesat. Hal ini yang membuat De Koffie-Pot melakukan penggunaan teknologi yang lebih baik. Penggunaan teknologi seperti mesin kopi bertujuan untuk meningkatkan penjualan De Kofffie-Pot. b. Membuat situs resmi De Koffie-Pot

Kelemahan De Koffie-Pot adalah kegiatan promosi keluar kurang gencar dan belum adanya situs resmi De Koffie-Pot sedangkan De Koffie-Pot memilki peluang yakni adanya perkembangan sistem informasi dan komunikasi. De Koffie-Pot dapat menggunakan peluang yang ada dengan membuat situs resmi De Koffie-Pot dalam mempromosikan usahanya. Pembuatan website De Koffie-Pot juga

dapat dijadikan sebagai identitas coffee shop sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih jauh mengenai coffee shop dan menu-menu yang ditawarkan oleh coffee shop. Website tersebut juga akan memudahkan wisatawan yang datang ke Bogor mengetahui keberadaan De Koffie-Pot. Selain itu adanya website dapat digunakan untuk menginformasikan adanya acara-acara yang diadakan De Koffie-Pot seperti kegiatan nobar (nonton bareng).

c. Menciptakan inovasi penjualan

Kelemahan De Koffie-Pot adalah harga relatif tinggi dan keterbatasan kreatifitas dan inovasi. Sedangkan peluang yang dimiliki De Koffie- Pot, yaitu meningkatnya wisatawan domestik mancanegara ke Kota Bogor, masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern, tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar, peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat, serta loyalitas pelanggan. Adanya kelemahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan strategi inovasi penjualan. Inovasi penjualan yang dimaksud adalah adanya penyediaan produk dalam bentuk paketan (paket makanan dan minuman, beli 3 gratis 1) yang dimaksudkan agar harga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi sehingga dapat menarik konsumen lebih banyak lagi. Selama ini De Koffie-Pot belum menyediakan menu paketan atau promosi-promosi terhadap produk yang mereka jual sehingga belum adanya daya tarik dari segi penjualan.

4. Strategi WT (weakness-threats)

Strategi WT merupakan strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif serta diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

a. Adanya pembagian kerja yang jelas

Pembagian kerja yang belum jelas, keterbatasan kreativitas dan inovasi yang menjadi kelemahan De Koffie-Pot serta adanya ancaman persaingan dalam industri restoran tinggi dapat diminimalisasi dengan strategi adanya pembagian kerja yang jelas. Hal ini dilakukan bertujuan agar tidak adanya lagi double job pada karyawan, kemudian menambahkan bagian R&D yang berfungsi dalam mengamati perkembangan teknologi dan informasi dan mengkaji perkembangan bagi perusahaan. Bagian pemasaran yang belum ada juga dapat ditambahkan ke dalam struktur organisasi untuk mengatur kegiatan pemasaran khususnya kegiatan promosi bagi De Koffie-Pot.

b. Menciptakan inovasi produk

Kelemahan De Koffie-Pot adalah harga relatif tinggi dan keterbatasan kreatifitas dan inovasi serta adanya ancaman produk subsitusi/pengganti yang dimiliki. Strategi yang dapat dilakukan oleh De Koffie-Pot adalah menciptakan inovasi produk, inovasi produk yang dimaksud adalah variasi rasa kopi dan juga ketersediaan jenis makanan. Saat ini hanya tersedia jenis makanan sandwich dan burger sementara itu makanan jenis lain disediakan oleh restoran yang berada diatas De Koffie-Pot.

Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahapan akhir dalam formulasi strategi, yaitu menetapkan alternatif strategi mana yang paling baik atau yang menjadi prioritas perusahaan untuk terlebih dahulu dilaksanakan. Alat analisis pada tahap keputusan yang digunakan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Matriks QSP merupakan tahapan penetuan strategi yang dihasilkan dari empat alternatif strategi yang didapat dari analisis SWOT pada Gambar 9, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT yang akan diestimasi dengan bobot skor dan Attractive Score (AS). Berdasarkan hasil penilaian dari matriks QSPM, maka diperoleh urutan strategi dari nilai TAS paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi-strategi prioritas yang dapat diimplementasikan oleh coffee shop De Koffie-Pot sesuai dengan keputusan pemilik coffee shop. Matriks QSPM dapat dilihat pada Lampiran 9 berdasarkan hasil analisis QSPM, maka diperoleh prioritas alternatif strategi sebagai berikut : 1. Melakukan inovasi penjualan (TAS = 6.7842)

2. Membuat situs resmi De Koffie-Pot (TAS = 6.7767) 3. Meningkatkan jumlah produksi (TAS = 6.7667)

4. Penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi (TAS = 6.4785) 5. Melakukan inovasi produk (TAS = 6.2350)

6. Melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk (TAS = 5.5615)

7. Adanya pembagian kerja yang jelas (TAS = 5,2558)

Berdasarkan matriks QSP pada Lampiran 5 diperoleh bahwa strategi “melakukan inovasi penjualan” sebagai strategi dengan nilai TAS tertinggi, yaitu sebesar 6.7842. Strategi pertama ini sangat penting untuk menghadapi tingkat persaingan sesama retoran yang semakin ketat. Strategi ini dilakukan untuk dapat lebih menarik perhatian konsumen dan meningkatkan bauran pemasaran perusahaan. Strategi ini dapat dilakukan dengan memberikan beberapa menu paket dalam penjualan kopi dan beberapa jenis makanan yang ada. Strategi kedua yang diterapkan oleh De Koffie-Pot adalah “membuat situs resmi De Koffie-Pot” dengan nilai TAS sebesar 6.7767. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan yang dilakukan oleh De Koffie-Pot untuk mencapai target yang diinginkan. Situs resmi juga bisa menjadi cara untuk mempromosikan De Koffie- Pot kepada masyarakat atau wisatawan yang tidak tinggal di Bogor. Strategi ini cukup penting bagi De Koffie-Pot karena sejauh ini pihak manajemen baru melakukan promosi melalui mulut ke mulut.

Strategi ketiga yang dapat diterapkan oleh De Koffie-Pot adalah “meningkatkan jumlah produksi” dengan nilai TAS sebesar 6.7667 dan strategi keempat adalah “penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi” dengan nilai TAS sebesar 6.4785. Kedua strategi ini bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat dan menjaga loyalitas pelanggan. Strategi ini dapat dilakukan setelah permasalahan penjualan yang belum mencapai target dari De Koffie-Pot telah teratasi. Dengan adanya peningkatan jumlah produksi

yang dilakukan dapat dibantu dengan menggunakan mesin kopi yang lebih baik seperti mesin kopi yang dapat menghasilkan beberapa jenis minuman kopi dengan hanya menggunakan satu mesin.

Strategi yang menempati prioritas kelima untuk diterapkan De Koffie-Pot adalah “melakukan inovasi produk” dengan nilai TAS sebesar 6.2350 dan strategi yang menempati prioritas keenam adalah “melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk” dengan nilai TAS sebesar 5.5615. Strategi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan jumlah pengunjung yang belum mencapai target. Adanya inovasi pada produk akan mampu menarik perhatian para pengunjung untuk mencoba produk dari De Koffie-Pot. Serta adanya inovasi pada wadah atau tempat yang digunakan akan membuat De Koffie-Pot terlihat mampu bersaing dengan pesaingnya yang sudah menyediakan wadah atau tempat minuman untuk kopi yang menggunakan gelas plastik. Sehingga dengan adanya dua inovasi ini pengunjung tidak harus menikmati minumannya di De Koffie-Pot itu sendiri tetapi juga bisa dibawa pulang oleh pengunjung.

Strategi yang menempati urutan prioritas terakhir yaitu ketujuh berdasarkan hasil analisis matrik QSP adalah “adanya pembagian kerja yanag jelas” dengan niai TAS sebesar 5,2558. Pembagian kerja yang jelas akan membuat manajemen sumber daya manusia di De Koffie-Pot dapat lebih baik. Selain itu, strategi ini juga untuk mengatasi permasalahan De Koffie-Pot yang masih terdapat double job pada karyawannya. Pada pembagian kerja ini juga dapat ditambahkan beberapa bagian yang belum ada seperti bagian pemasaran yang berfungsi sebagai penanggung jawab dalam mempromosikan De Koffie-Pot itu sendiri dan bagian R&D yang befungsi sebagai penanggung jawab dalam mengamati perkembangan teknologi dan informasi dan mengkaji perkembangan bagi perusahaan.

Dokumen terkait