• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wahyu Sujudi 1610516210022 TIP Hukum, Database dan Pengawasan 10 I Wayan Ad

Dalam dokumen Laporan Pertanggung Jawaban (Halaman 64-71)

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMISI A (LEGISLATIF)

9. Wahyu Sujudi 1610516210022 TIP Hukum, Database dan Pengawasan 10 I Wayan Ad

Candra 1610516210008 TIP Hukum, Database dan Pengawasan 11. Dimas Dwi

Kusuma 1610516310005 TIP Hukum, Database dan Pengawasan

12. Eka Anjar Utami 1610516120004 TIP Koor. Umum, SDM, dan

Hubungan Masyarakat 13. Sain Muhammad

A 1610512110032 Agroekoteknologi

Umum, SDM, dan Hubungan Masyarakat

14. Miftahul Jannah 1610515220016 Peternakan Umum, SDM, dan Hubungan

Masyarakat 15. Sri Ningsih Evi

Yana S 1505315075 Agroekoteknologi

Umum, SDM, dan Hubungan Masyarakat

16. Dony Adam 1610514210004 Agribisnis Koor. Perlengkapan, Logistikdan

KPPS

17. Indah Sufiani 1610512220017 Agroekoteknologi Perlengkapan, Logistikdan KPPS

18. Haris Fadillah 1610514310016 Agribisnis Perlengkapan, Logistikdan KPPS

19. Regie M

Rahmansyah 1510631090083 Agroekoteknologi Perlengkapan, Logistikdan KPPS

20. M. Maulana 1610514310038 Agribisnis Koor. Perencanaan dan

Informasi Publik

21. Risky Yanti 1610512220046 Agroekoteknologi Perencanaan dan Informasi Publik

22. Thariq

Muhammad 1610512110034 Agroekoteknologi Perencanaan dan Informasi Publik

23. Winda Erpina 1610515220029 Peternakan Perencanaan dan Informasi Publik

65 4. TAP PEMIRA

TAP Penilaian LPJ BEM-KM adalah program kerja terencana dari komisi A untuk membuat peraturan dalam penyelenggaraan PEMIRA KM FAPERTA UNLAM.

Hasil

Terlaksananya pembentukan TAP PEMIRA pada 29 Oktober 2017 di ruang Melati Faperta ULM yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan PEMIRA KM FAPERTA UNLAM.

Kendala

A. Terdapatnya hal-hal yang masih kurang jelas sehingga menjadikan TAP PEMIRA sulit untuk dapat diterapkan. Beberapa hal tersebut meliputi:

• Pelaksanaan Forum Musyawarah KM FAPERTA UNLAM • Tugas dan wewenang KPUM, serta BAWASLUM

• Mekanisme Aklamasi

• Ketentuan apabila tidak ada calon peserta PEMIRA KM FAPERTA UNLAM B. Tidak adanya mekanisme baku dalam pembuatan dan pengesahan TAP BLM-KM

FAPERTA UNLAM, sehingga mekanismenya berdasarkan: • AD KM FAPERTA UNLAM Pasal 27 Ayat 2 • ART KM FAPERTA UNLAM Pasal 8 Ayat 1 • ART KM FAPERTA UNLAM Pasal 16 Ayat 1 Saran

A. Dilakukannya perbaikan TAP PEMIRA melalui mekanisme yang baku dan sah B. Diperlukannya penjelasan mengenai mekanisme baku dalam penyusunan,

66 5. Pemahaman Dasar Hukum KM FAPERTA UNLAM

Pemahaman Dasar Hukum KM FAPERTA UNLAM adalah program kerja terencana dari Komisi A untuk melakukan diskusi bersama dalam internal BLM-KM FAPERTA UNLAM terkait Dasar Hukum KM FAPERTA UNLAM pedoman dalam kegiatan berorganisasi.

Hasil

Terselenggaranya Pemahaman Dasar Hukum KM FAPERTA UNLAM pada 24 April 2017 di Sekretariat BLM-KM FAPERTA UNLAM. Untuk pengurus yang tidak menghadiri acara tersebut, maka dilakukan pula pemahaman dengan dibimbing langsung oleh komisi A dalam suatu forum informal.

Kendala

Adanya beberapa pengurus yang tidak bisa hadir dikarenakan kendala-kendala tertentu.

Saran

Alangkah lebih baik jika kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan BEM-KM FAPERTA UNLAM, mengingat peranannya sebagai Lembaga eksekutif tertinggi di KM FAPERTA UNLAM, sekaligus mempermudah fungsi koordinasi dan komunikasi.

67 6. Pembentukan BAWASLUM

Terbentuknya BAWASLUM FAPERTA UNLAM yang bertugas untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap berbagai rangkaian acara PEMIRA KM FAPERTA UNLAM yang diselenggarakan oleh KPUM FAPERTA UNLAM.

Hasil

Terbentuknya kepengurusan BAWASLUM 2017 sesuai dengan dengan jumlah pengurus sebanyak 7 orang berdasarkan SK BLM-KM FAPERTA UNLAM dengan nomor A.044/C/BLM-KM/FAPERTA/UNLAM/XII/2017.

Kendala

A. Kurangnya referensi dalam pembentukan BAWASLUM, terutama terkait bidang/departemen yang diperlukan dalam strutur kepengurusannya.

B. Terlambatnya pembentukan BAWASLUM, sehingga fungsi pengawasan terhadap KPUM berjalan kurang maksimal

Saran

A. Perlunya pembentukan BAWASLUM dengan struktur bidang/departemen yang jelas, sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.

B. Perlunya pembentukan BAWASLUM yang beriringan dengan pembentukan KPUM, agar fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik.

C. Perlunya pembentukan BAWASLUM dengan penerbitan SK Dekan FAPERTA UNLAM.

68 PENGURUS BAWASLUM FAPERTA UNLAM 2017

No. Nama NIM JABATAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Eko Susilo Muhammad Zaki

Muhammad Noor Rahman Taufik Rahman

Masikun

Muhammad Razka Adithya Agus Pernando E1A114006 E1A215044 E1C115021 E1D315036 E1A215159 1610513110010 1610517310001 Ketua Sekretaris Bendahara Anggota Anggota Anggota Anggota

69 7. Pengkajian Dasar Hukum KM FAPERTA UNLAM

Pengkajian Dasar Hukum KM FAPERTA UNLAM adalah program kerja terencana dari Komisi A untuk melakukan diskusi bersama dengan ormawa di KM FAPERTA UNLAM terkait peraturan yang berlaku.

Hasil

Terselenggaranya Pengkajian Dasar Hukum KM FAPERTA UNLAM yang dimaksudkan untuk meninjau kembali hal-hal yang dianggap perlu. Adapun peraturan yang dikaji adalah AD KM FAPERTA UNLAM dan ART KM FAPERTA UNLAM.

Kendala

Kurangnya partisipasi dari ormawa untuk mengikuti pelaksanaan kegiatan tersebut

Saran

Alangkah lebih baik jika kegiatan ini dilakukan di awal masa kepengurusan, sehingga dapat menjadi ajang penginformasian dasar hukum kepada masing-masing ormawa KM FAPERTA UNLAM

70 HASIL PENGKAJIAN AD KM FAPERTA UNLAM

Ketentuan

Cetak tebal : Dilakukan penambahan isi

Cetak miring : Dilakukan pengubahan isi Cetak garis bawah : Perlu dipertanyakan validitasnya

BAB I

PASAL 1 AYAT 1

Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat yang selanjutnya disingkat dengan KM FAPERTA ULM adalah wadah sentral koordinasi untuk keperluan mahasiswa dan anggotanya adalah seluruh mahasiswa aktif S1 FAPERTA ULM.

* Perubahan didasarkan pada SK Rektorat No. 509 Tahun 2016 REKTOR ULM tentang akronim baku Universitas Lambung Mangkurat menjadi ULM, berlaku untuk revisi pada poin-poin selanjutnya.

BAB IV PASAL 8

KM FAPERTA UNLAM berlandaskan pada, undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 155/U/1998 tentang Pedoman Organisasi Kemahasiswaan dan SK REKTOR ULM NO 598/UN8/KM/2015 tentang Pedoman Organisasi Mahasiswa Unlam serta hasil Kongres Mahasiswa Unlam IX.

* Perubahan didasarkan pada SK REKTOR ULM tentang SK REKTOR UNLAM NO 598/UN8/KM/2015 tentang PUOM 2015, sehingga peraturan sejenis diangggap sudah tidak berlaku lebih lanjut lagi.

71 BAB IV

PASAL 9

Kedaulatan tertinggi KM FAPERTA ULM ada di tangan mahasiswa yang diwujudkan dalam Musyawarah Besar Mahasiswa dan dilaksanakan sepenuhnya oleh KPUM FAPERTA ULM

* Perubahan didasarkan pada tugas dan kewajiban KPUM sebagai penyelenggara MUBES KM FAPERTA ULM.

BAB VII PASAL 15

Komponen KM FAPERTA ULM terdiri atas: 1. DPM FAPERTA ULM

2. BEM-KM FAPERTA ULM

Dalam dokumen Laporan Pertanggung Jawaban (Halaman 64-71)

Dokumen terkait