• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAWANCARA DENGAN GINA DARMAWAN

WAWANCARA DENGAN

GINA DARMAWAN

President Director dari Sebuah Training Centre, Dosen, Konsultan, dan Ibu Rumah Tangga

Kapan pertama kali bertemu dengan Mami Mae?

Bulan Juni 2006 di Bali dalan Nasional Forum Seminar.

Apa kesan ibu tehadap Ibu MN tehaap kepribadia, karakter, kepemimpnan, dan kerohniannya?

Saya pertama kali saya ketemu ketemu dia, saya melihat dia itu sebagai orang yang stong (kuat). Lewat hidupnya Mami, saya melihat bukan seperti orang biasa, yang bisa menghandle (menangani) begitu banyak pressure (tekanan berat). Kalau saya ditanya kesan petama buat Mami mae, She is very strong women. Karena melaewati dari berbagai permasalahannya saya merasa ini orang kuat banget. Seiring perjalananan waktu 2, 3 4, 5 tahun kemudian, sya semakin tahu, dia begitu menginspirasi saya.

Pernah dapat cerita dari Mami secara personal tentang rumah tangga dan keluarganya? Dia juga penah mengalami badai kehidupan dan pahit kehidupannya sebelum mengenal Tuhan.

Banyak. Hal itu juga sering diceritakan. Bagian kese- luruhan anaknya itu kan bagian dari kesaksian Mami. Namun sejuurnya saya tidak kenal dengan anak Mami in person, one by one. Pada tahun 2010 saya baru ketemu keluarga mreka. Jdi hanya lewat cerita saja yang Mami sampaikan di forum fakulty. Karena saya juga menjadi anggota Faculty, saya seing mengajar bareng, saya juga sering beromunikasi dengan Ma mi. Kan cerita itu juga sering diulang sama Mami.

Selain mamu strong, care, dan wonder women, secara per­ sonal apa yang anda dapatan dari Mami mai?

Secara personal yang saya pelajari dari Mami Mai, Per tama, adalah orang yang never give up (tidak penah menyerah). Kedua, apa yang dia mau dia sangat focus. De- ngan never give up dan focus, she should enough (dia me- rasa cukup) unuk melakukan segala sesuatu. Puji Tuhan, dari cerita itu kami mengenal Mami terima Yesus Kristus se- bagai Tuhan di Sekolah Methodis. Saya melihat dengan dua ingredient (dua resep neve give up dan focus). Cukup deh.

Apa yang sering ditekan Mami mae ketika berinteraksi?

Mami itu selalu menekankan apa adanya, khususnya hal kejujuran. Dengan bahasa yang popule disebut integeritas. Mami tu dalam seriap perkataan, perbuatan, dan pemikiran selalu dengan integritas. Integritas itu materi dia. Hidup dia. Kadang-kadang kita sebagai faculty kita bisa copy-paste materi atau bahan yang akan dipresentasikan dari mana saja. Namun, kalau Mami itu sendiri adalah bahan integritas.

Mami selalu talk to walk alak to talk ya? Apa yang disukai dan tidak disukai mami?

Setahu saya, Mami paling tidak suka, kalau kita bercerita suatu hal itu “muter-muter” (Baca: berputar-putar dan ti dak to the point atau langsung pada masalah). Katanya ini, ka- ta nya ini, hal ini Mami yang paling tidak suka. Setiap kali dalam kepengurusan maupun dalam kesaksian di ke pe ngu- rusan Haggai Institut, Mami selalu berkata apa poinnya. Ma- mi lebih straight to the point (langsung pada pokok masalah). Dia paling tidak mau, kalau ada katanya ini, katanya itu

Apa yang disukai mami?

Mami suka pada orang yang focus. Dia juga senang pa da orang yang never give up. Itu yang saya lihat. Pada saat saya menjadi peserta, saya merasa, ini Gina disamperin lagi, disamperin lagi. Saya lagi, saya lagi, saya merasa diper- hatikan Mami. Waktu kita focus belajar, Mami juga dapat ener gi itu, Dia dapat energi balik dari murid-muridnya yang focus. Sebagai student, yang disukai Mami adalah pada saat murid-muridnya fokus apa yang dipelajari. Dari sisi se ka- rang sebagai rekan kerja, Mami juga senang rekan kerja yang focus. Mami suka hal yang focus dan jelas tujuannya.

Pernah mendapat tantangan dari Mami?

Wah, sering. Tantangan dari Mami untuk saya adalah ka rena Mami tahu saya orangnya never give up juga dan focus, Mami itu kalau memberi assignment (tugas-tugas) pada saya, misalnya membuat kurikulum Haggai, itu harus dikerjakan dalam 4 jam dan harus diselesaikan tepat waktu. Tugas diberikan jam setengah dua pagi, jam enam pagi juga harus selesai. Harus dipresentasikan dalam bentuk slide show. Itu yang aku nggak pernah lupa merasa dapat tantangan dari Mami. Betul-betul saya harus bekerja keras

dan harus selesai dalam waktu 4 jam. Puji Tuhan tugas selesai yang dipercayakan mam saya selesaikan. Benar-benar Mami itu yang mendorong saya sampai limit. Kalau kita bilang, kita nggak bisa lho, Mam. Itu yang tidak ada dalam kamus Mami. Mami bilang pasti bisa.

Bagaimana Mami berorganisasi

Sepanjang saya tahu, karena saya tahu Mami dalam ber organsiasi belakangan dalam Haggai Organization. Sa- ya jadi anggota faculty kan kalau cuma ada jadwal saja. Di la pangan saya cukup inform menjadi pengurus IKHI Jakar- ta. Saya melihat Mami dalam organisasi sangat amat kuat se bagai leader, tetapi seiring dengan umurnya, Mami harus selalu banyak teaching assistance. Untuk melahirkan pa ra pe mimpin sesegera mungkin karena melihat kondisi ke se- hat annya dia. Banyak sekali yang aku tahu, yang mem buat struggle (pergumulan) dengan Mami menjadi lebih ba- nyak. Dari segi organisasi, Mami adalah orang yang sa ngat profesional.

Bagaimana style kepemimpinan Mami? Demokrat, Otoriter, moderat, atau laisze faire?

I think momi is lead like Yesus. Kalau dia memimpin, walaupun dia tahu jawabannya ia akan correct sampai kita menemukan jawabannya. She lead like Tuhan Yesus. Tuhan Yesus juga demikian kan? Sebetulnya Tuhan Yesus juga su- dah tahu jawabannya tetapi kita disuruh mencari supaya kita yang menemukan.

Cara Mami memimpin ya seperti itu yang saya li hat. Mengempower (memberdayakan) orang. Dia tahu jawab an- nya dan dia sebenarnya bisa lakukan sendiri, she was not

happy, kecuali kita bisa menemukan jawabannya sendiri. Mami baru dapat energi, kalau muridnya dapat menemukan jawabannya sendiri.

Kalau boleh dibilang jenisnya, kepemimpinan Mami, mungkin lebih masuk paa jenis partisipial (berpartipasi untuk mendorong orang menemukan jalan dalam memecahkan ma salah). Kalau mau dikotak-kotakan sisi leadership yang se puluh macam itu, mungkin Mami lebih ke arah partisipial.

Sebutkan satu pelajaran penting yang Ibu Gina peroleh dari Mami Maimunah Natasha

Dia selalu berkata ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Semenjak saya mengenal Mami Mai, menurut suami saya, ke luarga saya, tidak hanya Mami saja yang the real hing, tetapi dia bilang. Gin, kamu itu sekarang benar-benar bersih dan lurus. Malahan aya sekarang saya ikut-ikutan dipanggil ibu integritas kalau saya pas di rumah. Satu kata itu yang raya dapatkan dari Mami, integritas.

Sehari­ hari ibu Gina berprofesi apa?

Saya president director dari sebuah training centre. Saat ini saya sehari-hari adalah ibu rumah tangga. Mama dari dua orang putri. Saya juga coutching di sebuah company. Saya juga consultant di BNI 46, Metro TV, dan Harian Sinar Harapan. Di samping itu, saya juga pelayanan, kadang sa- ya juga mengisi untuk menyampaikan Firman Tuhan di ber- bagai gereja. Namun sejak 2010-2012 waktu saya lebih ba- nyak digunakan di Couching Company. Pelayanan saya se- karang dipercaya Tuhan untuk coaching untuk para Waria.

Nah, academic background saya seru. Saya sekolah di Belanda. Saya mengambil jurusan accounting di Hooges Eco-

nomic School di Anzelzing, tetapi jazah terakhir saya adalah

SMA. Kalau ditanya saya sekolah di mana? Saya jawab saya sekolah kehidupan. Belajar banyak sekali dari kehidupan, eventhough, saya sekarang mengajar di Universitas Trisakti. Namun saya belum mendapat titelnya in my hand (di tangan saya), tetapi rektornya akan menyiapkan Master Degree un- tuk saya. Ini adalah anugerah Tuhan. Bahkan memberikan saya scholarship, (beasiswa). Hal itu merupakan percepatan dan anugerah dari Tuhan. Tidak ada toh, Pak, dari SMA langsung ke Master. Itu benar-benar anugerah Tuhan, tidak bisa disebut lagi dengan kata-kata deh.

Dokumen terkait