• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6. Metode Penelitian

1.6.2. Wawancara

Wawancara adalah satu-satunya tehnik yang dapat digunakan untuk memperoleh keterangan tentang kejadian yang oleh ahli antropologi tidak dapat diamati sendiri secara langsung. Wawancara7

7

Wawancara pada umumnya digunakan untuk menggali keterangan mengenai: cara berlaku yang

yang saya lakukan di dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (Depth Interview) dan wawancara sambil lalu dengan dibantu dengan pedoman wawancara (Interview Guide). Saya mengadakan wawancara pertama kali di BT/BS Medica ketika saya mulai tertarik untuk membuat BT/BS Medica sebagai tempat penelitian saya dalam membuat skripsi. Sudah lama saya merasa tertarik untuk meneliti BT/BS Medica, hal ini diawali dari pengalaman pribadi saya. Saya dan 2 adik saya adalah mantan siswa

BT/BS Medica. Kami bertiga memilih BT/BS Medica sebagai tempat bimbingan kami dan kami bertiga pun lulus ke 8

Saya adalah salah satu karyawan yang bekerja di BT/BS Medica. Saya sudah bekerja di BT/BS Medica selama satu tahun dan jabatan saya di BT/BS Medica sebagai pembimbing jaga yang mengajar di bagian departemen geografi. Untuk mengadakan wawancara mendalam saya mewawancarai karyawan yang sudah bekerja lebih dari lima tahun dan mereka sudah menduduki jabatan sebagai MMI (Manajemen Medica Indonesia) seperti Bapak Gomgom Silaban, S.Si, Ir. Tagor Silalahi, Bukti Sinaga, S.Pd. Selain mengadakan wawancara langsung saya juga sering menulis apa-apa saja yang mereka bicarakan ketika BT/BS Medica PTN. Sewaktu saya bimbingan di BT/BS Medica saya merasa mendapat pelayanan yang baik dari pembimbing di sana.

Ketertarikan saya tidak hanya berhenti ketika saya dan adik-adik saya mantan dari BT/BS Medica. Setahun yang lalu saya terpikir untuk menambah bulanan dari orang tua saya dengan melamar menjadi pembimbing di BT/BS Medica. Saat itu saya lulus dari ujian yang diadakan oleh BT/BS Medica dalam merekrut pembimbing BT/BS Medica. Setelah saya di dalam perusahaan tersebut ada keinginan tersendiri untuk mengangkat BT/BS Medica sebagai judul skripsi saya. Selain itu juga saya merasa bahwa budaya korporat dari BT/BS Medica perlu dikaji karena BT/BS Medica sudah 32 tahun masih tetap eksis dan bertahan. Meskipun kepentingan lain dengan meneliti BT/BS Medica membuat saya mudah mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi saya dan saya juga bisa bekerja sambil menyusun skripsi.

8

mengadakan rapat dan acara-acara yang diadakan BT/BS Medica. Hal ini saya lakukan untuk melengkapi hasil wawancara saya dengan mereka.

Untuk mengadakan wawancara terhadap karyawan yang menjabat sebagai MMI saya memiliki ketakutan tersendiri. Ketakutan saya diakibatkan oleh beberapa hal yaitu saya takut jika mereka memarahi saya karena saya tidak minta izin untuk menjadikan BT/BS Medica sebagai judul skripsi saya dan saya juga segan menjumpai mereka karena usia mereka jauh berbeda dengan saya. Namun hal itu tidak seperti yang saya bayangkan, ketika saya mengadakan wawancara terhadap MMI mereka sangat welcome dengan pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan. Selain MMI saya juga mengadakan wawancara kepada pegawai biasa, pembimbing jaga, pembimbing plavon satu hari, pembimbing plavon setengah hari dan pembimbing umum. Berhubung saya juga salah satu karyawan BT/BS Medica saya langsung mengetahui mana yang menjadi informan kunci saya. Ketika saya mengadakan wawancara terhadap mereka saya tidak mengatakan kalau saya mewawancarai mereka untuk keperluan data skripsi saya. Hal ini tidak saya lakukan karena tanpa saya beritahu pun mereka sangat terbuka dan welcome dengan semua pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan.

Salah satu karyawan yang mengetahui saya memerlukan data untuk skripsi saya adalah Manager Komputer yaitu Bapak Michael, Amd. Saya menjumpai bapak tersebut untuk keperluan data saya di Bab 2 dan foto-foto yang mendukung data skripsi saya. Banyak pengalaman yang saya temukan ketika mengadakan wawancara terhadap mereka. Untuk menentukan waktu kapan saya mengadakan wawancara terhadap mereka bukan suatu hal yang sulit bagi saya karena saya sering jumpa dengan mereka di lokasi-lokasi BT/BS Medica yang ada di Medan.

Di sela-sela waktu mengajar saya, saya menyempatkan waktu saya untuk wawancara kepada mereka. Maksud dari di sela-sela mengajar itu adalah BT/BS Medica mulai mengajar dari pukul 15.00 WIB. Kalau saya memiliki jadwal mengajar saya usahakan datang ke lokasi pukul 12.30 WIB. Hal ini saya lakukan untuk dapat mewawancarai pegawai BT/BS Medica karena pada jam 12.00-13.30 WIB adalah waktu istirahat mereka. Setelah pukul 14.00 WIB pembimbing sudah mulai berdatangan dan saya pun langsung memilih mana pembimbing yang harus saya wawancarai di dalam melengkapi data skripsi saya. Hal ini terus saya lakukan sampai data yang saya perlukan cukup untuk menulis skripsi saya. Banyak pengalaman yang saya temukan ketika mengadakan wawancara terhadap mereka, sebagian dari mereka ada yang menjawab seadanya dari pertanyaan yang saya lontarkan, tetapi sebagian dari mereka ada yang berujung jadi curhat mengenai masalah pribadi yang sedang mereka alami. Hal ini lah membuat saya makin banyak memiliki sahabat di BT/BS Medica.

Ada saat-saat tertentu saya harus meminta data pegawai dari bagian administrasi pegawai. Adapun yang saya minta adalah nomor telepon mereka. Tujuan dari nomor telepon tersebut adalah untuk menghubungi kapan kira-kira mereka ada waktu untuk saya jumpai. Nomor telepon yang saya minta adalah beberapa pembimbing yang enak mengajar dan pembimbing umum. Untuk memulai perbincangan lewat telepon biasanya saya menanyakan di mana tempat mereka mengajar. Ketika sudah diberitahukan saya akan datang ke lokasi mereka mengajar. Hal ini saya lakukan karena lokasi BT/BS Medica di Medan ada 19 lokasi, dengan menanyakan di mana lokasi mereka mengajar saya lebih mudah untuk menjumpai mereka. Sebagian dari mereka menanyakan apa tujuan saya

untuk mewawancarai mereka, tetapi sebagian dari mereka juga ada yang langsung menjawab saja apa pertanyaan yang saya lontarkan.

Wawancara yang selama ini saya lakukan lebih bersifat santai, karena kami sudah saling mengenal. Terkadang wawancara yang saya lakukan tidak semuanya terjawab pada saat bel masuk siswa, hal itu kerap kali terjadi karena wawancara kami berujung dengan canda-tawa, tetapi dari mereka sering menyuruh saya untuk menunggu mereka setelah siap waktu mengajar mereka. Sembari menunggu mereka saya biasanya ke ruang diskusi untuk diskusi terhadap siswa, lumayan dapat honor diskusi. Hal ini terus saya lakukan hingga data yang diperlukan untuk skripsi saya dapat terpenuhi.

Dokumen terkait