• Tidak ada hasil yang ditemukan

8. Teknik Analisis Data

3.2.3 Wawancara

Penanya : Bagaimana persiapan bapak dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2000 untuk daerah pemilihan VIII Sumatera Utara?

Informan : Karena memang Partai Persatuan Daerah sendiri bukan

partai besar atau kurang populer, maka kita harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya, kita juga harus menyusun langkah-langkah untuk dapat bersaing dengan parti lain

.

Penanya : Bagaimana strategi kampanye yang bapak jalankan pada pemilu legislatif 2009?

Informan : Pada pemilu legislatif 2009 ini saya memainkan peranan

dengan apa yang saya pahami dan masih menjalankan strategi kampanye yang telah ditetapkan oleh dari pusat, jadi kita tinggal menjalankan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan tersebut, serta sesuai dengan kondisi sosial masyarakat Sumatera Utara sendiri.

Penanya : Seperti apa strategi-strategi yang bapak jalankan?

Informan : Ada beberapa strategi, seperti penataan konsolidasi keorganisasian, strategi kampanye ,pendekatan dengan tokoh-tokoh agama, ikut serta dalam kegiatan sosial dan yang lainnya.

Penanya : Apakah ketika kampanye bapak ikut melibatkan tokoh-tokoh gereja?

Informan : Ya, tapi itu bersifat tidak mutlak, karena memang untuk

kegiatan kampanye itu sendiri sudah ada yang menangani langsung yaitu tim kampanye.

Penanya : Apakah pada saat kampanye, selalu mengadakan kegiatan-kegiatan atau simbol-simbol kerohanian?

Informan : Tentu, meskipun partai saya Partai beraliran nasionalis tapi saya selaku Ketua Pemuda Katolik selalu mencerminkan kereligian, maka kegiatan-kegiatan partai baik itu dalam kampanye dan juga dalam menarik simpatisan tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan kerohanian.

Penanya : Apakah partai juga melakukan kegiatan kampanye di gereja?

Informan : Kalau kampanye di gereja, itu tidak bisa kita lakukan, kegiatan ini hanya dilakukan di luar gereja.

Penanya : Apakah bapak dalam kampanye juga melakukan aksi sosial?

Informan : Ya, dan itu juga merupakan suatu strategi yang kita jalankan untuk mencoba memperkenalkan diri ke masyarakat. Berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah kita lakukan seperti membantu pembangunan gereja-gereja.

Penanya : Bagaimana hasil yang dicapai dengan strategi-strategi kampanye yang dijalankan?

Informan : Saya secara pribadi dan tim sangat bersyukur karena pada pemilu kemaren kita mencapai hasil yang cukup baik, kita berhasil memperoleh 1 kursi.

Penanya : Bagaimana bapak menyusun thema, materi kampanye?

Informan : Pertama kali mencari dan kemudian mengumpulkan masalah yang terjadi dalam masyarakat. Kemudian diangkat menjadi isu daerah untuk isu pada kampanye.

Penanya : Sejauh mana Kampanye dapat berperan dalam memenangkan Pemilu?

Informan : Kampanye merupakan bagi setiap partai politik untuk merebut hati rakyat sekaligus memberikan pendidikan politik dengan memberi kebebasan masyarakat untuk melihat program kampanye dari setiap kampanye dari setiap partai.

Penanya : Untuk tim bapak sendiri, apakah setiap Juru kampanye dibekalin Pelatihan-pelatihan?

Informan : Tentu, dimana setiap Juru kampanye harus mengetahui tentang pelakasanaan kampanye, dan khususnya juga program kampanye yang akan ditawarkan.

Penanya : Siapa yang membiayai dalam setiap Kampanye Partai peratuan Daerah?

Informan : Tentunya kader yang menjadi calon legislatif dan kader-kader partai yang duduk dipemerintahan dan sumbangan yang tidak melanggar Undang-Undang

Penanya : Siapa yang bertanggung jawab dalam setiap Kampanye Partai Persatuan Daerah?

Informan : Di Summatera Utara sendiri ya tetap yang bertanggung jawab adalah pengurus Dewan Pimpinan Daerah . Dan yang mengatur setiap kampanye itu adalah BAPPILU Partai Perastuan Daerah .

Penanya : Bagaimana bentuk alat peraga kampanye yang bapak konsep atau Partai Persatuan Daerah dalam menarik Pemilih?

Informan : Spanduk-spanduk yang berisikan tema-tema kampanye saya sendiri dan Partai Persatuan Daerah , Umbul-umbul,baliho Partai,dan brosur-brosur Partai Persatuan Daerah. Dan alat Peraga bagaimana cara memilih Partai Persatuan Daerah.

BAB IV

KASIMPULAN DAN SARAN 4. 1. Kesimpulan

Pemilu secara umum dapat dilihat sebagai sebuah institusi dimana rakyat dapat mempengaruhi keputusan publik. Dengan cara pandang demikian, kita dapat menyimpulkan bila kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pejabat publik hasil pemilu tidak mengutamakan kepentingan rakyat, maka kualitas demokratis itu tidak baik. Dengan kata lain, pemerintahan itu tidak demokratis walau dipilih melalui proses demokrasi18

Marketing politik yang dilakukan oleh Oloan Simbolon, ST dimasa pemilihan umum legislatif di daerah pemilihan VIII Sumatera Utara unuk periode

.

18

Nelson, M, Joan dan Samuel, P, Huntington, Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta: Rinieke Cipta, 1990, hal 56

2009-2014 berakhir dengan mendapatkan 1 kursi di DPRD Sumatera Utara dan meningkatkan tingkat popularitas Oloan Simbolon, ST di daerah pemilihan VIII sumatera Utara, secara khusus di Kabupaten Samosir sebagai tanah kelahiran, ditambah dengan menguatanya sistem kaderisasi dan kekerabatan di Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Utara.

Keterampilan dalam melakoni komunikasi politik dengan masyarakat didukung dengan Partai Persatuan Daerah dan Pemuda Katolik Sumatera Utara menjadikan pengembangan marketing politiknya melalui pendekatan Produk Politik, Push Marketing, Pass Marketing, Paid Media dapat berjalan secara terampil dan digemari oleh masyarakat, ditandai dengan kemenangan yang diraih dalam pemilihan legislatif periode 2009-2014.

Kontestan manapun yang telah mengmbangkan marketing politik bukanlah kemudian dipastikan bakal keluar sebagai pemenang di sebuah pemilihan umum ataupun pemilihan kepala daerah, akan tetapi marketing poltik dapat diapandang sebagai standarisasi yang menjadi keharusan yang diapakai bagi seorang kontestan pada sebuah pemilihan umum, karean marketing politikmemberikan kesempatan bagi kontestan untuk menyampaikan ide gagasan politiknya secara lebih dekat, cepat serta secara luas kepada masyarakat. Kemudian masyarakat dapat lebih mudah untuk mengidentifikasi kontestan tersebut. Artinya, marketing politk seorang kontestan sangat berpengaruh dan mempengaruhi perilaku para pemilih di pemilihan umum.

Meningkatnya popularitas Oloan Simbolon, ST tidak terlepas dari modal awal yang baik dan telah dipelihara olehnya sejak lama, modal awal yang baik

tersebut yaitu dekat dengan masyarakat, bersikap sederhana, dermawan dan bersabat. Kunci pokok keberhasilan Oloan Simbolon,ST dalam melakoni marketing politiknya trsebut terletak pada keterampilannya dalam melakukan interaksi komunikasi. Interaksi komunikasi ynag dlakukan oleh Oloan Simbolon, ST mengadopsi bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan memiliki karakter yang sesuai dengan slogan yang telah dibuat yaitu: “DEMI DAERAH KITA BERJUANG, DEMI BANGSA KITA BERSATU, MARI BANGKIT DAN BERGERAK BERSAMA MEMBANGUN DAERAH”. Model komunikasi inilah yang sejak lama tertanam dijiwanya lalu kemudian tetap diterapkannya kepada masyarakat luas di daerah pemilihan VIII Sumatera Utara tanpa membedakan status sosial dimasyarakat.

Menjaga kesinambungan interaksi komunikasi bersama oleh seluruh jaringan yang telah ada untuk mendukung Oloan Simbolon, ST di pemilihan umum legislatif tidak juga merupakan hal yang mudah, hal ini memerlukan daya juang dan semangat yang tinggi beserta kemauan dan kemampuan yang sangat kuat. Kesinambungan tersebut dijaga oleh Oloan Simbolon, ST melalui berbagai kegiatan yang dilakukan olehnya ataupun yang dilakukan oleh tim pemenangan di berbagai daerah, disisi lain kesinambungan interaksi komunikasi dengan tokoh-tokoh daerah daoat terpenuhi dengan manajemen waktu dan kedisiplinan waktu sehingga kercipta komunikasi yang sangat baik.

Dalam pengembangan komunikasi politik terhadap konstituen Oloan Simbolon, ST menyimpulkan dengan menggunakan jenis komunikasi sebagai berikut:

a. Komunikasi antar pribadi

b. Komunikasi kelompok bukan massa

c. Komunikasi massa

4. 2. Saran

Peranan startegi komunikasi politik dalam rangka mengembangkan marketing politik menjadi penting untuk diperhatikan serta pemaksimalan sarana media yang ada sebagai sarana penyampaian pesan-pesan politis, pada konteks pemilihan umum legislatif yang bersifat langsung sangat dibutuhkan setiap kontestan untuk dapat mendekatkan diri dengan sedekat mungkin kepada masyarakat yang nota bene adalah sebagi konstituen. Untuk dapat memudahkan terwujudnya marketing politik yang diunggulkan maka saya menyarankan haruslah marketing politik tersebut dilengkapi oleh beberapa unsur sebagai pendukung pemaksimalan, yaitu:

Pertama, selain pendekatan Produk Politik, Push Marketing, Pass Marketing, dan Paid Media yang memiliki tingkkatan memuaskan maka haruslah didukung dengan tingkat pendanaan yang seimbang. Besar kecilnya pendanaan yang dibutuhkan akan sangat tergnatung dengan produk politik yang dibawa kedalam pemilihan umum.

Kedua, kemampuan memahami penggunaan pendekatan untuk mempengaruhi perilaku di tiap-tiap daerah, untuk itu dibutuhkan tim yang memiliki daya kreatifitas yang baik. Ketiga, Dengan kerjasama Pemuda Katolik Sumatera Utara dan memanfaatkan potensi tim pemenangan dimasa Pemilihan

Umum Legislatif Sumatera Utara periode 2009-2014 lalu, dapat dijadikan sebagai penyerap aspirasi dan informasi yang aktual tentang persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang berada hingga di pelosok-pelosok desa di daerah Propinsi Sumatera Utara secar kuhus di daerah pemilihan VIII Sumatera Utara.

DAFTAR PUSTAKA

Penjelasan Dale S. Beach dikutip dari buku Drs. Moekijat, 1993, berjudul Teori Komunikasi , Mandar Maju : Hal. 4

Dikutip dari buku Prof. Drs. Onong Uchjana Efendy. MA. 1990. berjudul Ilmu Komunikasi teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya : Bandung, Hal. 10 Penjelasan tentang ilmu politik ini dikutip dari buku Prof. Miriam Budiarjo, 1977,

Dasar-dasar Ilmu Politik , Gramedia : Jakarta, Hal, 10

Dikutip dari buku Dan Nimo, 2005 berjudul Komunikasi Politik : Komunikator , Pesan, dan Media, Remaja Rosdakarya, Hal. 9

Dikutip dari buku Onong Uchjana Efendy, 2003 berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komuniasi , Citra Aditya,

Kasali, 1997, Strategi dan Kampanye Pemasaran Partai Politik,”, Makalah Seminar dan Pemasaran Politik

Butler & Colins, 1996, “A Conceptual Framework of Political Marketing,” dalam I.B.Newman (ed), Handbook of Political Marketing, California: Sage Publication

Newman &Shet. 1985. “A model of primary voter behavior,” dalam Jurnal of Consumer Research, 12, 178-187

Bainess, P.R. et al. 1999. Operationalising Political Marketing: A Comparison of US and Western European Consultans and Managers. Middlesex University Discussion Paper Series

Kasali, R. 1998. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nimmo, Dan. Polical Communication and Public Opinion in America , Goodyear Publishing Co, 1993

Nawawi, Hadari. 1987. Metodologi Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hal. 63

Dikutip dari Moses Elias Situmorang, OFMcap, Samosir Mutiara dan Cinta, Samosir. Yayasan Samosir, 2009

Buku Pengantar kader, kalangan sendiri 2003, Jakarta

Dokumen terkait