• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAWANCARA WAHYU WINONO

1. Bisa diceritakan awal mula menjadi seorang rescuer bagaimana?

Sebenarnya saya terjebak dengan hal yang seperti ini karena dulu saya suka kucing, pelihara kucing, bukan rescuer yang aktif tapi nolongin secara pribadi. Saya secara pribadi nolongin semua hewan dan aktif di semua komunitas. Satu hari saya kucing pribadi sakit dan harus oprasi, saya posting dan harus bawa ke dokter. Nah saya disarankan untuk open donasi. Dari situ saya berjanji saya akan ngebantu orang-orang yang tidak bisa bawa kucingnya ke rs. Karena saya dibully masal pada saat itu seluruh Indonesia, karena ternyata di dunia rescuer ada namanya anti streil, tidak boleh jual beli, jadi mereka ternyata berkubu. Antara pengembak biang dengan yang aktif steril berkudu. Itu pengalaman saya Juni 2016. Clow tu lahir karena dibully. [awal-2:02]

Clow berdiri Oktober 2016 [2:07-2:12]

2. Bisa diceritakan langkah awal membangun shelter hingga sampai saat ini bagaimana?

[2:14- 3:40] sebelum terbentuknya clow ini banyak orang tidak kenal saya, dari bully an itu. saya mengundang ke tempat saya, nah dari situ saya banyak memulai mengenal. Pertemuan pertama namanya Bimbim Cat, pada pertemuan kedua baru Clow. Sedangkan, shelter ini ada di bulan Maret 2017 karena saya ingin memeperkuat sumber uang. Saya bekerjasama dengan MMI cat food/ amore dengan membuat bazaar. Kemudian, saya membentuk cat member dan divisi usaha baru bikin shelter karena saya gamau berlandas donasi, donasi itu penunjuang

3. Berapa total kucing dan anjing yang ada di shelter?

[3:41- 4:15] untuk per februari 2021 udah 700 kucing, anjing 80. Tapi fokus kami kucing, utnuk anjing kami bantu tapi ga untuk di publish ke public untuk share donasi atau apa pun. Tapi kalo kucing setiap hari nerima kasus di sosmed saya bantu kalau butuh ke medis.

4. Per bulan bisa nyelamatin brp banyak?

[4:31-5:32] tidak tentu, jaid satu bulan itu kita bisa antara 30 kucing pasyi kita bantu untuk sakit, tapi untuk orang bawa kesini tidak terhitung, mungkin satu bulan ada 60. Dan siklus open adopsi kita harus jalan jadi setiap ada pengunjung atau naruh kucing kita bantu kasih kucing sehta. Jadi

100 help me to help you, saya fasilitasi dengan daftar member itu buat dapet subsidi steril/ pengobatan kalau dibawa ke amore.

5. Dari awal membangun shelter ini apakah memang memfokuskan diri untuk menyelamatkan kucing dan anjing jalanan aja atau juga yang korban kekerasan hewan?

[5:32-6:29] kalau fokus lebih banyak laporan dari medsos, nah kasus-kasus kekerasan kita ke lokasi yang penting ada bukti indikasi pelaku, terduga, saksi, lokasi terbaru, kita akan telusuri dan laporkan ke pihal berwajib. Jika unsur-unsur kekerasan terjadi jika sudah ada saksi mata. Sudah banyak sih yang diusut.

6. Bisa diceritakan proses penyelamatan yang mungkin paling besar atau yang tidak terlupakan?

[6:30- 7:28] kalau untuk penyelamatan mungkin hampir setiap kasus, tapi yang paling berkesan itu kucing poni yang tumor di Palembang. Saya jemput dan itu 5-6 bulan smapai saya bikin makam. Tapi kenapa saat itu poni karena itu sata tergerak. Clow itu lingkupnya nasional.

7. Bisa diceritain pernah menangani kasus kekerasan?

[7:48-9:40] kalau untuk kekerasan balik lagi ke pasal 302 pasal ini dibentuk untuk melindungi hak”hewan yang ga seharusnya ditelantarkan. Tapi pasal ini belum kuat menjerat pelaku, tapi pelaku kan kena sanksi sosial.

Prosesnya ada 9 bulan, tapi untuk cape kesitu butuh waktu 1 tahun. Banyak kasusu yang jalan ditempat karena tidak ditunjang dengan tegas.

Harapannya Indonesia lebih tegas lagi, pelaku langsung dipenjara, di sini pasalnya tidak kuat karena memang dinaggap wah kucing. Tapi kita tetap kalau ada kasus kekerasan walaupun gak bisa sanksi pidana ada sanksi sosial. Karena kita gamau ada ledakan populasi, semakin besar over populasi semakin tinggi kasusu kekerasan.

8. Bisa diceritakan ada ga kasus kekerasan hewan yang ditangani? (itu kenapa?

Kronologisnya gimana? Sampai ke polisi ga, kalo iya prosesnya gimana) [9:43-10:36] kasus yang jalan di tempat di madiun kucing di racun, semua sudah lengkap buktinya tapi prosesnya lama. Kita butuh fisum, biaya, sedangkan pasal 302 akhirnya gak ada proses untuk naik ke siding. Jadi kita lebih senang kasih efek jera dengan memberi sanksi sosial karena bentuk pidan aitu sangat sulit. Aturan di negara kita belum fokus ke kucing.

9. Udah banyak menangani kasus kekerasan?

101 [10:37-11:16] banyak banget tapi gada yang sia-sia, semua ada dampaknya jadi pelajaran bagi orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama. Dulu orang gampang ngeracun kucing, sekarang ada pasalnya. Dulu orang dengan bangga menembak kucing tapi karena kita up terus akhirnya satu-satu mereka tau nembak kucing ga boleh, ada tindakan hukum. Ada dampak positifnya walaupun tidak ada hukum pidana, tapi ada sanksi sosial.

10. Pernah mengusulkan pasal?

[11:17-13:48] kalau untuk komunitas sendiri tidak bisa, tapi saya bergabung dengan LSM penyelamatan hewan kita selalu memberikan suara. Karena kita tidak bisa jalan sendiri, untuk pembelaan hak-hak hewan udah dilakukan sejak 2018, tapi emmang selalu mandeg di tengah jalan. [11:59]

Kenapa mandeg? Mungkin proses di pihak pemerintah ya karena mengubah undang-undang ga gampang. Kita terus menggencar menginformasikan masyarakat. Kita mengajukan ke DPR/DPD itu pasti mereka minta aturan apa, sanksi apa, buktinya, memang cukup panjang. Kita buat petisi. [12:50]

Pemerintah mendukung untuk membuat pasal baru atau engga? Itu lebih ke hewan peliharaan itu masuknya property, nah kalau yang hewan tidak berpemilik gimana? Kita udah mengajukan gagasan, Clow hanya mengajukan dukungan ke LSM masuk ke mereka.

11. Bagaimana tanggapannya mengenai hukum kesejahteraan hewan di Indonesia? (apakah hukum di indonesia udah lebih serius)

Udah 3 tahun mengajukan usulan hukum [14:00-15:38] ada perubahan karena semakin banyak LSM yang terus mengekspos kasus dan selalu melaporkan kasus tersebut. Kita tiap bikin laporan, polisi langsung manggil. Tidak menyepelekan kasus, dulu disepelkan. Kasus kekerasan sekarang udah jarang, karena mereka kena sanksi ITE pasal 307.

12. Menurut Mas, hukuman yang paling pantas diberikan ke pelaku itu hukum pidana atau sosial? Kenapa? Tapi pada kenyataannya lebih banyak yg diterapkan itu hukum pidana atau sosial?

[15:00-15:36] pidana, kenyataannya sampai sekarang belum ada.

Khususnya hewan terlatar. Kalau hewan berpemilik ada kerugian materi, ini kucing saya dibunuh saya merasa keberatan karena sudah mengeluarkan biaya tinggi bisa dilaporkan, tapi hewan non peliharaan tumpul, proses masih berlanjut, pelaku terus dicari jadi lebih ke sanksi sosial.

13. Kebanyakan dari kasus yang dilaporkan itu, rata-rata pelaku itu melakukan kekerasan karena apa?

102 [15:40-15:57] karena mereka tidak tahu tentang hewan ini ada pasal yang melindungi, payung hukum yang mengayomi, minimnya pengetahuan tentang peliharaan, kita tidak bisa memaksa mereka untuk suka, tapi untuk tidak menyakiti mereka kami bisa memberi informasi. Kita genjar untuk mensosialisasikan ke masyarakat karena sosialisasi itu minim, pengetahuan juga sedikit itu yang membuat orang semena-mena, dan over populasi. Kita suka menggandeng untuk mensteril.

14. Sanksi sosial yang paling ampuh?

[17:19-18:20] banyak, dari kasus itu dari yang tidak suka dia harus mensteril kucing, memberi makan kucing jalanan, dan itu ampuh mereka melakukan.

Bully an di sosmed mengguncang mental. [17:48] Steril kucing itu satu doang apa ada minimal? Biasanya tergantung lihat ekonominya, kalau memungkinkan ya charge yang banyak. Nah dia juga akan berpikir ulang ternyata untuk kucing juga mengeluarkan biatya yang banyak ya. Yang penting ada impact yang kita berikan.

15. Mungkin tidak, dari tindakan kekerasan itu ada sangkut pautnya dengan kondisi psikologis dari pelaku?

[18:26-21:09] kebanyakan ada, karena memang dari ketidak sukaan, ada masalah sendiri melampiaskannya ke hewan. Makan daging kucing karena buat obat sebenarnya tidak ada secara medis, hanya karena ceria dari turun menurun. [19:00] Berarti itu mindset mereka? Betul, jadi secara medis itu gak ada, tapi banyak kejadian kayak gitu. Kalau kita kan sudah sering mensosialisasikan bikik even per 5/6 bulan keliling tiap kota. Kita edukasi masyarakat umum yang minim pengetahuan tentang anjing dan kucing.

Kenapa gak boleh berbuat kekerasan. Jadi kita juga kalau di satu wilayah ada lporan kucing terlalu banyak, kita merelokasi atau steril karena kalau jumlahnya bergerombol tidak baik buat lingkungan. [20:29] Pernah ditolak saat sosialisasi? Tidak karena penyampaiannya baik, bagaimana mencegah kucing tidak mengganggu lingkungan.

16. Ada contoh kasus yang pelakunya mengalami gangguan psikologis yang mungkin pernah ditangani mas bimbim?

[21:18-23:22] Semua yang kita tangani selalu beranggapan mereka psikologisnya gila. Kayak kasus yang kucing ditendang kita usut katanya pelaku berkebutuhan khusus. Sama ibu-ibu di Kalideres mengaku berkebutuhan khusus. [21:43] Itu beneran gila atau gimana? Kebanyakan mereka untuk mengalihkan isu itu ya seperti itu mengaku keterbelakangan mental 70% yang terciduk begitu 30%nya karena ketidaktahuan. [22:10]

103 Pernah dibawa ke Rsj? Kita banyak minta seperti itu tapi berpbenturan sama pihak rumah sakit. Kita laporin gak langsung ditangani. Kita berusaha bekerjasama sama rumah sakit jiwa, apakah ada kriteria orang berketerbelakangan mental, itu lagi bekerjasama. Karena itu kadang berbenturan gak mudah sih. Sesame animal lovers aja bertolak belakang.

Ada yang setuju dengan steril ada yang tidak, dalam kita masih banyak berbenturan gimana mengedukasi pihak luar.

17. Mas, mengikuti yang kasus soda api?

[23:26-25:05] Saya mendukung nathasatwa dan ikut di siding akhir. Secara langsung pelaku dinyatakan bersalah mengganti uang. Menurut infonya bipolar tapi udah ditangakan sanksi, ya itu gangguan mental. Tapi untuk kasus itu memang dinyatakan dan tidak boleh mengulang, untuk pidana tidak. Beberapa hal tidak bisa di pidana. [24:25] Itu kan hewan peliharaan kenapa gak bisa masuk penjara? Karena pasal 302 gak kuat dan pelaku masih ada hubungan kesaudaraan. Pasal 302 itu untuk peliharaan, tapi seharusnya stray cat masuk. Cuman tidak kuat karena tidak ada butki kepemilikan. Kita laporkan ke polisi ditanya siapa yang dirugikan, yang bertanggung jawab. Nah para organisasi yang maju utnuk membela hak hewan tak berpemilik, itu fungsi organisasi.

18. Mas, bim kan lagi membangun shelter di di manado ya? Itu kucing aja?

[25:06-26:52] Kucing sama anjing cuman tidak publish sudah berjalan 1 tahun Maret ini. Di sana da 58 kucing, 9 anjing semua ditebus dari pasar tomohon. [25:29] Itu di Tomohon termasuk kekerasan hewan? Iya, tapi itu sudah masuk ke adat tidak bisa melaporkan karena kebiasaan mereka.Tomohon itu diatas gunung, Manado sama Tomohon jaraknya jauh, memang disitu orang-orang kasih makan anjing, kelelawar semuanya.

Nenek moyang jadi kebiasaan turun menurun. Itu udah menjadi destinasi pasar di Indonesia. [26:35] Pernah coba mensosialisasikan? Sudah tapi tidak berpengaruh, kita kalah dengan kebiasaan. Jadi itu kenapa saya bikin shelter karena biar tidak lepas.

19. Dia bisa dapet pasokan dimana?

[26:55-29:10] Ada pengepul, oknum-oknum pencurian anjing di kota-kota.

Dibawa ke Sulawesi Utara, satu kucing 30.000 terus dijual lagi sampe 160.

Nih kucingnya nyuri pemiliknya siapa, ada yang ngaku gak? Tapi terus sosialisasi ke anak-anak masa kini jadi untuk kedepannya udah terbuka wawasannya. Tapi untuk yang sudah terbiasa susah, jadi kita lebih ke sekolah-sekolah untuk masa depan mereka, untuk generasi sekolah. [28:23]

104 Jadi dating ke sekolah ya? Iya tapi ini udah 2 tahun engga karena dulu aktif ke TK, SD. Gak aktif lagi karena salah satunya pandemi dan tahun 2019 kendala masih banyak program pembangunan. Untuk Cat lovers sendiri tiap 6 bulan ada, kemarin Solo udah besok tanggal 21 di Surabaya jadi saya bikin di tiap kota. Kalau ada kasus-kasus gausah takut melaporkan selama ada bukti dan efek jera.

20. Gimana ceritanya Mas Bimbim bisa sampai ke Tomohon?

[29:12-30:10] Karena saya berpikir Clow harus ada di seluruh Indo, kenapa Manado karena 2018 pernah menyelamatkan 73 kucing saya tidak tahu taruh mana karena dititipin ke temen malah jadi beban. Saya Kembali 2020 membangun shelter saya Kelola sendiri. Karena gak semua orang mau walaupun dia cat lovers.

21. Bisa diceritakan saat ke Tomohon, sekejam apa proses pembuhunan anjing dan kucing itu?

[30:32-32:09] Jadi kalau diceritain sebenarnya kita gak tega, bener-bener dan kita masuk tidak boleh jadi animal lovers. Kalau saya dari organisasi mereka tidak mau lepas bahkan dikasih harga tinggi. Jadi saya harus berpura-pura jadi pembeli, saya lihat kucing ditarik menggunakan tali, diikat, kepalanya dipukul setengah hidup dibakar. Babi aja disembelih ya masa kucing kayak gitu. Itu pun kita tidak menganggap harus disembelih tidak harus seperti itu setengah hidup dibakar. Saya jengkel tapi harus menahan diri supaya bisa menyelamatkan. [32:10] Mas Bim berani menyaksikan itu? Harus kuat karena Ketika kita keluar dari situ kita bisa ceritakan, saya tidak mau mengusut kasus kalau tidak dilihat secara langsung pembunuhannya kejam.

22. [32:40] Saat melihat disana tata caranya yang dipikir apa? Kok tega dan ini dilakukan di depan terbuka dan orang biasa aja gak ada yang nontonin kayak ngelihat ayam. Tapi buat saya untuk pertama kali ini gak wajar. Tapi saya sudah diingatkan jangan datang sendiri. Tapi tetep aja hati gondok, marah gak bisa berbuat apa-apa. Pihak polisi ada di situ, dinas peternakan ada.

Dinas peternakan fungsinya mengecek hewan rabies tapi tidak ada larangan.

[33:50] itu kan hewannya dicuri, dinas ngecek apa gimana? Sampai sekarang kita belum ada jawaban tapi mereka ada disitu untuk mengontrol, tapi karena sudah terbiasa tidak ada apa-apa. Saya menebus pro kontra juga, tapi saya menebus itu sambal belajar kedepannya harus sampai mana. Nah, mungkin itu bisa dari kota Gorontalo karena itu jalurnya Cuma dari situ.

105 Sebelum masuk ke Manado semua lewat situ baru naik ke Tomohon atau Mobago. Makanya saya bikin shelter jadi setiap nebus tidak sia-sia.

23. Mas sudah tahu sebelumnya cara sembelihnya begitu?

[35:10-36:08] Tau dari Youtube sosial media, saya datang ke situ karena ada kasus di Mobago, kucing dibacok saya usut ke polisi. Saya pengen mampir dan baru ada pengiriman kucing satu pickup semua saya beli titipin temen-temen tapi pada gak tahan kan.

24. Waktu beli kucing di penadah gimana ngomongnya?

[37:30-39:04] Saat itu saya bilang mau pelihara dan temen dari pecinta kucing, tapi itu di pencuri di mobil bukan di pasar. Padahal kita sudah beli juga dari penjual. Total saat iu 75jt, 73 ekor kalau untuk kucing 20jt an aja yang mahal biaya perawatan. Di sosmed saya posting temen-temen

ngebantu terkumpul 15jt. Saya punya ambisi bisa menyelamatkan hewan di sana.

Menit 39:36 – 44:04 : tentang Clow gak mau pake donasi tapi mengembangkan usaha.

25. Waktu ke Tomohon beli apa aja?

[44:05 – 45:19] beli kuncing dan anjing 8, tapi anehnya kalau kucing hidup gamau di lepas harus membayar seharga kucing dibakar 150rb. Kucing hidup 120, kalau mau beli hidup 10 aja. Karena lebih mahal dan di sana laku kucing makanya kita dulu-duluan hari ini kucing ada, besok udah ga ada.

Kita dulu-duluan sama pemakan daging, nah itu daging kucing saya bertanya ke orang-orang banyak yang diolah lagi dicampur daging anjing 40rb per kilo. Mending makan ayam kana tau sapi seprapat. Daging anjing lebih mahal jadi makanan favorit.

26. Berarti kasus Tayo itu hampir sama ya?

[45:28-45:53] Prosesnya terlalu lama karena sekarang pemilik diminta sertifikat kepemilikan sama pihak berwajib. Sanksi sosial udah, didatengin jadi kalau dia berbuat lagi ditangekap.

27. Sekarang kasusnya gimana?

[46:04-48:40] Belum ada penahanan, ditangkep dalam artian di BAP panggil polisi di saksi bukan dipenjara dibawa pulang. [46:50] Menurut Mas Bim, kasus ini sebaiknya dilanjut ke hukum atau gimana? Harus terus karena ini buat pelajaran buat orang yang semena-mena ngambil dan makan kucing. Kita lihat pasal 302 berlaku atau tidak, lebih menjerat ke hak

106 konsumsi. [47:33] Pemiliknya sempat menghubungi mas bim? Jadi viral saya komunikasi sama dia, pemiliknya sendiri sempat down nah kita support aja. Kita berharap setiap kasus ada satu dipenjara tapi belum ada.

Menit 49:50-50:20: tentang soda api

28. Sebenarnya yang dikatakan sebagai tindakan kekerasan itu tindakan seperti apa saja?

[50:21-50:40] pemukulan, yang menyebabkan cidera, penelantaran sampai kelaparan dan sampai mati.

[50:58 -51:28 ] tentag kasus Tayo yang belum tahu masuk ke jenis apa 29. Pandangan terhadap kasus Tayo

[51:46 – 52:36] Saya berharap pihak berwajib terus usut kasus ini karena akan jadi pelajaran yang luar biasa untuk seluruh masyarakat karena beritanya buming. Sebenarnya banyak Cuma tidak terekspos, biar yang tidak terlihat jadi tahu. saya berharap pihak berwajib terus usut sampai akhir walaupun hasilnya seperti apa yang penting sampai ke pengadilan. Karena ini harus dikawal terus cuman lama.

30. Apa harapan Mas Bimbim kepada masyarakat untuk menghimbau atau menghindari tindakan kekerasan?

[52:52 – 53:32] kalau untuk masyarakat umum kita punya kewajiban memberika edukasi karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.

Kita tanya ke masyarakat uum tahu gak pasal 302, tahu gak kucing tidak boleh disakiti. Maka saya ajak temen-temen gemborkan pasal 302 itu.

31. Kalau data tentang kekerasan itu belum ada atau tiap shelter punya masing-masing?

[53:43 – 54:33] masing-maisng punya tiap rganisasi laporannya beda-beda, laporan masuk y aini darimana, kejadiannya apa. [54:10] Dari dinas itu gak pernah minta data? Tidak mereka berjalan sendiri, kalau dinas fokus mencegah overpopulasi, menanggulangi rabies.

32. Kalau korban kekerasan lebih banyak stray cat/peliharaan?

[54:41 – 55:30] Stray cat yang memang keluar dari lingkungan rumah, hewan yang keluar dari rumah sudah dianggap stray cat karena sudah ada aturan. Hewan yang keluar dari rumah akan dianggap stray cat, akan dianggap liar apalagi menganggu

107 Orang lain. Makanya untuk pemilik harus hati-hati harus menjaga hewan peliharaan, tdiak boleh egois. Makanya udah bikin sanksi sosial, bikin mereka itu hal paling simple yang bisa kita lakukan.

33. Waktu di Tomohon pernah edukasi?

[55:32-56:27] Iya saya edukasi sampai bikin kaos tulisannya kucing bukan makanan. Hasilnya ada yang posiif ada yang negative. Ini sudah kebiasaan ga mampu beli daging sapi.

34. Kenapa sekarang udah gak aktif lagi?

[57:26 – 58:07] Saya sudah tau ujungnya kemana, saya bukan berhitung tapi daripada uang itu mubazir, kita butuh trabsportasi pokoknya tidak ada yang gratis. Lebih baik saya fokus mengedukasi masyarakat daripada mengusut-mengusut hilang mending edukasi untuk pelajaran orang lain.

35. [58:15-58:52] Prosesnya tetep berjalan, masih nunggu bukti. Apalagi yang kita lakukan, ada saksi yang mundur di tengah jalan, foto itu darimana didapatkan. Mungkin bosen karena terlalu lama jadi waktu. Ya sudah lah udah cape juga.

36. Saya baca pemilik Tayo pernah lapor ke polisi, tapi polisinya meremehkan itu gimana mas?

[58:58 – 1:01:48] Kalau saya sih hal itu bukan meremehkan ya. Kan saat itu pelapor kondisi tertekan, karena saya sudah konfirmasi juga bukan meremehkan hanya bertanya. Karena kalau kita lapor gabisa semena-mena lapor. Polisi butuh laporannya mana, buktinya, saksi, dan itu kepalanya juga udah jadi bangkai udah angus. Mereka hanya berkata kucingnya kenapa oh hanya kucing. Nah setelah viral baru polisi melapor. Karena saya juga pernah ditolak, saat kondisi panik. Polisi juga coba kumpulkan bukti, saksi.

Saya belajar ternyata ada state-state yang dipenuhi, jangan sampai tuduhan itu nusuk ke kita. Kita cari dukungan jangan sampai jadi fitnah. Biasanya kita disuruh pulang baru datang lagi untuk melengkapi laporan. Saya dan temen saya sudah konfirmasi, mungkin disuruh melengkapi laporannya.

37. Selama Mas Bimbim menangani kasus pernah cape ga?

[1:01:55 – 1:03:10] Kalau cape engga, tapi buang-buag waktu iya. Dalam artian banyak waktu bisa buat yang lain, karena kita tahu ujung-ujungnya tidak diproses. Sudah lah saya tidak perlu memonitor saya melapor saja.

Tapi tetep ada kasus kekerasan kita lapor, yang penting pelapor dipanggil walaupun tidak dipenjara kasih saksi, bukti foto, laporan kejadian. Sanksi sosial paling cepet bisa masuk ke pihak yang berwajib.

108 38. Semua kasus beredaranya dari media sosial ya?

[1:03:10- 1:03:28] Semua laporan masuknya dari media sosial makanya kekuatan sosial media kuat banget. Jadi ada oknum kita cari

39. Mas Bim pernah mengedukasi kalau untuk hewannya mengalami kekerasan, apa yang harus dilakukan?

[1:03:40 – 1:07:22] Iya, saya selalu ajarkan, jadi untuk temen-temen kalau ada kejadian cari siapa yang awal lihat, liat cctv, laporkan siapa yang melaporkan. [1:04:24] Cara tahu pelakunya gimana padahal di luar kota?

Jadi kalau untuk pelaku memanfaatkan sosial media paling cepet ditelusuri, tempat tinggalnya, kerjanya. Tapi kita tidak pernah menyerang personal,

Jadi kalau untuk pelaku memanfaatkan sosial media paling cepet ditelusuri, tempat tinggalnya, kerjanya. Tapi kita tidak pernah menyerang personal,

Dokumen terkait