• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAX Kelebihan :

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 25-47)

Mendukung pengeditan non-linear dan non-destruktif dari berbagai format, dapat dengan mudah dapat mencampur file video format dan resolusi yang berbeda tanpa harus menghabiskan waktu perekaman file ini, memiliki alat yang luas untuk koreksi warna dan penyaringan.

Kekurangan :

Sayangnya Final Cut tidak terdapat pada Sistem operasi Windows.

10. WAX Kelebihan :

Wax memiliki kinerja yang baik dan memungkinkan video editing fleksibel. Ini adalah software dasar yang digunakan untuk mengedit video, dapat digunakan sebagai aplikasi yang berdiri sendiri, atau sebagai sebuah plug-in untuk editor video lainnya. Kekurangan :

Memungkinkan video terbatas dan track audio dengan top down compositing.

11. Avidemux Kelebihan :

Untuk melakukan editing video sederhana, filtering dan encoding. Mendukung berbagai jenis format file seperti AVI, MPEG yang kompatibel dengan DVD, MP4 dan ASF.

Kekurangan :

User interface kurang intuitif, 3GP kurang disupport. Masih sering terjadi crash, harus sering harus dilakukan coba-coba.

12. VirtualDub Kelebihan :

Video editing software bisa dikatakan bagus dengan fitur yang luar biasa banyak seperti kompresi video, video splitting, dan penambahan track audio. VirtualDub juga memiliki kemampuan batch-processing untuk menangani sejumlah besar file dan dapat dimasukkan filter-filter tambahan yang tidak terdapat pada perangkat itu sendiri.

Kekurangan :

VirtualDub Ini tidak memiliki kekuatan pengeditan editor umum tujuan seperti Adobe Premiere.

13. Windows Movie Maker Kelebihan :

Pengguna dapat membuat film sendiri di rumah dengan mudah dan sederhana dalam menggunakannya. Piranti lunak ini Ini berisi fitur-fitur seperti efek dan transisi video, teks, audio track, timeline narration, dan masih banyak lagi. Terlebih lagi, efek baru dan transisi dapat ditambahkan dan dapat diubah dengan menggunakan kode XML.

Kekurangan :

Tidak bisa langsung menyimpan hasil editan video kita sebelum kita membakarnya (burning lewat DVD) terlebih dahulu. Fiturnya tidak selengkap sofware lain.

14. Zwei-Stein Kelebihan:

Berfitur lengkap, menawarkan banyak efek yang berbeda. Dapat mengedit hingga 256 video, audio, dan gambar klip. Ada sampai dengan 64 efek, yang dapat dirantai serial.

Kekurangan:

Saat mencoba untuk memuat klip terlalu banyak sekaligus maka akan cenderung untuk lambat, Namun, bagi mereka yang hanya pemula dalam permainan editing film secara keseluruhan juga bisa menjadi pilihan besar.

15. Apple iMovie Kelebihan:

Apple iMovie memiliki banyak fitur canggih dan add-on, menawarkan banyak pilihan untuk foto, video, audio editing, dll Kekurangan:

Perangkat lunak ini hanya gratis jika membeli sebuah sistem MAC baru.

16. VideoSpin Kelebihannya :

Editor gratis berdasarkan Studio. Melakukan pekerjaan yang baik dibandingkan dengan sebagian besar alat-alat video gratis. Ini tidak sesuai dengan kualitas dari software dibayar, tetapi melakukan editing dasar dan film output yang cukup mudah. Kekurangannya :

Tidak bisa langsung merekam video dari camcoder atau alat perekam video lainnya.

17. Jashaka Kekurangannya :

Program ini memiliki banyak pilihan untuk efek digital, tetapi bekerja terbaik untuk proyek-proyek kecil.

Kelebihannya:

Lebih sulit untuk bekerja dengan daripada beberapa yang lain yang tersedia.

18. HyperEngine-AV. Kekurangannya :

Hanya ada dan bisa bekerja pada sistem operasi MAC. Kelebihannya :

Software ini membawa seluruh proses men-download klip melalui memproduksi DVD produk sehingga tidak perlu khawatir tentang mencari tahu sejumlah besar program yang berbeda.

19. Smart Movie Kekurangannya :

Kurang variatif dalam hal keanekaragaman fitur-fitur penunjang pengolahan gambar dan efek. Kreasi yang terkesan monoton walaupun terbilang mudah dalam proses aplikasinya. Hanya bisa di operasikan di Windows.

Kelebihannya :

Cukup sederhana dan mudah dalam pengenalan fitur. Mudah pengoperasiannya dilihat dari fitur yang sederhana dan mudah diaplikasikan.

20. Core Video Studio X2 Kelebihannya :

Corel Video Studio X2 memiliki feature dan plugin yang lebih lengkap dibandingkan dengan Video Edit Magic 3.3.

Tampilan/workspace/layout yang lebih user friendly sehingga memudahkan editor mengedit video. Mendukung hampir semua source (input) /format video serta output format video. Salah satunya juga mendukung teknologi editing audio berserta pluging untuk editing audio, yang bisa dikatakan sudah cukup pada saat proses editing terjadi.

Kekurangannya :

Spesifikasi hardware minimal yang dibutuhkan untuk menginstalasi software Corel X2 sangat tinggi sehingga apabila tetap dipaksakan diinstal pada computer yang spesifikasi hardwarenya dibawah itu sangat berpengaruh. Membutuhkan system operating minimal Microsoft Windows XP SP2 sehingga apabila system operating dibawah itu maka system aplikasi corel video studio x2 tidak berjalan dengan normal, karena Corel Video studio x2 membutuhkan Microsoft Direct 9.0c.

(Eko Nopyanto, 2012)

2.6.6 Proses Editing Pada Adobe Premiere

Menurut buku Ir. Pandapotan Sianipar dalam buku Video Editing dengan Adobe Premier proses-proses editing sebagai berikut:

a. Membuat Projek Baru

Sebelum kita merekamkan signal video ke dalam computer (capture), kita harus membuat sebuah projek baru:

( File > New > Project), atau biasanya pada saat kita baru pertama kali menjalankan Adobe Premiere Pro (PP) akan muncul dialog box yang mengharuskan kita

untuk membuat nama projek baru (gambar 1) ; kita pilih New Project.

Gambar 2.1. Tampilan Awal Adobe Premiere

Load Preset adalah sejenis template yang disediakan oleh Adobe Premiere agar kita bisa dengan mudah menggunakan standar yang disediakan.

Custom Setting, digunakan untuk pengaturan yang akan kita setting sendiri sesuai dengan keinginan kita.

Gambar 2.2. Load Preset dan Custom Setting

b. Mengatur Durasi Clip

Untuk mengatur durasi clip yang berada di dalam Timeline Window caranya dekatkan kursor mouse ke posisi akhir clip, sehingga akan tampil kursor Ripple Edit berwarna merah dengan panah berwarna hitam.

Gambar 2.3. Tampilan kursor Ripple Edit

Kemudian drag maju dan mundur untuk merubah durasi clip.

Gambar 2.5. Tampilan clip yang telah diubah durasinya

c. Memotong Clip

Untuk memotong clip yang telah disusun dalam Timeline Window, kita dapat menggunakan tombol Razor Tool yang berada di dalam Tools Window. Berikut ini langkahnya : 1. Susun sebuah clip ke dalam Timeline Window. Kemudian

geser Current Time Marker ke posisi yang akan dilakukan p emotongan.

Gambar 2.6. Penggeseran Current Time Marker untuk membantu mempermudah pemotongan clip

2. Kemudian klik tombol Razor Tools yang berada dalam Too ls Window.

Gambar 2.7. Tombol Razor Tool

3. Lalu klik satu kali pada clip tepat pada posisi Current Time Marker berada.

4. Maka clip akan terpotong menjadi dua bagian.

Gambar 2.8. Clip yang terpotong menjadi dua bagian

d. Menghapus Clip

Pada suatu saat mungkin kita berniat untuk menghapus clip (baik itu berupa audio maupun video) yang ada di dalam Timeline Window karena berbagai alasan, misalnya tidak jadi terpakai. Maka untuk menghapus clip yang ada di dalam Timeline Window caranya pilih salah satu clip yang akan dihapus yang berada di dalam Timeline Window, dengan cara klik satu kali pada clip tersebut. Kemudian tekan tombol Delete yang ada di keyboard omputer. Maka clip tersebut akan terhapus.

Gambar 2.9. Tampilan clip yang telah terpilih

e. Memberikan Transisi

Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan langkah demi langkah proses pemberian transisi pada workspace Single Track Editing, caranya :

1. Import clip kedalam Project Window.

2. Kemudian susun salah satu clip yang ada di dalam Project W indow ke dalam Track Video 1 di dalam Timeline Window den gan melakukan drag and drop.

Gambar 2.10. Clip pertama yang disusun di dalam Timeline Window

3. Geser Current Time Marker ke posisi waktu 00:00:10:06 unt uk memberikan durasi transisi.

Gambar 2.11. Current Time Marker digeser kedepan untuk memberi durasi transisi

4. Setelah itu drag lagi salah satu clip yang ada di dalam Project

Window ke dalam Timeline Window. Tempatkan clip tepat pad a posisi Current Time Marker pada Track Video 1, overlap den gan clip pertama.

Gambar 2.12. Penempatan clip kedua pada Track Video 1 yang sengaja dibuat overlap dengan clip pertama

5. Kemudian klik Tab Effects pada Project Window. Expandla h pilihan Video Transitions, selanjutnya expand pula pilihan Iri s.

Gambar 2.13. Tab Effects di dalam Project Window

6. Selanjutnya drag pilihan transisi Iris Diamond ke dalam Tim eline Window, tempatkan di T

rack Video 1 tepat setelah Current Time Marker.

7. Kita dapat melihat hasil pemberian transisi dengan melakukan

Play pada Sequence Monitor Window atau dengan menekan Sp ace Bar pada keyboard komputer (Adobe Premiere Pro tidak m emerlukan proses render untuk memainkan hasil transisi).

Gambar 2.15. Melihat hasil transisi dalam Sequence Monitor Window

f. Memberi Efek Video

Setiap clip dapat diberi efek lebih dari satu jenis efek. Untuk memberikan efek visual pada clip video berikut ini langkah-langkahnya :

1. Buka Tab Effects yang ada di dalam Project Window,

kemudian expandlah pilihan

Gambar 2.16. Pilihan berbagai efek video di dalam Tab Effects

2. Lalu pilih efek Posterize, kemudian drag efek tersebut ke dalam Timeline Window, lalu tempatkan pada salah satu cli p yang berada dalam Track Video.

Gambar 2.17. Tampilan clip yang diberi efek di dalam Timeline Window

3. Lalu tampilan Tab Effect Controls yang berada di dalam Mo nitor Window

Gambar 2.18. Tampilan Tab Effect Controls di dalam Monitor Window

4. Kemudian expand efek Posterize yang berada pada pilihan V ideo Effects, lalu ubah nilai Level menjadi 2.

Gambar 2.19. Perubahan nilai Level pada efek Posterize

5. Maka tampilan clip yang diberi efek Posterize akan tampak s eperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.20. Tampilan clip dalam Sequence Monitor Window

g. Tampilan Umum Adobe Premiere

Gambar 2.21. Tampilan Umum Adobe Premiere Keterangan:

Nomor 1: Window Project

Gambar window project 1 adalah tempat kita menempatkan data (baik video maupun sequence) yang kita gunakan nantinya. Video yang kita tempatkan disini dapat dipreview pada bagian kiri atas dibawah nama project. Preview biasanya dilakukan untuk mengetahui video apa yang akan kita tempatkan kedalam timeline window, hal ini untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan.

Sedangkan gambar window project 2 adalah tempat untuk efek-efek audio-video yang dapat kita gunakan dalam proses pengeditan sebuah program, baik itu efek untuk video maupun audio.

Gambar 2.22. Window Project Nomor 2: Window Monitor

Window monitor dalam hal ini dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian 1 berfungsi sebagai tempat untuk monitoring data video dan juga tempat pengaturan mark in serta mark out dari data video yang akan kita tempatkan ke dalam timeline. Sedangkan untuk bagian 2 adalah monitor untuk melihat hasil penyusunan gambar yang telah kita lakukan di dalam timeline dari sequence yang kita kerjakan.

Gambar 2.23. Window Monitor Nomor 3: Window Tool

Gambar 2.24. Window Tool Nomor 4: Timeline Window

Apabila file audio-video sudah berada dalam timeline, maka kita bias memberikan beberapa efek pada clip tersebut seperti: Dissolve,

Wipe serta video efek lainnya . Didalam timeline window ada beberapa tool yang dapat kita gunakan untuk membantu pekerjaan kita.

- Track Video : Tempat untuk file video, jumlahnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita.

- Toggle Track : Fungsinya sebagai preview pada monitor window. - Display Style : Pengaturan agar kita dapat melihat materi

yang terdapat didalam sebuah video

- Show Keyframe: Pengaturan signal audio-video dengan menggunakan keyframe sebagai batasannya.

- Zoom In / Out : Dengan cara menggeser kekiri dan kekanan kita dapat memperbesar dan memperkecil tampilan audio-video pada timeline.

h. Pembuatan Title

Gambar 2.26. Pembuatan Title

i. Transfer Materi

Apabila data audio-video sudah dalam bentuk file, maka kita tinggal import saja file tersebut. Caranya File > Import .. (Ctrl + I) atau double clik pada window project, setelah itu kita pilih file yang akan kita import tersebut.

Akan tetapi jika signal audio-video tersebut masih dalam pita magnetic, maka kita harus capturing dulu, yaitu File > Capture .. atau F5

Gambar 2.27. Transfer Materi

j. Proses Output

Setelah proses editing selesai maka hasilnya dapat kita format sesuai dengan yang kita butuhkan yakni :

- Magnetik Tape. - Format DVD - Format VCD

- File Audio-Video ( avi, mpeg, wmv, dll). Caranya adalah : File > Export > …..Tape, Mpeg1, Mpeg2, ..dll.

Gambar 2.28. Proses Output

k. Pasca Prduksi

Pasca produksi terdiri dari berbagai proses: Capturing (memindahkan file dari kaset ke dalam komputer), Cutting (memilih gambar yang terbaik), Switching (penggantian dari gambar yang satu ke gambar yang lain dari segi teknis), Mixing (mencampurkan antara file gambar dengan file suara (ilustrasi musik, narasi dan lagu)), membuat animasi untuk bumper, membuat credit title, rendering (menyimpan file gambar dan suara yang sudah jadi menjadi format MPEG), review (mengecek kembali hasil editing apakah ada kesalahan), burning (memindahkan file gambar dan suara berformat MPEG ke dalam kaset DVD), evaluasi (mengevaluasi hasil produksi apakah sudah layak tayang atau belum).

(Ir. Pandapotan Sianipar, Video Editing dengan Adobe Premier 6.5, 2004:9)

BAB III

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 25-47)

Dokumen terkait