• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Band indie di Semarang sekarang ini makin banyak bermunculan. Tujuan mereka membuat band indie ini sendiri untuk menciptakan kebersamaan terhadap satu sama lain, memiliki satu rasa walaupun berbeda-beda aliran jenis musik, dan tidak mengutamakan materi, melainkan mengutamakan karya yang dihasilkan. Indie berasal dari kata independent yang artinya mandiri atau berdiri sendiri. Kalau dikaitkan dalam sebuah band berarti band indie merupakan sebuah grup yang berdiri sendiri secara mandiri terutama dari segi pendanaan. Ada yang mengatakan band indie memiliki prinsip yang kuat dan mengakar dalam sebuah idealisme bermusik, memiliki jalurnya sendiri, penuh inovatif namun mati dalam penyebarannya. (Ejhax, 2011)

Masyarakat menilai band indie itu membawa pengaruh buruk. Melihat dari kondisinya para anggota band indie pada umumnya menyukai kebebasan, namun tidak semua orang atau masyarakat menanggapi positif tentang kebebasan. Sebagian masyarakat memandang sebelah mata tentang band indie yang identik dengan kebebasan tentunya tidak lepas dari alkohol, narkoba atau bahkan wanita – wanita yang selalu menemani.

Walaupun dianggap membawa pengaruh buruk, band indie tetap berkarya dalam hal bermusik. Keterbatasan biaya dalam produksi pembuatan album rekaman menjadi kendala utamanya. Dari segi finansial, penghasilan yang diperoleh dari panggung satu ke panggung yang lain tidak banyak atau bisa dibilang tidak dapat mencukupi kebutuhan band mereka maupun untuk

(2)

diri sendiri. Bahkan untuk menutupi kebutuhan band, mereka rela menyisihkan uang pribadi.

Banyak band indie yang tetap bertahan di jalur tersebut. Bahwa sebenarnya mereka tahu band indie tidak menjamin masa depan yang cerah namun masih banyak yang bertahan sampai tua, bahkan sampai memiliki cucu, mereka tetap bertahan di jalur indie. Ada pula yang sudah sukses berkarir, mereka pun masih eksis dalam band indie.

Dari semua permasalahan yang muncul dalam band indie inilah yang menginsipirasi penulis untuk membuat program acara televisi. Program acara televisi dari berbagai format, salah satunya adalah format feature dokumenter. Dokumenter merupakan fakta yang berdasarkan bukti-bukti dokumenter, catatan tertulis, sumber pelengkap, wawancara, kontemporer, dan sejenisnya. (Drs. Andi Baso Mappatoto, M.A. Teknik Penulisan Feature, hal.3)

Alasan penulis membuat sebuah program acara yang berformat feature dokumenter yaitu, memberikan gambaran nyata kepada masyarakat tentang kehidupan yang mungkin belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Dalam pembuatan sebuah dokumenter biasanya disajikan suatu tayangan yang dapat menggugah hati nurani setiap orang yang menyaksikannya. Tujuannya sendiri agar penikmat televisi dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari tayangan tersebut. Bila digabungkan dengan feature akan menjadi sebuah acara yang bagus, menarik, dan unik.

Di dalam program dokumenter ini, penulis berperan sebagai editor. Editor adalah sineas profesional yang bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah program acara yang utuh. Seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) yang kuat, sehingga sudah pasti dituntut sikap kreatif dalam menyusun shot-shotnya. Maksud sense of story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti akan konstruksi dari struktur cerita yang menarik, serta

(3)

kadar dramatik yang ada di dalam shot-shot yang disusun dan mampu mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan/cerita tersebut secara tepat dari awal hingga akhir program acara. (Job Description Pekerja Film (versi 01), FFTV IKJ dan KFT, Maret 2008)

Berdasarkan latar belakang, penulis akan membuat program feature dokumenter dengan judul “Bertahan di Jalurku” dengan maksud memberikan informasi yang mendalam dan menarik yang berkaitan dengan eksistensi dan dedikasi band indie. Sedangkan tema yang akan diambil yaitu “Eksistensi dan Dedikasi Musik Bawah Tanah”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, penulis menganalisa atau mengidentifikasi semua yang berkaitan dengan masalah dalam pembuatan feature dokumenter “Bertahan di Jalurku”. Maka penulis perlu memberikan perumusan masalah. Perumusan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan. Maka dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana teknik editing dalam pembuatan program feature dokumenter tentang band indie?

Bagaimana memproduksi suatu konsep perancangan audio visual feature dokumenter tentang band indie secara informatik dan menarik minat penonton untuk mengenal lebih dalam tentang band indie?

(4)

Tujuan pembuatan Proyek Akhir program feature dokumenter “Bertahan di Jalurku” sebagai berikut:

Untuk mengetahui teknik editing dalam pembuatan program feature dokumenter tentang band indie.

Untuk memproduksi suatu konsep perancangan audio visual feature dokumenter tentang band indie secara informatik dan menarik minat penonton untuk mengenal lebih dalam tentang band indie.

1.4 Batasan Masalah

Pembuatan Proyek Akhir ini penulis berperan sebagai editor, permasalahan yang disorot yaitu:

Membuat alur cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah program acara yang utuh.

Kekuatan sense of story telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) dalam menyusun shot-shotnya.

Membuat alur cerita yang menarik, serta kadar dramatik yang ada di dalam shot-shot yang disusun dan berkesinambungan aspek emosionalnya serta membentuk irama adegan/cerita tersebut secara tepat dari awal hingga akhir program acara.

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Akademis

 Sebagai tambahan arsip dan dokumen Universitas.  Sebagai acuan untuk memberi nilai kepada mahasiswa.

(5)

 Sebagai bahan evaluasi tentang kelemahan dan kelebihan mata kuliah program jurusan broadcasting.

 Sebagai salah satu contoh arsip dan dokumen untuk adik kelas atau mahasiswa yang membutuhkan referensi.

1.5.2 Manfaat Praktis

 Membuka wawasan bahwa musik seperti yang dihasilkan band indie itu ada.

 Sebagai salah satu hasil karya.

 Sebagai petunjuk sejauh mana penulis memahami pelajaran yang diberi selama ini.

 Penulis bisa lebih memahami bagaimana tekhnis membuat laporan Proyek Akhir.

1.5.3 Manfaat Sosial

 Sebagai tayangan yang edukatif.  Sebagai media pembelajaran.

 Sebagai media penyampaian kepada masyarakat.

 Memotivasi pemirsa tentang dedikasi & konsistensi band indie.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Untuk metode pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data antara lain:

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data Observasi

Penulis melakukan observasi dengan Band Indie yang sedang naik daun di Semarang dan orang-orang yang sedang menggandrungi band indie.

(6)

Penulis melakukan wawancara terlebih dahulu sebelum melakukan produksi dan ketika produksi untuk mendapatkan data yang sebenarnya.

Studi Pustaka

Penulis mendapatkan informasi dari membaca buku, literatur, dan searching internet.

1.6.2 Pemilihan Nara Sumber

Proyek akhir yang dibuat penulis dengan mengambil program feature dokumenter yang berjudul “Bertahan di Jalurku” ini memilih nara sumber yang berkaitan dengan band indie. Di antaranya yaitu, band indie di kota Semarang, penikmat musik band indie, dan masyarakat yang nantinya akan memberi pendapat mengenai band indie.

1.6.3 Pemilihan Lokasi

Pada program acara feature dokumenter ini penulis memilih lokasi TBRS (Taman Budaya Raden Saleh) dan AL Studio (Tempat rekaman dan latihan untuk band indie.

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Band Indie

2.1.1 Pengertian Band Indie

Berkarir di bidang musik adalah impian kebanyakan remaja. Biasanya, berkarir menjadi anak band adalah impian terbesar remaja. Namun sayangnya, meskipun mempunyai skill bermusik diatas rata-rata, tidak semua bisa sukses di dunia band. Salah satu contohnya Band Indie. Sebagian kalangan mungkin masih ada yang asing dengan band indie. Sesuai asal katanya independent yang berarti merdeka, berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung, sehingga jika diambil pengertian secara bebas, bisa ditafsirkan pengertian mengenai band indie yang kini tumbuh subur di Tanah Air.

Menurut Uzzi Adityo, band indie adalah karya-karya mereka berada di luar mainstreem atau berbeda dengan corak lagu yang sedang laris di pasaran. Mereka bebas melahirkan karya yang sangat berbeda dari yang ada di pasar, atau dalam kata lain tidak komersial dan umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu yang mereka sodorkan.

Perkembangan terakhir, banyak band yang melahirkan album indie yang ternyata memiliki pangsa pasar luas. Pemasaran mereka pada umumnya melalui antarkawan atau melalui jaringan antarsekolah yang telah terbangun.

Salah satu keuntungan utama yang didapatkan oleh sebuah band yang sudah masuk ke major label adalah dari segi pendistribusian kaset yang lebih luas, dan sisi komersil dari band

(8)

yang jelas lebih terangkat. Tetapi ternyata bukan berarti semua band menyetujui kelebihan yang ditawarkan jalur major ini, karena bagi sebagian musisi hal terpenting bagi sebuah band adalah kebebasan berkarya, yang mungkin tidak bisa didapatkan melalui jalur perusahaan rekaman besar.

Pada 2000-an sampai sekarang, musik indie berkembang pesat didukung label-label rekaman independen yang semakin banyak. Apalagi didukung kemajuan teknologi internet yang memungkinkan mereka memperkenalkan karya kepada audiens yang berpotensi besar dengan biaya lebih rendah melalui music blog, jejaring sosial seperti Myspace yang juga digunakan perusahaan musik independen untuk membuat kemajuan besar dalam bisnisnya.

Kini saatnya bagi band indie menunjukkan segala potensi dan kemampuan. Jangan meniru band-band independen senior yang gagal, tanpa karya, dan tanpa apresiasi. Menjadi band indie itu mudah, tetapi jadi band indie yang 'sukses' itu memang butuh perjuangan panjang, keringat, usaha, dan kerja keras. Juga modal dan kesempatan sebagai pendukungnya. (Uzzi Adityo, 2009)

2.1.2 Sejarah Band Indie di Indonesia

Sebenarnya musisi Indonesia banyak mengadopsi budaya barat dalam berkarya, kita juga memiliki banyak ketertinggalan dalam bidang ekonomi dibanding dengan negara-negara maju. Akhirnya, musik kelas bawah di utara bumi, diadaptasi oleh kelas menengah di Indonesia. Karena kelas menengah memiliki kesempatan lebih untuk menintip perkembangan dunia musik luar negri ketika itu.

(9)

Tak heran Presiden Soekarno pernah memenjarakan band Koes Ploes, karena musiknya dituduh identik dengan budaya kapitalisme internasional. Koes Ploes juga tidak salah jika mengadaptasi musik yang menurut mereka mengekspresikan kebebasan.

Menurut Tiarafm Sampang, Perkembangan musik di bumi bagian utara melaju cepat pada tahun 70an, memacu juga perkembangan musik tanah air. Good Bless, Gang Pegangsaan, Guruh Gipsy, Giant step, The Rollies, dll adalah sederet nama yang bisa disebut sebagai peletak fondasi musik Indonesia pada masa kontemporer, mereka juga mempopulerkan semangat kemerdekaan (baca indie), dalam berkarya. Pada saat itu belum ada menejemen musik yang cukup bagus, tapi dengan pengalaman seadanya, mereka mulai membangun jaringan, hal itu dilakukan guna meluaskan musik mereka.

Pada periode tahun 90an, musik underground di Indonesia berkembang pesat, booming alpetura dan metalica, menginfluence anak muda Indonesia. Berhadapan dengan industri mainstream yang di dominasi oleh rock melayu, artis wanita , dll. Maka jalur underground lah yang dipilih. Budaya underground semakin meluas, dibangunlah scene-scene musik alternative, dimasa itu. Kota-kota besar pun menjadi tempat berkembangnya komunitas musik underground pada masa itu. Musik metal pun menjadi suguhan alternatif. Selain itu, sudah banyak band yang berani berekspresi dengan menempatkan isu-isu politik dalam lirik-lirik nya.

Ada sekian banyak album, termasuk album-album kompilasi yang diliris bersama oleh band-band di jaman itu. Panggung-panggung kecil pun sering digelar di kafe-kafe, hal ini

(10)

selaras dengan pembangunan industri para kaum muda, seperti clothing dan distro.

Istilah Indie, baru populer di pertengahan tahun 90an. Pada saat itu underground digantikan dengan istilah indie, mungkin istilah underground terlalu identik dengan lagu metal, maka istilah indie berkesan agak modern.

Pure Saturday, menjadi pionir band-band dengan aliran selain metal dan membuat album rekaman sendiri. Group band ini mencetak album pertamanya pada tahun 1995, dengan tajuk "Not A Pup E.P". Kesuksesan mencatat album ini, lantas diikuti oleh sederet band lainnya seperti, Waiting Room, Pestol Aer, Toilet Sound, dll.

Selanjutnya Booming Indie semakin menjadi, setelah MOCCA ( band swing pop asal bandung) sukses menembus angka di atas 100.000 copy dalam penjualan kaset mereka. Keberhasilan Mocca, turut berdampak pada perkembangan band indie.

Beberapa Band seperti THE S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals, Bangku Taman, White Shoes, Efek Rumah Kaca, The Adams, Goodnight Electric, dll. Mendapatkan tempat dihati para penikmat musik. Terakhir delapan albun rilisan dan label indie, masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi majalah Rolling Stones tahun 2008. Ini membuktikan bahwa kualitas band-band indie Indonesia sangat baik. (Tiarafm Sampang, 2012)

2.2 Feature

Feature adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk

(11)

memberi informasi dan sekaligus menghibur khalayak media massa. Feature juga diartikan sebagai bentu tulisan yang dalam dan enak untuk disimak. Kisahnya deskriptif, memaparkan peristiwa secara objektif, sehingga bisa memangkitkan bayangan-bayangan kejadian yang sesungguhnya kepada pembaca. Feature bukan karya fiksi, tapi karya jurnalistik. Karenanya, Feature harus memiliki satu makna, satu arti, tidak seperti karya sastra yang banyak arti tergantung si pembacanya. Feature juga disebut “karya jurnalistik” karena sangat bertumpu pada kekuatan deskripsi yakni mampu menggambarkan situasi dan suasana secara rinci, hidup, berkeringat ( basah ), beraroma, membuka pintu akal, membetot perhatian, meremas perasaan, sehingga imajinasi pembaca terbawa ke dalam peristiwa. (R. Masri Sareb Putra, Teknik Menulis Berita & Feature, 2006)

2.3 Dokumenter

Pengertian Dokumenter

Dokumenter merupakan fakta yang berdasarkan bukti-bukti dokumenter, catatan tertulis, sumber pelengkap, wawancara, kontemporer, dan sejenisnya. (Drs. Andi Baso Mappatoto, M. A. Teknik Penulisan Feature hal.3)

Menurut Gerzon R. Ayawaila, dokumenter merupakan bentuk film yang merepresentasikan sebuah realita, dengan melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya. Adegan yang sifatnya alamiah atau spontanitas akan selalu berubah serta cukup sulit diatur, sehingga tidak mengherankan bila tingkat kesulitan yang dihadapi cukup tinggi.

(12)

Pengertian Feature-Dokumenter

Suatu program acara yang didalamnya terdapat unsur artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang dirancang terutama untuk menghibur dan memberitahu pemirsa tentang suatu peristiwa, situasi, atau aspek kehidupan, dengan disisipi unsur-unsur dokumenter (unsur nyata) yang didukung dengan data-data yang valid tanpa mengubahnya sedikitpun dengan tujuan untuk menambah pengetahuan pemirsa. (Drs. Andi Baso Mappatoto, M.A, hal:3)

- Menurut John Grierson:

“Dokumenter yang bagus harus memperlihatkan kekuatannya, dalam membuat kehidupan sehari-hari menjadi dramatik, dan masalah yang ada menjadi suatu puisi.”

2.5 Landasan Software dan Hardware 2.5.1 Software

Menurut International Encyclopedy of Information Science (1997), software merupakan bagian dari komponen sistem komputer yang diprogram yang memungkinkan komputer untuk mencocokkan perintah yang diterima untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Software yang digunakan untuk mengolah materi audio video dalam proses paska produksi antara lain:

1. Adobe Premiere Pro CS 3/CS 4

Adobe Premier merupakan program aplikasi video editing yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk video editing.

(13)

Premier telah menjadi standar program aplikasi video editing, karena kemampuannya yang baik dan lengkap untuk mengedit, memberi transisi, memberi efek, dan lain-lain pada klip video. Premier dibuat oleh Adobe, sebuah perusahaan yang telah membuat banyak program aplikasi hebat, seperti Photoshop, Pagemaker, After Effect, Illustrator, Acrobat, dan lain-lain.

(Ir. Pandapotan Sianipar, Video Editing dengan Adobe Premier 6.5, 2004:9)

2. Adobe After Effect CS 5

After Effects adalah sebuah software yang sangat profesional untuk kebutuhan Motion Graphic Design. Dengan perpaduan dari bermacam – macam Software Design yang telah ada, After Effects menjadi salah satu software Design yang handal. Standart Effects yang mencapai sekitar 50 macam lebih, yang sangat bisa untuk merubah dan menganimasikan obyek. Disamping itu, membuat animasi dengan After Effects, juga bisa dilakukan dengan hanya mengetikkan beberapa kode script yang biasa disebut Expression untuk menghasil pergerakan yang lebih dinamis.

After Effects lebih lengkap fasilitasnya bila kita bandingkan dengan software Video Editing lain. Pada After Effects, terdapat beberapa fasilitas yang dimiliki oleh beberapa software lain. Misalnya, di After Effects terdapat tool untuk membuat Shape (seperti yang terdapat pada Adobe Photoshop). Pada After Effects terdapat Keyframe

seperti yang terdapat pada Flash (cara menganimasikannya juga hampir sama). Terdapat juga Expression yang hampir mirip dengan

Action Script pada Flash, dan masih banyak lagi yang lain.

After Effects dan beberapa sistem editing non-linear (NLEs) adalah layer-berorientasi, yang berarti bahwa setiap individu objek

(14)

media (klip video, klip audio, gambar diam, dll) menempati jalur (track)-nya sendiri. Sebaliknya, NLEs lain menggunakan sistem di mana individu dapat menempati objek media jalur yang sama selama mereka tidak tumpang tindih pada waktunya. Sistem Track-Berorientasi ini lebih cocok untuk mengedit dan dapat menyimpan file proyek jauh lebih ringkas. (Mikael Sugianto, Seri Belajar Cepat Adobe After Effect CS5, 2012)

2.5.2 Hardware

Sesuai dengan buku video editing dan video production, perkembangan video production berbasis audio visual ini dapat dilihat dari berbagai format output yang telah dihasilkan antara lain: film, sinetron, infotainment, reality show, video klip, iklan, feature, feature dokumenter, dan lain sebagainya.

Menurut Heru Effendy dalam bukunya Mari Membuat Film yang dimaksud dengan peralatan shooting pada bagian ini adalah semua perlengkapan yang dibutuhkan saat proses produksi. 1. Kamera

Menurut Buku Video Editing dan Video Production, kamera video, handycam, dan camcorder, ketiganya memiliki fungsi yang sama yakni mengambil gambar dan merekam video. Hasil pengambilan gambar dapat disimpan pada memori internal atau dalam satu memori. Salah satu teknologi terbaru adalah 3ccd (charged-couple device semiconductor) yakni sensor semikonduktor yang dapat menghasilkan gambar dengan kualitas tinggi.

(15)

a.Tripod digunakan untuk menjaga kestabilan kamera, sehingga dapat menghasilkan gambar video yang lebih baik dan tidak goncang.

b.Mic Eksternal digunakan untuk mendapatkan audio yang berkualitas. Beberapa camcorder memang telah dilengkapi dengan built-in microphone, tapi mic eksternal ini dapat merekam audio dari berbagai arah, sehingga jika mewawancarai subjek di tempat ramai, suaranya tidak akan terdengar jelas. (Heru Efendi, 2002)

2.6 Editing

2.6.1 Pengertian Editing

Menurut Bayu Pratama, editing adalah proses menggerakan dan menata video shot/hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat. Secara umum pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pasca produksi seperti Titling, Colour Correction, Sound Mixing.

Istilah editing telah dikenal luas dan banyak orang memberi pemahaman sendiri. Pekerjaan editing berkaitan dengan sebagai berikut:

Menata, menambahkan atau memindahkan, klip video atau klip audio.

Menerapkan colour correction, filter dan sebagainya.

(16)

Standar video yang digunakan dalam video editing ada 3 macam yaitu : SECAM, PAL dan NTSC. Setiap standar menerapkan kecepatan putar film (frame rate) tersendiri dan dianut oleh wilayah tertentu. Semakin besar frame rate yang diterapkan, maka akan semakin halus pula hasil video yang dihasilkan. Kalau kita hubungkan dengan memori penyimpana di dalam komuter, maka dengan frame rate yang lebih besar, maka akan lebih besar pula memori yang diperlukan untuk penyimpanannya.

Teknologi Informasi dan Komunikasi Standar PAL diadopsi di wilayah-wilayah sebagai berikut : Indonesia, Cina, Australia dan Uni Eropa. Sedangkan Standar SECAM diterapkan di wilayahwilayah : Perancis, Timur Tengah, dan Afrika. Dan standar NTSC diterapkan pada wilayah-wilayah sebagai berikut : Amerika, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea. Untuk besarnya frame rate NTSC memiliki frame rate (fps : frame per second) yang terbesar, yaitu mendekati 30 fps atau 30 fps, sedangkan untuk PAL dan SECAM memiliki frame rate sebesar 25 fps.

Format data untuk video digitak ada beberapa macam, yaitu Digital 8, AVI, WMV, 3GP, MOV, MPEG1 (VCD), MPEG2 (DVD) DV, MPEG4 dan lain sebagainya. Perbedaan antara berbagai macam tipe data tersebut terdapat pada data rate, yaitu aliran data per detiknya, dan resolusi atau ukuran rekaman gambarnya.

(Bayu Pratama, 2009)

(17)

Menurut Bayu Pratama, ada banyak alasan kita melakukan pengeditan dan pendekatan editing sangat bergantung dari hasil yang kita inginkan. Yang terpenting adalah ketika kita melakukan pengeditan, pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing namun secara umum, tujuan editing adalah sebagai berikut

Memindahkan klip video yang tak dikehendaki ini menjadi tugas (yang) paling umum dan yang paling sederhana di (dalam) editing. Banyak video dapat secara dramatis ditingkatkan dengan membuang bagian video/gambar yang tak dikehendaki.

Memilih gambar dan klip yang terbaik adalah hal yang umum untuk mendapatkan durasi yang singkat dari ukuran durasi yang panjang. Hanya material yang terbaik yang akan dipertahankan.

Menciptakan arus, kebanyakan video diminta untuk melakukan suatu cerita atau menyediakan informasi. Editing adalah suatu langkah rumit dalam meyakinkan video mengalir untuk mendapatkan tujuan.

Menambahkan efek, grafik, musik dll. Ini adalah sering “sesuatu yang hebat sekali” bagian dari editing. Kamu dapat meningkatkan kebanyakan video (lucu) dengan menambahkan unsur-unsur ekstra.

Mengubah gaya dan suasana hati dan langkah dari gambar. Seorang editor yang baik akan mampu menciptakan suasana hati yang sulit dipisahkan dalam mengedit suatu video. Teknik

(18)

seperti suasana hati musik dan efek visual dapat mempengaruhi bagaimana penonton akan bereaksi.

Memberikan sudut yang menarik bagi hasil rekaman video dapat di khususkan untuk mendukung sudut pandang tertentu, mengabarkan suatu pesan atau servis suatu agenda.

(Bayu Pratama, 2009)

2.6.3 Perkembangan Video Editing

Perkembangan video editing saat ini sangat pesat. Hal ini didukung dengan hadirnya berbagai aplikasi pengolah video yang dapat menghasilkan efek-efek menarik dan bisa dilakukan dengan cara instan. Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan media rekam seperti camcorder, handycam, dan sejenisnya membuat aktivitas merekam video bukan hal baru bagi kebanyakan orang.

Perkembangan ini pun diikuti dengan berdirinya usaha video production baik yang dikelola sendiri maupun bersama, seperti membangun Production House (PH). Banyak PH-PH yang bermunculan untuk menghasilkan movie yang dapat dikonsumsi publik untuk ditayangkan di televisi atau cukup dikonsumsi kalangan terbatas. Beberapa contoh hasil karya PH yang ditayangkan televisi misalnya iklan, sinetron, acara infotainment, dan lain sebagainya.

2.6.4 Kelebihan Adobe Premiere Pro Dibandingkan Video Editing Lainnya

(19)

Menurut Ahmad Mufidun, kelebihan dan kekurangan Adobe Premiere Pro dibandingkan video editing lainnya, yaitu:

Kelebihan:

1. Bisa capture dari Camcoder menjadi banyak file.

2. Memudahkan dalam membuat Title.

3. Time Line Yang Memiliki 99 Kolom Video dan 99 kolom audio.

4. Mempunyai Ketelitian sampai 0.01 sekon.

5. Dapat digunakan mengedit file video yang berbeda dan ukuran yang berbeda.

6. Bekerja maksimal di komputer 64 bit (ram diatas 4 Gb).

7. Bisa memotong video di time line menjadi 2 sampai yang kamu inginkan.

8. Support HD (high Definition).

9. Video Editing Software terbaik.

10.Auto Save Project.

11.Copy Efek lalu gandakan.

12.Ada istilah rendering/penggabungan video, namun tanpa suara (namun di aplikasi lain tidak ada).

13.Custom dalam penyimpanan video (disarankan AVi atau MPEG-2).

(20)

15.Paling sulit dipelajari, namun kalau sudah diutak-atik akan menjadi mudah sekali.

16.Waktu editing film durasi 15-20 menit adalah hanya 2 hari dengan hasil maksimum (background audio dll, sudah siap).

Kekurangan:

1. Instalernya 2 Gb aplikasinya 800Mb (biar tidak jadi masalah, jangan pakai portable).

2. Harga aslinya paling mahal.

3. Turitorialnya sangat sulit untuk update versi (masih jadul).

4. Bisa menyimpan file video secara langsung.

5. Tidak ada full screen preview (mencegah terjadinya pixel pecah).

6. Jarang ada bukunya.

(Ahmad Mufidun, 2011)

2.6.5 Kelebihan dan Kekurangan Software Video Editing

Menurut Eko Nopyanto, kelebihan dan kekurangan software video editing, yaitu:

1. Avid xpress dv Kelebihan :

Sangat bagus efeknya, bisa dimasukkan ke transisi, efek bisa bikin klip independen contohnya PIP (picture in picture), color correctornya bagus, untuk membuat 2 klip dalam satu layar cukup

(21)

membuat 1video track dengan efek PIP sedangkan di software lain harus membuat 2 video track.

Kekurangan :

Pengoperasiannya sangat rumit untuk pemula dengan bin, superbin, dan lain-lainnya yang rumit, contohnya untuk membuat transisi saja harus menggunakan trimer dulu.

2. Adobe premiere pro cs3 Kelebihan :

Efek-efeknya bagus terutama dengan efek keyying (alpha adjust, garbage, image matte, chroma key, dll), efek echo, magic bullet (plug in tambahan dari red giant), memiliki keyframe sehingga bisa membuat animasi, bisa add video track sebanyak mungkin, menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

Kekurangan :

Namun software ini berat dan agak gagap dalam mempreview efek2nya, jadi ketika sedang mengedit tiba-tiba komputernya nge-hang, untuk membuat vcd harus render dulu ke avi uncompressed baru dirender lagi ke mpeg dengan software lain (nero atau canoppus) sehingga ada penurunan kualitas (karena kalau langsung memakai media encodernya hasilnya kurang memuaskan), makan banyak ruang di hardisk dan waktu. Jadi kesimpulannya untuk apa efek bagus kalau gambarnya kurang memuaskan, dan makan bayak waktu mengeditnya. Akhirnya hanya di pakai untuk capture karena hasilnya capturenya bagus untuk adobe premiere.

(22)

3. Vegas 7.0 Kelebihan :

Khusus untuk video dan audio editing, memiliki interface untuk editing lebih persis dan mudah. Cukup melakukan drag and drop tanpa harus menyelurusi file untuk menyisipkan file gambar atau video. Sony Vegas Pro memiliki interface yang efisien. Dapat mengerti beberapa interface dari program dalam hitungan jam saja. Sony Vegas Pro juga mendukung sistem sound 5.1 untuk recording, mix dan lainnya. Untuk mengedit Video DVD, penguna Sony Vegas Pro cukup menarik file DVD dan langsung dapat dipotong dari software Sony Vegas Pro. Efeknya bagus-bagus, meiliki efek-efek yang tidak dimiliki oleh premiere contohnya freehand masking, vegas punya kemampuan untuk membuat efek sangat mirip dengan magic bullet secara manual dengan teknik alpha channel (multiply), dan color corrector, atau bahkan ultimate S.

Kekurangan :

Transisinya kurang banyak. Bila dibandingkan dengan canopus hasil vcd vegas menang di warna sedangkan canoppus menang di lembutnya gambar.

4. Cannopus Edius Pro 3.5 Kelebihan :

Hasil render ke vcdnya sangat baik sekali, boleh dibilang untuk kelembutan gambarnya belum ditemukan yang lebih baik dari canoppus procoder express.

Kekurangan :

(23)

5. Ulead media studio pro Kelebihan :

Fitur-fitur yang disediakan termasuk penggunaan buffer untuk mencegah frame-dropping saat mengekstrak video dari handycam. Real time output memungkinkan pemakai menonton video yang sedang disunting tanpa menyelesaikan keseluruhan proses, menyediakan fasilitas pembuatan title, sehingga tidak perlu dibuat terpisah lalu ditambahkan pada video. Modul pembuat title ini mampu menambahkan beberapa efek khusus pada teks, seperti animasi. Editor audio mampu menyunting banyak track suara sekaligus. Media Studio juga mampu menyunting video dalam format MPEG dan Windows Media Video (WMV).

Kekurangan :

Ukuran filenya besar.

6. Cyberlink powerdirectoor 3.0 Kelebihan :

Tersedia timeline yang dibutuhkan untuk fungsi-fungsi tingkat “advanced” serta efek yang bagus. Setting-option otomatis juga telah disediakan untuk menunjang kebutuhan efek gambar., untuk melakukan rekaman dari kamera digital, bisa capture mpeg 1 atau 2 buat vcd langsung tanpa harus merender, bisa capture via USB (windows xp sp2) realtime.

Kekurangan :

Fungsi Title yang sedikit dan edit options yang tampil sangat sederhana masih perlu mengalami perbaikan. Perbaikan juga harus dilakukan pada fungsi-fungsi suara. Tidak ada ekspor adegan untuk chaptermark, sehingga Anda harus menempatkan sendiri

(24)

chaptermark dalam Producer. Menu teranimasi juga tidak dikuasai versi Express ini, kemampuannya sangat terbatas namun jika untuk buat vcdplus tapi tidak diedit mungkin bisa.

7. Pineacle studio 9.0 Kelebihan :

Video editing profesional, khususnya real-time 3D maupun non-linier editing environment. Dengan tampilan interface yang mudah digunakan, fitur automatic scene detection, SmartMovie, SmartSound, full-screen preview, background rendering, serta fasilitas video dan audio effect yang komplit, membuat video editing menjadi lebih mudah dan menyenangkan, hasil rendernya vcdnya bagus, lebih baik dibanding media encoder premiere pro. Kekurangan :

Software ini sangat berat.

8. 3d MAX Kelebihan :

3ds Max Studio merupakan salah satu software 3 dimensi, kemampuan software ini dalam mengolah proses modeling, animasi dan special effect 3 dimensi yang sangat baik dan mudah digunakan.

Kekurangan :

Kemampuan untuk membuat karya visual dengan pencahayaan kompleks adalah proses yang lebih lama dan lebih membosankan. Membuat lanskap juga dapat sedikit karena sulit untuk kamera. Kamera memiliki kecenderungan untuk memperbesar dan keluar dengan cara kereta jika benda-benda besar diimpor atas benda kecil dalam program ini.

(25)

9. Final Cut Pro 7 Kelebihan :

Mendukung pengeditan non-linear dan non-destruktif dari berbagai format, dapat dengan mudah dapat mencampur file video format dan resolusi yang berbeda tanpa harus menghabiskan waktu perekaman file ini, memiliki alat yang luas untuk koreksi warna dan penyaringan.

Kekurangan :

Sayangnya Final Cut tidak terdapat pada Sistem operasi Windows.

10. WAX Kelebihan :

Wax memiliki kinerja yang baik dan memungkinkan video editing fleksibel. Ini adalah software dasar yang digunakan untuk mengedit video, dapat digunakan sebagai aplikasi yang berdiri sendiri, atau sebagai sebuah plug-in untuk editor video lainnya. Kekurangan :

Memungkinkan video terbatas dan track audio dengan top down compositing.

11. Avidemux Kelebihan :

Untuk melakukan editing video sederhana, filtering dan encoding. Mendukung berbagai jenis format file seperti AVI, MPEG yang kompatibel dengan DVD, MP4 dan ASF.

Kekurangan :

User interface kurang intuitif, 3GP kurang disupport. Masih sering terjadi crash, harus sering harus dilakukan coba-coba.

(26)

12. VirtualDub Kelebihan :

Video editing software bisa dikatakan bagus dengan fitur yang luar biasa banyak seperti kompresi video, video splitting, dan penambahan track audio. VirtualDub juga memiliki kemampuan batch-processing untuk menangani sejumlah besar file dan dapat dimasukkan filter-filter tambahan yang tidak terdapat pada perangkat itu sendiri.

Kekurangan :

VirtualDub Ini tidak memiliki kekuatan pengeditan editor umum tujuan seperti Adobe Premiere.

13. Windows Movie Maker Kelebihan :

Pengguna dapat membuat film sendiri di rumah dengan mudah dan sederhana dalam menggunakannya. Piranti lunak ini Ini berisi fitur-fitur seperti efek dan transisi video, teks, audio track, timeline narration, dan masih banyak lagi. Terlebih lagi, efek baru dan transisi dapat ditambahkan dan dapat diubah dengan menggunakan kode XML.

Kekurangan :

Tidak bisa langsung menyimpan hasil editan video kita sebelum kita membakarnya (burning lewat DVD) terlebih dahulu. Fiturnya tidak selengkap sofware lain.

14. Zwei-Stein Kelebihan:

(27)

Berfitur lengkap, menawarkan banyak efek yang berbeda. Dapat mengedit hingga 256 video, audio, dan gambar klip. Ada sampai dengan 64 efek, yang dapat dirantai serial.

Kekurangan:

Saat mencoba untuk memuat klip terlalu banyak sekaligus maka akan cenderung untuk lambat, Namun, bagi mereka yang hanya pemula dalam permainan editing film secara keseluruhan juga bisa menjadi pilihan besar.

15. Apple iMovie Kelebihan:

Apple iMovie memiliki banyak fitur canggih dan add-on, menawarkan banyak pilihan untuk foto, video, audio editing, dll Kekurangan:

Perangkat lunak ini hanya gratis jika membeli sebuah sistem MAC baru.

16. VideoSpin Kelebihannya :

Editor gratis berdasarkan Studio. Melakukan pekerjaan yang baik dibandingkan dengan sebagian besar alat-alat video gratis. Ini tidak sesuai dengan kualitas dari software dibayar, tetapi melakukan editing dasar dan film output yang cukup mudah. Kekurangannya :

Tidak bisa langsung merekam video dari camcoder atau alat perekam video lainnya.

17. Jashaka Kekurangannya :

(28)

Program ini memiliki banyak pilihan untuk efek digital, tetapi bekerja terbaik untuk proyek-proyek kecil.

Kelebihannya:

Lebih sulit untuk bekerja dengan daripada beberapa yang lain yang tersedia.

18. HyperEngine-AV. Kekurangannya :

Hanya ada dan bisa bekerja pada sistem operasi MAC. Kelebihannya :

Software ini membawa seluruh proses men-download klip melalui memproduksi DVD produk sehingga tidak perlu khawatir tentang mencari tahu sejumlah besar program yang berbeda.

19. Smart Movie Kekurangannya :

Kurang variatif dalam hal keanekaragaman fitur-fitur penunjang pengolahan gambar dan efek. Kreasi yang terkesan monoton walaupun terbilang mudah dalam proses aplikasinya. Hanya bisa di operasikan di Windows.

Kelebihannya :

Cukup sederhana dan mudah dalam pengenalan fitur. Mudah pengoperasiannya dilihat dari fitur yang sederhana dan mudah diaplikasikan.

20. Core Video Studio X2 Kelebihannya :

Corel Video Studio X2 memiliki feature dan plugin yang lebih lengkap dibandingkan dengan Video Edit Magic 3.3.

(29)

Tampilan/workspace/layout yang lebih user friendly sehingga memudahkan editor mengedit video. Mendukung hampir semua source (input) /format video serta output format video. Salah satunya juga mendukung teknologi editing audio berserta pluging untuk editing audio, yang bisa dikatakan sudah cukup pada saat proses editing terjadi.

Kekurangannya :

Spesifikasi hardware minimal yang dibutuhkan untuk menginstalasi software Corel X2 sangat tinggi sehingga apabila tetap dipaksakan diinstal pada computer yang spesifikasi hardwarenya dibawah itu sangat berpengaruh. Membutuhkan system operating minimal Microsoft Windows XP SP2 sehingga apabila system operating dibawah itu maka system aplikasi corel video studio x2 tidak berjalan dengan normal, karena Corel Video studio x2 membutuhkan Microsoft Direct 9.0c.

(Eko Nopyanto, 2012)

2.6.6 Proses Editing Pada Adobe Premiere

Menurut buku Ir. Pandapotan Sianipar dalam buku Video Editing dengan Adobe Premier proses-proses editing sebagai berikut:

a. Membuat Projek Baru

Sebelum kita merekamkan signal video ke dalam computer (capture), kita harus membuat sebuah projek baru:

( File > New > Project), atau biasanya pada saat kita baru pertama kali menjalankan Adobe Premiere Pro (PP) akan muncul dialog box yang mengharuskan kita

(30)

untuk membuat nama projek baru (gambar 1) ; kita pilih New Project.

Gambar 2.1. Tampilan Awal Adobe Premiere

Load Preset adalah sejenis template yang disediakan oleh Adobe Premiere agar kita bisa dengan mudah menggunakan standar yang disediakan.

Custom Setting, digunakan untuk pengaturan yang akan kita setting sendiri sesuai dengan keinginan kita.

(31)

Gambar 2.2. Load Preset dan Custom Setting

b. Mengatur Durasi Clip

Untuk mengatur durasi clip yang berada di dalam Timeline Window caranya dekatkan kursor mouse ke posisi akhir clip, sehingga akan tampil kursor Ripple Edit berwarna merah dengan panah berwarna hitam.

Gambar 2.3. Tampilan kursor Ripple Edit

(32)

Kemudian drag maju dan mundur untuk merubah durasi clip.

Gambar 2.5. Tampilan clip yang telah diubah durasinya

c. Memotong Clip

Untuk memotong clip yang telah disusun dalam Timeline Window, kita dapat menggunakan tombol Razor Tool yang berada di dalam Tools Window. Berikut ini langkahnya : 1. Susun sebuah clip ke dalam Timeline Window. Kemudian

geser Current Time Marker ke posisi yang akan dilakukan p emotongan.

Gambar 2.6. Penggeseran Current Time Marker untuk membantu mempermudah pemotongan clip

2. Kemudian klik tombol Razor Tools yang berada dalam Too ls Window.

(33)

Gambar 2.7. Tombol Razor Tool

3. Lalu klik satu kali pada clip tepat pada posisi Current Time Marker berada.

4. Maka clip akan terpotong menjadi dua bagian.

Gambar 2.8. Clip yang terpotong menjadi dua bagian

d. Menghapus Clip

Pada suatu saat mungkin kita berniat untuk menghapus clip (baik itu berupa audio maupun video) yang ada di dalam Timeline Window karena berbagai alasan, misalnya tidak jadi terpakai. Maka untuk menghapus clip yang ada di dalam Timeline Window caranya pilih salah satu clip yang akan dihapus yang berada di dalam Timeline Window, dengan cara klik satu kali pada clip tersebut. Kemudian tekan tombol Delete yang ada di keyboard omputer. Maka clip tersebut akan terhapus.

(34)

Gambar 2.9. Tampilan clip yang telah terpilih

e. Memberikan Transisi

Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan langkah demi langkah proses pemberian transisi pada workspace Single Track Editing, caranya :

1. Import clip kedalam Project Window.

2. Kemudian susun salah satu clip yang ada di dalam Project W indow ke dalam Track Video 1 di dalam Timeline Window den gan melakukan drag and drop.

(35)

Gambar 2.10. Clip pertama yang disusun di dalam Timeline Window

3. Geser Current Time Marker ke posisi waktu 00:00:10:06 unt uk memberikan durasi transisi.

Gambar 2.11. Current Time Marker digeser kedepan untuk memberi durasi transisi

4. Setelah itu drag lagi salah satu clip yang ada di dalam Project

Window ke dalam Timeline Window. Tempatkan clip tepat pad a posisi Current Time Marker pada Track Video 1, overlap den gan clip pertama.

(36)

Gambar 2.12. Penempatan clip kedua pada Track Video 1 yang sengaja dibuat overlap dengan clip pertama

5. Kemudian klik Tab Effects pada Project Window. Expandla h pilihan Video Transitions, selanjutnya expand pula pilihan Iri s.

Gambar 2.13. Tab Effects di dalam Project Window

6. Selanjutnya drag pilihan transisi Iris Diamond ke dalam Tim eline Window, tempatkan di T

rack Video 1 tepat setelah Current Time Marker.

(37)

7. Kita dapat melihat hasil pemberian transisi dengan melakukan

Play pada Sequence Monitor Window atau dengan menekan Sp ace Bar pada keyboard komputer (Adobe Premiere Pro tidak m emerlukan proses render untuk memainkan hasil transisi).

Gambar 2.15. Melihat hasil transisi dalam Sequence Monitor Window

f. Memberi Efek Video

Setiap clip dapat diberi efek lebih dari satu jenis efek. Untuk memberikan efek visual pada clip video berikut ini langkah-langkahnya :

1. Buka Tab Effects yang ada di dalam Project Window,

kemudian expandlah pilihan

(38)

Gambar 2.16. Pilihan berbagai efek video di dalam Tab Effects

2. Lalu pilih efek Posterize, kemudian drag efek tersebut ke dalam Timeline Window, lalu tempatkan pada salah satu cli p yang berada dalam Track Video.

Gambar 2.17. Tampilan clip yang diberi efek di dalam Timeline Window

3. Lalu tampilan Tab Effect Controls yang berada di dalam Mo nitor Window

(39)

Gambar 2.18. Tampilan Tab Effect Controls di dalam Monitor Window

4. Kemudian expand efek Posterize yang berada pada pilihan V ideo Effects, lalu ubah nilai Level menjadi 2.

Gambar 2.19. Perubahan nilai Level pada efek Posterize

5. Maka tampilan clip yang diberi efek Posterize akan tampak s eperti pada gambar di bawah ini.

(40)

Gambar 2.20. Tampilan clip dalam Sequence Monitor Window

g. Tampilan Umum Adobe Premiere

Gambar 2.21. Tampilan Umum Adobe Premiere Keterangan:

Nomor 1: Window Project

Gambar window project 1 adalah tempat kita menempatkan data (baik video maupun sequence) yang kita gunakan nantinya. Video yang kita tempatkan disini dapat dipreview pada bagian kiri atas dibawah nama project. Preview biasanya dilakukan untuk mengetahui video apa yang akan kita tempatkan kedalam timeline window, hal ini untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan.

(41)

Sedangkan gambar window project 2 adalah tempat untuk efek-efek audio-video yang dapat kita gunakan dalam proses pengeditan sebuah program, baik itu efek untuk video maupun audio.

Gambar 2.22. Window Project Nomor 2: Window Monitor

Window monitor dalam hal ini dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian 1 berfungsi sebagai tempat untuk monitoring data video dan juga tempat pengaturan mark in serta mark out dari data video yang akan kita tempatkan ke dalam timeline. Sedangkan untuk bagian 2 adalah monitor untuk melihat hasil penyusunan gambar yang telah kita lakukan di dalam timeline dari sequence yang kita kerjakan.

(42)

Gambar 2.23. Window Monitor Nomor 3: Window Tool

Gambar 2.24. Window Tool Nomor 4: Timeline Window

Apabila file audio-video sudah berada dalam timeline, maka kita bias memberikan beberapa efek pada clip tersebut seperti: Dissolve,

(43)

Wipe serta video efek lainnya . Didalam timeline window ada beberapa tool yang dapat kita gunakan untuk membantu pekerjaan kita.

- Track Video : Tempat untuk file video, jumlahnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita.

- Toggle Track : Fungsinya sebagai preview pada monitor window. - Display Style : Pengaturan agar kita dapat melihat materi

yang terdapat didalam sebuah video

- Show Keyframe: Pengaturan signal audio-video dengan menggunakan keyframe sebagai batasannya.

- Zoom In / Out : Dengan cara menggeser kekiri dan kekanan kita dapat memperbesar dan memperkecil tampilan audio-video pada timeline.

(44)

h. Pembuatan Title

Gambar 2.26. Pembuatan Title

i. Transfer Materi

Apabila data audio-video sudah dalam bentuk file, maka kita tinggal import saja file tersebut. Caranya File > Import .. (Ctrl + I) atau double clik pada window project, setelah itu kita pilih file yang akan kita import tersebut.

Akan tetapi jika signal audio-video tersebut masih dalam pita magnetic, maka kita harus capturing dulu, yaitu File > Capture .. atau F5

(45)

Gambar 2.27. Transfer Materi

j. Proses Output

Setelah proses editing selesai maka hasilnya dapat kita format sesuai dengan yang kita butuhkan yakni :

- Magnetik Tape. - Format DVD - Format VCD

- File Audio-Video ( avi, mpeg, wmv, dll). Caranya adalah : File > Export > …..Tape, Mpeg1, Mpeg2, ..dll.

(46)

Gambar 2.28. Proses Output

k. Pasca Prduksi

Pasca produksi terdiri dari berbagai proses: Capturing (memindahkan file dari kaset ke dalam komputer), Cutting (memilih gambar yang terbaik), Switching (penggantian dari gambar yang satu ke gambar yang lain dari segi teknis), Mixing (mencampurkan antara file gambar dengan file suara (ilustrasi musik, narasi dan lagu)), membuat animasi untuk bumper, membuat credit title, rendering (menyimpan file gambar dan suara yang sudah jadi menjadi format MPEG), review (mengecek kembali hasil editing apakah ada kesalahan), burning (memindahkan file gambar dan suara berformat MPEG ke dalam kaset DVD), evaluasi (mengevaluasi hasil produksi apakah sudah layak tayang atau belum).

(Ir. Pandapotan Sianipar, Video Editing dengan Adobe Premier 6.5, 2004:9)

(47)

BAB III

METODE PENCIPTAAN KARYA

3.1 Deskripsi Karya

Dalam program feature dokumenter ini, penulis mengangkat suatu tema yang menarik tentang Eksistensi dan Dedikasi Musik Bawah Tanah

Semarang. Berikut deskripsi program feature tersebut:

Judul Program : Bertahan di Jalurku

Episode : Eksistensi dan Dedikasi Musik Bawah Tanah Semarang

Media : Televisi

Format Program : Feature Dokumenter Target Audience : Remaja dan Dewasa

Jam Tayang : 19.30 WIB

Durasi : ± 15 menit

Deskripsi Acara : Program feature dokumenter yang menyajikan tentang sisi lain yang tidak diketahui oleh masyarakat pada umumnya. Pada episode kali ini yaitu tentang band indie mengenai eksistensi dan dedikasi musik bawah tanah. Sebuah grup yang berdiri sendiri secara mandiri terutama dari segi pendanaan tetapi memiliki prinsip yang kuat dan mengakar dalam sebuah idealisme bermusik. Acara ini akan mencoba membahas mengenai Band Indie Semarang secara mendalam dengan pengemasan feature dokumenter yang menarik dan informatif.

(48)

3.2 Obyek Karya dan Analisa Obyek

Obyek yang diangkat dalam program feature dokumenter yang berjudul “Bertahan di Jalurku” ini berisikan tentang eksistensi dan dedikasi band Indie khususnya di kota Semarang. Band indie tidak terlalu booming, bisa dibilang stagnan, mungkin karena cuma band indie jadi tidak terlalu dikenal oleh kebanyakan masyarakat. Namun band indie memiliki prinsip yang kuat dan mengakar dalam sebuah idealisme bermusik, memiliki jalurnya sendiri, penuh inovatif namun mati dalam penyebarannya. Karya band indie berbeda dengan corak lagu yang sedang laris di pasaran. Mereka bebas melahirkan karya yang sangat berbeda dari yang ada di pasar, atau dalam kata lain tidak komersial dan umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu yang mereka sodorkan. Di Semarang pun makin banyak band indie yang bermunculan. Tujuan mereka membuat band indie ini sendiri untuk menciptakan kebersamaan terhadap satu sama lain, memiliki satu rasa walaupun berbeda-beda aliran jenis musik, dan tidak mengutamakan materi, melainkan mengutamakan karya yang dihasilkan.

Kenyataan ini merupakan bukti bahwa semakin berkembangnya band indie di kota Semarang, serta membuka pandangan masyarakat luas, bahwa band indie punya eksistensi yang sangat bagus. Dari waktu ke waktu mereka tetap bertahan pada jalur tersebut dan semakin menghasilkan karya-karya yang sangat dinanti-nanti oleh penggemarnya. Bahkan eksistensi Band Indie tak kalah dengan band-band besar di ibukota.

Melihat fenomena yang ada, penulis mempunyai ide untuk mengangkat gambaran nyata berdasarkan bukti-bukti documenter tentang Band Indie di kota Semarang yang mulai berkembang pesat. Selain itu, penulis juga ingin memberikan informasi yang mendalam dan menarik yang berkaitan dengan eksistensi dan dedikasi band indie. Dalam program

(49)

feature dokumenter ini, penulis melakukan wawancara kepada beberapa narasumber.

3.3 Komparasi Program

Pada pembuatan program feature dokumenter ini, penulis sebelumnya terinspirasi dari program acara yang ditayangkan di televisi yaitu Potret Menembus Batas di SCTV dan Komunitas Unik di Trans7. Wajar jika di setiap program terdapat kelebihan dan kekurangan. Dari situlah penulis menggabungkan kelebihan dan kekurangan dari kedua program unggulan tersebut. Adapun penjelasannya yaitu :

 Potret Menembus Batas

Sinopsis : Potret Menembus Batas merupakan sebuah program acara yang akan mengangkat berbagai realita kehidupan yang ada di sekitar kita. Sisi lain dari kehidupan sosial masyarakat ditampilkan untuk mengajak pemirsa lebih peduli terhadap sesama, sehingga diharapkan mampu menginspirasi pemirsa untuk membawa perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang. Program ini ditayangkan setiap hari Senin pada pukul 01.30 WIB.

Kelebihan : Program Potret Menembus Batas mengangkat tema tentang budaya (culture). Di setiap episode selalu menyajikan topik yang berbeda, dibahas secara mendalam, dan menarik. Dari konsep tersebut, penonton tidak akan merasa bosan untuk melihat program Potret Menembus Batas di episode-episode selanjutnya.

Kekurangan : Karena jam tayang yang terlalu malam, yang menonton pun hanya orang-orang yang suka

(50)

begadang. Dan hari tayang hanya sehari, padahal topik yang dibahas sangat mendidik.

 Komunitas Unik

Sinopsis : Komunitas Unik merupakan sebuah program acara tentang komunitas-komunitas masyarakat yang dianggap unik. Acara ini dipandu oleh 1 host yang akan memberi informasi kepada publik tentang sebuah komunitas yang tengah menjadi topik kontroversi di masyarakat. Program ini tayang di TRANS7 setiap hari Kamis jam 00.15 WIB.

Kelebihan : Komunitas Unik membahas tentang komunitas-komunitas yang dianggap unik. Acara ini mengurai dimensi kontroversi dalam ajaran atau tradisi dari sebuah komunitas. Memberi pemahaman dan mengembalikan rasionalitas publik pada pemikiran yang sehat.

Kekurangan : Jam tayang terlalu malam dan juga hari tayang hanya sehari karena program ini wajib ditonton oleh semua kalangan masyarakat. Agar masyarakat tidak memandang sebelah mata kepada komunitas-komunitas unik yang ada di negeri ini.

Dari komparasi program diatas, penulis terinspirasi untuk membuat sebuah karya berformat feature dokumenter dengan judul “BERTAHAN DI

JALURKU”. Dalam program ini lebih menonjolkan tentang sisi lain dari kehidupan sosial masyarakat. Keberadaan Band Indie ini dianggap kontroversial dan kini semakin terpinggirkan. Topik yang akan dibahas penulis dalam program ini adalah Band Indie yang ada di Semarang.

(51)

3.4.1 Konsep Kreatif

Di Semarang makin banyak band indie yang bermunculan. Tujuan mereka membuat band indie ini sendiri untuk menciptakan kebersamaan terhadap satu sama lain, memiliki satu rasa walaupun berbeda-beda aliran jenis musik, dan tidak mengutamakan materi, melainkan mengutamakan karya yang dihasilkan. Namun karena band indie yang sifatnya independent atau berdiri sendiri maka group band indie harus mampu mandiri terutama dari segi pendanaan, memproduksi karya-karyanya maupun pemasarannya. Dengan eksistensi yang dibangun oleh para pelaku band indie mampu menghasilkan karya-karya yang unik dan biasanya berbeda dengan yang ada dipasar. Eksistensi dan dedikasi band indie inilah yang menginsipirasi penulis untuk membuat program feature dokumenter dengan judul “Bertahan di Jalurku” dengan maksud mengungkap eksistensi band indie yang sedang menjamur di Semarang. Berikut tindak lanjut penulis untuk menvisualisasikan idenya dalam sebuah karya berformat feature dokumenter

3.4.1.1 Sinopsis

Berkarir di bidang musik adalah impian kebanyakan remaja. Namun sayangnya, meskipun mempunyai skill bermusik diatas rata-rata, tidak semua bisa sukses di dunia band. Salah satu contohnya Band Indie. Sebagian kalangan mungkin masih ada yang asing dengan band indie. Sesuai asal katanya independent yang berarti merdeka, berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung, sehingga jika diambil pengertian secara

(52)

bebas, bisa ditafsirkan dua pengertian mengenai band indie yang kini tumbuh subur di Tanah Air.

Karya band indie berada di luar mainstreem atau berbeda dengan corak lagu yang sedang laris di pasaran. Mereka bebas melahirkan karya yang sangat berbeda dari yang ada di pasar, atau dalam kata lain tidak komersial dan umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu yang mereka sodorkan.

Di Semarang, band indie menunjukkan segala potensi dan kemampuannya. Tidak meniru band-band independen senior yang gagal, tanpa karya, dan tanpa apresiasi. Menjadi band indie itu mudah, tetapi jadi band indie yang 'sukses' itu memang butuh perjuangan panjang, keringat, usaha, dan kerja keras. Juga modal dan kesempatan sebagai pendukungnya.

3.4.1.2 Treatment

No Pelaku Format Isi Lokasi / Gambar

1 Editor Grafis Tune buka Tune buka

“Bertahan di

Jalurku” 2 Editor Gambar dan

sound

Estabilish suasana gigs (musik intro indie)

Penonton gigs

3 Dubber Dubbing Pengertian band indie

(backsound musik indie)

Admiral launching ACM (video)

(53)

4 Dubber Dubbing Karakteristik band indie

Sereal on stage (video)

5 Editor Tulisan Definisi musik indie?

6 Narasum ber 1 (Petra)

Statement Mengenai definisi band indie

Narasumber berada di ruang kerjanya (insert band indie video + foto)

7 Dubber Dubbing Perbedaan band indie dengan major label

Band indie dengan major label (video)

8 Editor Tulisan Pengkriteriaan indie label dengan major label? Perkembangan musik indie? 9 Narasum ber 2 (Sela) Statement Mengenai pengkriteriaan indie dengan major serta perkembangan musik indie Narasumber berada di kampus UDINUS (insert band indie video + foto)

10 Dubber Dubbing Pencitraan band indie

Courtesy of youtube

11 Editor Tulisan Pencitraan band indie? 12 Narasum ber 2 (Sela) Statement Tentang pencitraan band indie Narasumber berada di ruang kerjanya

(54)

serta pemasaran band indie

14 Editor Tulisan Produksi karya serta pemasaran band indie

15 Narasum ber 1 (Petra)

Statement Produksi karya serta pemasaran band indie

Narasumber berada di ruang kerjanya (insert video proses recording)

16 Dubber Dubbing Eksistensi dan dedikasi band indie

Band indie on the stage (video) 17 Narasum ber 2 (Rezky) Statement Tujuan berkecimpung di band indie? Cara pemasarannya? Eksistensi dan dedikasi? Narasumber berada di dalam ruangan (insert video clip APV)

18 Dubber Dubbing Closeing (kesimpulan)

Video band indie

19 Editor Lagu Sereal – Balado kawan lamo

Credit title

Tabel 3.1. Treatment

3.4.1.3 Naskah

VIDEO / CHARGEN AUDIO/ NARASI

Bumper In

(ID Program) --- SOUND UP ---

(55)

---Insert penonton gigs --- VIDEO Scene 2 :

Insert Admiral launching ACM

(DUBBING) PERKEMBANGAN MUSIK DI INDONESIA DI ABAD 20 INI/BAGAIKAN JAMUR DI MUSIM HUJAN//MASIH PEPATAH

LAMA SIH//KADANG BERSAMAAN MUNCUL/KADANG BERSAMAAN TENGGELAM//MUNGKIN KARENA HOBI

PENDENGARNYA/HANYA INGIN MENDENGARKAN KETIKA BOSAN// SO/KALAU ADA LAGU BARU MAUNYA

DENGER TERUS TIAP HARI HINGGA BOSAN/LALU

DITINGGALKAN//WETS/HABIS MANIS SEPAH DIBUANG DONG//

---INSERT GAMBAR ---

BERKARIR DIBIDANG MUSIK ADALAH IMPIAN KEBANYAKAN REMAJA//NAMUN

SAYANGNYA/MESKIPUN MEMPUNYAI SKILL BERMUSIK DIATAS RATA-RATA/TIDAK SEMUANYA SUKSES DI DUNIA BAND//SALAH SATU CONTOHNYA

BAND INDIE// SESUAI ASAL KATANYA INDEPENDENT YANG BERARTI MERDEKA/BERDIRI SENDIRI/BERJIWA

BEBAS/DAN TIDAK BERGANTUNG//

---INSERT GAMBAR ---

ISTILAH BAND INDIE SERING KALI KITA DENGAR SEBAGAI BAND YANG MANDIRI/TIDAK TERKUKUNG PADA KEINGINAN PASAR UNTUK MENENTUKAN

WARNA MUSIK MEREKA//PERDEBATAN TENTANG PENGERTIAN BAND INDIE SERING KALI TERJADI DIANTARA PARA

PENGAMAT MUSIK/NAMUN PASTINYA PENGERTIAN BAND INDIE SECARA UMUM

BERARTI/GERAKAN MUSIK YANG BERBASIS DARI APA YANG KITA PUNYA/DO IT YOUR SELF/ETIKA YANG DIMILIKI MULAI DARI JENIS MUSIK YANG

(56)

DIMAINKAN/PROSES

REKAMAN/MENDISTRIBUSIKAN DAN PROMOSI DENGAN UANG SENDIRI//

---MUSIK ---

Scene 3 : Insert SEREAL on the

stage

(DUBBING) BAND INDIE MERUPAKAN SEBUAH GROUP YANG BERDIRI SENDIRI SECARA MANDIRI/TERUTAMA DARI SEGI

PENDANAAN//BAND INDIE MEMILIKI PRINSIP YANG KUAT DAN MENGAKAR

DALAM SEBUAH IDEALISME BERMUSIK/MEMILIKI JALURNYA SENDIRI/PENUH INOVATIF/NAMUN MATI

DALAM PENYEBARANNYA//

---INSERT GAMBAR ---

KARAKTERISTIK BAND INDIE BISA DILIHAT DARI

FASHION/DISTRIBUSI/HINGGA PENGIKUTNYA//

---INSERT GAMBAR ---

STYLE ORANG ORANG INI TERLIHAT BERBEDA DAN UNIK/MEREKA TETAP MEMPERHATIKAN PENAMPILAN/AGAR

TETAP MENARIK//

---INSERT GAMBAR ---

SEKARANG INI KITA BANYAK MELIHAT ANAK MUDA YANG GAYANYA DISTRO BANGET//DAN YANG SEDANG IN SAAT INI

ADALAH BERGAYA ALA PUNK/DENGAN BERBAGAI ATRIBUT/SEPERTI SPIKE DAN BELT/PLUS GAYA RAMBUT DAN TATTO//

---INSERT GAMBAR ---

(57)

SAAT INI MEMANG SUDAH SULIT MEMBEDAKAN MANA YANG ANAK INDIE

ASLI DAN MANA YANG HANYA PENGIKUT//TETAPI/SEBENARNYA ADA CIRI CIRI YANG TAK BISA HILANG DARI

KOMUNITAS INI//TAK SEDIKIT ANAK BAND INDIE YANG MENDESAIN SENDIRI PAKAIANNYA//BAHKAN/TURUN KE JALAN

UNTUK MENEMPEL POSTER POSTER EVENT YANG MEREKA BUAT SENDIRI//MEREKA BEKERJA KERAS UNTUK MEMPROMOSIKAN APA YANG

MEREKA LAKUKAN DENGAN CARA MEREKA//MAKA BERTEBARANLAH NEWSLETTER/FLYER/DAN POSTER/BAIK DI

DISTRO DISTRO/KEDAI KOPI/MAUPUN TOKO BUKU DAN KASET

TERTENTU//SEMANGAT INDIE ADALAH SEMANGAT MENJADI DIRI

SENDIRI//SEMANGAT TIDAK IKUT ARUS// Editor ---MUSIK --- Scene 4 : Insert narasumber 1 Statement (WAWANCARA) ---MUSIK ---

Dubber KARYA-KARYA BAND INDIE BERADA

DILUAR MAINSTREAM/ATAU BERBEDA DENGAN CORAK LAGU YANG SEDANG

LARIS DIPASARAN//MEREKA BEBAS MELAHIRKAN KARYA YANG SANGAT

BERBEDA/NAMUN TIDAK KOMERSIAL/DAN MEMILIKI PANGSA PASAR TERSENDIRI TERHADAP JENIS LAGU YANG MEREKA SODORKAN//

---INSERT GAMBAR ---

BAND INDIE MEREKAM DAN MEMASARKAN SENDIRI LAGU-LAGU MEREKA//BERBEDA DENGAN MAJOR

(58)

LABEL/DIMANA HAMPIR KESELURUHAN PROSES

PRODUKSI/PROMOSI/DISTRIBUSI/DIBIAYAI OLEH LABEL ITU SENDIRI//SECARA PROFESIONALITAS/INDIE LABEL TIDAK

SEBANDING DENGAN MAJOR//

---MUSIK --- Editor ---MUSIK --- Scene 5 : Insert narasumber 1 Statement (WAWANCARA) ---MUSIK ---

Dubber (DUBBING) BAND INDIE MEMILIKI PRINSIP YANG KUAT DAN MENGAKAR DALAM SEBUAH IDEALISME BERMUSIK/MEMILIKI JALURNYA SENDIRI/PENUH INOVATIF DAN

KREATIF//MEREKA SANGAT MENYUKAI KEBEBASAN/NAMUN KEBEBASAN INI TIDAK BISA DIPANDANG NEGATIV//TIDAK

SEDIKIT DARI MEREKA YANG TIDAK MENGKONSUMSI ALKOHOL/BERMAIN WANITA/NARKOBA/BAHKAN ROKOK SEKALIPUN// Editor ---MUSIK --- Scene 6 : Insert narasumber 1 Statement (WAWANCARA) ---MUSIK --- Scene 7 : Insert ruang record

(DUBBING) BAND INDIE MEREKAM DAN MEMASARKAN SENDIRI LAGU-LAGU

MEREKA//DALAM PENGGARAPAN ALBUM/MEREKA TIDAK MELIBATKAN

MAJOR LABEL/ATAU PERUSAHAAN REKAMAN YANG TELAH MEMILIKI NAMA//

(59)

ALBUM INDIE YANG TERNYATA MEMILKI PANGSA PASAR LUAS//MUSIK INDIE BERKEMBANG PESAT DIDUKUNG

LABEL-LABEL REKAMAN INDEPENDENT YANG SEMAKIN BANYAK// APALAGI DIDIKUNG KEMAJUAN TEKNOLOGI INTERNET YANG

MEMUNGKINKAN MEREKA MEMPERKENALKAN KARYA KEPADA

AUDIENCE YANG BERPOTENSI BESAR/DENGAN BIAYA LEBIH RENDAH MELALUI MUSIC BLOG/JEJARING SOSIAL/ ANTAR KAWAN/ATAU MELALUI JARINGAN

ANTAR SEKOLAH YANG TELAH TERBANGUN//

---INSERT GAMBAR ---

MERUPAKAN SUATU KEBANGGAAN TERSENDIRI APABILA SEBUAH BAND INDIE TANPA BERSANDING PADA SEBUAH LABEL/ TETAPI MEREKA MEMILIKI SEMUA YANG DIMILIKI OLEH ARTIS ARTIS LABEL

LAINNYA//SALAH SATUNYA ADALAH VIDEO CLIP/YANG MENJADI SUATU UNSUR

PENYAJIAN KARYA YANG MEMBERIKAN MAKNA TERSENDIRI BAGI SEBUAH LAGU//APALAGI DISAAT INI BANYAK

SEKALI TV LOKAL YANG BERMUNCULAN/DENGAN ARTIAN MENAMBAH BANYAK MEDIA PROMOSI

YANG DAPAT MEMBANTU PUBLIKASI SEBUAH BAND INDIE/TERUTAMA DI DAERAH DAERAH//LAYAKNYA ARTIS

BESAR/SEBUAH BAND YANG TELAH MEMILIKI VIDEO CLIP AKAN MENDAPAT PERHATIAN BERBEDA BAGI MASYARAKAT

LUAS//NAMUN TIDAK SEDIKIT DARI PENYAJIAN VIDEO CLIP YANG BISA MENJATUHKAN CITRA BAND ITU SENDIRI/

DARI SEGI KUALITAS DAN PENYAMPAIAN PESAN DARI LAGU HARUSNYA BISA TERSAMPAIKAN DENGAN BAIK//DAN SALAH SATU DARI UNSUR PENYAJIAN

TERSEBUT ADALAH KONSEP YANG MATANG YANG SESUAI DENGAN

(60)

KEMAMPUAN//

---INSERT GAMBAR ---

BANYAK PRODUK INDIE

DIHASILKAN/TETAPI SEDIKIT TEMPAT YANG BISA MENJUALNYA//KARENA

KETERBATASAN DANA/MEREKA KESULITAN MASUK KE TOKO TOKO BESAR//AKHIRNYA/DIBANGUNLAH SISTEM

DISTRIBUSI YANG MEMANFAATKAN JARINGAN PERTEMANAN//SAMPAI AKHIRNYA ADA SEBUAH SOLUSI UNTUK

HAL INI/YAITU DISTRIBUTION OUTLET YANG LEBIH DIKENAL DENGAN SEBUTAN

DISTRO//BIASANYA BERMULA DARI MENJUAL PRODUK PRODUK MEREKA

SENDIRI/KEMUDIAN BERKEMBANG BANYAK YANG MENITIPKAN BARANG

UNTUK DIJUAL DISITU// Editor ---MUSIK --- Scene 8 : Insert narasumber 1 Statement (WAWANCARA) ---MUSIK --- Scene 9 :

Insert band indie on the stage

(DUBBING) EKSISTENSI BAND INDIE TAK KALAH DENGAN BAND-BAND BESAR IBUKOTA//DI SEMARANG MAKIN BANYAK

BAND INDIE YANG

BERMUNCULAN//TUJUAN MEREKA MEMBUAT BAND INDIE UNTUK MENCIPTAKAN KEBERSAMAAN TERHADAP SATU SAMA LAIN/MEMILIKI SATU RASA WALAUPUN BERBEDA-BEDA

ALIRAN JENIS MUSIK/DAN TIDAK MENGUTAMAKAN MATERI/MELAINKAN

MENGUTAMAKAN KARYA YANG DIHASILKAN//

Scene 10: Estabilish suasana gigs

(DUBBING) KINI SAATNYA BAGI BAND INDIE MENUNJUKKAN SEGALA POTENSI

(61)

BAND-BAND INDEPENDENT SENIOR YANG GAGAL/TANPA KARYA/DAN TANPA APRESIASI//MENJADI BAND INDIE ITU MUDAH/TETAPI MENJADI BAND INDIE YANG SUKSES ITU MEMANG BUTUH

PERJUANGAN

PANJANG/KERINGAT/USAHA/DAN KERJA KERAS//JUGA MODAL DAN KESEMPATAN BAGI PENDUKUNGNYA//DAN AKHIRNYA

UNTUK SEMUA YANG TELAH DILEWATI/UNTUK SEMUA PERJUANGAN

SEMACAM INI//TERIMAKASIH UNTUK PARA MUSISI YANG MENDEDIKASIKAN HIDUPNYA UNTUK SEMUA PERGERAKAN INI//TERIMAKASIH JUGA TELAH MEMBUAT

MUSIK DARI HATI// Tabel 3.2 Naskah 3.4.1.4 Storyboard NO . GAMBAR KETERANGAN 1. Full Shot Estabilish suasana penonton gigs 2. Low Angel

(62)

3. Medium Shot

Band Indie on the stage

4. Medium Close Up

Statement narasumber 1

5. Full Shot

Band Indie on the stage

6. Medium Shot

Anak-anak punk sedang berkumpul

7. Medium Shot

(63)

8. Medium Close Up

Statement narasumber 2

9. Full Shot

Band Indie on the stage

10. Any Shot

Estabilish suasana gigs

Tabel 3.3 Storyboard

3.4.1.5 Shooting script

I. Scene 1

NO. LOCATION TYPE

SHOT ACTION 1. Admiral (Launching Atlas City Movement) FS Estabilish suasana penonton gigs 2. Any Shot II. Scene 2

(64)

NO. LOCATION TYPE SHOT ACTION 1 Admiral (Launching Atlas City Movement)

FS Estabilish suasana gigs

2 Low Angle Band indie on the stage

III. Scene 3

NO. LOCATION TYPE

SHOT

ACTION

1 Admiral (Launching Atlas City Movement)

MS Band indie on the stage

2 MS SEREAL on the stage

IV. Scene 4

NO. LOCATION TYPE

SHOT

ACTION

1 Ruang kerja

narasumber 1 (Petra)

MCU Statement narasumber 1

V. Scene 5

NO. LOCATION TYPE

SHOT

ACTION

1 Kampus UDINUS MCU Statement narasumber

(65)

2 Admiral (launching ACM)

FS Band indie on the stage

VI. Scene 6

NO. LOCATION TYPE

SHOT

ACTION

1 Kampus UDINUS MCU Statement narasumber

2

VII.Scene 7

NO. LOCATION TYPE

SHOT

ACTION

1 Ruang record (AL Studio)

MS Recording band indie

2 Ruang Recording MCU Statement narasumber 3

VIII. Scene 8

NO. LOCATION TYPE

SHOT

ACTION

1 Kampus UDINUS MCU Statement narasumber

2

Gambar

Gambar 2.2. Load Preset dan Custom Setting
Gambar 2.6. Penggeseran Current Time Marker untuk  membantu mempermudah pemotongan clip
Gambar 2.7. Tombol Razor Tool
Gambar 2.11. Current Time Marker digeser kedepan untuk  memberi durasi transisi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prilaku mencuci tangan paling banyak dilakukan pada momen setelah terkena cairan tubuh pasien dan sebelum melakukan prosedur aseptic sedangkan momen yang paling jarang dilakukan

pinjaman luar negeri dari sumber resmi kelompok negara-negara Barat yang tergabung dalam IGGI/CGI. Dengan demikian, sumber generator PLN juga beralih ke negara-negara

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedua (H2) yaitu terdapat pengaruh lingkungan non fisik terhadap stres kerja, karena kondisi lingkungan tempat bekerja yang sesuai

Meskipun aktivitas siswa tergolong tinggi dengan skor 118, namun masih banyak aspek yang belum dilakukan oleh siswa dengan baik, hal itu dapat dilihat pada tiap

dua tempat, yaitu di Lahan percontohan dan dibalai desa Mayang. - tempat pelaksanaan SLPHT dilakukan di dua tempat, yaitu di Lahan percontohan dan dib alai desa

Perhitungan didasarkan pada jumlah jam kerja yang digunakan oleh tenaga kerja tersebut dalam satuan jam yang dilakukan dalam kurun waktu satu bulan baik itu untuk kegiatan

menurut tokoh masyarakat, jika air tersebut diminum kepada orang yang salah.. akan mengalami sakit perut yang parah. Hal ini dilakukan apabila kedua belaha. pihak

Keempat, tema yang membangun cerpen dalam surat kabar di Cirebon dilihat dari rangkaian-rangkain peristiwa yang ditampilkan sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam cerpen