• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANK/BMT PENJUAL

9. Wealth Management BMT

Beberapa definisi wealth management dapat ditemukan dalam berbagai literatur dan referensi. Misalnya, satu yang paling generik adalah (Nugraha, 2004) : "Wealth Managements (WM) is About Serving Banking Needs of Up Scale Customer". Dengan kata lain layanan ataupun jenis produk lembaga keuangan baik dari segi penyimpanan maupun pembiayaan yang ditawarkan kepada nasabah asalkan memenuhi kriteria peruntukkan tingkat aset tertentu maka dipenuhi syarat untuk disebut wealth management.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan waktu definisi WM mengalami redefinisi ataupun perluasan karena kebutuhan dari nasabah tidak terbatas kepada produk-produk perbankan tetapi telah menjangkau kawasan

pasar modal, asuransi, konsultasi perpajakan, bahkan comtemporary art dapat digambarkan dalam definisi berikut :

"Wealth management is the coordinated delivery of banking, asset management, insurance and fiduciary and tax services of high net worth individuals through a network of highly trained private bankers, investment managers, financial consultants and other specialists” (Cooper, 2005) atau berdasarkan definisi internal yang dikembangkan oleh bank-bank sendiri, WM dapat didefinisikan sebagai:

"The value Preposition of the Private Banking and wealth management Division is based on holistic client-oriented model encompassing comprehensive wealth management services for high metworth individuals and the financial intermedierises advising them. Comprehensive wealth management covers the broadest possible portfolio of financial services and products, customized to clients needs and ranging from discreationary and non-discretionary portfolio management through the provision of advice about legally and fiscally efficient investment strategies and intergenerational transfers of wealth. This portfolio of services also includes consultancy on real estate portfolio management as well as art banking.

Dan akhirnya, sesuai dengan fungsinya, lepas dari target segmen yang menjadi perhatiannya, WM hdapat didefinisikan berdasarkan perkembangan evolutif layanannya sebagai penjaga aset dari nasabah yang bertransformasi dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan jumlah aset dan bertambahnya usia nasabah:

“Wealth management is the process of growing, protecting, and managing one’s asset through financial product and services”.

a. Potensi Pasar Wealth Management

Saat ini proyeksi piramida penduduk mengarah kepada apa yang disebut dengan failing population. Penduduk usia tua akan terus menjadi dominan dan produktif sementara tingkat kelahiran anak justru lebih rendah dari tingkat kematian.

Dent (2004), menggambarkan secara eksplisit masa depan WM ke depan. Dunia akan menikmati bubble terbesar sepanjang sejarah yang dipicu sebagian besar karena ledakan konsumsi yang dilakukan terutama oleh para baby boomer, yang lahir dalam kurun waktu 1946 - 1964 dengan jumlah mencapai lebih dari 100 juta orang. Kebanyakan telah mencapai fase kebebasan finansial, sehingga bebas untuk melakukan aktivitas konsumsi dan investasi yang diinginkan dan sangat fleksibel untuk diwujudkan, kondisi ini mengalami puncaknya sampai dengan tahun 2010.

Meskipun dari definisi WM sering kali memiliki konotasi ditujukan bagi kelompok dari masyarakat yang memiliki tingkat kekayaan tertentu, akan tetapi akan terlalu sempit untuk mengatakan layanan ini ada hanya semata didedikasikan untuk golongan kaya.

Pertama, WM sebenarnya menekankan pada pentingnya seseorang untuk dapat melakukan perencanaan keuangan sejak dini yang bukan saja hak dan urusan seorang kaya tetapi juga yang "belum" kaya sekalipun.

Yang kedua adalah kesulitan untuk mendefinisikan apa yang yang disebut dengan kaya, karena intervalnya dapat berbeda dari satu orang ke orang lainnya.

Ketiga, kalaupun ada, sifatnya akan selalu dinamis, bagi yang tidak makmur saat ini tidak tertutup kemungkinan akan menjadi sejahtera beberapa tahun kemudian, sebaliknya, yang dikategorikan sejahtera saat ini bisa jatuh dalam kategori yang lain karena satu dari lain hal yang berada di luar kuasanya.

Sesungguhnya WM dapat menjangkau spektrum yang lebih luas ketimbang sekadar memikirkan yang kaya semata. WM telah dianggap sebagai sebuah kendaraan bagi seseorang untuk melaksanakan perencanaan keuangan terpadu yang akan membantu yang belum kaya” menjadi “kaya” dan yang sudah “kaya” senantiasa dapat menjaga dan mengelola aset yang dimilikinya, baik itu untuk alasan mengembangkan aset yang sudah ada, melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan dari berbagai macam risiko secara finansial atau untuk mempersiapkan diri menjelang hari

tua sekaligus bagaimana aset-aset tersebut dapat dinikmati oleh keturunan berikutnya dan mempunyai manfaat bagi masyarakat sekitar.

b. Wealth Management Syariah, Raksasa Yang Sedang Tidur

Nugraha (2004) menyatakan bahwa salah satu masa depan industri WM di Indonesia adalah WM Syariah. Di samping soal penduduk muslim yang masih mewakili kurang lebih 80% dari populasi, juga karena instrumen-instrumen syariah semakin dapat diterima oleh pasar dengan latar belakang apapun. WM sendiri adalah kewajiban dalam Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam hidup, salah satu tanggung jawab yang diemban oleh seorang yang beragama adalah bagaimana dia memandang kekayaan, karena fungsinya yang tidak hanya bisa membawa hidayah tetapi juga mudharat. Oleh karena itu penting untuk memahami aspek WM dalam kehidupan beragama. Dimulai dari bagaimana (1) niat seseorang dalam mengumpulkan kekayaan yang sangat pribadi sifat hubungannya, hanya antara kita dan Tuhan. Dilanjutkan dengan (2) cara memperoleh kekayaan, apakah sudah sesuai dengan yang digariskan oleh ajaran agama (Achsin, 2000) :

Bertakwalah kepada Allah dan sederhanakanlah dalam mencari rizki. Ambillah apa yang halal dan tinggalkan apa yang haram (HR Ibn Majah)

Ditindaklanjuti dengan (3) bagaimana kekayaan itu dikelola baik diinvestasikan atau dibelanjakan, sudahkah menggunakan instrumen yang sesuai dengan syariah.

"Hai orang-orangyang beriman janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan” (QS 3:130)

Selain itu, tuntunan untuk (4) pengelolaan kekayaan yang profesional adalah salah satu hal yang juga digariskan dalam Islam.

"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan (QS4:5)"

"Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkan kepada mereka harta-hartanya” (QS4:6).

Dan akhirnya yang membuat WM Syariah itu berbeda, karena ada (5) unsur kewajiban untuk berbagi dan memperhatikan yang membutuhkan yang dapat disalurkan baik dalam bentuk sadaqah ataupun zakat, sesuatu yang tidak ditemui dalam sistem WM konvensional.

"Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu; bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta) (QS 70: 24-25)".

Di saat yang sama, WM bagi industri keuangan syariah adalah strategi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan market share, karena sifat wealth itu sendiri yang terkonsentrasi pada segmen tertentu yang jika upaya untuk mengelolanya berhasil, akan mendongkrak relatif lebih cepat market share industri keuangan syariah. Selain itu semakin kuat fondasi industri WM syariah yang berbasis di dalam negeri (Onshore Sharia Wealth Management Capabilty) akan meningkatkan daya tarik industri perbankan syariah lokal di mata investor dalam maupun luar negeri yang berimplikasi pada terparkirnya lebih banyak dana di dalam negeri dan mengurangi aliran dana keluar (capital outflow), sesuatu yang menjadi perhatian industri keuangan dalam negeri dalam beberapa waktu belakangan ini.

Produk, Service & SDM

1. Banking or Investment 2. Traditional or Alternative Investment 3. Extended Service 4. Perencanaan 5. Langkanya SDM bermutu Segmentasi 1. Ukuran Aset (Mass Affluent,

Affluent HNI, Ultra HNI)

2. Perilaku 3. Profesi 4. Usia 5. Tempat WEALTH MANAGEMENT Pasar

1. 8.7 juta Miliuner dengan Aset -30 Triliun Dollar, Bertumbuh - 8 % pertahun di dunia

2. Aset 60 Millar Dollar dan pertumbuhan rataan -15% di Indonesia

Peluang dan Tantangan 1. Masa depan yang masih

menjanjikan

2. Peluang berkembangnya Wealth

Management Syariah

3. Tantangan terhadap Kontribusi Sosial

4. Solusi terhadap capital flight

5. Money laundering

Kompetisi

1. Onshore Mass Affluent 2. Onshore Affluent 3. Onshore HNI 4. Offshore

5. Bank vs Asset Management/

Brokerage Sistem 1. Marketing intellegence 2. Single view 3. Tracking goal 4. Penyedia informasi 5. Alert System 6. Portfolio rebalancing 7. Eksekusi transaksi 8. Pengukuran kinerja

Gambar 7. Model Lingkungan Wealth Management (Nugraha, 2004)

Gambar 7. menunjukkan bahwa WM memang memiliki dimensi yang cukup luas. Di samping unsur potensi pasar yang sangat prospektif saat ini maupun ke masa depan, ada faktor kompetisi yang cukup intens, keberagaman produk dan jasa yang ditawarkan melalui WM dan yang tidak kalah penting adalah tantangan sosial industri WM yang di tengah deru perkembangannya yang ironisnya juga dihadapkan dengan isu kemiskinan yang semakin memprihatinkan.

Dokumen terkait