• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wib Diskusi kelompok LUP, IGAs Perempuan, IGAs campuran,

Hotel Teluk Gelam, 23-26 Juli 2007

Pukul 09.30 Wib Diskusi kelompok LUP, IGAs Perempuan, IGAs campuran,

NGO.

Kelompok IGAs Campuran

Dipresentasikan oleh : Tati Yusmira Anggota :

1. Tati Yusmira (Perempuan) 2. A. Dadang.S (Laki-laki) 3. Mat Alim ( Laki-laki) 4. Abbas ( Laki-laki) 5. Yusrizal (Laki-laki) 6. Marudut (laki-laki) 7. Thamrin (Laki-laki)

Pertanyaan

1. Bagaimana bentuk kerjasama dan kepemilikan antara perempuan dan laki-laki dalam kegiatan IGAs campuran (anggota kelompok terdiri dari

perempuan dan laki-laki) ? Berikan contoh!

Apabila status keanggotaan kelompok atas nama laki-laki, maka kepemilikan usaha atas nama laki-laki. Apabila sataus keanggotaan klp atas nama perempuan, maka kepemilikan atas aset dan usaha tetap atas nama perempuan dan pengaturan pembelanjaan berdasarkan musyawarah bersama (pasutri).

2. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam kegiatan pasca panen ? (budidaya padi). Kegiatan Perempuan : a. Memotong b. Menjemur c. Menampi Kegiatan Laki-laki : a. Mengangkut b. Menggiling

3. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam pengelolaan kerjasama kelompok ? (contoh : dalam hal pengambilan keputusan)

Berperan aktif, perempuan memberi masukan, pendapat dalam rapat kelompok, contoh perempuan dapat mengambil keputusan

4. Apakah anda membagi pendapatan yang diperoleh dari kegiatan IGAs campuran ? Jelaskan !

Tentu saja, Hasil pendapatan 90 % diserahkan kepada istri, untuk digunakan keperluan rumah tangga, dan 10 % disisihkan oleh suami untuk keperluan mendadak.

5. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda sampaikan untuk keberlanjutan?

Adanya usaha-usaha produktif yang dapat berkelanjutan menuju kemandirian antara lain :

a. Usaha pertanian terpadu b. Warung Saprodi

c. Usaha kredit mikro

d. Perlu pendampingan dari NGOs

e. Terbangunnya jaringan kerjasama dengan pihak luar, Dinas instansi, NGOs yang dapat mendukung keberlanjutan kelompok

Kelompok Land Use Planning (LUP)

Dipresentasikan oleh : Nuhaili Anggota :

1. Heru Slamet (laki-laki) 2. Cik Mila (Perempuan) 3. Nuhaili (laki-laki) 4. Sofyan (laki-laki)

1. Bagaimana bentuk partisipasi perempuan dalam kegiatan LUP di tingkat desa? ( Komite P 3LD, Tim Teknis, Tim Perumus)

Dari kelompok LUP, perempuan berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan dan mengambil keputusan, perempuan terlibat sebagai anggota (P3LD, Tim Tekhnis, Tim Perumus)

Perempuan melakukan pemetaan desa dengan menggunaka GPS

Perempuan mengambil atas sumbang saran dalam tim perumus perdes. 2. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam praktek alternatif penggunaan

lahan ? (dalam perencanaan dan pelaksanaan).

Dalam perencanaan secara partisipatif dalam penatagunaan lahan perempuan aktif dan melaksanakan kegiatan.

Perempuan aktif dan tahu proses pembuatan tata guna lahan secara partisipatif dengan 3 instrumen yaitu alur sejarah desa, pemetaand an kalender musim.

3. Menurut penilaian anda, apa yang diketahui masyarakat (perempuan dan laki-laki) tentang tujuan pelaksanaan kegiatan LUP di tingkat desa ?  63 persen masyarakat tahua tentang kegiatan LUP (Pemetaan batas,

pembuatan perdes, perencanaan tata guna lahan, P3LD)  17 persen perempuan dan 46 persen laki-laki tahu LUP :

 Pemetaan Desa 3 % perempuan, 7 %laki-laki.  Pembuatan perdes 5 %perempuan, 13% laki-laki

 Perencanaan tata guna lahan 5 % perempuan, 21% laki-laki. 4. Perubahan apa yang anda amati terjadi di desa anda yang berkaitan

dengan pengelolaan kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) ? Jelaskan!  Perubahan prilaku masyarakat terhadap karhutlah

 Tapal batas desa sudah jelas atau proses penetapan tapal batas  Masyarakat sudah tahu proses pembuatan perdes

5. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda sampaikan untuk berkelanjutan ?

 Selama ini LUP hanya mengadakan kegiatan di 4 desa binaan, maka LUP wajib membina seluruh desa binaan SSFFMP di 3 kabupaten prioritas.

 Lup diharapkan dapat merekomendasikan dan mendampingi hasil LUP ke Pemkab untuk dijadikan Perda

 Bagi desa yang belum selesai dalam kegiatan LUP segera diselesaikan  LUP tidak hanya perdes.

 LUP tidak hanya perdes dan tata batas tapi pada tata ruang  LUP membuat demplot kesesuaian lahan

 LUP mensosialisasikan pembuatan perdes

Kelompok NGOs / LSM

Anggota :

1. Nurnajati (Perempuan) 2. Dian Maulina (Perempuan) 3. Dian Sari (Perempuan) 4. Wardah (Perempuan) 5. Deri Siswandi (Laki-laki)

Pertanyaan :

1. Menurut pengamatan anda, bagaimana bentuk keterlibatan perempuan (peran) dalam pertemuan tingkat desa ? Berikan contoh !

Sudah di undang oleh Pemdes untuk menghadiri suatu pertemuan dan perempuan sudah diijinkan oleh suami untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Perempuan sebagai peserta pertemuan

Ketiaka perempuan memiliki posisi penting di desa (istri kepala desa, BPD, kader, guru, bidan desa dll) mereka lebih aktif berperan dalam pengambilan keputusan.

Perempuan mengatur logistik dalam pertemuan.

2. Apakah perempuan berani untuk berbicara di depan forum pada saat pertemuan ? Berikan contoh !

Apabila pertemuan tersebut dihadiri atau pertemuan khusus perempuan saja maka perempuan tersebut berani dan berperan sangat aktif sekali.

Apabila pertemuan tersebut dihadiri oleh laki-laki dan perempuan maka hanya sejumlah kecil saja perempuan yang berani bicara di depan forum pertemuan.

3. Apakah kepala desa mengundang perempuan untuk hadir dan berpartisipasi pada pertemuan di desa ? Jelaskan !

Kadang-kadang tergantung pada tema pertemuan tersebut

Kepala desa mengundang pertemuan hanya secara lisan saja, tidak terinci di dalam surat undangan.

4. Apakah laki-laki menerima perubahan-perubahan yang terjadi (kaitannya dengan peran serta perempuan), khususnya Kepala Desa ? Jelaskan ! Perempuan, kepala desa menerima dengan senang hati perubahan-perubahan yang terjadi dan berkaitan dengan peran serta perempuan, karena peran serta perempuan dirasakan sebagai salah satu masukan yang positif untuk pengembangan desa. Selain itu, berbagai program dan proyek yang diimplementasikan di tingkat desa mengharuskan keterlibatan perempuan dalamnya.

5. Menurut anda, dinas/instansi terkait mana yang lebih banyak mendukung pelaksanaan kegiatan yang anda dampingi di desa ? Apakah anda ingin bekerjasama lebih lanjut dengan dinas tersebut? Jelaskan!

Distanak, Disperindag, Dinas perikanan dan kelautan, BPTP, BPP, PDL, KCD, BKP, PKK (Kab dan Kec), Dishut, Diknas, Dinas Inforkom, Kabag perempuan, BPN.

Swasta (SBA, Conocophilip, Wks dll)

6. Perubahan apa yang terjadi di desa-desa prioritas yang anda amati sejak tahun 2004 ? Jelaskan !

Adanya usaha-usaha produktif yangberkembang di desa (Ternak Sapi, Kerbau, Kambing, usaha pertanian terpadu, warung saprodi, simpan pinjam, Jasa alsintan, Rmu, dll)

80 persen desa prioritas tidak lagi membakar hutan dan lahan

Adanya perubahan pola pikir masyarakat desa prioritas tentang peran serta perempuan dan laki-laki dalam kehidupan rumah tangga dan masyarakat.

Adanya peningkatan partisipatif (baik secara kualitas maupun kuantitas) di tingkat desa.

7. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda sampaikan untuk keberlanjutan?

Pendampingan rutin untuk desa prioritas di 3 kab tetap dilanjutkan Melibatka NGO dalam seluruh kegiatan (perencanaan, pelaksanaan dan monev)

Adanya dukungan berupa sarana dan prasarana dalam menunjang pendampingan (camera, laptop, flasdisk, dll)

Diikutkan dalam pelatihan-pelatihan, study banding baik di luar maupun di dalam negeri.

Melibatkan NGOs pendamping dan motivator dalam setiap divisi yang ada di proyek SSFFMP.

Adanya dukungan donor asing yang bisa direkomendasikan oleh SSFFMP untuk mendukung program.

Adanya dukungan swasta dan dinas instansi.

Kelompok IGAs Perempuan Anggota :

1. Sumarni (Perempuan) 2. Parida (Perempuan) 3. Ruslah (Perempuan) 4. Asrini (Perempuan) 5. Ketut Rintis (Perempuan)

Pertanyaan :

1. Apakah anda memperoleh pendapatan tambahan dari IGAs dan bagaimana anda menggunakan uang tersebut ?

a. Ya, memperoleh pendapatan tambahan dari IGAs, uang tersebut digunakan untuk anak sekolah, tabungan hari tua, keperluan tambahan, misal beli cincin, buat toilet, Beli HP, piknik, beli bibit, upah sawah, berobat dll.

b. Ada yang belum merasakan pendapatan tambahan dari IGAs karena baru usaha simpan pijnam tapi dari anggota kelompok sangat merasakan sekali manfaatnya

2. Apakah ada kegiatan lain di desa (selain dari kegiatan yang dibina SSFFMP) terbentuk setelah 2004?

Ada yaitu kelompok putri sejahtera (desa Bayat Ilir) kegiatannya : a. Usaha simpan pinjam

b. Pengajian

c. Bududaya tanaman hultikultura

3. Perubahan apa yang terjadi dan yang anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari ? (perubahan terhadap diri sendiri dan keluarga)

Perubahan yang terjadi sangat besar sekali yaitu :

a. Percaya diri (seperti tampil di depan umum, berbicara, mengemukakan pendapat

b. Tahu apa itu gender dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari c. Ada pembagian tugas dan kerjasama dalam mengurus rumah tangga. d. Tahu dan mengerti tentang pembukuan sederhana

4. Bagaimana bentuk keterlibatan perempuan (peran) dalam pertemuan tingkat desa ? Berikan contoh !

a. Perempuan berani berbicara

b. Perempuan mempunyai kesempatan mengemukakan pendapat c. Perempuan mempunyai kesempatan mengambil keputusan d. Perempuan hadir setiap adanya pertemuan/kegiatan

5. Perubahan apa yang anda amati dan terjadi dalam kehidupan bermasyarakat ?

a. Perempuan tahu berorganisasi dan tahu apa itu berkelompok, tujuan berkelompok, memimpin rapat anggota dll.

b. Perempuan tahu dan mengerti tentang pembukuan sederhana

c. Perempuan sadar dan mengerti bahaya karhutlah sehingga kalau membuka lahan terkendali.

d. Perempuan berani mengambil keputusan dan memimpin suatu pertemuan

e. Perempuan berani berbicara

6. Bila SSFFMP diperpanjang, rekomendasi apa yang ingin anda sampaikan untuk berkelanjutan ?

a. Dampingan kelompok dari NGO b. Adanya program berkelanjutan c. Pelatihan pembukuan berkelanjutan

d. Pelatihan kejar paket A,B, dari instansi terkait (untuk Desa Bayat Ilir)

Dokumen terkait