• Tidak ada hasil yang ditemukan

WIB MALAM 18.00-20.00 WIB

Dalam dokumen Buku Pedoman Umum PON XIX 2016 JABAR.pdf (Halaman 64-75)

SARANA DAN PRASARANA

SIANG 12.00-14.00 WIB MALAM 18.00-20.00 WIB

2 SNACK PAGI 10.00-11.00 WIB

SORE 16.00-17.00 WIB

2. Di luar jadwal waktu pelayanan konsumsi yang telah ditetapkan, konsumsi dapat dilayani melalui pemesanan khusus dengan mengisi formulir yang disediakan oleh PB PON dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pemesanan disampaikan selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB b. Jumlah pesanan sesuai dengan jumlah peserta yang terdaftar

c. Konsumsi akan dikirim ke tempat pertandingan/perlombaan oleh pengelola konsumsi

3. Untuk memudahkan pengaturan konsumsi, Kontingen Provinsi harus menghubungi Panitia Besar PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat (Entry by Number) paling 6 (enam) bulan sebelum tanggal pelaksanaan dan (Entry by name) paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pelaksanaan acara pembukaan.

4. Pengaturan pelayanan konsumsi secara khusus akan diatur dan ditetapkan dalam Buku Panduan Teknis Pelayanan Konsumsi PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat.

5. Kehadiran peserta kontingen daerah PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat di ruang makan/dinning room diharapkan kiranya berpakaian sopan, rapi dan menunjukan ID Card.

6. Jika diperlukan, Bidang Konsumsi PB PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat dapat menetapkan dan mengeluarkan identitas tambahan bagi peserta untuk mendapatkan pelayanan konsumsi selama penyelenggaraan PON.

BAB VIII

KESEHATAN

1. Pelayanan Doping

Jenis pelayanan ini adalah pemeriksaan doping bagi atlet PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat dimana seluruh atlet berhak untuk dilakukan pemeriksaan sesuai Peraturan World anti Doping Code dari World Anti Doping Agency (WADA). Pengambilan doping dilakukan secara terbatas dengan metoda pengambilan secara acak (random) dan pengujian target (target testing).

Tata cara dan mekanisme pengambilan doping akan diatur dalam Buku Pedoman Teknis Pelayanan Doping.

2. Verifikasi Atlet Wanita

Pemeriksaan verifikasi atlet wanita hanya dilakukan apabila diperlukan. Tempat pemeriksaan disediakan di Bagian Biologi…………. Biaya pemeriksaan dibebankan kepada yang meminta pemeriksaan.

3. Dokter Pertandingan

Untuk cabang olahraga bela diri tertentu ditetapkan Dokter Pertandingan yang penunjukan dan penugasannya ditetapkan oleh induk organisasi cabang olahraga melalui technical delegate cabang olahraga yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku. Tugas pokok dan fungsi Dokter Pertandingan tersebut melekat dengan Panitia Pelaksana (Panpel) Cabang Olahraga yang bersangkutan.

4. Asuransi

Semua yang terlibat dalam penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat (atlet, official, wasit, Technical Delegate, Tim Pengarah dan Pengawas serta Panitia PB PON) diberikan jaminan Asuransi Kesehatan sesuai standar yang disepakati dengan pihak asuransi yang ditetapkan, yaitu berupa :

a. Berobat jalan setelah sakit/cidera akibat pertandingan dan atau situasi pertandingan.

b. Rawat inap setelah sakit/cidera akibat pertandingan dan atau situasi pertandingan.

c. Biaya Operasi. d. Pemberian Prothesa. e. Santunan Kematian.

5. Posko Pelayanan Kesehatan

a. Alur Layanan Kesehatan

- Pembiayaan (rate) b. Posko Utama

Pusat (Provinsi) dokter, maseur, tenaga medis. c. Sub Posko

Daerah-daerah (kota/kab.) dan di Hotel/ wisma tempat atlet menginap. d. Posko Venues Cabor

e. Rumah Sakit Rujukan (Alamat dan nomor Kontak) f. Ambulance

BAB IX

TRANSPORTASI

Dukungan sistem transportasi untuk penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat disiapkan secara terintegrasi dengan pelayanan lainnya. Bidang Transportasi PB PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan sub PB PON Kabupaten/Kota menyediakan pelayanan transportasi untuk penyambutan kedatangan, mobilitas selama masa latihan dan pertandingan serta saat pemulangan peserta PON.

1. Pintu Gerbang Provinsi Jawa Barat

Untuk mengikuti kegiatan PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat, peserta PON dapat datang dan kembali dari Provinsi Jawa Barat melalui pintu-pintu gerbang Provinsi sesuai dengan jalur transportasi yaitu :

a. Bandara Soekarno-Hatta b. Lanud Husen Sastra Negara c. Stasion KA Bandung

d. Pelabuhan Cirebon

e. Terminal Bus Leuwipanjang

2. Spesifikasi Kendaraan Yang Direncanakan

Pada penyelenggaraan PON, PB PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat merencanakan kendaraan untuk transportasi lokal bagi para peserta yang tertera pada Tabel 9.1 di bawah ini :

Tabel 9.1 Jenis Spesifikasi kendaraan yang direncanakan pada PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat

No URAIAN JENIS KENDARAAN

1 Atlet & Oficial BUS (40 Seat) BUS (24 Seat)

MINI BUS (L 300) MPV (Kijang/Sejenis) 2 Wasit/Delegasi Teknik MPV (Kijang/Sejenis) 3 Tamu/Wartawan MPV (Kijang/Sejenis) 4 Tamu VIP & VVIP Sedan

5 Panitia MPV (Kijang/Sejenis)

Mini Bus (L 300)

6 Barang Mobil Pick Up

Mobil Truk Sedang Mobil Truk Besar

3. Pelayanan Transportasi

Pelayanan transportasi pada penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat diatur menurut kategori peserta PON sebagai berikut:

a. Pelayanan transportasi untuk atlet dan ofisial.

b. Pelayanan transportasi untuk panitia pelaksana cabor, wasit, technical delegate, tim pengarah dan pengawas.

c. Pelayanan transportasi untuk tamu, undangan, VIP dan VVIP.

d. Pelayanan transportasi untuk pers/wartawan yang sudah terdaftar pada PB PON XIX.

4. Waktu Pelaksanaan Pelayanan Transportasi

Secara umum waktu pelayanan transportasi bagi peserta PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat berlaku mulai H-2 sedangkan untuk technical delegate, wasit dan Juri mulai H-3 sebelum upacara Pembukaan PON hingga H+2 setelah Upacara Penutupan PON.

(Jadwal harian transportasi peserta PON diatur dalam buku pedoman teknis pelaksanaan).

5. Sistem Pelayanan Transportasi

System pelayanan transportasi pada PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat mencakup sistem layanan transportasi sebagai berikut:

1. Sistem Embarkasi

Merupakan sistem pelayanan transportasi untuk kedatangan peserta PON pada posko Penerimaan PB PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat melalui pintu gerbang provinsi Jawa Barat yang sudah ditetapkan. Penjemputan kedatangan kontingen peserta didasarkan pada laporan/jadwal kedatangan yang disampaikan oleh masing-masing kontingen peserta.

2. Sistem Distribusi Skala Makro

Sistem distribusi makro transportasi peserta dan perlengkapan tanding dari posko penerimaan PB PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat ke posko penerimaan di Sub PB PON XIX Tahun 2016 Kabupaten/Kota dilaksanakan secara estafet dengan perkiraan jarak/waktu tempuh Kabupaten/Kota ke Kota………. Sebagai berikut :

Tabel 9.2 Jarak Tempuh Kabupaten/Kota dari Kota………

No KABUPATEN/KOTA JARAK DARI……..

1 Kota Bandung 0 km

14 ..

3. Sistem Pelayanan Skala Penggerakan mikro Internal

Merupakan sistem pelayanan transportasi dari penginapan ke lokasi venues. Pengaturan pelayanan transportasi selama kegiatan PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat di setiap Kabupaten/Kota penyelenggaraan dilaksanakan

oleh Sub PB PON XIX Tahun 2016 Kabupaten/Kota kecuali Kota…… yang ditangani langsung oleh PB POM XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat. Secara umum, pengaturan pelayanan transportasi adalah sebagai berikut:

a. Sistem Pelayanan Shuttle Bus,

b. Sistem Pelayanan berdasarkan permintaan (by Order) c. Sistem Pelayanan berdasarkan jadwal (by Schedule) 4. Sistem Debarkasi

System transportasi pemulangan peserta PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat dari Kabupaten/Kota ke Posko penerimaan PB PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat merupakan tanggung jawab bidang transportasi. (Sistem debarkasi transportasi peserta PON selanjutnya diatur dalam buku pedoman teknis pelaksanaan).

6. Pelayanan Darurat

Apabila terjadi kendala teknis dan kendaraan tidak dapat dioperasikan sesuai jadwal/waktu yang telah ditentukan, maka petugas LO/Operator/Pengemudi/Awak kendaraan segera menghubungi posko pelayanan transportasi yang terdekat. Adapun posko pelayanan transportasi yang dapat dihubungi pada table 9.3 di bawah ini.

Tabel 9.3 Posko Pelayanan Transportasi PON XIX Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat

BAB X

UPACARA

Serangkaian kegiatan upacara seremonial yang merupakan tradisi pada penyelenggaraan PON dipersiapkan berdasarkan peraturan PON. Upacara seremonial pada kegiatan PON XIX tahun 2016 provinsi Jawa Barat tediri dari upacara Api PON, Upacara Penyambutan Kontingen, Upacara pengibaran dan penurunan bendera kontingen , Upacara pembukaan PON, Upacara penghormatan pemenang dan upacara penutupan PON.

1. Upacara Kirab dan Prosesi Api PON

PB PON bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengambilan dan pembawaan Api PON serta menyalakan selama PON berlangsung. Kegiatan upacara api PON meliputi: a. Pengambilan Api PON

Sumber Api PON XIX tahun 2016 provinsi Jawa Barat diambil dari sumber api Kawah Kamojang yang terletak di Gunung Kamojang kabupaten Garut berjarak lebih kurang 85 km dari kota Bandung. Foto sumber api PON dapat dilihat pada Gambar .... Api gas alam ... yang terbesar di wilayah Jawa Barat tak kunjung padam. Oleh karena itu sangatlah tepat apabila dijadikan sebagai sumber api PON XIX Jawa Barat yang menggambarkan semangat yang tak pernah padam dalam memajukan keolahragaan.

Arti api PON dalam suatu multi-event olahraga memiliki filosofi pendorong semangat meraih prestasi terbaik. Api PON XIX tahun 2016 provinsi Jawa Barat yang bersumber dari gas alam akan memaknai dan sekaligus menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang menjadi salah satu tujuan PON, menggelorakan semangat atlet berkompetitif dalam meraih prestasi optimal dengan dilandasi sportifitas yang tinggi serta menggelorakan semangat masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat.

b. Perjalanan dan Persemayaman Api PON

Api PON XIX tahun 2016 provinsi Jawa Barat, direncanakan akan dikirab selama 5 hari sejak tanggal 5 september 2016 dan sudah berada di Kota Bandung tempat upacara pembukaan dan penutupan PON pada tanggal 9 september 2016. Kegiatan kirab Api PON dilaksanakan di 5 daerah sentralisasi sebagai berikut:

Daerah Sentralisasi Kirab Api PON pada PON XIX 2016 Provinsi Jawa Barat 1) Kabupaten Garut

2) Kabupaten Bandung 3) Kota Cimahi

4) Kabupaten Bandung Barat 5) Kota Bandung

Dimulai dari tempat pengambilan Api PON di Kawah Kamojang yang terletak di Gunung Kamojang kabupaten Garut kemudian dikirab menuju ke kota Bandung melalui 4 kabupaten/ kota dan disemayamkan di gubernuran sebelum dibawa ke Stadion Utama saat upacara Pembukaan.

2. Upacara Penyambutan Kontingen

Setiap kontingen yang hadir akan disiapkan penyambutan dan penjemputan melalui: 1) Bandara Soekarno-Hatta sebagai POSKO jalur Udara

2) Lanud Husen Santranegara Bandung sebagai POSKO jalur Udara 3) Stasion Kereta Api Bandung sebagai POSKO jalur darat

4) Terminal Bus Leuwipanjang sebagai POSKO jalur darat.

Penyambutan resmi setiap kontingen hanya dilakukan satu kali dan dilaksanakan terhadap rombongan kontingen yang datang bersamaan dengan ketua kontingen.

3. Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Kontingen

Upacara pengibaran bendera kontingen Provinsi dilaksanakan di Stadion Utama Kawasan Olahraga di Stadion Bandung Lautan Api (BLA) Bandung pada tanggal 7 dan 8 september 2016 yang jadwal dan acaranya disusun dalam buku panduan teknis. Untuk upacara penurunan bendera kontingen dilaksanakan pada hari ... tanggal 21 september 2016. Bendera kontingen masing-masing provinsi juga akan dikibarkan di venues tempat pertandingan/perlombaan.

4. Upacara Pembukaan PON XIX tahun 2016 Jawa Barat.

Upacara pembukaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9 September 2016 pukul 19.30 WIB bertempat di Stadion Utama Bandung Lautan Api (BLA) Gedebage Bandung, sedangan untuk uparaca penutupan akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 september 2016 pukul 19.30 WIB. Detail acara akan diatur dalam buku pedoman teknis pelaksanaan.

5. Upacara Penghormatan Pemenang

Upacara penghormatan pemenang (UPP) akan dilaksanakn di tempat pelaksanaan pertandingan /perlombaan sesaat setelah event tersebut. Pada upacara ini, setelah pengalungan medali akan dilakukan penaikan bendera kontingen pemenang dan diiringi lagu Bagimu Negeri. Pelaksanan teknis UPP akan diatur lebih lanjut dalam Buku Pedoman Teknik Pelaksanaan.

BAB XI

Dalam dokumen Buku Pedoman Umum PON XIX 2016 JABAR.pdf (Halaman 64-75)

Dokumen terkait