• Tidak ada hasil yang ditemukan

18 Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009 – 2029 dan Hasil Telaahan Pola Ruang

Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029 (lihat lampiran II dan III).

Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) merupakan suatu analisis untuk mengetahui sejauh mana daya dukung dan daya tampung wilayah mampu mendukung pengembangan wilayah tersebut seperti ketersediaan air, resiko kebencanaan, dan sebagainya. Dalam penetapan renstra Dinas PSDA perlu pula diperhatikan hasil KLHS Provinsi Jawa Barat.Sehubungan dengan belum tersusunnya KLHS Provinsi Jawa Barat, maka analisis dilakukan dengan mengacu pada kajian West Java Provincial Environmental Strategy, yang disusun pada tahun 2004.Hal ini sangat perlu dilakukan agar pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Hasil analisis terhadap dokumen KLHS tersebut dapat dilihat pada Lampiran IV.

2.4.1. Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air yang menjadi tantangan utama adalah pemenuhan kebutuhan air yang semakin meningkat dan beragam seiring dengan perkembangan penduduk sementara ketersediaan air semakin terbatas dan kualitas air semakin berkurang karena degradasi lingkungan, pencemaran dan semakin tingginya rasio ketersediaan air antara musim hujan dan kemarau. Tantangan lain adalah adanya beberapa indikator yang belum terpenuhi dan menjadi kebutuhan masyarakat, merupakan tantangan dalam pengelolaan sumber daya air.

A. Jaringan Irigasi

Kondisi jaringan irigasi juga belum memadai mengingat jaringan irigasi dalam kondisi rusak berat dan ringan masih sebesar 35%.

Permasalahan Waduk Jatigede yang belum selesai pada beberapa periode pembangunan, menyebabkan rasio jumlah irigasi yang kondisinya baik sangat rendah.

Luasnya daerah irigasi pedesaan di Provinsi Jawa Barat juga perlu menjadi pemikiran cara penanganannya Peningkatan irigasi perdesaan menjadi irigasi teknis, termasuk juga pencetakan sawah baru dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan.

B. Kebutuhan Air Baku

Pemenuhan kebutuhan air baku untuk keperluan sehari-hari dan irigasi serta kebutuhan lainnya seperti perkotaan dan industri yang semakin meningkat.

C. Penanggulangan Bencana Banjir dan Kekeringan

Bencana banjir dan kekeringan juga masih terus terjadi antara lain akibat menurunnya kapasitas infrastruktur sumber daya air dan daya dukung lingkungan serta tersumbatnya muara sungai karena sedimentasi yang tinggi

II-19 2.4.2. Peluang

A. Optimasi pemanfaatan dan pengawetan air.

Provinsi Jawa Barat dengan luas sekitar 3.706.040 Ha, dengan curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara 1500 – 4000 mm memiliki potensi air permukaan sebesar 48.023,77 juta m3 pertahun.Potensi sumber daya air tersebut mengalir pada sekitar 3.504 buah sungai induk dan anak-anak sungainya yang tersebar di 6 (enam) wilayah kerja Balai PSDA. Namun air yang dimanfaatkan masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi yang ada. Pemanfaatan dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pemanfaatan untuk air irigasi dan non irigasi.

Masing-masing dapat dihitung untuk kebutuhan tersebut di atas sebagai mana dalam tabel berikut:

Tabel 2.14.

Pemanfaatan Air Irigasi di Jawa Barat Dalam miliyar m3

Sumber : Balai Data dan Informasi SDA

Tabel 2.15.

Pemanfaatan Air Non Irigasi di Jawa Barat Dalam miliyar m3

Sumber : Balai Data dan Informasi SDA

Sehingga dari data tersebut dapat dihitung total air yang telah dipakai dan kelebihan air yang belum termanfaatkan.

Pusat Provinsi Kabupaten Irdes Tadah hujan jumlah

1 Ciliw ung - Cisadane 0,301 0,065 0,071 0,282 0,084 0,803

2 Citarum 1,839 0,395 0,436 1,725 0,514 4,908

3 Cim anuk - Cisanggarung 1,700 0,365 0,403 1,595 0,475 4,538

4 Citanduy 0,634 0,136 0,150 0,595 0,177 1,693

5 Ciw ulan - Cilaki 0,071 0,015 0,017 0,066 0,020 0,189

6 Cisadea - Cibareno 0,520 0,112 0,123 0,488 0,145 1,388

Jum lah Jum lah Pem anfaatan untuk Irigasi 13,520

No Wilayah Sungai Pemanfatan Air Irigasi

Industri Rumah tangga Lain - lain jumlah

1 Ciliw ung - Cisadane 0,008 0,024 0,019 0,052

2 Citarum 0,050 0,149 0,117 0,317

3 Cim anuk - Cisanggarung 0,046 0,138 0,109 0,293

4 Citanduy 0,017 0,052 0,040 0,109

5 Ciw ulan - Cilaki 0,002 0,006 0,005 0,012

6 Cisadea - Cibareno 0,014 0,042 0,033 0,090

Jum lah Jum lah Pem anfaatan Non Irigasi 0,872

No Wilayah Sungai Pemanfaatan Air Non Irigasi

II-20 Tabel 2.16.

Pemanfaatan Air Irigasi dan Non Irigasi di Jawa Barat Dalam milyar m3

Banyaknya potensi sumber daya air yang belum termanfaatkan, mengakibatkan kekurangan air masih banyak dirasakan. Hal ini karena ketersediaan air tidak sama dalam setiap waktu. Kelebihan air pada musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau. Dengan adanya permasalahan seperti ini maka diperlukan upaya pengawetan air yang dapat menampung air pada musim hujan dan memanfaatkannya pada musim kemarau. Oleh karena itu Dinas PSDA Provinsi Jawa Baratt telah melakukan perencanaan Pembangunan Waduk antara lain:

1. Rencana Bendung/Waduk di WS.Ciliwung-Cisadane sebanyak 7 (tujuh) buah waduk dengan total volume tampung 1.509.800.000 m3 (Lihat Lampiran V.a).

2. Rencana Bendung/Waduk di WS. Citarum sebanyak 25 (dua puluh lima) buah waduk dengan total volume tampung sebesar 1.462.566.311,50 m3 (Lihat Lampiran V.b).

3. Rencana Bendung/Waduk di WS. Cimanuk-Cisanggarung sebanyak 16 (enam belas) buah waduk dengan total volume tampung sebesar 2.781.671.708,00 m3

B. Meningkatkan peran dunia usaha untuk berinvestasi pada aspek sumber daya air

C. Pelayanan penyediaan air baku untuk sektor non irigasi

Irigasi Non Irigasi

1 Ciliw ung - Cisadane 8 0,803 0,052 0,855 7,145

2 Citarum 7,6 4,908 0,317 5,225 2,375

3 Cim anuk - Cisanggarung 5,9 4,538 0,293 4,831 1,069

4 Citanduy 2,6 1,693 0,109 1,802 0,798

5 Ciw ulan - Cilaki 5,2 0,189 0,012 0,201 4,999

6 Cisadea - Cibareno 5,8 1,388 0,090 1,478 4,322

Jum lah 35,1 13,520 0,872 14,392 20,708

No Wilayah Sungai Potensi Pemanfatan Deposit

Total

II-21 Lampiran I

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN

CAPAIAN KINERJA (%) PERSENTASE

CAP.IND.KINERJA sarana dan prasarana pengendali erosi dan sedimentasi serta perlindungan di kawasan sumber air.

a. Jumlah prasarana pengendali erosi dan sedimen, serta perlindung sumber air

sungai 65 14 79 75 105

b. Terjaganya sempadan sumber

air Per.Gub. 7 2

9 11 82

2 Meningkatnya keberadaan dan ketersediaan air melalui pembangunan dan peningkatan waduk, embung, situ dan bangunan penampung air lainnya.

a. Jumlah waduk dan situ yang di desain dalam rangka

menunjang ketahanan pangan dan konservasi sumber daya air

untuk relokasi penduduk

Ha 154.84 - 154.84 274.79 56

3 Optimalisasi kondisi dan pemanfaatan fungsi melalui

rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan waduk, embung, situ dan bangunan penampung air lainnya.

a. Jumlah situ yang di OP dan di rehab dalam rangka menambah kapasitas tampungan situ untuk air baku menjadi lebih meningkat

Situ (rehab) 85 23 108 227 48

II-22

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

CAPAIAN KINERJA (%)

PERSENTASE CAP.IND.KINERJ

A S/D 2013 THD RENSTRA DINAS

REAL REAL REAL

S/D TARGET THN

2012 THN

2013 THN 2013

RENSTRA DINAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4 Meningkatnya prasarana pengendali banjir, kekeringan dan pengamanan pantai.

a. Jumlah sungai yang terlindungi

dari bencana alam sungai 71 4 75 255 29

5 Terlaksana dan terkendalinya pengelolaan SISDA secara terpusat, terkoordinasi dan terpadu

a. Jumlah Wilayah Sungai yang dapat

di akses dengan dengan cepat

WS 6 6 6 6 100

6 Meningkatnya luas layanan dan tingkat jaringan irigasi melalui kegiatan pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi

a. Prosentase kondisi jaringan irigasi Baik(%) 64.52 65.98 65.98 65 102

b. Luas lahan yang dibebaskan untuk

jaringan irigasi

Ha 116 3 119 201.2 59

7 Optimalisasi kondisi dan pemanfaatan fungsi jaringan irigasi melalui

kegiatan rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.

a. Jumlah Daerah Irigasi yang didesain dalam rangka menunjang ketahanan pangan

DI 17 7 24 17 141

b. Prosentase tanam padi dan jumlah

irigasi yang di OP dan di rehab di Daerah Irigasi kewenangan Provinsi Jawa Barat

% 200 >200 >200 > 200 100

DI

(Rehab) 63 64 64 91 70

Di (O&P) 91 91 91 91 100

II-23

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

CAPAIAN KINERJA (%) PERSENTASE

CAP.IND.KINERJA S/D 2013 THD RENSTRA DINAS REAL REAL REAL S/D TARGET

THN 2012 THN

2013 THN 2013 RENSTRA DINAS

1 2 3 5 6 5 6 5 7

8 Meningkatnya pemanfaatan, air baku permukaan untuk memenuhi kebutuhan pokok kehidupan masyarakat sehari – hari,

kebutuhan perkotaan dan industri.

a Jumlah rekomendasi dan saran teknis dalam penerbitan Surat Ijin Pengambilan Pemanfaatan Air (SIPPA) dan Surat Ijin Pemanfaatan Tanah Pemerintah Provinsi (SIPTPP)

saran

teknis 660 100 760 780 97

II-24 Lampiran II

Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029

No Rencana perkotaan dan PKL perdesaan

infrastruktur air baku dan pengendalian banjir irigasi masih perlu

Pengembangan infrastruktur pengendali banjir;

Peningkatan kondisi jaringan irigasi.

Peningkatan kemampuan ketersediaan air baku baik di kondisi jaringan irigasi dalam rangka ketahanan pangan

irigasi masih harus

ditingkatkan secara signifikans

Dukungan SDA terhadap sektor unggulan di tiap WP

Peningkatan produktivitas sektor unggulan di tiap WP

6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP)

*) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.

II-25

Dokumen terkait