• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wisata Alam Gunung Api Purba

a. Latar Belakang Wisata Gunung Api Purba

Nglanggeran merupakan desa yang secara administratif terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta. Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba memiliki luas 48 Ha. Sedangkan wilayah Desa Nglanggeran memiliki luas 762,0990 Ha dengan tata guna lahan sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, ladang dan pekarangan. Pola pemilikan tanah tersebut didominasi oleh tanah kas desa. Desa Nglanggeran terdiri dari 5 dusun/pedukuhan yaitu Dusun Karangsari, Dusun Doga, Dusun Nglanggeran Kulon, Dusun Nglanggeran Wetan dan Dusun Gunungbutak. Pusat pemerintahan desa terletak di dusun Doga.

Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki ketinggian 200-700 mdpl. Ekowisata ini relatif dekat dengan pusat kota Yogyakarta karena cukup ditempuh selama 1 sampai 1,5 jam perjalanan. Tempat ini pun menjadi pintugerbang bagi kawasan wisata alam Gunung Kidul yang terkenal elok.Bentang alam yang eksotik menjadi daya tarik utama Gunung Api Purba Nglanggeran. Berbagai bentuk kearifan lokal masyarakatnya dan sejumlah mitos yang berkembang dalam kehidupan mereka melengkapi eksotisme Nglanggeran. Meskipun demikian keindahan alam tetap menjadi potensi terbesar dari Gunung Api Purba Nglanggeran sebagai kawasan ekowisata.

Pengembangan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba diawali oleh Kelompok Pemuda Karang Taruna Desa Nglanggeran sejak tahun 1999, dengan adanya kesadaran peduli lingkungan bersama masyarakat menanam pohon-pohon di area gunung yang merupakan gunung gundul/gersang diantara bongkahan-bongkahan batu pencakar langit. Dengan berbagai kegiatan aktif dilakukan oleh kelompok pemuda dan masyarakat selanjutnya pemerintah Desa Nglanggeran mempercayakan pengelolaan lahan seluas 48 Ha untuk dikelola pemuda (Karang Taruna Bukit Putra Mandiri) yang tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Desa Nglanggeran No.05/KPTS/1999 tertanggal Desa 12 Mei 1999.

Akan tetapi terjadi kevakuman pengelolaan saat setelah bencana gempa 26 Mei 2006 hingga ditahun 2007, dan setelah itu karang taruna mulai lagi muncul kepermukaan untuk melakukan pengelolaan kawasan wisata dengan pendampingan dari Dinas Budpar Gunungkidul sejak tahun

2007. Dibuatlah sebuah lembaga BPDW (Badan Pengelola Desa Wisata) yang melibatkan dari seluruh komponen masyarakat dari Ibu PKK, Kelompok Tani, Pemerintah Desa dan juga pemuda karang taruna.

Setelah terbentuk BPDW disepakati dan ditetapkan untuk pengelola teknis lapangan adalah pemuda-pemudi karang taruna selaku pengelola Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba. Dengan mendapatkan beberapa pelatihan dari Dinas Budpar Gunungkidul dan Dinas Pariwisata DIY serta adanya beberapa SDM dari pengurus yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi maka perkembangan wisata di Desa Nglanggeran bisa dikatakan memiliki perkembangan positif yang signifikan. Hingga sampai sekarang para pengunjung masih ramai untuk berwisata di Wisata Gunung Api Purba tersebut.

b. Fasilitas Wisata Gunung Api Purba 1) Flying Fox

Gambar 3.33 Flying Fox Wisata Gunung Api Purba Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Flying Fox adalah game tantangan individu yang diadaptasi dari pelatihan militer. Game ini dilakukan dengan cara meluncur dari ketinggian tertentu. Kawasan Gunung Api Purba sangat cocok untuk

melakukan kegiatan ini karena dari bentuk kawasannya yang banyak tebing, dan juga pohon yang bisa dan memungkinkan untuk kegiatan ini.

2) Embung Nglanggeran

Gambar 3.34 Embung Nglanggeran Wisata Gunung Api Purba Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Embung adalah kata yang digunakan oleh orang Jawa untuk menyebut telaga buatan. Embung Nglanggeran adalah telaga buatan yang fungsi utamanya adalah untuk mengairi kebun buah di sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran. Selain sebagai sumber pengairan, Embung Nglanggeran juga difungsikan sebagai obyek wisata.Diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada bulan Februari 2013, Embung Nglanggeran langsung menyedot perhatian wisatawan. Hal ini dikarenakan lokasinya yang unik dan pemandangannya yang ciamik. Embung Nglanggeran terletak di pinggang Gunung Api Purba Nglanggeran. Lokasi embung dulunya merupakan sebuah bukit yang kemudian dipotong dan dijadikan telaga buatan.

3) Camping Ground

Gambar 3.35 Camping Ground Wisata Gunung Api Purba Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Di area puncak Wisata Gunung Api Purba terdapat camping ground yang cukup luas untuk para pengunjung yang akan menginap di puncak wisata. Camping Ground yang ada lumayan luas, bisa membangun sekitar 20 tenda. Dari area camping ground pengunjung juga dapat menikmati suasana malam dengan memandang lampu-lampu pedesaan terdekat, dan apabila pagi tiba pengunjung akan dimanjakan dengan munculnya matahari terbit.

4) Jalur Pendakian

Gambar 3.36 Jalur Pendakian Wisata Gunung Api Purba Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Untuk mencapai puncak, wisatawan harus treking sekitar 1,5 hingga 2 jam. Dalam perjalanan menuju Gunung Api Purba pengunjung melewati sebuah lorong sempit sepanjang sekitar 20

meter yang bagian dinding kanan kirinya merupakan batu raksasa. Lorongnya begitu sempit, terhitung 2 kali pengunjung akan melewati lorong sempit seperti itu.

5) Gardu Pandang

Gambar 3.37 Gardu Pandang Wisata Gunung Api Purba Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Dalam perjalanan menuju puncak Gunung Api Purba para pengunjung akan melewati 5 Pos Atau 5 gardu pandang. Gardu pandang tersebut berguna untuk berisitirahat dan juga untuk melihat pemandangan alam yang eksotis. Setiap pos mempunyai view sendiri-sendiri, dan semua membuat decak kagum para pengunjung.

c. Visi, Misi dan Tujuan 1. Visi

Menjadikan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi kawasan wisata unggulan berwawasan lingkungan berbasis masyarakat.

2. Misi

a. Meningkatkan SDM dan pengelolaan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba.

c. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak yang berkompetendalam masalah kepariwisataan dan aktivis peduli lingkungan.

d. Melindungi lingkungan di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba, baik kebudayaan, flora, fauna dan juga keunikan batuannya.

e. Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan perbaikan / evaluasi terhadap kinerja pengelolaan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba.

f. Melakukan promosi secara efektif dan intensif.

g. Meningkatkan lama tinggal wisatawan (length of stay) di Kabupaten Gunungkidul dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pengembangannya Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan segala potensi alam dan budaya yang ada sekaligus menjaga kelestariannya.

Dokumen terkait