• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wisata edukatif pemanfaatan sampah di TPA Talangagung

17. The Seven Paradise di Kabupaten Malang yaitu Tujuh lokasi obyek wisata itu, mulai wisata candi di Singosari, petik buah di Taman Buah hingga memasuki kawasan Poncokusumo yang memiliki banyak potensi eco agrowisata.

18.

Eco Agrowisata sebagai alternatif pilihan destinasi wisata di Kabupaten Malang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang mengembangkan dua desa wisata,di Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, dan Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon.

19.

Rafting di Kecamatan Kepanjen, Kecamatan Pujon, dan Kecamatan Kasembon

20.

Museum Singhasari di Kecamatan Singosari

Kegiatan kreatif dan rekreatif adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan menantang yang dapat mengembangkan daya imajinasi, kemampuan berfikir kritis serta kemampuan mengekspresikan ide-idenya dalam suatu karya baru yang unik. Usia anak adalah masa perkembangan terbaik dalam masa pertumbuhan. Salah satu hak anak adalah hak bermain dan berkreasi. Pemenuhan kebutuhan anak untuk bermain dan berekreasi adalah salah satu cara untuk mengasah tumbuh kembang dan kreatifitas anak. Oleh karena itu, penyediaan sarana kreatif dan rekreatif anak merupakan kebutuhan vital bagi tumbuh kembang anak.

Tujuan dan fungsi permainan edukatif bagi anak usia dini

Permainan secara garis besar dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu permainan rekreatif dan permainan edukatif. Permainan rekreatif adalah permainan yang bersifat menyenangkan dan menumbuhkan imajinasi yang tinggi dan biasanya dibuat dengan

teknologi yang tinggi pula, contohnya mobil-mobilan, robot-robotan, dll. Sedangkan permainan edukatif adalah permainan yang menyenangkan dirancang untuk tujuan latihan, atau sebagai sarana untuk melatih kemampuan anak.

1. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan wawasan berpikir anak Dengan bergerak, seperti berlari atau melompat, seorang anak akan terlatih motorik kasarnya, sehingga memiliki sistem perototan yang terbentuk secara baik dan sehat. Kemampuan motorik halusnya akan terlatih dengan permainan puzzle, membedakan bentuk besar dan kecil, dan sebagainya.

2. Mengembangkan Kemampuan Sosial-Emosional

Anak melakukan aktivitas bermain karena ia merasa senang untuk melakukannya. Pada tahap-tahap awal anak melakukan aktivitas bermain karena ia merasa senang untuk melakukannya. Pada tahap-tahap awal kembangannya, orang tua merupakan kawan utama dalam bermain. Pergeseran akan terjadi seiring dengan bertambahnya umur anak, terutama setelah memasuki usia sekolah. Di sekolah, anak akan mengalami proses sosialisasi bergaul dengan kawan sebaya dan dengan gurunya. 3. Mengembangkan Kemampuan Kognisi (Kecerdasan)

b.

Apakah fasilitas tersebut dapat diakses oleh semua anak? Fasilitas mana yang gratis?

Jawab:

Berdasarkan Konvensi Hak Anak-Anak PBB, anak-anak kita mempunyai 10 (sepuluh) hak yang harus kita berikan kepada anak-anak kita, yakni hak untuk bermain, mendapatkan pendidikan, mendapatkan perlindungan, mendapatkan nama (identitas), mendapatkan status kebangsaan, mendapatkan makanan, mendapatkan akses kesehatan, rekreasi, mendapatkan kesamaan, dan mendapatkan peran dalam pembangunan. Dari kesepuluh hak untuk anak tersebut, hak yang pertama dan kedelapan adalah hak anak untuk bermain dan berekreasi. Taman bermain dan reakreasi adalah tempat yang penting bagi anak. Fasilitas bermain yang banyak tersedia sekarang ini adalah fasilitas bermain yang ada di pusat perbelanjaan (playground) yang berbayar dan tidak semua anak dari semua kalangan dapat mengaksesnya. Pengembangan fasilitas bermain anak sangatlah diperlukan, Selain taman bermain yang berbayar yang hanya dapat diakses oleh kalangan menengah keatas, Pemerintah Kabupaten Malang terus berusaha meningkatkan pemenuhan rekreatif untuk anak-anak dari semua kalangan di Kabupaten Malang sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 35 tahun 2012 tentang tentang perubahan atas undang-undang 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan cara menginisiasi adanya sarana atau tempat bermain gratis untuk anak. Untuk saat ini, fasilitas bermain yang layak, memadai dan gratis masih jarang ditemukan oleh karena itu, Pemerintah berusaha membuka seluas-luasnya kesempatan untuk anak-anak memanfaatkan fasilitas yang telah ada di Kabupaten Malang. Ruang terbuka publik seperti taman, stadion, dan wisata alam dapat diakses gratis oleh semua anak. Taman edukatif seperti taman lalu-lintas dan taman keanekaragaman hayati juga terbuka untuk umum dan selama ini telah dimanfaatkan untuk sarana bermain dan belajar anak dan keluarga. Selain untuk pemenuhan kebutuhan rekratif, taman bermain dengan udara alami juga digunakan agar anak di Kabupaten Malang lebih banyak bergerak dan beraktifitas di luar ruangan dan tidak hanya terpaku dengan alat-alat permainan elektronik atau menonton tv di dalam rumah. Beraktivitas di luar ruangan sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh anak, anak yang tidak banyak bergerak dan menghabiskan waktunya di dalam rumah beresiko menjadi anak yang pasif dan malas berfikir. Bermain bagi anak adalah salah satu sarana proses belajar, kemudian pada proses belajar ada proses mengasah potensi-potensi kecerdasan sebagaimana telah diamanatkan oleh Unesco dengan empat pilar belajar, yakni belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk menjadi dirinya sendiri (learning to be), dan belajar untuk hidup bersama (learning to live together). Dengan bermain di

tempat umum, anak-anak menemukan pengalaman-pengalaman baru yang menarik dan menyenangkan. Pemerintah Kabupaten Malang juga berupaya membangun fasilitas-fasilitas penunjang untuk taman bermain diantaranya membangun jalur untuk bersepeda dan sepatu roda, memberikan tempat khusus untuk anak-anak berlatih cabang olahraga. Area tersebut berada di stadion kanjuruhan yang merupakan ruang terbuka publik dan dapat dikunjungi oleh semua anak di Kabupaten Malang.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Malang juga bekerja sama dengan tempat penampungan akhir (TPA) talang agung untuk menyelenggakan kreatif bagi anak kurang mampu dengan cara menyelenggarakan outbound gratis bagi anak-anak yang di dalamnya terdapat kegiatan penanaman pohon dan tanaman obat, menonton film edukatif bersama, dan kegiatan sharing untuk anak-anak. TPA Talangagung ini memang dicanangkan sebagai tempat wisata edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum. Dari data TPA, jumlah pengunjung rata-rata berasal dari para pelajar dan mahasiswa, ada juga dari masyarakat umum. Rata-rata pengunjung yang datang ke TPA ini untuk melakukan riset dan belajar. Selain masyarakt umu, ada juga pengunjug dari luar negeri misalnya Malaysia dan Perancis. Ada sekitar 3.500 sampai 3.700 meter kubik per bulan atau sekitar 1,5 ton per hari jumlah sampah yang masuk ke TPA ini. Dari jumlah itu, ber ton-ton gas metan yang terbuang percuma sebelum ada instalasi

pemanfaatan gas metan untuk masak rumah tangga.

Pemanfaatan gas metan, katanya, merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir dampak pemanasan global. Sebab, gas metan merupakan gas perusak lapisan ozon terbesar di dunia. TPA ini merupakan satu-satunya yang memanfaatkan gas metan untuk pengganti elpigi.

Untuk meningkatkan pemenuhan sarana bermain anak, Pemerintah Kabupaten Malang berupaya membangun taman-taman bermain yang dilengkapi dengan sarana permainan anak dengan udara lepas dan segar dengan cara membuka kesempatan kerjasama dengan berbagai pihak dan perusahaan melalui sumbangan dana dan CSR dari perusahaan yang ada di Kabupaten Malang. Bentuk sumbangan fasilitas kreatif dan rekreatif anak diantaranya dalam bentuk rumah pintar dan taman cerdas yang ada di 12 titik. Dengan adanya Rumah Pintar akan sangat membantu dalam memfasilitasi kebutuhan anak untuk tumbuh kembang diantaranya untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca, terutama lingkungan anak-anak yang kekurangan sumber-sumber untuk belajar atau bahan tambahan untuk melengkapi hasil belajar yang didapat disekolah. Adapun keberadaan Rumah Pintar tersebut adalah sebagai berikut :

1. RUMAH PINTAR LP3TP2A (Lembaga Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu

Dokumen terkait