• Tidak ada hasil yang ditemukan

 

kesimpulan bentuk umum word graph yang memiliki makna resiprokal adalah sebagaimana Gambar 80.

Selain kata kerja ber--kan, ada pula kata kerja ber- yang bertemu dengan dasar yang sudah berkonfiks -an, misalnya berhalangan. Kata halangan merupakan dasar kata yang sudah mendapat konfiks -an Word graph kata kerja berhalangan dapat dibangun seperti berikut.

Word graph berhalangan memililki kesamaan dengan word graph kata kerja ber- dengan dasar tanpa sufiks, karena halangan sendiri merupakan dasar sehingga word graphnya berupa dua token dengan relasi PAR. Token pertama menunjukkan orang dan token kedua dasar halangan. Makna kata kerja dari bentukan ini adalah posesif. Kata-kata berikut juga merupakan kata kerja ber- yang bergabung dengan dasar yang sudah memiliki sufiks -an.

beralasan beraturan berawalan berakhiran beranggapan berbatasan berbalasan berciuman bercucuran bergelimpangan bergandengan berhubungan berhalangan berlumuran bermusuhan berpelukan berpacaran bersentuhan Tabel 10 Contoh kata kerja konfiks ber--an (dasar ber -an).

Gambar 81 Word graphkata kerja berhalangan. halangan

ALI ALI berhalangan orang ALI PAR berpukulan ALI KD ALI CAU CAU

 

d. Prefiks meng-

Pada bentuk intransitif, kebanyakan kata kerja yang berprefiks meng- diturunkan dari kata benda dan kata sifat, meskipun ada beberapa kata dasar terikat.

1) Bentukan dari kata benda

Bentukan dari dasar ini memiliki beberapa makna, salah satunya bermakna menjadi, misalnya membatu. Kata ini dapat dibuat word graph sebagai berikut.

Membatu bermakna menjadi batu sehingga word graphnya adalah relasi CAU dua buah token. Token pertama merupakan sesuatu dan direlasikan dengan CAU ke sebuah token batu sebagai fokus sehingga muncul makna menjadi batu. Ada juga yang bermakna berfungsi sebagai, makan/minum, menuju, mencari, atau mengeluarkan bunyi. Gambar 83 merupakan contoh lain word graph bentukan ini.

Membukit bermakna menyerupai bukit. Pembentukan word graphnya seperti Gambar 83, yaitu dua token yang dihubungkan oleh relasi CAU dan fokus terletak pada token sebelah kanan. Analisis selanjutnya pada kata mendarat.

mendarat ALI

darat ALI

CAU

Gambar 84 Word graphkata kerja mendarat. Gambar 83 Word graphkata kerja membukit.

membukit ALI

bukit ALI

CAU

Gambar 82 Word graphkata kerja membatu. membatu ALI

batu ALI

66  

Sama halnya dengan contoh sebelumnya, mendarat bermakna menuju darat sehinggga word graphnya sebagaimana Gambar 84. Fokus berada pada token sebelah kanan dan fokus tersebut merupakan konsep dari dasar darat. Kata kerja lain yang serupa diberikan pada Tabel 11.

Dari beberapa contoh yang telah diberikan, bentuk umum word graph prefiks meng- dengan dasar berupa kata benda adalah sebagaimana Gambar 85.

2) Bentukan dari kata sifat

Kata kerja ini memiliki makna menjadi atau menimbulkan kesan seperti. Contoh word graph berikut memberikan gambarannya.

Karena kuning merupakan kata sifat yang melekat pada sesuatu maka word graphnya dapat digambarkan sebagai token-token dalam frame putus-putus yang berupa dua token yang dihubungkan dengan relasi PAR dan fokus berada di

mendarat membatu membabibuta mencicit mengarang menggambar mengail mendarah daging mengopi merokok menepi mengutara melaut merumput meraung merotan memisau merakyat memupuk menyupir menyemut Tabel 11 Contoh kata kerja prefiks meng- KB.

Gambar 86 Word Graphkata kerja menguning. kuning ALI menguning ALI CAU KB ALI CAU

 

sebelah kiri, sesuatu yang disifati. Contoh di atas dimisalkan dalam sebuah kalimat sesuatu menguning. Menguning berarti menjadi kuning.

Berbeda dengan menguning, membisu bermakna menimbulkan kesan seperti bisu,namun word graphnya sama seperti menguning, terdiri dari dua token dihubungkan dengan relasi PAR. Jika melihat gambar maka word graphnya yang dibatasi frame putus-putus. PAR sendiri sebagai relasi yang menunjukkan bahwa token yang merelasikan merupakan atribut dari token yang direlasikan. Dari sinilah dapat dipahami bersama bentuk umum word graph pola ini adalah sebagai berikut.

Beberapa kata kerja yang lain yang serupa dengan pola ini diberikan pada Tabel 12.

3) Bentukan dari kata dasar terikat

Dimaksudkan di sini adalah dasar yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya afiksasi. Contoh kata mengalir yang berasal dari dasar alir.

memburuk membusuk membesar membaik membeku membisu mencair mengecil meluas melemah mengeras menguning menghijau mengeruh mengering meleleh memanjang memendek mengalah menguat mengalami Tabel 12 Contoh kata kerja prefiks meng- KS.

Gambar 87 Word graphkata kerja membisu. bisu

ALI membisu

ALI

CAU

Gambar 88 Word graphkata kerja meng-KS. KS

ALI

68  

Alir tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya afiksasi, word graph yang terbentuk menunjukkan adanya proses mengalir. Dengan demikian dua token dihubungkan dengan relasi CAU dan fokus terletak di sebelah kanan. Tidak adanya token lain sebagai objek karena kata mengalir merupakan bentuk intransitif, kecuali mengaliri yang mendapat sufiks -i.

Membaur juga contoh bentukan dasar terikat, word graph yang terbentuk sebagaimana Gambar di atas yaitu berupa dua buah token yang berelasi CAU dengan fokus berada pada token sebelah kanan dan terdapat makna proses dalam kata membaur. Contoh lain prefiks meng- dengan dasar terikat (DT) adalah menginap, mengerang, dan menggigil dengan word graph masing-masing mengikuti pola umum sebagai berikut.

alir ALI CAU mengalir ALI

Gambar 89 Word graphkata kerja mengalir.

baur ALI

CAU

membaur ALI

Gambar 90 Word graphkata kerja membaur.

KD ALI

CAU

 

e. Prefiks ter-

Kebanyakan kata kerja ini diturunkan dari kata kerja dasar dan jumlahnya terbatas. Contoh: terduduk dengan word graphnya seperti pada Gambar 92.

Pada prefiks ter- terdapat unsur makna yang menyatakan bahwa perbuatan itu terjadi bukan atas kemauan si pelaku. Karena terduduk juga intransitif maka word graphnya mengikuti pola kata intransitif yaitu terdiri dari dua token yang mendapat relasi CAU dengan fokus ada pada token sebelah kiri dan karena ter- merupakan bagian bentuk pasif maka framenya membatasi predikat dengan objek. Perhatikan juga untuk contoh terbenam.

Prefiks ter- dalam bentuk intransitif juga bermakna menjadi dalam keadaan seperti contoh terbenam, yang bermakna menjadi dalam keadaan benam. Meskipun berbeda makna dengan arti prefiks ter- sebelumnya namun tidak mengubah pembentukan word graph. Contoh lain kata kerja ini adalah tertidur, terjatuh, terbangun, dan sebagainya. Tidak semua dasar kata kerja ini dapat membentuk kata kerja ter-, hal ini tergantung kelaziman penggunaan bahasa Indonesia. Misalnya tidak ada kata terhilang, tertiba, terdatang, dan sebagainya. Kata-kata yang mengikuti pola ini dan keberadaannya juga dalam kelaziman bahasa Indonesia maka word graphnya mengacu pada bentuk umum berikut.

Gambar 92 Word graphkata kerja terduduk. duduk

ALI

CAU

terduduk

Gambar 93 Word graphkata kerja terbenam. benam

ALI

CAU

70  

f. Afiks ke--an

Ada tiga kelompok afiks ke--an jika dilihat dari wajib tidaknya nomina hadir:

1) Kelompok yang berkata benda satu

Pada kelompok ini word graphnya sebagaimana bentuk umum kata kerja intransitif, misalnya kata kelaparan.

Kelaparan merupakan relasi dua token yang dihubungkan dengan relasi CAU. Satu token merupakan type lapar dan satu lagi sebagai token sesuatu/ orang. Pola kata kelaparan membutuhkan satu kata benda sebagai subjek, dan dari bentuk ini cukup dipahami dengan mudah maknanya. Demikian juga kata kedinginan.

Word graphnya menggambarkan relasi sebab akibat (CAU) dua token yang menunjukkan makna bahwa ada keadaan yang dialami oleh subjek dan keadaan ini menyatakan segi-segi negatif. Contoh lain adalah kepanasan, kemalaman, ketiduran, kesakitan, dan sebagainya.

dingin ALI

CAU

kedinginan ALI

Gambar 96 Word graphkata kerja kedinginan. lapar

ALI

CAU

kelaparan ALI

Gambar 95 Word graphkata kerja kelaparan. Gambar 94 Word graph kata kerja ter-KKD.

KKD ALI

 

2) Kelompok yang wajib berkata benda dua

Maksud dari wajib berkata benda dua adalah bahwa kata kerja ke--an ini membutuhkan kata benda setelahnya, misalnya kejatuhan, yang membutuhkan kata benda setelahnya. Kejatuhan kelapa misalnya, yang word graphnya sebagai berikut.

Ada kata benda sebagai pelengkap kata kerja kejatuhan dan dari Gambar di atas terdapat dua token dengan relasi CAU dan fokus berada pada sebelah kiri. Contoh lainnya adalah kehabisan, kehilangan, ketumpahan, kemasukan, dan sebagainya.

3) Kelompok yang berkata benda dua (tetapi tidak wajib) Contoh bentukan ini adalah kata kebanjiran yang word graphnya;

Pola word graph ini mengikuti bentuk umum kata kerja intransitif, yaitu dua token dengan relasi CAU dan fokus berada pada sebelah kanan. Token pertama menunjukkan konsep seseorang/ sesuatu dan token kedua merupakan konsep kata dasar.

g. Kata Kerja Intransitif dengan Reduplikasi

Reduplikasi pada kata kerja intransitif memiliki beberapa macam bentuk, ada kata kerja dasar yang diulang tanpa afiksasi dan ada juga kata kerja pengulangan dengan afiksasi. Pembentukan word graphnya digambarkan dengan mengikuti bentuk umum berikut.

banjir ALI

CAU

kebanjiran ALI

Gambar 98 Word graphkata kerja kebanjiran. Gambar 97 Word graphkata kerja kejatuhan.

kejatuhan ALI

jatuh ALI

72  

Kata kerja pengulangan yang mengikuti pola ini misalnya makan-makan, jalan-jalan, suka-suka, dan sebagainya. Word graph kata makan-makan dapat digambarkan sebagai berikut.

Makna pengulangan ini adalah melakukan sesuatu perbuatan tanpa tujuan khusus. Makan-makan misalnya, boleh jadi bukan melakukan perbuatan makan. Word graph dari kata ini adalah sebuah token yang merupakan type dengan relasi ALI dan diikuti satu relasi yang kembali pada dasar katanya. Kata kerja lain yang mengikuti pola ini adalah duduk-duduk, batuk-batuk, mandi-mandi, minum- minum, dan sebagainya. Ada juga bentuk pengulangan lain, misalnya pukul- memukul, dengan word graph sebagai berikut.

Pukul-memukul merupakan perbuatan yang menyatakan kesalingan sehingga word graphnya berupa tiga token dengan fokus berada di tengah dan dua

pukul ALI

CAU CAU

pukul-memukul ALI

Gambar 101 Word graphkata kerja pukul-memukul. ALI

KD ALI

Gambar 99 Word graphkata kerja intrasitif reduplikasi1.

ALI

makan-makan ALI

 

token yang lain merelasikan ke fokus tersebut. Kata kerja lain yang memiliki makna sama adalah bantu-membantu, tolong-menolong, bahu-membahu, balas- berbalas, cinta-mencintai, hormat-menghormati, suap-menyuapi, tutup-menutupi, dan sebagainya. Bentuk umum dari pola ini digambarkan pada Gambar 102.

Selain kedua makna tersebut pengulangan ini juga dapat bermakna bahwa perbuatan itu dilakukan berulang dan terus-menerus, misalnya berjalan-jalan. Word graph berjalan-jalan dapat digambarkan sebagai berikut.

Berjalan-jalan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang dan ada makna bahwa perbuatan itu dilakukan tanpa tujuan jelas. Pembentukan word graph kata kerja ini berupa dua buah token dengan relasi CAU dan melibatkan satu relasi yang looping pada dasar katanya. Struktur kata kerja ini dapat dibentuk dari kata dasar (KD) apa saja. Pola ini dapat mengikuti word graph bentuk umum seperti Gambar 104.

Gambar 103 Word graphkata kerja berjalan-jalan. jalan ALI CAU berjalan-jalan ALI ALI

Gambar 104 Word graphkata kerja intransitif reduplikasi3. KD

ALI

CAU ALI

Gambar 102 Word graphkata kerja intransitif reduplikasi2. KKD

ALI

74  

4.3Rancangan Aturan Pembentukan Word Graph Kata Kerja

Hasil penjelasan analisis pembentukan word graph kata kerja dari berbagai bentuk di atas mengindikasikan adanya satu aturan yang dapat dibuat generalisasi untuk setiap kata kerja yang ada meskipun tidak menutup kemungkinan beberapa aturan belum tertampung. Ada beberapa pola yang word graphnya disatukan karena memiliki aturan yang sama. Dari penelitian terhadap contoh kata kerja berdasarkan kelompok afiksasi diperoleh tiga puluh dua pola word graph kata kerja. Namun karena ada yang berpola sama, maka dibuat ringkasan menjadi sepuluh pola. Di bawah ini adalah pola word graph, contoh kata dan gambar word graph tersebut. Pola aturan pembentukan word graph kata kerja dari berbagai bentukan dapat menjadi referensi dalam menyusun aturannya.

No Pola Contoh Word graph

1 Kata Kerja Dasar (KKD)

Ber-KKD

proses, bangun berjumpa

2

Meng-/mem-/me-KKD membuka

Meng-/mem-/me-KKD-kan memberikan

Meng-/mem-/me-KB-kan memfokuskan

Meng-/mem-/me-KS-kan menjelaskan

Meng-/mem-/me-FP-kan mengedepankan

Meng-/mem-/me-KKD-i menempati

Meng-/mem-/me-KS-i mengirimi

Memper-berKKD-kan/i memperhitungkan

Memper-KB memperalat

Memper-KS (-i) memperlemah

Meng-/mem-/me-KB-i menggarami

3

Di-KKDt-(-i/-kan) dipetik, disirami

Ter-KKDt (-i) terbantu, tertanami

Di-KB-i digulai

Diper-KS diperlebar

Tabel 13 Ringkasan pola aturan word graph kata kerja.

KKD ALI KKD CAU CAU ALI KD CAU CAU ALI

 

4 Meng-/mem-/me-KU menerka-nerka

5

Ber-KB berpihak

Ber-KS berbajik

Ber-KKan berhubungan

6

Ber-KB-kan berdasarkan

Ber-KKD-an berlarian Meng-/mem-/me-KS mengecil Meng-/mem-/me-DT menginap Meng-/mem-/me-KB menghukum Ke-KKD/KB/KS-an ketumpahan, keterbatasan, kehausan

7 Ter-KKDi-(i) terbangun

8 KKDU jalan-jalan 9 KKD-meng-/mem-/me-KKD tusuk-menusuk KD CAU ALI ALI ALI KKD ALI CAU KD ALI CAU KD ALI PAR KD ALI KKD ALI CAU CAU

76  

Catatan: KD = Kata dasar, KKDt = Kata kerja dasar transitif, KKDi = Kata kerja dasar intransitif, KB = Kata benda, KS = Kata sifat, DT = Dasar terikat, KKDU = Kata kerja dasar berulang, KU = kata berulang.

4.4Pengujian Hasil Aturan Pembentukan Word Graph Kata Kerja

Setelah didapat satu aturan pembentukan word graph kata kerja, selanjutnya dilakukan uji hasil aturan tersebut. Pengujian ini diberikan kepada kata kerja lain yang tidak termaktub dalam pembahasan, pengujian dilakukan secara berulang- ulang sehingga diperoleh aturan yang berlaku umum.

Misalnya kata kerja membeli, kata kerja ini merupakan bentuk prefiks meng- dan beli. Pengujian aturan dilakukan dengan membuat word graph kata kerja membeli dengan cara manual yakni membuat tiga token. Token pertama merupakan konsep subjek kemudian direlasikan CAU ke token tengah sebagai konsep dari kata kerja dasar beli, satu lagi sebagai token objek, karena membeli merupakan kata kerja transitif. Berikut adalah word graphnya.

Dari sini kemudian dibuat word graph kata kerja membeli dengan mengikuti pola yang sudah ada. Membeli merupakan pola meng-KKD. Jika melihat pola di atas maka bentuk ini mengikuti word graph pola 2 sebagai berikut.

10 Ber-KD-KD berlari-lari KD ALI CAU ALI padi orang membeli beli

ALI CAU CAU ALI

ALI ALI

Gambar 105 Word graph kata kerja membeli.

KD CAU CAU

ALI

 

Perubahan KD pada pola 2 (Gambar 106) menjadi beli menghasilkan bentuk word graph sesuai dengan pembentukan secara manual.

Dari contoh pengujian ini dapat dilakukan pengujian untuk setiap pola sehingga didapat aturan umum. Berdasarkan aturan yang sudah terbentuk pada Tabel 13, ringkasan hasil pengujian aturan pembentukan word graph kata kerja sebagai berikut.

Kasus uji Input Skenario Hasil yang Diuji Status word graph kata

kerja dasar, ber- KKD

proses, bangun

pola ke-1 word graph pola ke-1 sesuai berjumpa word graph pola ke-1 sesuai

word graph kata kerja prefiks meng-/mem-/me- KKD, afiks meng-/mem-/me- -kan/i dengan dasar KKD/KB/KS/ FP, memper- berKKD-kan/-i, memper-KS/KB, afiks meng- /mem-/me-KB-i membuka pola ke-2

word graph pola ke-2 sesuai memberikan word graph pola ke-2 sesuai memfokuskan word graph pola ke-2 sesuai mengedepankan word graph pola ke-2 sesuai menjelaskan word graph pola ke-2 sesuai menempati word graph pola ke-2 sesuai mengirimi word graph pola ke-2 sesuai memperhitungkan word graph pola ke-2 sesuai memperlemah word graph pola ke-2 sesuai memperalat word graph pola ke-2 sesuai menggarami word graph pola ke-2 sesuai

word graph afiks

Di-KKD-(-i/- kan)  Ter-KKD (-i), Di-KB-i, dan prefiks diper-KS dipetik pola ke-3

word graph pola ke-3 sesuai terbantu word graph pola ke-3 sesuai digulai word graph pola ke-3 sesuai diperlebar word graph pola ke-3 sesuai

Tabel 14 Hasil pengujian aturan pembentukan word graph kata kerja.

beli CAU CAU

ALI

78  

word graph

prefiks meng- /mem /me-KU

menerka-nerka pola ke-4 word graph pola ke-4 sesuai

word graph prefiks : Ber-KB Ber-KS Ber-KKan berpihak pola ke-5

word graph pola ke-5 sesuai berbajik word graph pola ke-5 sesuai berhubungan word graph pola ke-5 sesuai

word graph afiks

ber-KB-kan, ber-KKD-an, meng-/mem-/me- KS, meng-/mem- /me-DT, meng- /mem-/me-KB, ke- KKD/KB/KS-an berdasarkan pola ke-6

word graph pola ke-6 sesuai berlarian word graph pola ke-6 sesuai mengecil word graph pola ke-6 sesuai menginap word graph pola ke-6 sesuai menghukum word graph pola ke-6 sesuai ketumpahan,

keterbatasan, kehausan

word graph pola ke-6 sesuai

word graph ter-

KKD terduduk pola ke-7 word graph pola ke-7 sesuai

word graph

KKDU jalan-jalan pola ke-8 word graph pola ke-8 sesuai

word graph

KKD-meng- /mem-/me-KKD

tusuk-menusuk pola ke-9 word graph pola ke-9 sesuai

word graph ber-

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan pembentukan word graph kata kerja dan analisisnya

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.

Setiap kata kerja mempunyai aturan tersendiri dalam merumuskan pembentukan

word graph meskipun tidak menutup kemungkinan hasilnya ada yang sama

2.

Pembentukan

word graph kata kerja bertolak pada

aturan afiksasi yang

melingkupinya.

3.

Pada proses pembentukan word graph kata kerja dapat dibuat pola umum

pembentukan word graph kata kerja tersebut berdasarkan kelompok afiksasinya

yang berjumlah 10 pola.

4.

Dari hasil pengujian didapat pola umum pembentukan word graph kata kerja

yang menjadi dasar pembentukan word graph kata kerja lain yang strukturnya

sama.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian pembentukan word graph kata kerja menggunakan

metode knowledge graph ini ada beberapa topik yang dapat dijadikan sebagai bahan

penelitian selanjutnya:

1.

Menganalisis pembentukan word graph kata kerja yang tidak tercakup pada

bahasan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi H, Dardjowidjojo S, Lapoliwa H, Moeliono AM. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anonim. 1990. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka. Arman AA. 2004. Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami Sebagai Teknologi

Kunci untuk Meningkatkan Cara Interaksi antara Manusia dengan Mesin. Orasi Ilmiah Departemen Teknik Elektro. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Berg H van den. 1993. Knowledge Graph and Logic: One of Two Kinds. [disertasi], University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISSN 90- 9006360-9.

Berri. 2008. Algoritme Pembentukan Text Graph dari Dokumen Berbahasa Indonesia [Skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Foulds LR. 1992. Graph Theory Applications. New York: Springer Verlag. Hoede C. 2005. Structuralistic Linguistic: The Case of Knowledge Graph

Theory. Twente University Press. Netherland.

Hoede C, Nurdiati S, 2008a. A Graph Theoretical Analysis of Certain Aspects of Bahasa Indonesia, Memorandum 1870. Department of Applied Mathematics. University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISSN 1874-4850.

Hoede C, Nurdiati S, 2008b. On Word Graph and Structural Parsing, Memorandum 1871. Department of Applied Mathematics. University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISSN 1874-4850.

Hulliyah K. 2007. Rekayasa Memahami Teks Menggunakan Metode Knowledge Graph [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ikhwati. 2007. Analisis Masalah Kemiskinan Menggunakan Teori Knowledge Graph [Skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Keraf, G. 1984. Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Atas, Jakarta:

Nusa Indah.

Kramer M. 1996. Knowledge graphs making career in politics, Report on final thesis. Department of Applied Mathematics, University of Twente, Enschede, The Netherland, ISSN 0169-2690.

Lehmann FW. 1992. Semantic Networks in Artificial Intelegence, Special Issue of Computers and Mathematics with Applications. Pergamon Press Ltd.

Liu X, Hoede C. Passive Sentence and Structural Parsing. Memorandum 1661, Faculty of Mathematical Sciences, University of Twente, Enschede, The Netherland, ISSN 0169-2690.

Molyono, AM. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rusiyamti. 2008. Analisis Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Teori Knowledge Graph [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Vries PH de. 1989. Representation of Scientific Texts in Knowledge Graph [PhD Thesis]. Groningen: University of Groningen.

Wulandari. 2008. Algoritme Pembentukan Combined Graph dan Simplified Graph dari Dokumen Berbahasa Indonesia [Skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Zhang L, Hoede C. 2000. Structural Parsing. Memorandum 1527, Faculty of

Dokumen terkait