• Tidak ada hasil yang ditemukan

s/d XX.n = Indikator keberlanjutan/variabel bebas (x) r Xx1,Xx2 = Hubungan variabel bebas Xx1 dan Xx2

SKALA KECIL DI PPI CISOLOK

XX.1 s/d XX.n = Indikator keberlanjutan/variabel bebas (x) r Xx1,Xx2 = Hubungan variabel bebas Xx1 dan Xx2

Pyx1 s/d Pyxn =Hubungan variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap (y)

Y =Variabel keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil (y) e = Error Pyx1 Pyx2 Pyxn rXx1,Xx2 rXx2,Xxn XX.1 XX.2 XX.n Y rXx1,Xxn Pye

2012). Berdasarkan diagram jalur diatas dapat diketahui persamaan struktural dari analisis jalur yang akan digunakan adalah:

Y=PYX1+PYX2+PYX3....+PYXn+e

Prosedur path analysis dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak statistik. Langkah-langkah analisis statistik yang dilakukan yaitu:

a. Perhitungan nilai pengaruh gabungan variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y)

Perhitungan nilai pengaruh gabungan adalah perhitungan untuk melihat pengaruh variabel bebas ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan secara gabungan terhadap variabel keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok.

Pengaruh variabel bebas ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan secara gabungan terhadap variabel keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil dapat dilihat pada hasil analisis yaitu nilai nilai R square tabel Model Summary. Besarnya nilai R square akan menentukan besarnya pengaruh variabel bebas secara gabungan terhadap variabel keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil.

b. Perhitungan pengaruh parsial aspek keberlanjutan (x) secara parsial terhadap keberlanjutan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y)

Perhitungan nilai pengaruh parsial bertujuan untuk melihat pengaruh aspek-aspek keberlanjutan (x) secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y). Pengaruh aspek ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan secara parsial/terpisah terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil dapat dilihat pada hasil analisis statistik yaitu nilai Beta pada tabel Coefficients.

Pengaruh aspek ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil dianalisis secara terpisah untuk mengetahui pengaruh masing-masing aspek keberlanjutan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

 Menentukan hipotesis untuk masing-masing analisis parsial yang akan di uji. Yaitu:

H0 : Tidak ada hubungan linear antara aspek keberlanjutan (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap (y).

H1 : Ada hubungan linear antara aspek keberlanjutan (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap (y).

 Menghitung besarnya nilai t penelitian untuk masing-masing analisis parsial dengan ketentuan nilai t dari hasil perhitungan statistik tertera pada kolom t, tabel Coefficients yang menunjukkan nilai hubungan linear variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y).

 Menghitung besarnya nilai t tabel atau nilai kritis menggunakan tabel t dengan ketentuan taraf signifikasi yang digunakan sebesar 0,05 dan nilai Degree of Freedom (DF)/ Derajat Kebebasan (DK) = n-2.

 Menentukan kriteria pengambilan keputusan dengan dua cara. yaitu:

 Pengujian hipotesis t

Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima; Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 Pengujian nilai signifikan

Jika nilai Sig < 0,05, maka pengaruh signifikan; Jika nilai Sig > 0,05, maka pengaruh tidak signifikan.

e. Perhitungan pengaruh parsial variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y)

Perhitungan nilai pengaruh parsial bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas (x) yang menjadi indikator didalam aspek ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok.

Pengaruh variabel ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan secara parsial/terpisah terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil dapat dilihat pada hasil analisis statistik yakni nilai Beta pada kolom Standarized Coefficients Beta. Langkah-langkah analisis yang dilakukan sebagai berikut :

 Menentukan hipotesis untuk masing-masing analisis parsial yang akan di uji. Yaitu:

H0 : Tidak ada hubungan linear antara variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y).

H1 : Ada hubungan linear antara variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y).

 Menghitung besarnya nilai t penelitian untuk masing-masing analisis parsial dengan ketentuan nilai t dari hasil perhitungan statistik tertera pada tabel Coefficients di kolom t yang menunjukkan nilai hubungan linear variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y).

 Menghitung besarnya nilai t tabel atau nilai kritis menggunakan tabel t dengan ketentuan sebagai berikut :

Taraf signifikasi yang digunakan sebesar 0,05 dan Degree of Freedom (DF)/ Derajat Kebebasan (DK) = n-2.

 Menentukan kriteria pengambilan keputusan dengan dua cara. yaitu:

 Pengujian hipotesis t

Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima; Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 Pengujian nilai signifikan

Jika nilai Sig < 0,05, maka pengaruh signifikan; Jika nilai Sig > 0,05, maka pengaruh tidak signifikan. f. Perhitungan nilai hubungan antar aspek keberlanjutan

Perhitungan nilai hubungan antar aspek keberlanjutan bertujuan untuk melihat hubungan suatu aspek terhadap aspek keberlanjutan lainnya. Hubungan antar aspek keberlanjutan dapat dilihat pada tabel Correlations, yakni pada kolom Pearson Correlations.

Interpretasi hubungan antar masing-masing aspek keberlanjutan menggunakan kriteria sebagai berikut (Sarwono 2012):

0 : tidak ada korelasi antar dua variabel >0-0,25 : Korelasi sangat lemah

>0,25-0,5 : Korelasi cukup >0,5-0,75 : Korelasi kuat >0,75-0,99 : Korelasi sangat kuat 1 : Korelasi sempurna

Hasil perhitungan nilai hubungan antar aspek keberlanjutan terdiri dari dua jenis yakni nilai positif (+) dan negatif (-). Nilai hubungan positif (+) bermakna nilai hubungan antara kedua aspek yang dianalisis searah, sebaliknya jika nilai hubungan negatif (-) maka nilai hubungan kedua aspek yang dianalisis tidak searah.

Hubungan antara kedua aspek yang dianalisis dikatakan signifikan dapat dilihat pada tabel Correlations, yakni pada kolom Sig. korelasi antar kedua aspek keberlanjutan yang dianalisis dikatakan signifikan jika angka signifikansinya (sig) sebesar kurang dari 0,05. Sedangkan jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hubungan kedua aspek tersebut tidak signifikan.

Hasil dan Pembahasan

a. Pengaruh variabel bebas (x) secara gabungan terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok (y)

Pengaruh variabel bebas (x) secara gabungan terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok (y) dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Pengaruh variabel bebas secara gabungan terhadap keberlanjutan

perikanan tangkap di cisolok

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .981a .963 .928 .322 2.089

Berdasarkan Tabel 4.2, besarnya nilai R square yaitu 0,963. Angka tersebut mendeskripsikan pengaruh variabel bebas (x) secara gabungan terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok (y) yakni sebesar 0,963 atau untuk memudahkan penginterpretasiannya maka dapat dijadikan kedalam bentuk persen dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan rumus berikut

KD = R square x 100% KD = 0,963 x 100% KD = 96,3%

Nilai 96,3% tersebut mempunyai makna sebagai besarnya pengaruh seluruh variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan skala kecil di Cisolok (y). Sedangkan sisanya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

e =

e =

e = 0,037 atau 3,7%

Angka 3,7% diatas mempunyai makna besarnya faktor lain dalam model diluar variabel bebas (x) yang digunakan. Dengan kata lain variabelitas keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok dapat diterangkan menggunakan variabel bebas (x) yang digunakan didalam penelitian ini sebesar 96,3%, sedangkan 3,7% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.

b. Pengaruh aspek keberlanjutan (x) secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok (y)

Besarnya aspek keberlanjutan secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok dapat dilihat dari nilai Beta atau standarized coefficient sedangkan untuk pengujian hipotesisnya dapat menggunakan nilai t. Angka-angka tersebut dapat dilihat di Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Pengaruh aspek keberlanjutan secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di cisolok

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -16.927 .833 -20.330 .000 Ekonomi 3.112 .192 .623 16.213 .000 Social 1.393 .130 .414 10.738 .000 Ekologi 1.888 .218 .330 8.666 .000 kepemerintahan 1.075 .096 .435 11.195 .000 a. Dependent Variabel: keberlanjutan

Pengaruh aspek keberlanjutan (x) secara parsial/terpisah terhadap variabel terikat (y) yaitu keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok dapat dilihat pada hasil analisis statistik di tabel Coefficients, yakni pada nilai Beta di kolom Standarized Coefficients Beta. Pada tabel tersebut, pengaruh aspek keberlanjutan (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y) harus di analisis secara terpisah atau satu persatu. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

 Penentuan hipotesis untuk masing-masing analisis parsial yang akan di uji untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas (x) dan keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y). Yaitu:

H0 : Tidak ada hubungan linear antara aspek keberlanjutan (xn) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y). H1 : Ada hubungan linear antara aspek keberlanjutan (xn) terhadap

keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y).

 Menghitung besarnya nilai t penelitian untuk masing-masing analisis parsial aspek keberlanjutan (xn) dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai t hitung dari hasil perhitungan statistik tertera pada tabel Coefficients di kolom t yang menunjukkan nilai hubungan linear masing-masing aspek keberlanjutan (xn) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y).

 Menghitung besarnya nilai t tabel atau nilai kritis menggunakan tabel t dengan ketentuan sebagai berikut :

Taraf signifikasi yang digunakan sebesar 0,05 dan Degree of Freedom (DF)/ Derajat Kebebasan/DK = n-2, atau 4-2 = 2. Dari ketentuan tersebut maka diperoleh nilai t tabel sebesar 4,302.

 Menentukan kriteria pengambilan keputusan dengan dua cara. yaitu:

 Pengujian hipotesis t

Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima; Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 Pengujian nilai signifikan

Jika nilai Sig < 0,05, maka pengaruh signifikan; Jika nilai Sig > 0,05, maka pengaruh tidak signifikan.

Berdasarkan keempat langkah untuk menganalisis hubungan antara aspek keberlanjutan (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil diatas maka diperoleh nilai keputusan dari hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. nilai persen pengaruh masing-masing aspek keberlanjutan terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil serta taraf signifikansi pengaruh masing-masing aspek keberlanjutan (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok yang dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Pengaruh aspek keberlanjutan (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok

Aspek Keberlanjutan (X) Keputusan Pengaruh X terhadap Y Signifikansi

Ekonomi Tolak H0 62.3% signifikan

Sosial Tolak H0 41.4% signifikan

Ekologi Tolak H0 33.0% signifikan

Kepemerintahan Tolak H0 43.5% signifikan

Berdasarkan hasil analisis statistik pada Tabel 4.4 maka dapat diketahui aspek ekonomi merupakan aspek keberlanjutan yang nilai pengarunya paling besar terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di PPI Cisolok. berdasarkan hasil analisis statistik tersebut maka aspek ekonomi seharusnya dikelola secara spesifik mengingat pengaruhnya yang besar. Namun berdasarkan hasil wawancara responden, kondisi aspek ekonomi di PPI Cisolok bukan menjadi faktor yang mendorong keberlanjutan perikanan tangkap melainkan menjadi salah satu faktor yang membuat sulitnya nelayan di PPI Cisolok untuk mengembangkan unit usaha yang mereka miliki.

Keadaan aspek ekonomi di PPI Cisolok dilihat dari variabel-variabel ekonomi yang telah dibahas pada Bab 3 dimana terdapat sembilan variabel-variabel didalam aspek ekonomi namun hanya dua variabel-variabel yang kondisinya dapat menunjang apabila dapat ditingkatkan dan mendapatkan dukungan dari variabel-variabel lainnya yaitu nilai hasil tangkapan dan investasi, sedangkan kondisi tujuh variabel lainnya tidak dapat mendukung kearah perikanan tangkap yang berkelanjutan apabila tidak segera dibenahi yaitu keuntungan, hasil tangkapan, pendapatan nelayan yang semakin menurun, biaya melaut dan jumlah tenaga kerja yang semakin meningkat, konsumsi BBM yang cenderung tetap namun dengan harga yang semakin tinggi, serta kebutuhan subsidi yang sangat diperlukan. Dugaan kurangnya penanganan terkait aspek ekonomi di PPI Cisolok juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zasuli (2009) yang menjelaskan bahwa salah satu masalah terkait aspek ekonomi yang sangat mempengaruhi keberlanjutan ekonomi nelayan di PPI Cisolok adalah harga hasil tangkapan. Kondisi tersebut disebabkan karena penetuan harga hasil tangkapan nelayan di PPI Cisolok ditentukan oleh satu pihak yaitu PT. LIGO. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dilapangan, diketahui bahwa kegiatan produksi dan pemasaran hasil tangkapan di PPI Cisolok berada di bawah kendali PT. LIGO. PT. LIGO merupakan sebuah unit usaha swasta yang bergerak di bidang pendanaan usaha penangkapan ikan dan usaha pengumpul serta pemasaran hasil

perikanan tangkap. dengan keadaan PT. LIGO yang merupakan satu-satunya pemberi modal di PPI Cisolok menjadikan PT. LIGO dapat menentukan aturan yang digunakan untuk mengikat nelayan, sehingga penguasaan sumberdaya dan penentuan harga dapat didominasi oleh PT. LIGO.

c. Pengaruh variabel bebas (x) didalam aspek keberlanjutan secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok (y)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, terdapat empat variabel (x) yang tidak dapat ditampilkan ni pengaruhnya, hal ini disebabkan variabel tersebut konstan ataupun tidak memiliki hubungan terhadap keberlanjutan perikanan tangkap yaitu variabel konflik, budaya/ tradisi penangkapan ikan, dampak langsung alat tangkap terhadap habitat, dan kapasitas untuk mengatur/ mengelola (kinerja pengawas perikanan). Pengaruh variabel independen secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di Cisolok dapat dilihat dari nilai Beta atau standarized coefficient sedangkan untuk pengujian hipotesisnya dapat menggunakan nilai t. nilai pengaruh tersebut dapat dilihat di Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Pengaruh variabel bebas secara gabungan terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di cisolok

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -12.920 1.583 -8.161 .000 Keuntungan .373 .166 .156 2.241 .037 hasil tangkapan .383 .100 .222 3.822 .001 nilai hasil tangkapan .469 .174 .192 2.701 .014 investasi di armada

penangkapan

.326 .130 .136 2.495 .021

Biaya melaut .510 .213 .143 2.389 .027

jumlah tenaga kerja perikanan

.592 .224 .200 2.638 .016 pendapatan nelayan .136 .116 .078 1.173 .255

Konsumsi BBM .275 .133 .133 2.073 .051

Subsidi .477 .155 .192 3.083 .006

Angkatan kerja/ partisipasi .106 .133 .044 .796 .435 tingkat pendidikan .269 .119 .128 2.248 .036 peran keluarga .282 .057 .327 4.959 .000 komposisi hasil tangkapan .387 .265 .098 1.462 .159 Ukuran hasil tangkapan .304 .100 .181 3.051 .006 tingkat eksploitasi (trip

penangkapan)

.347 .105 .185 3.293 .004 tingkat eksploitasi

(Penambahan alat tangkap)

.317 .197 .123 1.611 .123 dampak langsung

penangkapan terhadap spesies ikan non target

.312 .104 .142 2.993 .007

kepatuhan terhadap sistem pemerintahan

.313 .075 .362 4.193 .000 transparansi dan partisipasi .360 .097 .214 3.718 .001

Berdasarkan hasil analisis statistik pada Tabel 4.5, selanjutnya akan dijelaskan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok sebagai berikut.

Perhitungan nilai pengaruh variabel secara parsial adalah perhitungan untuk melihat pengaruh variabel bebas yang menjadi indikator didalam aspek ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok.

Pengaruh variabel bebas didalam aspek ekonomi, sosial, ekologi dan kelembagaan secara parsial/terpisah terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok dapat dilihat pada hasil analisis statistik tabel Coefficients, yakni nilai Beta/Standarized Coefficients Beta.

Pada Tabel 4.5, pengaruh variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil harus di analisis secara terpisah atau satu persatu. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

 Penentuan hipotesis untuk masing-masing analisis parsial yang akan di uji untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas (x) dan keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y). Yaitu:

H0 : Tidak ada hubungan linear antara variabel bebas (xn) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y). H1 : Ada hubungan linear antara variabel bebas (xn) terhadap

keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y).

 Menghitung besarnya nilai t penelitian untuk masing-masing analisis parsial variabel bebas (xn) dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai t hitung dari hasil perhitungan statistik tertera pada tabel Coefficients di kolom t yang menunjukkan nilai hubungan linear masing-masing variabel bebas (xn) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y).

 Menghitung besarnya nilai t tabel atau nilai kritis menggunakan tabel t dengan ketentuan sebagai berikut :

Taraf signifikasi yang digunakan sebesar 0,05 dan Degree of Freedom (DF)/ Derajat Kebebasan/DK = n-2, atau 40-2 = 38. Dari ketentuan tersebut maka diperoleh nilai t tabel sebesar 2,024.

 Menentukan kriteria pengambilan keputusan dengan dua cara. yaitu:

 Pengujian hipotesis t

Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima; Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 Pengujian nilai signifikan

Jika nilai Sig < 0,05, maka pengaruh signifikan; Jika nilai Sig > 0,05, maka pengaruh tidak signifikan.

Berdasarkan keempat langkah untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil diatas maka diperoleh nilai keputusan dari hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya, nilai persen pengaruh masing-masing variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok serta taraf signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas (x) terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y) yang dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Pengaruh variabel bebas (x) secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y)

Aspek Keberlanjuta n

Variabel bebas (x) Keputusan Pengaruh X terhadap Y Signifikansi Ke b erlan ju tan p erik an an tan g k ap sk ala k ec il d i P P I C iso lo k (Y)

Ekonomi Keuntungan Tolak H0 15,6% signifikan hasil tangkapan Tolak H0 22,2% signifikan nilai hasil tangkapan Tolak H0 19,2% signifikan investasi di armada penangkapan Tolak H0 13,6% signifikan Biaya melaut Tolak H0 14,3% signifikan jumlah tenaga kerja perikanan Tolak H0 20,0% signifikan pendapatan nelayan Tolak H1 7,8% tidak signifikan Konsumsi BBM Tolak H0 13,3% tidak signifikan

Subsidi Tolak H0 19,2% signifikan

Sosial Angkatan kerja/ partisipasi Tolak H1 4,4% tidak signifikan tingkat pendidikan Tolak H0 12,8% signifikan peran keluarga Tolak H0 32,7% signifikan Ekologi komposisi hasil tangkapan Tolak H1 9,8% tidak signifikan

Ukuran hasil tangkapan Tolak H0 18,1% signifikan tingkat eksploitasi (trip penangkapan) Tolak H0 18,5% signifikan tingkat eksploitasi (Penambahan alat

tangkap)

Tolak H1 12,3% tidak signifikan

dampak langsung penangkapan terhadap spesies ikan non target

Tolak H0 14,2% signifikan

Kepemerinta han

kepatuhan terhadap sistem pemerintahan Tolak H0 36,2% signifikan transparansi dan partisipasi Tolak H0 21,4% signifikan

Berdasarkan Tabel 4.6 maka dapat diketahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok yaitu sebagai berikut.

1. Aspek Ekonomi

Berdasarkan hasil analisis variabel bebas yang termasuk kedalam aspek ekonomi hampir seluruhnya memiliki hubungan linear terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok. Namun terdapat satu variabel bebas yang tidak memiliki hubungan linear terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok yaitu variabel pendapatan nelayan sehingga dianggap tidak mempengaruhi keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok. Pendapatan nelayan dianggap tidak mempengaruhi keberlanjutan perikanan tangkap karena hampir seluruh responden menyatakan bahwa pendapatan nelayan di PPI Cisolok terus menurun namun kegiatan penangkapan ikan di PPI Cisolok tetap dijadikan mata pencaharian utama masyarakat. Salah satu penyebab keengganan masyarakat di PPI Cisolok untuk mencari profesi lain selain kegiatan perikanan tangkap disebabkan kegiatan penangkapan ikan di PPI Cisolok telah dilakukan turun-temurun sehingga masyarakat merasa memiliki kewajiban didalam meneruskan tradisi penangkapan ikan di walaupun dengan kondisi pendapatan yang tidak mencukupi. Selain itu salah satu alasan masyarakat tetap melakukan kegiatan penangkapan ikan di PPI Cisolok sebagai profesi utama adalah kurangnya keahlian masyarakat selain melakukan usaha penangkapan ikan dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan lain yang dapat menggantikan kegiatan penangkapan ikan di PPI Cisolok.

Pengaruh variabel terbesar terdapat pada variabel hasil tangkapan sebesar 22,2%. Tingginya nilai pengaruh variabel hasil tangkapan terhadap keberlanjutan

perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok disebabkan karena variabel hasil tangkapan merupakan salah satu parameter penting yang digunakan nelayan dalam proses pengambilan keputusan terkait usaha perikanan tangkap skala kecil. Salah satu contoh peran informasi terkait jumlah hasil tangkapan adalah dalam penentuan jumlah pinjaman yang diperlukan nelayan sebagai modal melaut, pengambilan keputusan melaut atau tidak, penentuan jumlah bahan bakar dan perbekalan yang diperlukan, dan jumlah anak buah kapal (ABK) yang dilibatkan. Informasi mengenai jumlah hasil tangkapan di PPI Cisolok masih sangat tradisional yakni prediksi berdasarkan bulan yang telah dilakukan secara turun-temurun serta informasi dari nelayan lain. Tidak tersedianya pendataan terkait hasil tangkapan di PPI Cisolok menjadi salah satu penyebab ketidakmampuan dinas perikanan setempat dalam mengeluarkan prediksi musim penangkapan yang tepat bagi nelayan di PPI Cisolok.

2. Aspek Sosial

Berdasarkan hasil analisis variabel bebas (x) yang termasuk kedalam aspek sosial hampir seluruhnya memiliki hubungan linear terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok. Namun terdapat satu variabel bebas (x) yang tidak memiliki pengaruh terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok (y) yaitu variabel angkatan kerja/partisipasi. Variabel angkatan kerja/partisipasi difokuskan pada frekuensi pertemuan antar nelayan berkaitan pengelolaan sumberdaya perikanan di PPI Cisolok. Variabel tersebut dianggap tidak memberikan pengaruh terhadap keberlanjutan perikanan tangkap di PPI Cisolok karena sebagian besar responden menyatakan tidak pernah melakukan pertemuan antar nelayan guna membahas pengelolaan perikanan tangkap di PPI Cisolok, satu-satunya kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat di Cisolok adalah kegiatan hari nelayan. Pada momen tersebut biasanya dimanfaatkan para tokoh-tokoh masyarakat untuk menyampaikan informasi terkait perikanan tangkap kepada nelayan di PPI Cisolok. selain itu dalam lima tahun terakhir nelayan di PPI Cisolok telah membentuk kelompok nelayan. Nelayan di PPI Cisolok dibagi kedalam beberapa kelompok-kelompok nelayan berdasarkan kedekatan lokasi tempat tinggal masing-masing nelayan sehingga penyaluran informasi-informasi lebih efektif pada tingkat kelompok-kelompok nelayan.

Pengaruh variabel bebas terhadap keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di PPI Cisolok terbesar terdapat pada variabel peran keluarga sebesar 32,7%. Tingginya nilai pengaruh variabel peran keluarga disebabkan basis usaha penangkapan ikan di PPI Cisolok hampir seluruhnya merupakan usaha keluarga yang telah dilakukan turun-temurun sehingga setiap pengambilan keputusan biasanya dilakukan dengan persetujuan ataupun saran dari seluruh anggota keluarga maupun kerabat dekat dahulu contohnya saat pengajuan kredit modal usaha, pembelian maupun penjualan unit penangkapan dan sebagainya. Hal ini sangat berbeda dengan pelabuhan perikanan terdekat yaitu PPN Palabuhanratu dimana sebagian besar nelayan yang aktif melakukan operasi penangkapan di PPN Palabuhanratu merupakan nelayan pendatang, hal tersebut turut mempengaruhi keadaan sosial masyarakat yang lebih individual sehingga seluruh pengambilan keputusan maupun resiko usaha penangkapan ikan yang dilakukan sepenuhnya ditanggung oleh nelayan selaku pemilik usaha penangkapan. Berdasarkan perbedaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hubungan sosial

masyarakat di PPI Cisolok masih sangat erat dan peran keluarga didalam usaha penangkapan ikan skala kecil di PPI Cisolok berperan penting.

3. Aspek Ekologi

Berdasarkan hasil analisis kelima variabel bebas yang termasuk kedalam aspek ekologi, hampir seluruhnya memiliki hubungan linear terhadap

Dokumen terkait