• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Analisis Data dan Pembahasan

B. 4 Zone of Proximal Development dan Pembelajarannya

Zone of Proximal Development (ZPD) siswa merupakan pengetahuan yang penting untuk diketahui oleh guru, dimana ZPD siswa menjadi acuan guru dalam merancang suatu pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam belajar. Keterlibatan siswa ditentukan oleh

tingkat kesulitan tugas yang diberikan oleh guru. Apabila tugas yang diberikan masih dapat dijangkau oleh siswa, maka siswa akan merasa bosan untuk mengerjakan, sedangkan apabila tugas berada diatas jangkauan pengetahuan siswa, maka siswa akan malas mengerjakan. Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya ZPD siswa diketahui oleh guru. Dengan demikian guru dapat merancang pembelajaran yang sesuai dan tepat.

Pada penelitian ini ZPD siswa diperoleh dari pretest, selain pretest untuk memperkuat peneliti dalam menyimpulkan ZPD siswa juga digunakan wawancara kepada tiga sampel terpilih. Wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil pretest siswa, apakah siswa sudah benar atau hanya sekedar menduga- duga jawaban pada pretest. Wawancara berisi pertanyaan- pertanyaan yang dapat menggali pengetahuan awal yang dimiliki siswa.

Zone of Proximal Development siswa dapat dilihat pada pemahaman awal siswa yang memerlukan bantuan guru dalam mengembangkan pemahaman tentang materi Listrik Dinamis.

Berikut identifikasi Zone of Proximal Development siswa serta bantuan yang digunakan dalam mengembangkan pemahaman siswa :

a. Indikator siswa dapat menjelaskan penerapan hukum ohm dalam suatu rangkaian, siswa sudah paham tentang persamaan hukum ohm dimana tegangan merupakan hasil kali antara kuat arus listrik

dan hambatan, namun siswa belum paham ketika diaplikasikan kedalam suatu rangkaian yang terdiri dari satu bola lampu yang dihubungkan dengan sumber tegangan yang dapat diubah- ubah. Siswa masih beranggapan bahwa hambatan dalam pada lampu dapat diubah- ubah, sehingga besaran yang dapat mengubah besarnya kuat arus adalah hambatan dalam lampu dan tegangan. Dari analisis data diketahui bahwa siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui, sehingga siswa diminta untuk mendengarkan ceramah, dimana peneliti menjelaskan bahwa setiap lampu memiliki hambatan dalamnya masing- masing. Kemudian siswa melakukan eksperimen berdasarkan LKS yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Pada LKS siswa merancang sebuah bola lampu dengan caturdaya. Kemudian siswa mengukur kuat arus menggunakan ampermeter. Siswa mengubah besarnya tegangan dari 3 v sampai 6 v. Kemudian mencatat besarnya kuat arus yang terbaca pada ampermeter. Dapat dilihat besarnya kuat arus berubah- ubah tergantung tegangannya. Semakin besar tegangan semakin besar pula kuat arusnya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa besaran yang dapat mengubah besarnya kuat arus adalah sumber tegangannya saja, sedangkan hambatan dalam pada lampu tidak dapat diubah- ubah.

Setelah siswa diberikan metode ceramah dan eksperimen, siswa menjadi paham bahwa setiap lampu memiliki hambatan dalamnya masing- masing, dan ketika lampu dirangkai dengan sumber tegangan yang dapat diubah- ubah, maka besaran yang dapat mengubah besarnya kuat arus pada rangkaian tersebut hanya tegangan saja.

b. Indikator siswa dapat menjelaskan rangkaian ( seri dan paralel) yang menghasilkan daya lebih tinggi pada hambatan yang identik, diketahui pemahaman yang sudah diketahui siswa adalah siswa sudah bisa membedakan rangkaian yang termasuk rangkaian seri dan rangkaian paralel. Siswa juga sudah bisa menjelaskan tentang rangkaian seri dan rangkaian paralel, namun siswa belum paham dalam menjelaskan pengaruh hambatan dan kuat arus pada suatu rangkaian agar menghasilkan daya maksimum pada suatu rangkaian, sehingga siswa masih belum bisa membedakan mana rangkaian yang akan menghasilkan intensitas pada bola lampu yang paling tinggi. Dalam hal ini lampu yang digunakan adalah lampu yang identik. Dengan demikian peneliti dapat memberikan bantuan berupa eksperimen. Siswa melakukan eksperimen. Siswa diminta merangkai suatu rangkaian yang terdiri dari dua bola lampu dan sumber tegangan. Yang pertama siswa diminta merangkai dua bola lampu yang identik dan sumber tegangan( catu daya) secara seri. Kemudian siswa mencatat kuat arus yang

masuk pada tiap- tiap hambatan, dengan menggunakan sumber tegangan 3 volt. Yang kedua siswa merangkai dua bola lampu yang identik dengan sumber tegangan 3 v secara paralel, siswa diminta mengamati intensitas cahaya pada masing- masing lampu. Siswa mengukur kuat arus yang masuk menggunakan ampermeter, dan mencatat kuat arus yang masuk pada masing- masing bola lampu. Setelah siswa melakukan eksperimen, siswa bersama peneliti membahas bersama di depan kelas, dimana siswa diminta menulis hasil eksperimen di papan tulis kemudian peneliti menjelaskan bahwa hambatan pengganti rangkaian seri lebih besar dibandingkan rangkaian paralel. Pada eksperimen rangkaian seri dan rangkaian paralel menggunakan tegangan yang sama yaitu 3 volt. Karena intensitas lampu tergantung pada daya, dimana semakin besar daya pada suatu rangkaian maka semakin tinggi pula intensitas lampu pada rangkaian tersebut. Daya berbanding lurus dengan kuadrat tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan, pada rangkaian seri hambatan lebih besar dibandingkan pada rangkain paralel, sehingga daya yang dihasilkan lebih besar pada rangkaian paralel. Dengan demikian lampu yang dirangkai paralel akan menghasilkan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan lampu yang dirangkai secara seri.

c. Indikator siswa dapat menjelaskan rangkaian bola lampu yang menghasilkan cahaya yang lebih tinggi dengan hambatan pada

lampu yang sama. Pada indikator ini siswa belum paham, siswa masih beranggapan bahwa rangkaian (dua bola lampu identik dan sumber tegangan) yang dirangkai seri akan menghasilkan cahaya yang lebih terang dibandingkan rangkaian( dua bola lampu identik dan sumber tegangan) yang dirangkai pararalel, pada indikator ini diberikan bantuan menggunakan ceramah, dimana siswa dijelaskan dengan memberikan latihan soal tentang daya. Pada soal diberi rangkaian campuran yakni terdiri dari rangkaian seri dan rangkaian paralel, pada soal tersebut siswa diminta untuk mencari daya pada masing- masing lampu. Intensitas sebuah lampu tergantung kepada daya, apabila dayanya besar maka intensitas lampu juga tinggi, sehingga siswa dapat menentukan lampu yang memiliki intensitas lebih besar yang mana.

Dokumen terkait