KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Disusun oleh :
Tofan Sofiansah 10109002 Ruston Pirmansyah 10109018 Arie Angga Agustian 10109019
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
G-1 Nama Lengkap : Arie Angga Agustian
Jenis Kelamin : Laki- laki
Tempat/ Tanggal Lahir : Cianjur, 20 Agustus 1990
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kp. Sukalarang RT 02 RW 07 Desa Sukalarang Kec. Sukalarang Kab. Sukabumi
No. Telp/ HP : 085659041592
Email : arie.angga@yahoo.com
B. PENDIDIKAN
1997-2003 : SD NEGERI SUKALARANG
2003-2006 : SMP NEGERI SUKARAJA
2006-2009 : SMA NEGERI 4 SUKABUMI
G-2 Nama Lengkap : Tofan Sofiansah
Jenis Kelamin : Laki- laki
Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 30 April 1991
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Cikalapa RT 01/07 Desa Rajamandala Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat
No. Telp/ HP : 085721040148
Email : tofansofiansah@gmail.com
B. PENDIDIKAN
1997-2003 : SD NEGERI CIKALAPA
2003-2006 : SMP NEGERI CIPATAT
2006-2009 : SMA NEGERI CIRANJANG
G-3 Nama Lengkap : Ruston Pirmansyah
Jenis Kelamin : Laki- laki
Tempat/ Tanggal Lahir : Sukabumi, 23 Juli 1990 Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pelabuhan 2 Km.7 Kp. Salakaso Rt.02 Rw.07 Kec.Lembursitu
Kel.Lembursitu Kota Sukabumi
No. Telp/ HP : 085624143416
Email : rustonpir@yahoo.com
B. PENDIDIKAN
1997-2003 : SD NEGERI GUNUNGGURUH 5 SUKABUMI
2003-2006 : SMP NEGERI 13 KOTA SUKABUMI
2006-2009 : SMA NEGERI 4 KOTA SUKABUMI
iii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 3
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 6
2.1.1 Sejarah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat ... 6
2.1.2 Sejarah Kepemimpinan ... 10
2.1.3 Visi dan Misi ... 11
2.1.4 Tugas Pokok ... 11
2.1.5 Logo Dinas ... 12
2.1.6 Struktur Organisasi ... 13
iv
2.2.4 Borland Delphi 7 ... 17
BAB 3 PEMBAHASAN ... 19
3.1 Jadwal Kerja Praktek ... 19
3.2 Cara/ Teknik Kerja Praktek ... 19
3.3 Analisis Sistem ... 21
3.3.1 Analisis Masalah ... 21
3.3.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 21
3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 24
3.3.4 Analisis Basis Data ... 28
3.3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 30
3.4 Perancangan ... 37
3.4.1 Perancangan Basis Data ... 37
3.4.2 Perancangan Arsitektur ... 44
3.5 Implementasi ... 61
3.5.1 Implementasi Antarmuka ... 61
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
4.1 Kesimpulan ... 76
4.2 Saran ... 76
i
hidayah-Nya pada akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Pendapatan Nelayan Di Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Jawa Barat”.
Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
melengkapi program perkuliahan Strata satu pada jurusan Teknik Informatika Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kerja praktek maupun dalam
membantu penyusunan laporan ini. Diantaranya kepada :
1. Allah SWT, karena dengan rahmat-NYA laporan kerja praktek ini dapat
diselesaikan.
2. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan do’a, motivasi, dukungan
dan bantuannya, baik moril maupun materil kepada kami sampai dengan saat ini.
3. Ibu Tati Harihayati, S.T., M.T, selaku Dosen Wali IF-1/09 dan pembimbing yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan, arahan serta
bimbingannya kepada kami dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
4. Bapak Ir. Endang Haris, MM, selaku pembimbing di Dinas Perikanan Dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat atas bimbingan dan pengarahannya.
5. Bapak Irawan Aprianto selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
Universitas Komputer Indonesia.
ii
Bandung, 14 Januari 2012
77
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim. (2012). Profil Kementrian Kelautan dan Perikanan [on-line]. Available: http://www.kkp.go.id/
[2] Anonim. (2012). Tentang Dinas Perikanan [on-line]. Available:
http://diskanlut.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri =340&idMenu=428
[3] Anonim. (2005). Sistem Informasi [on-line]. Available: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
[4] Anonim. (2012). Sistem Manajemen Basisdata [on-line]. Available: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
[5] Universitas Sanata Dharma. (2009). Makalah-makalah sistem informasi. Bandung : Informatika.
[6] Amsyah, Zulkifli. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
[7] Jogiyanto. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Provinsi Jawa Barat adalah salah satu lembaga Pemerintahan di Jawa Barat yang berlokasi di Jl.Wastukencana No.17 Bandung. Diskanlut mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional di bidang perikanan dan eksplorasi kelautan. Diskanlut Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa Bidang Kepegawaian, salah satunya Bidang Perikanan Tangkap.
Bidang Perikanan Tangkap memiliki beberapa tugas pokok diantaranya Pengelolaan Data Pendapatan Nelayan di setiap Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Barat. Pengelolaan data tersebut saat ini menggunakan Microsoft Excel. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ijah selaku salah satu staf yang bertugas memasukan data, masih terdapat masalah yang ditemui. Saat menambah data pendapatan nelayan petugas bidang perikanan tangkap harus membuat file baru di Mirosoft Excel. File baru di Microsoft Excel berupa lembar kosong sehingga untuk menambahkan satu data membutuhkan waktu cukup lama sebab formulir data pendapatan nelayan harus diketik dari awal oleh petugas. Permasalahan tersebut tentunya harus ditemukan solusinya.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan membangun sebuah sistem informasi pengelolaan data untuk pendapatan nelayan di bidang perikanan tangkap. Sehingga akan lebih memudahkan kinerja petugas pengelola data.
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Maksud Dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari kerja praktek ini adalah membuat sebuah Sistem Informasi Pendapatan Nelayan di Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat yang berbasis dekstop.
Tujuan dari pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan petugas dalam menambahkan data pendapatan nelayan.
Petugas cukup memasukan datanya saja tanpa harus mengetik formulir secara keseluruhan.
2. Mempercepat kerja petugas dalam mengelola data pendapatan nelayan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada pembangunan sistem informasi ini yaitu :
1. Pembangunan sistem informasi ini menggunakan Borland Delphi 7. 2. Database Management System (DBMS) yang digunakan yaitu MySQL. 3. Pembangunan sistem informasi dibuat berdasarkan permintaan dan
kebutuhan di Bidang tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.
4. Data yang diolah adalah data pendapatan nelayan di Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.
5. Proses yang terdapat dalam sistem informasi ini adalah memasukan data, mengubah data, mencari data, dan mencetak data.
6. Keluaran dari sistem informasi ini yaitu berupa laporan yang dapat dicetak.
7. Sistem informasi yang dibangun berbasis desktop dan bersifat stand alone.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya:
a. Studi Literatur
Studi literatur yaitu suatu cara dengan melakukan pencarian dan penelitan dari bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dengan mempelajari buku-buku dan internet.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui secara detail permasalahan pada sistem informasi yang dibangun.
1) Wawancara
Wawancara (tanya jawab) dilakukan secara langsung kepada pihak terkait untuk memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan. 2) Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses pengelolaan data pendapatan nelayan di Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak adalah metode Waterfall seperti terlihat pada Gambar 1.1. Paradigma dari metode waterfall adalah sebagai berikut :
a. Analisis
Analisis adalah tahapan untuk menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan perangkat lunak.
b. Perancangan
Dalam tahapan ini penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
c. Implementasi
d. Pengujian
Pengujian dilakukan setelah perangkat lunak yang dibuat selesai maka perangkat lunak akan diuji kelayakannya, apakah sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh pihak yang bersangkutan.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini terdiri dari empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Maksud danTujuan, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang Profil Tempat Kerja Praktek yang terdiri dari Sejarah Instansi, Visi dan Misi, Tugas Pokok, Logo Instansi, Struktur Organisasi dan Job Description selain itu membahas tentang Landasan Teori dari Sistem Informasi MySQL serta teori-teori lainnya.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang telah dilakukan meliputi : 1. Kegiatan Kerja Praktek
Kegitan kerja praktek membahas jadwal kerja praktek dan tugas kerja praktek.
2. Analisis Sistem
Analisis sistem membahas permasalahan, peluang, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan. 3. Perancangan
Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi penelitian pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah tahap analisis. Perancangan bertujuan untuk memberikan gambaran secara terperinci.
4. Implementasi
Implementasi merupakan tahap penerapan perangkat lunak yang dibangun. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
Profil Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat ini meliputi sejarah dinas, sejarah kepemimpinan, visi dan misi, tugas pokok, dan logo dinas.
2.1.1 Sejarah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
Sejarah Diskanlut Provinsi Jawa Barat ini terbagi berdasarkan periode pra-kemerdekaan dan pasca pra-kemerdekaan.
A. Periode Pra-Kemerdekaan 1. Zaman Penjajahan Belanda
Saat ini, urusan perikanan di Jawa Barat ditangani oleh 2 instansi, yaitu perikanan darat oleh Onder afdeeling Binen Visserij Dienst berkedudukan di Bandung, dan perikanan laut oleh Afdeeling Instituee van de Zee Visscherij West & Alidden berkedudukan di Cirebon. Pada awalnya Onder afdeeling Binen Visserij Dienst mengadakan beberapa petugas khusus yang direkrut dari Landbouw I oorlichting Dienst (LVD). Pekerjaannya diutamakan menginventarisasi obyek-obyek dan pengumpulan data bersama-sama dengan Laboratorium voor de Binan Visserii yang ada di Bogor (yang didirikan pada tahun 1927), di samping memberikan bimbingan dan bantuan kepada para petani ikan di daerah-daerah yang merupakan pusat pengembangan perikanan daratnya.
2. Zaman Pendudukan Jepang
Laut (Kaken Gyogo Kenkyu Sao). Di berbagai daerah didirikan Jawatan Penerangan Perikanan Laut (Suisan Shidozo), sedangkan perkumpulan-perkumpulan nelayan dijadikan Koperasi Perikanan Laut (Gyogo Kumiai).
B. Periode Pasca-Kemerdekaan
1. Masa Pra-Pembentukan Provinsi Jawa Barat (1945-1951)
Pada periode transisi, yaitu setelah Proklamasi Kemerdekaan RI sampai dibentuknya Provinsi Jawa Barat berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1950, lembaga yang menangani perikanan darat dan laut adalah Jawatan Pertanian yang merupakan instansi vertikal pusat di bawah Kementrian kemakmuran (kemudian menjadi Kementrian Pertanian), bersama-sama dengan bidang pertanian rakyat, perkebunan, kehewanan dan penyaluran bahan makanan. Khusus untuk bidang perikanan darat, pada akhir masa transisi terdapat Kantor Perikanan Darat, yang dipimpin oleh inspektur. Kemudian Laboratorium voor de Binen Visserij di Bogor dirubah namanya menjadi Laboratorium Perikanan Darat. Laboratoriun ini pada waktu itu bernaung di bawah Balai Besar Penelitian Pertanian Bogor.
2. Masa Pasca Pembentukan Provinsi Jawa Barat a. Tahun 1951-1973
Sedangkan urusan perikanan laut masih ditangani oleh Jawatan perikanan Laut Resor Jawa Barat di Cirebon. Jawatan Perikanan Laut Resor ini membawahi Jawatan Perikanan Laut Wilayah : (Banten, Pelabuhan Ratu dan Tanggerang, berkedudukan di Serang); (Bekasi, Karawang dan Purwakarta, berkedudukan di Purwakarta); (Cirebon, Indramayu dan Pangandaran, berkedudukan di Cirebon); serta (Daerah Istimewa Jakarta Raya, berkedudukan di Jakarta).
Barulah pada tahun 1958 dibentuk Jawatan Perikanan Laut Daerah Swatanra Tingkat I Jawa Barat berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 1957 tertanggal 18 Desember 1957 tentang penyerahan sebagian dari urusan Pemerintahan Pusat di lapangan perikanan laut, Kehutanan dan karet rakyat kepada Daerah Swatanra Tingkat I Jawa Barat No. 7/UP/VIII-h/0/58 tertanggal 8 Juni 1958. Susunan organisasinya yang terakhir ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 188/PO/O/OM/SK/71, yaitu sebagai berikut: Kepala Jawatan, Pengawas/Bagian Produksi, Bagian Sosial Ekonomi, Bagian Pembinaan dan Bagian Tata Usaha.
b. Tahun 1973-sekarang
Pada tahun 1973 Jawatan Perikanan Laut dan Jawatan Perikanan Darat Provinsi Jawa Barat dilebur ke dalam satu Jawatan dengan nama Jawatan Perikanan Provinsi Jawa Barat yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 27/PD-DPRD/1973/tanggal 16 Februari 1973 berkedudukan di Bandung. Adapun dilebur atau disatukannnya Jawatan Perikanan Laut dan Jawatan Perikanan Darat sehubungan dengan ditingkat pusat telah disatukannya Direktorat Jenderal Pengolahan Kekayaan Laut pada Departemen Pertanian kedalam Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian.
Sejak tahun 1975 dengan mengacu pada Undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No, 107/A.V/18/SK/75, istilah atau sebutan JAWATAN diganti menjadi DINAS. Semenjak itu susunan organisasi dan tatakerja Dinas Perikanan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah mengalami beberapa kali perubahan dan atau penyempurnaan.
Barulah pada tahun 1978 dilakukan pemantapan organisasi dan tata kerja dinas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 363 tahun 1977, yaitu kemudian di daerah tingkat I berturut-turut ditetapkan dengan Peraturan Daerah (perda) No. 8 Tahun 1978 dan Perda No. 14 Tahun 1983 Jo Perda No.7 Tahun 1986, dengan susunan: Kepala Dinas, Bagian tata usaha, Subdinas Bina Program, subdinas Bina Penangkapan, Subdinas Bina Budidaya, Subdinas Bina Mutu & Pemasaran, Subdinas Bina Usaha, Subdinas Bina Prasarana dan Subdinas Penyuluhan.
struktur organisasi terakhir ini adalah terdiri dari jabatan: Kepala Dinas, Wakil Kepala Dinas, Bagian Tata Usaha, Sub Dinas Bina Program, Sub Dinas Eksplorasi Kelautan, Sub Dinas Produksi dan Konservasi, Sub Dinas Bina Prasarana serta Sub Dinas Bina Usaha.
Tahun 2004 sejalan dengan upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi keorganisasian dinas maka terjadi lagi perubahan struktur organisasi Dinas Perikanan yang ditandai dengan tidak diangkatnya Jabatan Wakil Kepala Dinas. Namun demikian perubahan terakhir ini acuannya tetap pada Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2002 serta Kepgub No. 55 Tahun 2002. Adapun struktur organisasi terakhir ini adalah terdiri dari jabatan: Kepala Dinas, Bagian Tata Usaha, Sub Dinas Bina Program, Sub Dinas Eksplorasi Kelautan, Sub Dinas Produksi dan Konservasi, Sub Dinas Bina Prasarana serta Sub Dinas Bina Usaha.
2.1.2 Sejarah Kepemimpinan
Sejak tahun berdirinya hingga sekarang, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat telah dipimpin oleh :
1. Tahun 1948-1973 : Moch. Ahyar (Jawatan Perikanan Darat) 2. Tahun 1953-1959 : Maskud (Jawatan Perikanan Laut) 3. Tahun 1963-1964 : Suyadi (Jawatan Perikanan Laut) 4. Tahun 1964-1966 : R. Suwondo (Jawatan Perikanan Laut)
5. Tahun 1966-1973 : R. Hilman Wiramihardja (Jawatan Perikanan Laut) 1974-1978 (Dinas Perikanan)
6. Tahun 1978-1983 : Ir. Damanhuri SK (Dinas Perikanan Prop. DT. I Jawa Barat)
7. Tahun 1983-1986 : Ir. Untung Wahyono, M.Sc. (Dinas Perikanan Prop. DT. I Jawa Barat)
8. Tahun 1986-1996 : Drs. H. T. Asikin (Dinas Perikanan Prop. DT. I Jawa Barat)
10.Tahun 1999-2004 : Ir. H. Djunaidi (Dinas Perikanan dan Kelutan Provinsi Jawa Barat)
11.Tahun 2004-2009 : Ir. H. Darsono (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat)
12.Tahun 2009-sekarang : Ir. H. Ahmad Hadadi, MM
2.1.3 Visi dan Misi
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat memiliki visi dan misi organisasi yang mendukung tercapainya program kerja.
2.1.3.1 Visi
Visi yang dimiliki Dinas Perikanan dan Kelautan provinsi Jawa Barat yaitu Prima dalam Pelayanan Menuju Perikanan Jawa Barat yang Tangguh, Dinamis dan Mandiri.
2.1.3.2 Misi
Dinas Perikanan dan Kelautan memiliki misi :
1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia perikanan dan kelautan yang berdaya saing,
2. Mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan yang bernilai ekonomis dengan penerapaan teknologi berwawasan lingkungan,
3. Meningkatkan produk perikanan dan kelautan yang berkualitas untuk pemenuhan gizi masyarakat dan bahan baku olahan secara berkelanjutan, 4. Meningkatkan pelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan.
2.1.4 Tugas Pokok
Dinas perikanan dan kelautan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional di bidang Perikanan dan eksplorasi kelautan yang merupakan sebagian kewenangan desentralisasi Provinsi, dan kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
1. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang perikanan dan ekplorasi kelautan.
2. Pelaksanaan pelayanan umum pengelolaan perikanan dan eksplorasi kelautan. 3. Fasilitasi pelaksanaan pengelolaan perikanan dan explorasi kelautan meliputi
program kelautan serta UPTD.
4. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan Dinas. 2.1.5 Logo Dinas
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat merupakan dinas yang dibawahi pemerintah daerah Jawa Barat, sehingga logo yang digunakan merupakan logo Provinsi Jawa Barat seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Logo Provinsi Jawa Barat
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo Provinsi Jawa Barat :
1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.
7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.
2.1.6 Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organigram Diskanlut Provinsi Jawa Barat
2.1.7 Deskripsi Kerja Bidang Perikanan Tangkap
Program kerja yang ada di Bidang Perikanan Tangkap memiliki deskripsi kerja agar dapat terlaksana sesuai tujuan dan visi misi.
1. Bidang perikanan tangkap mempunya tugas pokok menyelenggarakan pengajian bahan kebijakan tekniks dan fasilitasi perikanan tangkap.
2. Rincian Tugas Bidang Perikanan Tangkap:
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang perikanan tangkap.
b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis perikanan tangkap.
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas produksi dan sarana penangkapan.
d. Menyelenggarakan bahan koordinasi bidang perikanan tangkap. e. Menyelenggarakan telaah staf sebagai pertimbangan pengambilan
kebijakan.
g. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Perikanan Tangkap.
h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 3. Bidang Perikanan Tangkap Membawahi :
a. Seksi Produksi dan Sarana penangkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi dan sarana penagkapan.
Rincian Tugas seksi Produksi dan Sarana Penagkapan:
1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Produksi dan Sarana Penagkapan.
2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan produksi dan sarana penagkapan.
3) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil di wilayah laut dan perairan umum.
4) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penempatan dan pemanfaatan alat bantu penangkapan ikan di wilayah laut.
b. Seksi Kelembagaan dan Pengolahan Sumberdaya Perikanan mempunyai tugas pokok pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas kelembagaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap.
Rincian Tugas Seksi Kelembagaan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan:
1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi kelembagaan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan.
2) Melaksanakan Penyusunan bahan kebijakan kelembagaan dan sumberdaya meliputi inventarisasi, identifikasi dan analisi data serta penyusunan sistem informasi potensi sumberdaya manusia, kelembagaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap. 3) Melaksanakan penyusunan bahan fasilitas dan kerjasama
4) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya perikanan tangkap secara berkelanjutan. 5) Melaksanakan penyusunan bahan inventarisasi dan kerusakan
fisik dan nilai kerugian sebagai akibat pencemaran dan kerusakn sumberdaya perikanan.
c. Seksi Prasarana Penangkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi prasarana penangkapan.
Rincian Tugas Seksi Prasarana Penangkapan:
1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Prasarana Penangkapan.
2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana penangkapan.
3) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengembangan jasa-jasa pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan.
4) Melaksanakan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan seksi prasarana penangkapan.
5) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan kebijakan.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori menjelaskan beberapa teori yang mendukung sistem informasi yang dibuat dan berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan sistem sendiri.
2.2.1 Sistem Informasi
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto 1990).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Menurut Henry C. Lucas, sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.
2.2.2 Xampp
Merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual.
2.2.3 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun Si Windows, MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk sistem informasi Multi User (Pengguna Banyak). MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.
2.2.4 Borland Delphi 7
Bahasa Pemrograman di Delphi disebut bahasa procedural artinya bahasa / sintaknya mengikuti urutan tertentu/ prosedur. Delphi termasuk Keluarga Visual sekelas Visual Basic, Visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemrogram tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam Form/Window, lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event/aksi tinggal dibuat programnya.Ada jenis pemrograman non-prosedural seperti pemrograman untuk kecerdasan buatan seperti bahasa Prolog.
Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan methode / procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate). Sebelum mempelajari ketiga struktur pemrograman ada baiknya kenali dahulu tampilan IDE, yang merupakan editor dan tools untuk membuat program Delphi. Pada IDE akan ditampilkan Form baru yang merupakan sistem informasi/program Window yang akan dibuat. Sistem informasi/ program berbasis windows sering disebut dengan jendela (window).
Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau beberapa jendela yang nampak dihadapan kita. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form.Delphi adalah sebuah perangkat lunak (bahasa pemrograman) untuk membuat program/ sistem informasi komputer berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya semua komponen yang ada merupakan objek-objek.
19
Jadwal dan waktu pelaksanaan kerja praktek yaitu dimulai dari 11 Juli 2012 sampai tanggal 15 Agustus 2012. Pelaksanaan keja Praktek dimulai dari pukul 08.00-16.00 WIB. Dengan selang istirahat dari pukul 12.00-13.00 WIB. Selama Bulan Ramadhan kerja praktek dimulai dari pukul 07.30-14.30 WIB,
sedangkan untuk hari Jum’at dimulai pukul 07.30-15.00 WIB. 3.2 Cara/ Teknik Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek di Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Provinsi Jawa Barat dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain : 1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk Kepala Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.
2. Pihak dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat memberikan surat balasan yang menyatakan permohonan kerja praktek diterima.
3. Penempatan posisi kerja praktek di Bidang Perikanan Tangkap, karena bidang tersebut sedang memerlukan bantuan mengenai permasalahan Teknologi dan Informasi.
4. Pelaksanaan kerja praktek.
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan kegiatan di Diskanlut Provinsi Jawa Barat. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :
1. Pengumpulan data yang dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu : a. Wawancara
b. Observasi
Dilakukan dengan cara terjun langsung untuk mengamati kegiatan harian di Diskanlut Provinsi Jawa Barat yang sebelumnya telah mendapatkan izin dari Kepala Bidang Perikanan Tangkap.
c. Studi Literatur
Studi studi literatur (library research), mengumpulkan data melalui buku - buku, situs internet, dan catatan kuliah yang diperlukan dalam pembangunan sistem informasi pendapatan nelayan untuk Bidang Perikanan Tangkap.
2. Tahap Analisis Sistem
Setelah mendapatkan data yang cukup, langkah selanjutnya adalah kegiatan analisis, kegiatan analisis terdiri dari : analisis masalah, prosedur yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis basis data, dan analisis kebutuhan fungsional.
3. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Setelah menganalisis sistem, selanjutnya adalah merancang sistem informasi album riwayat hidup pegawai yang akan dibuat dan menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar.
4. Pengkodean
Hasil perancangan sistem diterjemahkan kedalam kode - kode dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
5. Implementasi dan Pengujian Unit
3.3 Analisis Sistem
Analisis sistem (Systems Analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
3.3.1 Analisis Masalah
Pengelolaan data pendapatan nelayan saat ini masih manual dengan hanya menggunakan bantuan Microsoft Excel dan itu pun data yang dimasukkan harus dibuat dari awal, sehingga membuat pengelolaan data pendapatan nelayan menjadi lama. Hal tersebut tentunya menjadi masalah tersendiri bagi petugas yang memasukan data.
3.3.2 Analisis Prosedur yang Berjalan
Analisis prosedur merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem dan merupakan tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa prosedur yang berjalan di Diskanlut Provinsi Jawa Barat.
Prosedur masukkan data pendapatan nelayan di Diskanlut Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada gambar 3.1 yaitu :
1. Dokumen pendapatan nelayan dari nelayan diberikan kepada petugas yang ada di Diskanlut Provinsi Jawa Barat.
2. Pemeriksaan kelengkapan dokumen oleh petugas.
3. Jika dokumen lengkap maka selanjutnya akan diproses secara komputerisasi
4. Jika dokumen tidak lengkap, maka akan dikembalikan kepada nelayan untuk dilengkapi kembali.
5. Nelayan melengkapi data pendapatan nelayan.
Prosedur masukkan data pendapatan nelayan di Diskanlut Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada gambar 3.2 yaitu :
1. Data pendapatan nelayan yang sudah lengkap dimasukan.
Gambar 3.2 Flow Map Masukkan Data Pendapatan Nelayan di Bidang Perikanan Tangkap
Prosedur laporan data pendapatan nelayan di Diskanlut Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada gambar 3.3 yaitu :
Gambar 3.3 Plow Map Masukkan Data Pendapatan Nelayan di Bidang Perikanan Tangkap
3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui
spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis
perangkat keras / hardware, analisis perangkat lunak / software, analisis
3.3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat mendukung dalam kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang digunakan di kantor Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 3.1, spesifikasi mencakup processor, RAM, dan Harddisk.
Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras yang tersedia
Processor RAM Harddisk
Intel Pentium (3,06GHz ) 1 GB 160 GB
Kebutuhan minimal perangkat keras yang akan dibangun memiliki spesifikasi sebagai berikut, terlihat pada tabel 3.2 spesifikasi mencakup processor, RAM, dan Harddisk.
Tabel 3.2Spesifikasi Perangkat Keras yang dibutuhkan
Processor RAM Harddisk
Minimal Intel Pentium (2,2GHz )
Minimal 512 MB Minimal 80 GB
Berdasarkan spesifikasi rata-rata perangkat keras yang berada di Bidang Perikanan Tangkap, apabila dibandingkan dengan analisis minimal perangkat keras yang dibutuhkan, maka analisis perangkat keras yang berada di Bidang Perikanan Tangkap sudah memenuhi spesifikasi analisis perangkat keras yang diperlukan.
3.3.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang ada saat ini di Bidang Perikanan Tangkap, seperti terlihat pada tabel 3.3, spesifikasi perangkat lunak terdiri dari sistem operasi yang digunakan, dan aplikasi pengolah data dan angka.
Tabel 3.3 Spesifikasi Perangkat lunak yang tersedia
Untuk menjalankan Sistem Informasi Pendapatan Nelayan ini dibutuhkan perangkat lunak pendukung sehingga dapat berjalan dengan baik. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem informasi pendapatan nelayan adalah sebagai berikut seperti pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Spesifikasi Perangkat lunak yang dibutuhkan
Sistem
Berdasarkan analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang berada di Desa pangauban, apabila dibandingkan dengan analisis kebutuhan perangkat lunak yang diperlukan, beberapa perangkat lunak sudah terpenuhi, seperti sistem operasi, dan aplikasi pengolah data dan angka, tetapi ada perangkat lunak yang belum terpenuhi, seperti terlihat pada tabel 3.5 perangkat lunak yang belum terpenuhi adalah apache, DBMS, dan editor pengkodean.
Tabel 3.5 Spesifikasi Perangkat Lunak Yang Belum Terpenuhi
Apache DBMS Editor Pengkodean
WAMPServer 2.0 PhpMyAdmin Database Manager 5.3.0
Borland Delphi 7
3.3.3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna
Tabel 3.6 User Profil Kaur Umum
Kebutuhan pengguna yang mendukung sistem informasi ini terlihat pada tabel 3.7, tipe pengguna pada sistem informasi ini ada dua yaitu admin ( Kaur Umum ) dan petugas (Staf Bidang Perikanan Tangkap). Admin dapat melakukan operasi pengelolaan struktur data yang ada dalam sistem seperti mengelola struktur data alat tangkap dan data ikan yang mungkin suatu saat akan diperlukan perubahan. sedangkan petugas hanya menambahkan , mengubah, dan menghapus isi data pada data pendapatan nelayan.
Tabel 3.7 Karakteristik Pengguna Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
Petugas Hanya dapat
Berdasarkan hasil analisis, ptugas yang berada di Bidang Perikanan Tangkap sudah memenuhi analisis kebutuhan pengguna pada sistem informasi pendapatan nelayan.
3.3.4 Analisis Basis Data
Setiap sistem membutuhkan data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan cara membangun sebuah basis data dari aplikasi tersebut. Untuk memodelkan relasi data dalam model analisis perangkat lunak terstruktur digunakan sebuah alat bantu berupa sebuah diagram yang disebut diagram E-R ( Entity –Relationship ), seperti terlihat pada gambar 3.4 merupakan diagram E-R dari sistem informasi pendapatan nelayan yang terdiri dari delapan entitas, yaitu :
1. Admin dengan atribut username, password, nama_admin
2. Pelabuhan dengan atribut Id_pelabuhan sebagai primary key, nama_pelabuhan, id_desa
3. Desa dengan atribut Id_desa sebagai primary key, nama_desa, id_kec 4. Kecamantan dengan atribut id_kec sebagai primary key, nama_kec,
id_kab.
5. Kabupaten dengan atribut id_kab sebagai primary key, nama_kab.
6. Ikan dengan atribut id_ikan sebagai primary key, nama_ikan, harga_ikan. 7. Alat_tangkap dengan atribut id_alat sebagai primary key, nama_alat. 8. Tangkapan_ikan dengan atribut id_tangkapan_ikan sebagai primary key,
id_ikan, harga_jual, berat, id_responden.
9. Melaut dengan atribut id_melaut sebagai primary key,tgl, lama_melaut, jumlah_hari, daerah, jumlah_awak, berat_penjualan, hasil_penjualan, id_responden, id_alat.
nama_kapal, jenis_kapal, kekuatan_mesin, merk, prov, id_kab, id_kec, id_desa, id_peleabuhan.
11.Biaya dengan atribut id_biaya sebagai primary key, jumlah_solar, jumlah_bensin, jumlah_oli, jumlah_minyak_tanah, jumlah_es, jumlah_air_tawar, jumlah_umpan, jumlah_rokok_makan, biaya_bensin, biaya_oli, biaya_minyak_tanah, biaya_es, biaya_air_tawar, biaya_umpan, biaya_rokok_makan, biaya_perbaikan_lainnya, biaya_tambat, biaya_lainnya, sib, total_biaya, upah, persentase_nahkoda, persentase_fishing, persentase_juru_masak, persentase_abk, persentase_tenaga_kerja_lainnya, biaya_nahkoda, biaya_fishing, biaya_juru_masak, biaya_abk, biaya_tenaga_kerja_lainnya, jumlah, pendapatan_per_trip, juragan, id_responder.
3.3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional meliputi Diagram Konteks, Data Flow
Diagram (DFD), Spesifikasi Proses, dan Kamus Data.
1. Pemodelan Aliran Data
Tools yang digunakan untuk memodelkan aliran data dari enititas luar
kedalam sistem menggunakan diagram konteks. Seperti terlihat pada
gambar 3.5 entitas dari diagram konteks yaitu admin dan pengunjung
website, input data terdiri dari tambah data pendapatan nelayan, lihat data
pendapatan nelayan, kelola alat tangkap, kelola data ikan, dan login.
Output data terdiri dari laporan data pendapatan nelayan, informasi
penambahan data pendapatan nelayan, validasi, informasi data ikan, dan
informasi data alat tangkap.
Gambar 3.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Pendapatan Nelayan Bidang Perikanan Tangkap
2. Pemodelan Rincian Aliran Data
Tools yang digunakan untuk merinci sistem yang ada pada diagram
konteks adalah DFD, pada DFD proses dirinci lebih mendetail. Terlihat
Nelayan, terdiri dari lima proses yaitu login, tambah data, lihat data,
kelola data alat tangkap dan kelola data ikan.
Gambar 3.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
3. Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses adalah tabel yang berisi keterangan atau deskripsi dari
semua proses yang terdapat di DFD, logika proses dituliskan mengunakan
bahasa deskriptif. Seperti terlihat pada tabel 3.8 terdapat lima proses yaitu
tambah data, lihat data, login, kelola data alat tangkap dan kelola data
ikan.
Tabel 3.8 Spesifikasi proses sistem informasi Pendapatan Nelayan
No Proses Keterangan
1 No proses 1
Nama Proses Tambah Data
Source Petugas
Input Data pendapatan nelayan
Destination Petugas
Output Info data berhasil ditambahkan
Logika Proses Proses Tambah Pendapatan Nelayan
1. Masukan data ke dalam tabel responden, melaut, biaya, tangkapan_ikan.
2. Jika responden, melaut, biaya, tangkapan_ikan tidak diisi maka muncul validasi ( silahkan isi data dengan lengkap )
3. Jika responden, melaut, biaya, tangkapan_ikan maka data dimasukan kedalam tabel responden, melaut, biaya, tangkapan_ikan maka tampilkan data pendapatan nelayan baru
2 No proses 2
Nama Proses Lihat Data
Source Petugas
Input Data Pendapatan Nelayan
Destination Petugas
Output Menampilkan Data Pendapatan Nelayan
Logika Proses Proses Lihat Data
1. Pilih Id yang ingin dilihat detail datanya.
2. Jika database kosong, data tidak tampil.
1. Cari data pendapatan nelayan yang akan diubah.
2. Jika data ditemukan maka masukan data pendapatan nelayan yang baru. 3. Jika data tidak yang diubah masih ada yang kosong maka muncul validasi, (silahkan isi data dengan lengkap)
Proses Hapus Data Pendapatan Nelayan
1. Cari data pendapatan nelayan yang akan dihapus.
2. Hapus data pendapatan nelayan. 3. Akan muncul peringatan untuk
meyakinkan proses hapus.
4. Tampilkan validasi bahwa data telah terhapus.
Output Info login username, password valid atau invalid
Logika Proses Proses Login
1. Masukan data ke dalam username dan password.
2. Sistem mengecek ke dalam tabel admin
3. Jika username dan password ada di dalam tabel admin, maka admin dapat masuk kedalam sistem
4. Jika username dan password ada di dalam tabel, maka admin diminta untuk memasukan username dan password dengan benar.
4 No proses 4
Nama Proses Kelola Data Alat Tangkap
Source Admin
Destination Admin , Petugas
Output Menampilkan Data Alat tangkap
Logika Proses Proses Tambah Data Alat Tangkap
1. Masukan data ke dalam id_alat dan nama_alat.
2. Jika id_alat atau nama_alat tidak diisi maka muncul validasi ( silahkan isi data dengan lengkap ) 3. Jika id_alat dan nama_alat diisi
maka data dimasukan kedalam tabel alat_tangkap maka tampilkan data id_alat dan nama_alat yang baru.
Proses Ubah Data Alat Tangkap
1. Cari data alat tangkap yang akan diubah.
2. Jika data ditemukan maka masukan data alat tangkap yang baru.
3. Jika data tidak yang diubah masih ada yang kosong maka muncul validasi, (silahkan isi data dengan lengkap)
Proses Hapus Data Alat Tangkap
1. Cari data alat tangkap yang akan dihapus.
2. Hapus data alat tangkap.
3. Akan muncul peringatan untuk meyakinkan proses hapus.
4. Tampilkan validasi bahwa data telah terhapus.
5 No proses 5
Nama Proses Kelola Data Ikan
Source Admin
Input Data Ikan
Destination Admin , Petugas
Output Menampilkan Data Ikan
1. Masukan data ke dalam id_ikan, nama_ikan, dan harga_ikan.
2. Jika id_ikan, nama_ikan, atau harga_ikan. tidak diisi maka muncul validasi ( silahkan isi data dengan lengkap )
3. Jika id_ikan, nama_ikan, dan harga_ikan diisi maka data dimasukan kedalam tabel ikan maka tampilkan data id_ikan, nama_ikan, dan harga_ikan yang baru.
Proses Ubah Data Ikan
1. Cari data ikan yang akan diubah. 2. Jika data ditemukan maka masukan
data ikan yang baru.
3. Jika data tidak yang diubah masih ada yang kosong maka muncul validasi, (silahkan isi data dengan lengkap)
Proses Hapus Data Ikan
1. Cari data ikan yang akan dihapus. 2. Hapus data ikan.
3. Akan muncul peringatan untuk meyakinkan proses hapus.
4. Tampilkan validasi bahwa data telah terhapus.
4. Kamus Data
Kamus data adalah tabel yang berisi deskripsi dari data yang mengalir pada DFD. Seperti terlihat pada tabel 3.9 pada kamus terdapat empat data yaitu data login, data pendapatan nelayan, data alat tangkap, dan data ikan.
Tabel 3.9 Kamus Data Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
No Kamus Keterangan
1 Nama aliran Data Data login
Deskripsi Data yang dimasukan oleh admin untuk masuk kedalam sistem
Struktur data Username + Password
password [a..z | A..Z | 0..9 | simbol]
2 Nama aliran Data Data pendapatan nelayan
Deskripsi Data yang dimasukan oleh petugas bidang perikanan tangkap untuk diproses oleh sistem
Struktur data Provinsi + Kabupaten/Kota + Kecamatan + Desa/Kelurahan + Pelabuhan Perikanan + Nama Pemilik/RTP + Alamat Pemilik/RTP + Nama
Nahkoda Kapal + Alamat Nahkoda + Nama Kapal + Jenis kapal + Ukuran Kapal (GT) + Kekuatan Mesin (PK) + Merk Mesin + Alat Tangkap + Lama Melaut + Jumlah Hari Melaut + Daerah Penangkapan Ikan + Jumlah Awak + Jenis Ikan + Berat + Harga + Liter + Balok + Bungkus + Persentase
Melaut
Deskripsi Data yang dimasukan oleh admin untuk menambah atau memperbaharui daftar alat tangkap
Struktur data Nama alat
Nama alat [a..z | A..Z]
4 Nama aliran Data Data ikan
Deskripsi Data yang dimasukan oleh admin untuk menambah atau memperbaharui data ikan
Struktur data Nama_ikan + harga_ikan
Nama_ikan [a..z | A..Z |]
Harga_ikan [0..9]
3.4 Perancangan
Setelah tahap analisis, maka selanjutnya adalah tahap perancangan yang terdiri dari tiga bagian yaitu perancangan basis data, perancangan arsitektur, dan peracangan prosedural.
3.4.1 Perancangan Basis Data
Skema relasi merupakan gambar hubungan antar tabel yang dihasilkan dari rancangan Diagram E-R, seperti terlihat pada gambar 3.7 pada skema relasi terdapat sepuluh tabel, yaitu: tabel pelabuhan, tabel desa, tabel kecamatan, tabel kabupaten, tabel responden, tabel alat_tangkap, tabel ikan, tebel tangkapan_ikan, tabel melaut, tabel biaya.
Gambar 3.7 Skema Relasi Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
2. Struktur Tabel 3. Struktur Tabel
Struktur tabel merupakan implementasi dari entitas dan atribut pada diagram E-R, seperti terlihat pada tabel 3.10 merupakan struktur tabel admin yang terdiri dari tiga field yaitu username, password, dan nama admin.
Tabel 3.10 Struktur Tabel Admin
Nama Field Data Type Size Description
Id int 2 Primary Key
Password varchar 35
Implementasi dari entitas pelabuhan adalah tabel pelabuhan, seperti terlihat pada tabel 3.11 adalah struktur tabel pelabuhan yang terdiri dari tiga field yaitu id_pelabuhan, nama_pelabuhan, id_desa.
Tabel 3.11 Struktur Tabel Pelabuhan
Nama Field Data Type Size Description
Id_pelabuhan varcahr 4 Primary Key
Nama_pelabuhan varchar 30
Id_desa varchar 4 Foreign Key dari
tabel pelabuhan
Implementasi dari entitas desa adalah tabel desa, seperti terlihat pada tabel 3.12 adalah struktur tabel desa yang terdiri dari tiga field yaitu id_desa, nama_desa, id_kec.
Tabel 3.12 Struktur Tabel Desa
Nama Field Data Type Size Description
Id_desa varcahr 4 Primary Key
Nama_desa varchar 30
Id_kec varchar 4 Foreign Key dari
tabel desa
Implementasi dari entitas kecamatan adalah tabel kecamatan, seperti terlihat pada tabel 3.13 adalah struktur tabel kecamatan yang terdiri dari tiga field yaitu id_kec, nama_kec, id_kab.
Tabel 3.13 Struktur Tabel Kecamatan
Nama Field Data Type Size Description
Id_kec varcahr 4 Primary Key
Nama_kec varchar 30
tabel kabupaten
Implementasi dari entitas kabupaten adalah tabel kabupaten, seperti terlihat pada tabel 3.14 adalah struktur tabel kabupaten yang terdiri dari dua field yaitu id_kab, nama_kab.
Tabel 3.14 Struktur Tabel Kabupaten
Nama Field Data Type Size Description
Id_kab varcahr 4 Primary Key
Nama_kab varchar 20
Implementasi dari entitas alat_tangkap adalah tabel alat_tangkap, seperti terlihat pada tabel 3.15 adalah struktur tabel alat_tangkap yang terdiri dari dua field yaitu id_alat, nama_alat.
Tabel 3.15 Struktur Tabel Alat tangkap
Nama Field Data Type Size Description
Id_alat varcahr 4 Primary Key
Nama_alat varchar 30
Implementasi dari entitas ikan adalah tabel ikan, seperti terlihat pada tabel 3.16 adalah struktur tabel ikan yang terdiri dari tiga field yaitu id_ikan, nama_ikan, harga_ikan.
Tabel 3.16 Struktur Tabel Ikan
Nama Field Data Type Size Description
Id_ikan varcahr 4 Primary Key
Nama_ikan varchar 20
Harga_ikan int 7
id_melaut, tgl, lama_melaut, jumlah_hari, daerah, jumlah_awak, berat_penjualan, hasil_penjualan, id_responden, id_alat.
Tabel 3.17 Struktur Tabel Melaut
Nama Field Data Type Size Description
Id_melaut Int 5 Primary Key
Berat_penjualan Int 7
Hasil_penjualan Int 11
Id_responden Int 4 Foreign Key dari
tabel responden
Id_alat varchar 5 Foreign Key dari
tabel alat
Implementasi dari entitas responden adalah tabel responden, seperti terlihat pada tabel 3.18 adalah struktur tabel responden yang terdiri dari lima belas field yaitu Id_responden, Nama_pemilik, Alamat_pemilik, Nama_nahkoda, Alamat_nahkoda, Nama_kapal, Jenis_kapal, Ukuran_kapal, Kekuatan_mesin, Merk, Prov, Id_kab, Id_kec, Id_desa, Id_pelabuhan.
Tabel 3.18 Struktur Tabel Kecamatan
Nama Field Data Type Size Description
Id_responden int 4 Primary Key
Nama_kapal varchar 25
Jenis_kapal varchar 25
Ukuran_kapal int 4
Kekuatan_mesin Int 4
Merk varchar 15
Implementasi dari entitas responden adalah tabel responden, seperti terlihat pada tabel 3.19 adalah struktur tabel responden yang terdiri dari 37 field yaitu Id_biaya, Jumlah_solar, Jumlah_bensin, umlah_oli, Jumlah_minyak_tanah, Jumlah_es, Jumlah_air_tawar, Jumlah_umpan, Jumlah_rokok_makan, Biaya_solar, Biaya_bensin, Biaya_oli, Biaya_minyak_tanah, Biaya_es, Biaya_air_tawar, Biaya_umpan, Biaya_rokok_makan, Biaya_perbekalan_lainnya, Biaya_tambat, Sib, Biaya _lainnya, Total_biaya, Upah, Persentasi_nahkoda, Persentase_fishing, Persentase_juru_masak, Persentase_abk, Persentase_tenaga_kerja_lainnya, Biaya_nahkoda, Biaya_fishing, Biaya_juru_masak, Biaya_abk, Biaya_tenaga_kerja_lainnya, Jumlah, Pendapatan_per_trip, Juragan, Id_responden.
Tabel 3.19 Struktur Tabel Kecamatan
Nama Field Data Type Size Description
Jumlah_solar int 11
Biaya _lainnya int 11
Total_biaya int 11
Upah int 11
Persentasi_nahkoda int 11
Persentase_juru_masak int 11
Id_responden int 11 Foreign Key
dari tabel responden
Implementasi dari entitas melaut adalah tabel melaut, seperti terlihat pada tabel 3.20 adalah struktur tabel melaut yang terdiri dari lima field yaitu Id_tangkapan_ikan, Jenis_ikan, Berat, Harga_jual, Id_responden.
Tabel 3.20 Struktur Tabel Melaut
Nama Field Data Type Size Description
Id_tangkapan_ikan Int 4 Primary Key
Jenis_ikan Varchar 4
Berat Double
Harga_jual Int 11
Id_responden int 4 Foreign Key dari
3.4.2 Perancangan Arsitektur
Perancangan arsitektur terdiri dari perancangan struktur menu, perancangan antarmuka, dan perancangan jaringan semantik.
1. Perancangan Struktur Menu
Perancangan struktur menu terdiri dari perancangan struktur menu petugas
dan perancangan menu admin. Seperti terlihat pada gambar 3.8 merupakan
rancangan struktur menu petugas, terdiri dari dua menu, yaitu :
a. Tambah Data.
b. Lihat data dengan submenu ubah, hapus dan cetak laporan.
Gambar 3.8 struktur menu pengunjung website promosi Desa Pangauban
Perancangan struktur menu admin, seperti terlihat pada gambar 3.9,
struktur menu admin terdiri dari tujuh menu, yaitu :
a. Menu kelola data ikan, dengan submenu tambah, ubah dan hapus.
b. Menu kelola data alat_tangkap. Dengan submenu tambah, ubah, dan
2. Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka terdiri dari perancangan antarmuka petugas dan
perancangan antarmuka admin.
a. Perancangan antarmuka petugas
Perancangan antarmuka pengunjung terdiri dari lima form,yaitu F1
sampai dengan F5. Form F1 merupakan halaman Utama memilih
menu seperti terlihat pada gambar 3.10. pada form F1 terdapat pilihan
menu antara Pendapatan Nelayan dan Administrator.
Navigasi :
- Pilih M1 untuk ke
menu pendataan
pendapatan nelayan atau
pilih M2 unuk menu
administrator
Keterangan :
- warna background : Biru muda
- font style title : Arial, color : Hitam, size : 15pt
Form yang kedua adalah F2, seperti terlihat pada gambar 3.11 merupakan halaman Tambah Data.
Navigasi :
- Klik P1 untuk
menambah data baru
- Klik P2 ke F5 untuk
melihat data yang sudah
diisi
- Scrol S1 untuk melihat
form isian dibawahnya
F3 dan F4
- warna background : Biru muda
- font style title : Arial, color : Hitam, size : 15pt
Form berikutnya adalah F3, seperti terlihat pada gambar 3.12
merupakan lanjutan dari halaman Tambah Data.
Navigasi :
- Klik P1 untuk
menambah data baru
- Klik P2 ke F5 untuk
melihat data yang sudah
diisi
ikan hasil tangkapan
utama
- Klik T5 untuk
menghapus tiga ikan
hasil tangkapan utama
Keterangan :
- warna background : Biru muda
- font style title : Arial, color : Hitam, size : 15pt
Form berikutnya adalah F4, seperti terlihat pada gambar 3.13
merupakan lanjutan dari halaman Tambah Data.
Navigasi :
- Klik P1 untuk
menambah data baru
- Klik P2 ke F5 untuk
melihat data yang sudah
diisi
- Scrol S1 untuk melihat
form isian diatasnya F2
keseluruhan data yang
di isi dari F2, F3 dan F4
- klik T7 untuk
membatalkan
Keterangan :
- warna background : Biru muda
- font style title : Arial, color : Hitam, size : 15pt
Form berikutnya adalah F5, seperti terlihat pada gambar 3.14
merupakan lanjutan dari halaman Lihat Data.
Navigasi :
- Klik P1 untuk
menambah data baru
- Klik P2 ke F5 untuk
melihat data yang sudah
diisi
- Scrol S1 keatas dan
kebawah untuk melihat
seluruh form isian
- Klik T8 untuk melihat
data sebelumnya
- Klik T9 untuk melihat
data setelahnya
- warna background : Biru muda
- font style title : Arial, color : Hitam, size : 15pt
Selain merancang form yang harus diisi, dirancang juga sebuah pesan peringatan yaitu W1 seperti terlihat pada gambar 3.15
Navigasi :
- Klik Yes jika yakin akan
menghapus
- Klik No jika anda tidak jadi
menghapus
Gambar 3.15 Perancangan antarmuka W1 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
Pesan kesalahan W2 dapat dilihat pada gambar 3.16. pesan ini muncul pada saat terjadi data yang belum diisi secara lengkap.
Navigasi :
- Klik Ok untuk menyetujui
proses
Gambar 3.16 Perancangan antarmuka W2 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
a. Perancangan antarmuka administrator
Perancangan antarmuka admin terdiri dari tujuh form,yaitu T01 sampai
dengan T07. Form T01 merupakan halaman login seperti terlihat pada
Gambar 3.17 Perancangan antarmuka T01 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan T01
Masukkan username pada textbox username dan password di textbox password.
Tekan tombol Login untuk menuju T02. Jika textbox username
atau textbox password kosong muncul M01, jika username atau password salah muncul M02.
Ukuran layar : 330 x 506 Warna Background : Sky Blue Font : Ms Sans Serif
Form T02 merupakan halaman data ikan seperti terlihat pada gambar
3.18.
Gambar 3.18 Perancangan antarmuka T02 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan T02
Klik Tabel Ikan untuk menuju T02. Klik Tambah untuk
menuju T05.
Klik Edit untuk menuju T05.
Klik Hapus muncul M03, jika data berhasil dihapus muncul M06.
Ukuran layar : 330 x 506 Warna Background : Sky Blue Font : Ms Sans Serif
Form T03 merupakan halaman data alat tangkap seperti terlihat pada
gambar 3.19.
Gambar 3.19 Perancangan antarmuka T03 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan T03
Klik Tabel Ikan untuk menuju T02.
Klik Tabel Alat Tangkap untuk menuju T03. Klik Admin untuk
menuju T04. Klik Tambah untuk
menuju T06.
Klik Edit untuk menuju T06.
Klik Hapus muncul M03, jika data berhasil dihapus muncul M06.
Ukuran layar : 330 x 506 Warna Background : Sky Blue Font : Ms Sans Serif
Form T04 merupakan halaman data admin seperti terlihat pada gambar
3.20.
Gambar 3.20 Perancangan antarmuka T04 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan T04
Klik Tabel Ikan untuk menuju T02.
Klik Tabel Alat Tangkap untuk menuju T03. Klik Admin untuk
menuju T04. Klik Tambah untuk
menuju T07.
Klik Edit untuk menuju T07.
Klik Hapus muncul M03, jika data berhasil dihapus muncul M06.
Ukuran layar : 330 x 506 Warna Background : Sky Blue Font : Ms Sans Serif
Form T05 merupakan halaman tambah data ikan seperti terlihat pada
gambar 3.21.
Gambar 3.21 Perancangan antarmuka T05 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan T05
Klik Tabel Ikan untuk menuju T02.
Masukkan nama ikan di textbox Nama Ikan dan harga ikan di textbox Harga Ikan.
Klik Simpan muncul M04, jika textbox Nama Ikan atau Harga Ikan kosong muncul M05. Klik Batal untuk menuju
T02.
Ukuran layar : 330 x 506 Warna Background : Sky Blue Font : Ms Sans Serif
Form T06 merupakan halaman tambah data alat tangkap seperti
terlihat pada gambar 3.22.
Gambar 3.22 Perancangan antarmuka T06 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan T06
Klik Tabel Ikan untuk menuju T02.
Klik Tabel Alat Tangkap untuk menuju T03. Klik Admin untuk
menuju T04.
Masukkan nama alat di textbox Nama Alat. Klik Simpan muncul
M04, jika textbox Nama Alat kosong muncul M05..
Klik Batal untuk menuju T03.
Ukuran layar : 330 x 506 Warna Background : Sky Blue Font : Ms Sans Serif
Form T07 merupakan halaman tambah data admin seperti terlihat pada
gambar 3.23.
Gambar 3.23 Perancangan antarmuka T07 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan T07
Klik Tabel Ikan untuk menuju T02.
Klik Tabel Alat Tangkap untuk menuju T03. Klik Admin untuk
menuju T04.
Masukkan username di textbox Username dan password di textbox Password.
Klik Simpan muncul M04, jika textbox
Username atau Password kosong muncul M05.. Klik Batal untuk menuju
T04.
Ukuran layar : 330 x 506 Warna Background : Sky Blue Font : Ms Sans Serif
Selain itu, ada juga beberapa pesan peringatan yang dirancang yaitu
M1 sampai dengan M6 dapat terlihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.24 Perancangan antarmuka M1-M6 Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
3. Jaringan Semantik
Sistem Informasi Pendapatan Nelayan Bidang Perikanan ini memiliki dua bagian utama antar muka, yaitu antar muka untuk petugas dan admin, sehingga pada jaringan semantik terdapat dua jaringan semantik.
a. Jaringan Semantik Petugas M01
M02
M03
M04
M05
Jaringan semantik Petugas pada Sistem Informasi Pendapatan Nelayan Bidang Perikanan Tangkap dapat dilihat pada gambar 3. 25.
Gambar 3.25 Jaringan Semantik Petugas Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
b. Jaringan Semantik Admin
Gambar 3.26 Jaringan Semantik Admin Sistem Informasi Pendapatan Nelayan
3.5 Implementasi
Impelementasi merupakan tahap sistem siap untuk dipergunakan. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap analisis dan perancangan. Implementasi bertujuan untuk menguji coba aplikasi yang telah dibuat apakah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga pengguna dapat memberikan masukan untuk pengembangan.
3.5.1 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dalam Sistem Informasi Pendapatan Nelayan adalah sebagai berikut :
1. Implementasi Halaman Petugas
a. Implementasi Halaman Menu Utama
Implementasi halaman menu utama adalah implementasi antarmuka untuk dapat mengelola dataseperti terlihat pada Gambar 3.27.
b. Implementasi Halaman Tambah Data
Implementasi halaman tambah data adalah implementasi antarmuka untuk dapat menambahkan data pendapatan nelayan terlihat pada Gambar 3.28.
c. Implementasi Halaman Tambah Data (lanjutan)
Implementasi halaman tambah data adalah implementasi antarmuka untuk dapat menambahkan data pendapatan nelayan terlihat pada Gambar 3.29.
d. Implementasi Halaman Tambah Data (lanjutan)
Implementasi halaman tambah data adalah implementasi antarmuka untuk dapat menambahkan data pendapatan nelayan terlihat pada Gambar 3.30.
e. Implementasi Halaman Lihat Data
Implementasi halaman lihat data adalah implementasi antarmuka untuk dapat menampilkan data pendapatan nelayan yang anantinya data dapat diolah seperti diubah, dihapus, atau dicetak terlihat pada Gambar 3.31.
2. Implementasi Halaman Petugas
Implementasi halaman petugas adalah implementasi halaman dalam Sistem Informasi Pendapatan Nelayan yang akan mengelola data pendapatan nelayan.
a. Implementasi Halaman Login
Implementasi halaman login adalah implementasi antarmuka untuk dapat msuk ke dalam sistem, terlihat pada Gambar 3.32.
b. Implementasi Halaman Data Ikan
Implementasi halaman data ikan adalah implementasi antarmuka untuk mengelola data ikan, terlihat pada Gambar 3.33.
c. Implementasi Halaman Tambah Data Ikan
Implementasi halaman tambah data ikan adalah implementasi antarmuka untuk menambah data ikan, terlihat pada Gambar 3.34.
d. Implementasi Halaman Data Alat Tangkap
Implementasi halaman data alat tangkap adalah implementasi antarmuka untuk mengelola data alat tangkap, terlihat pada Gambar 3.35.
e. Implementasi Halaman Tambah Data Alat tangkap
Implementasi halaman tambah data alat tangkap adalah implementasi antarmuka untuk menambah data alat tangkap, terlihat pada Gambar 3.36.
f. Implementasi Halaman Tambah Data Admin
Implementasi halaman data admin adalah implementasi antarmuka untuk mengelola data admin, terlihat pada Gambar 3.37.
g. Implementasi Halaman Tambah Data Admin
Implementasi halaman tambah data admin adalah implementasi antarmuka untuk menambah data admin, terlihat pada Gambar 3.38.
h. Implementasi Pesan Peringatan
Implementasi pesan peringatan adalah implementasi antarmuka untuk mengingatkan admin, terlihat pada Gambar 3.89.