Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN INFORMASI SITU LENGKONG PANJALU
DK38315 / Tugas Akhir Semester I 2015-2016
Oleh :
Miftahdillah M.P 51908059
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Khadirat Illahi Robbi atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “PerancanganInformasi Situ LengkongPanjalu “.Tugas akhir ini
disusun guna memenuhi persyaratan menyelesaikan program S1 di Jurusan
Desain Komunikasi Visual,UNIKOM.Dalam penulisan tugas akhir ini, tidak
sedikit kesulitan yang penulis hadapi, tetapi berkat dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak serta bantuan dari keluarga dan sahabat, akhirnya tugas akhir ini
dapat diselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya dalam tugas akhir ini masih
banyak kelemahan serta kekurangan, baik dari sudut teknik penulisan maupun
ketajaman analisis, dikarenakan keterbatasan kamampuan dan pengalaman.
Namum demikian, penulis telah berusaha secara maksimal dalam menyajikan
tulisan ini agar menjadi sebuah karya ilmiah yang lengkap dan bermutu.
Selanjutnya pada kesempatan ini, perkenankan penulis untuk menyampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
I.2 Identifikasi Masalah ... 2
I.3 Rumusan Masalah ... 3
I.4 Batasan Masalah... 3
I.5 Maksud dan Tujuan Penelitian ... ..3
BAB II SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS ... 4
II.1 Media Informasi ………... ... 4
II.2 Perancangan Media Informasi Situ Lengkong Panjalu Ciamis Melalui Media Fotografi……….. ... 5
II.3 Ringkasan Sejarah Keberadaan Situ Lengkong Panjalu ... 7
II.4 Nusa Gede ... 8
II.5 Budaya Upacara Adat Nyangku di Panjalu ... 9
II.6 Bumi Alit ………. ... 11
II.7 Wahana Rekreasi ………… ... 13
II.8 Fasilitas Yang Ada Didalam Lokasi Situ Lengkong Panjalu ………… ... 14
II.9 Data Kunjungan Wisatawan KeSitu Lengkong Panjalu 2014 ... 16
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 17
III.1 Strategi Perancangan ………… ... 17
III.2 Target Audience ………… ... 18
vii
III.3.2 Strategi Kreatif ………… ... 20
III.3.3 Strategi Media………… ... 20
III.3.4 Konsep Visual ………… ... 23
III.3.5 Format Desain ………… ... 24
III.3.6 Tata Letak ( Layout ) …………... 25
III.3.7 Tipografi ………… ... 25
III.3.8 Warna ... 26
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 28
IV.1 Media Utama ………… ... 28
IV.2 Pra Produksi Media ………… ... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu
daerah,baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun sebagai
lapangan kerja,serta potensi untuk berusaha. Untuk meningkatkan penerimaan
devisa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,pengembangan pariwisata
akan terus di lakukan dan di tingkatkan dengan pemanfaatan sumber serta potensi
pariwisata daerah,sehingga menjadi kegiatan ekonomi yang diharapkan dapat
meningkatkan penerimaan devisa.
Kabupaten Ciamis memiliki beberapa tempat wisata di antaranya
karangkamulyan, astana gede,kolam renang tirta winaya dan situ lengkong
panjalu.Situ Lengkong berada di sebelah selatan kota ciamis yang berjarak 40 km
tepatnya di panjalu. Situ Lengkong Panjalu yang merupakan perpaduan wisata
budaya dan alam dimana letaknya yang masih di penuhi dengan lembah dan bukit,
menjadikan situ lengkong memiliki daya tarik tersendiri,cuaca dan pemandangan
yang masih asri membuat para wisatawan merasa nyaman karena iklim di situ
lengkong panjalu sangat sejuk dan bersih.
Pada objek wisata situ lengkong terdapat danau dengan kedalaman sekitar 4
sampai 5 meter. Objek wisata ini sering di kunjungi oleh wisatawan yang
sebagian besar melakukan ziarah,terdapat sebuah pulau kecil di tengah tengah
danau yang di sebut Nusa Gede.Untuk menuju nusa gede para wisatawan harus
menggunakan perahu. Setiap perahu dapat di tumpangi oleh sekitar 25 sampai 30
penumpang .Nusa gede yang merupakan hutan lindung di bawah pengawasan
konservasi sumber daya alam ( KSDA ) yang di dalamnya terdapat cagar budaya
dengan luas kurang lebih 0,5 Ha, dimana terdapat makam penyebar Islam kencana
putra Borosngora yang merupakan raja sunda galuh yang berkedudukan di
kawali.Di kawasan nusa gede terdapat 307 pohon yang terdiri dari 30 jenis,
dengan pohon - pohon yang menjulang tinggi di atasnya di huni oleh ratusan
2 Keberadaan situ lengkong panjalu yang di latarbelakangi oleh sejarah dan
kebudayaan serta letaknya yang merupakan kawasan konservasi,dimana memiliki
peninggalan - peninggalan budaya masa kerajaan panjalu dan terdapatnya Makam
raja panjalu pada masa lalu serta makam bupati terdahulu.Namun keadaan nyata
di lapangan dimana terdapatnya makam raja panjalu serta bupati pada jaman
dahulu membuat situ lengkong memiliki kesan mistis,serta masih kurang nya
konsep wisata baik dalam memanfaatkan setiap objek wisata yang ada,serta
informasi yang masih membuat para wisatawan kesulitan untuk menuju tempat
yang di inginkan.
Dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ada di situ lengkong panjalu
menimbulkan gagasan memperbaiki,melengkapi fasilitas dan meningkatkan
kekurangan yang bisa di maksimalkan di kawasan wisata,khususnya di
lingkungan objek situ lengkong panjalu.Sehingga dapat membantu menghidupkan
dan menjadikan situ lengkong panjalu sebagai objek wisata unggulan di
kabupaten ciamis.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada
sebagai berikut :
1. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui informasi tentang lokasi
objek wisata yang dapat di kunjungi.
2. Sebagian pengunjung tidak mengetahui konservasi di objek wisata Situ
Lengkong Panjalu.
3. Pengunjung tidak mendapatkan informasi acara tahunan yang
dilaksanakan di objek wisata Situ Lengkong Panjalu.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana menyampaikan informasi dan aktifitas yang ada di Situ Lengkong
Panjalu.Dimana menyampaikan tentang aktifitas yang dapat di lakukan,
3 tentang peninggalan sejarah yang ada di Situ Lengkong Panjalu,Serta informasi
tentang ziarah yang dapat di lakukan di Situ Lengkong Panjalu.
I.4 Batasan Masalah
Berdasarkan luasnya usia yang menjadi khalayak sasaran dalam memberikan
informasi yang tepat akan tempat serta dapat tertuju kepada sasaran wisatawan
dimana target audience dimana khalayak sasaran usia dari 19 sampai 25 tahun.
I.5 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari perancangan ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan serta informasi kepada pengunjung akan
keindahan yang ada di lokasi wisata, serta wahana yang ada di situ
lengkong panjalu.
2. Memberikan pengetahuan kepada wisatawan tentang warisan – warisan peninggalan sejarah dan kebudayaan yang ada di situ lengkong panjalu.
3. Memberikan panduan tentang lokasi agar pengunjung mendapatkan
4 BAB II
SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS II.1 Media Informasi
Media informasi terus berkembang dan sangat diperlukan setiap saat karena
melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi yang sedang
berkembang, selain itu manusia juga bisa saling berinteraksi satu
samalain.Melalui media informasi juga sebuah pesan dapat tersampaikan dengan
baik jika media yang dibuat tepat kepada sasaran dan informasi yang disampaikan
bermanfaat bagi pembuat dan target.Adapun beberapa jenis media yang dapat di
gunakan dalam menyampaikan suatu informasi atau pesan diantaranya :
Media Visual: Media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai
jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat
banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh:
media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku,
miniatur, alat peraga dan sebagainya.
Media Audio: Media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik
dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.
Media Audio Visual: Media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra
pendengaran dan penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama,
pementasan, film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu
VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih
lengkap dan menyatukan semua jenis format media, disebut Multimedia
5 II.2Perancangan Informasi Situ Lengkong Panjalu
Pada awal Maret 2004 lalu, Desa Panjalu di tetapkan menjadi salah satu kawasan
objek wisata oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.Hal itu merupakan apresiasi
pemerintah terhadap daerah berpotensi dan keturutsertaan pemerintah menjaga
kebudayaan suatu daerah.Situ panjalu merupakan salah satu Kawasan Objek
Wisata Religi yang di padukan dengan kawasan cagar alam dan pemandangan
yang asri. Selain itu, adanya adanya pulau di tengah danau atau masarakat panjalu
menyebutnya ( Nusa ) dan salah satu adat kebudayaan seperti Upcara Nyangku di
kawasan ini menjadi salah satu Daya tarik tersendiri untuk para pengunjung.
“Tatar Galuh” nama lain dari kabupaten Ciamis yang berarti “Tanah Batu Permata” hal ini didasari oleh melimpahnya sumber daya alam, termasuk objek wisata. Ciamis yang secara geografis teletak pada 108°20’ - 108°48’ BT dan 1°40’ - 7°50’ LS sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan hutan.
Situ Lengkong Panjalu berada pada ketinggian 731 m diatas ermukaan laut dan
memiliki luas 57,95 ha sedangkan Nusa Gedenya 9,25 ha sehingga luas
keseluruhan adalah 67,2 ha dengan kedalaman air 4m-6m, pada tanggal 21
Februari 2004 Nusa Gede ditetapkan sebagai cagar alam, tak kurang dari 307
pohon yang terdiri dari 30 jenis menghiasnya, serta jutaan hewan kalong atau
6 Gbr. II.1 Gerbang Masuk Lokasi
http://advjourney.com/2012/09/25/situ-lengkong-panjalu/ ( 7 September 2015)
Gbr.II.2 Tiket Masuk Wisata ( Dokumentasi Pribadi, 14 September 2015)
Gbr.II.3 Peta Lokasi Situ Lengkong Panjalu http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=9092
( 7 September 2015)
Di Nusa Gede terdapat situs kerajaan Panjalu yang sekaligus terdapat makam
keramat yaitu makam pendiri kerajaan Panjalu Prabu Borosngora yang juga
merupakan murid dari Shayidina Ali sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad
SAW.Banyak budaya yang lahir di masyarakat setempat yang dilatarbelakangi
oleh berdirinya Situ Lengkong Panjalu, salah satunya adalah upacara Nyangku
7
nyangku yaitu upacara pembersihan benda pusaka kerajaan sekaligus senjata
pribadi.
II.3 Sejarah Keberadaan Situ Lengkong Panjalu.
Menurut cerita sejarah panjalu,sekitar abad ke VII salah satu leluhur daerah
panjalu bernama Prabu Sanghyang Borosngora yaitu putra dari Raja Panjalu yakni
Prabu Sanghyang Cakra Dewa berkelana dengan tujuan untuk mencari ilmu
pengetahuan yang sempurna dan bermanfaat untuk orang banyak atau rakyatnya,
sehingga sampailah di suatu tempat yang cukup gersang dan penuh dengan
bebatuan. ternyata tanah yang di injaknya itu adalah tanah suci mekah.Disanalah
beliau belajar dan beroleh ilmu sejati yakni islam yaitu ilmu yang membawa
keselamatan dunia dan akhirat.Setelah Prabu Sanghyang Borosngora menguasai
ilmu tersebut dengan sempurna, beliau pulang kembali ke panjalu dengan
membawa oleh oleh dari gurunya yakni Baginda Ali r,a.Sahabat Nabi besar
Muhammad SAW.Oleh oleh tersebut berupa pakaian kehajian( pakaian
kesultanan pada masa itu ),serta air zam - zam yang dibawanya pada sebuah
gayung yang permukaanya bolong bolong pemberian ayahnya Prabu Sanghyang
Cakra Dewa.Dengan izin yang maha kuasa, ia dapat membawa air zm zam
tersebut ketempat asal beliau yakni panjalu.Setibanya di panjalu di tumpahkanya
air zam zam tersebut di sebuah tempat yakni Pasir Jambu. dengan izin Allah
swt,air zam zam tersebut kemudian bertambah banyak dan berubah menjadi
sebuah danau yag kita kenal yakni Situ Lengkong Panjalu. Ditengah danau
terdapat sebuah pulau kecil yang di beri nama Nusa Gede,dan hingga kini diyakini
bahwa situ panjalu terjadi karna tumpahan air zam zam yang di bawa Prabu
Sanghyang Borosngora.
II.4 Nusa Gede
Tepat ditengah-tengah Situ Lengkong Panjalu terdapat pulau kecil yang oleh
penduduk setempat dinamakan Nusa Gede atau Nusa Panjalu. Sebagian lainnya
8
besar,kenapa disebut nusa besar karena pada awalnya (jaman dahulu) ada nusa
kecil yang letaknya tidak jauh dari Nusa Gede.Begitupun dengan sebutan Nusa
Larang mempunyai makna nusa terlarang/keramat dimana di kawasan pulau
tersebut terdapat pantangan-pantangan yang harus ditaati dan jika tidak akan
berdampak buruk bagi yang bersangkutan.Sedangkan sebutan Pulau Koorders
adalah dimaksudkan sebagai penghargaan kepada Dr Koorders yang merupakan
pendiri dan sekaligus ketua pertama Nederlandsch Indische Vereeniging tot
Natuurbescherming,sebuah perkumpulan perlindungan alam Hindia Belanda yang
didirikan tahun 1863. Dia adalah seseorang yang menaruh perhatian besar pada
botani,Koorders telah memelopori pencatatan berbagai jenis pohon yang ada di
Pulau Jawa.Karyanya adalah sebuah buku berjudul “Bijdragen tot de Kennis der
Boomsoorten van Java” sebuah buku yang merupakan sumbangan pengetahuan
tentang inventarisasi pohon-pohon yang tumbuh di Pulau Jawa.
Nusa Gede kemudian ditetapkan sebagai Cagar Alam dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Gubernur Jendral No. 6 Tahun 1919 (Stat blat No.90) tanggal 12
Februari 1919 tentang penunjukan status Kawasan Hutan Panjalu menjadi Cagar
Alam seluas 14,35 ha. Sebagai cagar alam, Nusalarang juga memiliki vegetasi
hutan primer yang relatif masih utuh dan tumbuh secara alami. Diantaranya
berbagai jenis flora, seperti kondang (Ficus variegata), kileho (Sauraula Sp), dan
kihaji (Dysoxylum). Di bagian bawahnya tumbuh tanaman rotan (Calamus Sp),
tepus (Zingiberaceae), dan langkap (Arenga).
Gbr.II.4 Nusa Gede
9
Pada masa pemerintahan Sanghyang Borosngora istana kerajaan Panjalu
dipindahkan dari Pasir Dayeuh Luhur ke Nusa Gede sehingga dengan demikian
air situ lengkong sekaligus berfungsi sebagai benteng pertahanan keraton.Untuk
kepentingan perhubungan dibuatlah jembatan yang disebut Cukang Padung yaitu
jembatan yang dibuat dari balok-balok kayu.Disebelah barat Nusa Gede terdapat
Nusa Pakel dan Hujung Winangun. Nusa Pakel tadinya merupakan taman istana
tempat dipeliharanya beraneka macam buah-buahan dan taman bunga sebagai
tempat rekreasi Baginda Raja. Sedangkan Hujung Winangun adalah tempat bekas
kepatihan.
II.5 Budaya Upacara Adat Nyangku di Panjalu.
Di kawasan wisata Situ lengkong Panjalu ini memiliki sebuah tradisi yang hingga
kini masih selalu di jaga oleh masarakat panjalu yakni Upacara Adat Nyanku. Upacara Adat Nyangku adalah suatu rangkaian prosesi adat penyucian benda
benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora dan para Raja serta
Bupati kerajaan panjalu yang tersimpan dan terjaga rapi di pesucian Bumi
alit.Kata Nyangku ini memiliki arti luas yaitu "Nyaangan Laku" (menerangi
perilaku).Kalimat pendek itu di Manifeskan masarakat panjalu dalam sebuah
upacara adat yang sakral dan unik.
Gbr.II.5 Prosesi adat nyangku
http://www.diciamis.com/nyangku-di-panjalu.php#.VpOgnfl97IU ( 7 September 2015)
Upacara Adat Nyangku ini biasanya di adakan setiap satu tahun sekali, tepatnya
pada bulan Maulud dalam kalender islam pada hari senin atau hari kamis di akhir
10
penyimpananya lalu di kirabkan menuju Nusa Larang situ lengkong
panjalu.Sesampainya di Nusa Larang,arak arakan berhenti untuk menbacakan
do'a.setelah iu benda pusaka itu di arak kembali dengan sangat hati hati ke tempat
upacara dengan diiringi tetabuhan Gembyung dan teriakan Solawat.
Puncak acara ritual ini dan sekaligus paling dinantikan para pengunjung yakni
membersihkan benda pusaka dengan air yang di ambil dari 9 mata air yang
berbeda dan di ambil dari daerah berbeda pula.Dimulai dari pedang Prabu
sanghyang borosngora dan di lanjutkan dengan pusaka lainya.proses pencucian
benda pusaka dilakukan di atas panggung bambu yang di buat husus untuk
mencuci benda pusaka.
Gbr.II.6 Prosesi Pencucian Pusaka.
http://ilhamfiles.blogspot.co.id/2010_07_16_archive.html ( 7 September 2015)
Pada tahap akhir setelah benda pusaka di cuci dan di olesi miyak kelapa asli yang
di buat husus untuk ritual ini,kemudian di bungkus kembali dengan cara
melilitkan janur atau daun kelapa muda kemudian di bungkus kembali dengan 7
lapis kain putih dan di ikat dengan kain putih,setelah itu dilanjut dengan
mengeringkan benda pusaka dengan asap kemenyan dan di arak kembali untuk di
simpan ke tempat penyimpanannya yakni Bumi Aliit.Tradisi Nyanku ini konon
telah dilaksanakan sejak jaman pemerintahan Prabu Sanghyang Borosngora di
kerajaan panjalu.Sang Prabu menjadikan prosesi ini sebagai salah satu Syiar Islam
11 II.6 Bumi alit
Pasucian Bumi Alit atau lebih populer disebut Bumi Alit saja,mulai dibangun
sebagai tempat penyimpanan pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora
oleh Prabu Rahyang Kancana di Dayeuh Nagasari, Ciomas.Kata-kata bumi alit dalam Bahasa Sunda berarti "rumah kecil".
Gbr.II.7 Bumi Alit
http://misterinewsonline.com/?p=800 ( 7 September 2015)
Benda-benda pusaka yang tersimpan di Bumi Alit itu antara lain adalah:
1. Pedang, cinderamata dari Baginda Ali RA, sebagai senjata yang digunakan
untuk pembela diri dalam rangka menyebarluaskan agama Islam.
2. Cis, berupa tombak bermata dua atau dwisula yang berfungsi sebagai
senjata pelindung dan kelengkapan dalam berdakwah atau berkhutbah
dalam rangka menyebarluaskan ajaran agama Islam.
3. Keris Komando, senjata yang digunakan oleh Raja Panjalu sebagai penanda
kedudukan bahwa ia seorang Raja Panjalu.
4. Keris, sebagai pegangan para Bupati Panjalu.
5. Pancaworo, digunakan sebagai senjata perang pada zaman dahulu.
6. Bangreng, digunakan sebagai senjata perang pada zaman dahulu.
7. Gong kecil, digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan rakyat pada
12
8. Kujang, senjata perang khas Sunda peninggalan seorang petapa sakti
bernama Pendita Gunawisesa Wiku Trenggana (Aki Garahang) yang
diturunkan kepada para Raja Panjalu.
II.7 Wahana Rekreasi
Kawasan Wisata Situ Panjalu memiliki sarana hiburan keluarga seperti Berperahu
mengelilingi Pulau kecil di tengah danau, baik menggunakan perahu yang dapat
mengangkut hingga 10 orang, wisatawan juga bisa menggunakan perahu bebek
yang bisa di naikin oleh 2 orang saja,namun perlu ekstra hati - hati bila menaiki
perahu bebek dengan anak kecil karena harus terus di awasi,ini demi menjaga
keselamatan.
.
Gbr.II.8 Rekreasi Perahu Bebek http://www.panoramio.com/photo/63574282
( 7 September 2015)
Gbr. II. 9 Berperahu di Situ lengkong Panjalu http://www.panoramio.com/photo/63574282
( 7 September 2015)
Biaya untung menggunakan perahu yang dapat di tumpangi oleh 10orang berkisar 20 hingga 25 ribu rupiah per orang,harga seiring berubah ketika
13 Biaya yang dikeluarkan jika wisatawan ingin mengunakan wahana perahu
bebek berkisar 30 ribu rupiah untung 2 orang.
II.8 Fasilitas Yang Ada Di Dalam Lokasi Situ Lengkong Panjalu Penjual Makanan Yang ada di dalam objek wisata
Ketika pengunjung berada di dalam lokasi pengunjung dapat menikmati suguhan
makanan khas daerah panjalu,ataupun makanan – makanan lainnya yang ada
disetiap rumah makan yang ada didalam lokasi objek wisata.
Gbr. II.10 Penjual makanan yang ada di dalam lokasi ( Dokumentasi Pribadi, 14 September 2015)
Gbr. II.11 Penjual makanan yang ada di dalam lokasi ( Dokumentasi Pribadi, 14 September 2015)
14 Penjual Souvenir di situ lengkong panjalu
Pada lokasi daerah situ lengkong panjalu terdapat banyak masyarakat sekitar yang
menjajakan, berbagi macam jenis Souvenir yang dapat di beli oleh para
pengunjung, salah satunya Lukisan,kerajinan anyaman,pakaian dan lain - lain
nya.Dan untuk pengunjung yang tidak membawa bekal makanan,terdapat juga
banyak rumah makan yang berada di sekitar lokasi wisata.
Gbr. II. 13 Penjualan souvenir di Situ Lengkong Panjalu http://ilhamfiles.blogspot.co.id/2010_07_16_archive.html
( 7 September 2015)
Tempat Parkir yang di sediakan di situ lengkong panjalu
Pada fasilitas khususnya kendaraan para wisatawan, dapat menyimpan kendaraan
nya di tempat yang sudah di sediakan oleh pengelola kawasan wisata,dengan luas
lahan dan lokasi yang dekat dengan tempat penjualan souvenir,cukup
memudahkan para wisatawan yang baru tiba maupun yang hendak pulang setelah
berwisata di situ lengkong panjalu.
Gbr.II.14 Tempat parkir lokasi wisata
15 II.9 Data kunjungan wisatawan ke situ lengkong panjalu 2014
Data arus kunjungan objek wisata dari bulan januari sampai dengan bulan
desember 2014 DINAS PARIWISATA KAB.CIAMIS 2014.
Tb II.1 Data kunjungan wisata
( Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, 14 September 2015)
Kesimpulan data :
Data kunjungan tahunan sangat berpengaruh dalam rangka peningkatan
16 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang
masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.Strategi adalah cara yang
ditetapkan untuk mencapai sebuah tujuan. Sedangkan perancangan adalah suatu
aktivitas pembuatan usulan-usulan yang merubah sesuatu yang telah ada menjadi
sesuatu yang lebih baik.Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
strategi perancangan adalah cara yang ditetapkan untuk membuat sesuatu yang
lebih baik untuk mencapai tujuan.
Tujuan Komunikasi Perancangan Buku Wisata Situ Lengkong Panjalu
1. Memberikan informasi kepada pengunjung mengenai fasilitas serta
tempat-tempat yang berada di objek wisata.
2. Memberikan Pengetahuan akan peninggalan - peninggalan sejarah
jaman dulu.
3. Mempermudah kenyamanan kepada pengunjung agar dapat
menemukan tempat yang dituju secara praktis.
Agar buku wisata Situ Lengkong Panjalu dapat dengan efektif mencapai
tujuan maka dibutuhkan strategi perancangan yang terkonsep.Berikut ini
merupakan tahap-tahap strategi perancangan dalam membuat buku wisata
Situ Lengkong Panjalu.
Tujuan perancangan ini adalah untuk menyampaikan informasi kepada wisatawan
dan semua kalangan keluarga.Materi yang akan disampaikan adalah mengenai
wahana yang ada di lokasi objek wisata Situ Lengkong Panjalu,Pengetahuan akan
peninggalan - peninggalan yang ada,pengetahuan akan tradisi yang ada,
pengetahuan akan konservasi hutan,yang mempunyai tujuan yaitu:
Mempermudah wisatawan menuju lokasi yang ingin ditujui,memberikan
pengetahuan kepada wisatawan,serta himbauan dan larangan yang ada di lokasi
17 III.2 Target Audience
A. Demografis
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan.
Usia : 19 - 25 Tahun.
Pendidikan : SMA – Perguruan Tinggi.
Status Ekonomi : Menengah.
Agama : Islam.
B. Georafis
Secara geografis target audience yang dituju ini adalah kalangan remaja sampai
orang dewasa yang tinggal di daerah jawa barat dan sekitarnya.
C. Psikografis
Memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ketertarikan terhadap budaya dan
perkembangan, senang bergaul,menyukai hal - hal baru memiliki pemikiran yang
terbuka. Dilihat dari gaya hidupnya,mereka sering melakukan kegiatan secara
bersama – sama dengan teman – temannya,memiliki banyak waktu untuk
bersantai dan melakukan kegiatan mengunjungi tempat – tempat yang
dianggapnya menarik dan menyenangkan.
III.3.1 Pendekatan Komunikasi (Pendekatan Visual dan Verbal)
a. Pendekatan Verbal
Konteks awal komunikasi verbal pada awalnya adalah komunikasi yang
berasal dari bunyi ataupun ucapan-ucapan dengan bahasa lain yang dapat
dimengerti. Komunikasi verbal ini dapat berarti kegiatan pertukaran
lambang-lambang yang mengandung arti melalui penggunaan
bahasa.Pendekatan verbal yang akan dilakukan agar pesan atau tujuan dari
komunikasi yang ingin disampaikan tepat sasaran maka akan dilakukan
perancangan Buku wisata Situ Lengkong Panjalu dengan beberapa kata
18
yang dipadukan, hal ini dikarenakan target sasaran adalah kalangan
formal.
b. Pendekatan Visual
Konteks awal komunikasi visual pada awalnya adalah komunikasi yang
disampaikan secara visual tanpa kata.Pendekatan perancangan visual Buku
Wisata Situ Lengkong Panjalu ini menggunakan Fotografi dengan jenis-
jenis teknik pada fotografi. Ada beberapa jenis teknik fotografi yang akan
di gunakan dalam proses pembuatan buku informasi ini.
Stage Fotografi
Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan
aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan
dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang
menarik untuk divisualisasikan.
Potrait
Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia
dalam kesehariannya.Karakter manusia yang berbeda-beda akan
menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait.Tantangan
dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek
(mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan
emosional dan menciptakan karakter seseorang.
LandScape Fotografi
Teknik ini dimaksudkan untuk menunjukkan ruang yang berbeda
dalam dunia,kadang-kadang luas dan tak berujung,tapi kali lain
mikroskopis.Foto-foto biasanya menangkap kehadiran alam dan sering
bebas dari penghalang buatan manusia.pengambilan mode ini untuk
mendokumentasikan ruang serta menyampaikan apresiasi dari
pemandangan.
19
Strategi kreatif yang di gunakan dalam perancangan informasi pada buku wisata
Situ Lengkong Panjalu melalui fotografi ini,dimana ada beberapa teknik yang di
gunakan baik landscape,portrait,stage.Landscap sering gunakan dalam
pengambilan objek pemandangan yang terdapat di lokasi wisata, teknik ini di pilih
agar dapat menyampaikan pesan tentang keindahan yang ada di lokasi
tersebut.Dalam pengambilan teknik portrait di gunakan untuk mengunci suatu
objek agar pembaca dapat terfokus pada objek tersebut,sedangkan stage fotografi
di terapkan pada aktifitas yang terjadi pada saat kebudayaan yang di lakukan di
Situ Lengkong Panjalu.Dalam perancangan buku tersebut layout pada buku di
utamakan menyampaikan pesan melalui fotografi, dimana dominan adalah
fotografi namun di lengkapi dengan penjelasan di setiap foto yang di
tampilkan.Perancangan cover dan backcover pun di pilih sebuah objek
pemandangan Situ Lengkong Panjalu.
III.3.3 Strategi Media
Penyampaian informasi dibutuhkan sebuah media,dimana media adalah alat untuk
mengkomunikasikan sebuah informasi sehingga dapat diterima dengan baik dan
melakukan tindakan yang bermanfaat bagi penerima dan penyampai informasi.
Strategi yang digunakan adalah perancangan buku wisata yang berisi informasi
setiap objek yang ada di dalam lokasi,serta himbauan dan larangan yang ada di
lokasi objek wisata Situ Lengkong Panjalu.
a. Media Utama
Media utama dalam perancangan informasi ini adalah Buku wisata yang
telah dijelaskan pada kamus besar bahasa indonesia ( KBBI) Buku Wisata
merupakan buku petunjuk,khusus diterbitkan dengan bentuk dan teknik
penyajian isi yang praktis,terutama memuat berbagai macam keterangan
mengenai objek wisata,sarana wisata,dan sebagainya.Buku wisata ini
20
tempat yang mereka inginkan,serta membantu memberikan pengetahuan
yang terdapat pada objek wisata Situ Lengkong Panjalu.
b. Media Pendukung
Media pendukung merupakan media tambahan untuk mendampingi media
utama agar penyampaian dari media utama dapat diaplikasikan dengan
media pendukung.Media pendukung ini diharapkan dapat membantu
pengunjung agar lebih tahu mengenai objek wisata Situ Lengkong Panjalu.
Gimmick
Gimmick digunakan sebagai souvenir dari perancangan buku buku wisata
pada media ini juga berfungsi untuk memberikan kenang - kenangan
tentang wisata Situ Lengkong Panjalu, Adapun media merchandise
tersebut adalah :
Mug
Mug ini di buat karena media pendukung ini, selain dapat menjadi
media promosi,dapat juga di gunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : Tinggi 9,6 cm Diameter 8 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Keramik
Baju Kaos
Baju ini dibuat karena media pendukung ini,selain dapat menjadi
media promosi,dapat juga digunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : Large (L)
Teknis : Sablon Digital
21 Stiker
Stiker dapat dijadikan sebagai media pengingat,dan media ini dapat
ditempel dimanapun.
Ukuran : 10 cm x 10 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Sticker Paper (Glossy)
X - Banner
Penggunaan X - Banner sebagai media pendukung promosi dalam
kegiatan informasi.Fungsi X- Banner untuk mempromosikan pesan
yang diinformasikan.
media promosi,dapat juga digunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
media promosi,dapat juga di gunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
22 Teknis : Cetak Offset
Bahan : Plastik
Gantungan Kunci
Gantungan kunci ini dibuat karena media pendukung ini,selain
dapat menjadi media promosi,dapat juga di gunakan agar
pengunjung mengingat Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : 6,5 cm x 6,5 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Plastik
III.3.4 Konsep Visual
Dalam perancangan media informasi buku wisata pada obyek wisata Situ
Lengkong Panjalu dengan target sasaran remaja kalangan usia 19 -25 ke atas
konsep visual yang digunakan adalah menampilkan fotografi yang menarik dari
setiap objek yang ada di lokasi wisata Situ Lengkong Panjalu. Diharapkan dapat
memberikan kesan yang menarik,dan dilengkapi dengan penggunaan tipografi
yang menunjang untuk mempermudah penyampaian informasi kepada target
audiens. Dengan mengacu pada beberapa referensi buku wisata yang menarik :
23 Gbr III.2 Referensi Konsep buku
( Dokumentasi Pribadi, 8 Januari 2016)
III.3.5 Format Desain
Format desain yang dipakai penulis pada tugas akhir ini adalah portrait dan
landscape. Format tersebut mengacu pada teori Frank F Jefkins yaitu The Law of
Proportion, dimana format desain yang dipakai mempunyai ukuran yang lebih
panjang pada satu sisinya. Bentuk selalu tampak lebih menarik dari bujur sangkar
yang keempat sisinya sama atau hampir sama panjangnya.
III.3.6 Tata Letak (Layout)
Konsep layout pada pembuatan media Informasi ini mengacu pada teori
penyusunan layout menurut Tom Lincy dalam Adi Kusrianto (2009 : 277), yaitu
beberapa patokan dasar yang dipakai dalam merancang sebuah layout :
a. Proporsi (Proportion)
Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan
isinya.
b. Keseimbangan (balancing)
Prinsip keseimbangan balancing merupakan suatu pengaturan agar
24
c. Kontras (contrast)
Menonjolkan unsur satu elemen yang terdapat pada sebuah materi objek
sebuah halaman untuk memunculkan kekontrasan pada objek tersebut
sehingga diperoleh fokus perhatian.
d. Irama (rhythm)
Irama memiliki makna yang sama dengan repetition atau pola
pengulangan yang menimbulkan irama yang menarik diikuti.
e. Kesatuan (unity)
Prinsip kesatuan atau unity adalah hubungan antara elemen-elemen desain
yang semula berdiri sendiri-sendiri serta memiliki ciri sendiri-sendiri yang
disatukan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh.
III.3.7 Tipografi
Jenis huruf atau font yang baik mengacu pada standar penulisan Tugas Akhir serta
tingkat keterbacaan, jenis huruf tertentu bisa menciptakan kesan dan memberi
karakter dari subjek atau pesan yang disampaikan, adapun jenis tipografi (font)
yang penulis gunakan adalah :
Helvetica Regular
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890.,?/":;+=_)(*&^%$#@!
Jenis huruf ini memiliki karakter yang tegas, sederhana dan terlihat elegan dengan
tingkat keterbacaan yang sangat jelas sehingga cocok untuk digunakan pada
bagian isi dari buku informasi.
III.3.8 Warna
Warna merupakan element yang sangat penting bagi dunia desain. Warna
25
Warna dapat mempengaruhi emosi seseorang yang melihatnya. Dari dua hal
tersebut, agar penyampaian pesan dalam buku media informasi situ lengkong
panjalu dapat tersampaikan sesuai dengan target primer menggunakan warna
cerah dengan menggunakan warna-warna yang ada di lingkungan objek, efek
psikologi target primer agar merasa tertarik saat melihat visual yang ditampilkan.
1. Hitam
Melambangkan perlindungan, pengusiran, mengikat, kekuatan, formalitas,
misteri, kekayaan, perasaan yang dalam, kesedihan , sesuatu yang, harga
diri,
Sangat tepat untuk menambahkan kesan misteri. latar belakang warna
hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Sangat bagus untuk
menampilkan karya seni atau fotografi karena membantu penekanan pada
warna-warna lain.
2. Putih
Menunjukkan kedamaian, Permohonan maaf, pencapaian diri, spiritualitas,
kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan,
kebersihan, cahaya, keamanan, persatuan. Warna putih sangat bagus untuk
menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan
kesederhanaan dan kebersihan.
3. Orange
Menunjukkan kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis,
karier, kesuksesan, kesehatan pikiran, keadilan, daya tahan, kegembiraan,
gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, ketertarikan, independensi. Pada Blog
dapat meningkatkan aktifitas mental. Disamping itu warna Orange
memberi kesan yang kuat pada elemen yang dianggap penting.
4. Coklat Menunjukkan Persahabatan, kejadian yang khusus, bumi,
pemikiran yang materialis, reliabilitas, kedamaian, produktivitas, praktis,
26
tambahan gambar dan ornamen tertentu, coklat harus didukung ornament
27 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
IV.1.Media Utama
Media utama yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini adalah buku
informasi tentang Situ Lengkong Panjalu media utama ini berukuran 21cm x
14cm. Di kertas art paper 210 gram dengan menggunakan print laser dan
menggunakan hardcover sebagai kemasan.
IV.2. Pra Produksi Media
Pada tahapan pra produksi media,sebelum memasuki tahapan produksi,diperlukan
tahapan sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
Pada tahapan pertama Pengumpulan data yang dilakukan berupa kunjungan
ke lokasi objek wisata, melakukan pemotretan dibeberapa lokasi objek
wisata.
Gbr.IV.1 Referensi data
28 Gbr.IV.2 Referensi data
Dokumentasi Pribadi (10 Januari 2016)
Gbr.IV.3 Situ Lengkong Panjalu ( Dokumentasi Pribadi, 4 Januari 2016)
Gbr.IV.4 Situ Lengkong Panjalu ( Dokumentasi Pribadi, 4 Januari 2016)
2. Studi Informasi
Pada proses ini pengumpulan referensi buku wisata yang sudah ada
29 Gbr.IV.5 Referensi Buku
( Dokumentasi Pribadi, 5 Januari 2016)
Gbr.IV.6 Referensi Buku
30
3. Layout
Peletakan layout gambar dan teks disusun semenarik mungkin agar tidak
terlihat bosan untuk dibaca.
Gbr.IV.7 Contoh Sampul ( Dokumentasi Pribadi, 11 Januari 2016)
31 Gbr.IV.9 Contoh Halaman
( Dokumentasi Pribadi, 11 Januari 2016)
Gbr.IV.10 Contoh Halaman ( Dokumentasi Pribadi, 11 Januari 2016)
4. Teknis Cetak
Setelah melewati beberapa tahapan dari mulai pra produksi,pengumpulan
32
Adobe Photoshop, Adobe Ilustrator. Isi buku informasi ini dicetak di atas
kertas art paper 150 gram sedangkan cover dan back cover dicetak di kertas
art paper 210 gram,dengan mengunakan tinta laser agar gambar yang di
hasilkan tidak mudah luntur dan akan tahan lama. Konten yang ada dalam
buku ini nantinya akan berimbang antara teks dengan gambar,sehingga
nantinya informasi yang dihasilkan tidak membosankan.
Gbr.IV.11 Buku
33
Mug
Mug ini di buat karena media pendukung ini, selain dapat menjadi
media promosi, dapat juga digunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : Tinggi 9,6 cm Diameter 8 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Keramik
Gbr.IV.12 Mug
34 Baju Kaos
Baju ini dibuat karena media pendukung ini, selain dapat menjadi
media promosi, dapat juga digunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : Large (L)
Teknis : Sablon Digital
Bahan : Cotton Combed 30s
Gbr.IV.13 Kaos
35 Stiker
Stiker dapat dijadikan sebagai media pengingat, dan media ini
dapat ditempel dimanapun.
Ukuran : 10 cm x 10 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Sticker Paper (Glossy)
Gbr.IV.14 Stiker
36 X - Banner
Penggunaan X - Banner sebagai media pendukung promosi dalam
kegiatan informasi. Fungsi X- Banner untuk mempromosikan
pesan yang diinformasikan.
Ukuran : 60 cm x 160 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Albatros
Gbr.IV.15 X - Banner
37 Tas Jinjing (Tote Bag)
Tas ini dibuat karena media pendukung ini, selain dapat menjadi
media promosi, dapat juga digunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : 21 cm x 29 cm
Teknis : Sablon Digital
Bahan : Canvas
38 Pin
Pin ini dibuat karena media pendukung ini, selain dapat menjadi
media promosi, dapat juga di gunakan agar pengunjung mengingat
Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : 4 cm x 4 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Plastik
Gbr.IV.17 Pin
39 Gantungan Kunci
Gantungan kunci ini dibuat karena media pendukung ini, selain
dapat menjadi media promosi, dapat juga di gunakan agar
pengunjung mengingat Situ Lengkong Panjalu.
Ukuran : 6,5 cm x 6,5 cm
Teknis : Cetak Offset
Bahan : Plastik
41
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Kusuma, Barry. 2012. 15 Destinasi Wisata Terbaik DI Indonesia.Jakarta:PT Elex Media Komputindo.
Riana,Juventia. Vick, Hidayat, Nina. In And Around Jogja, PT Elex Media Komputindo.
Sukardja, H., Djaja, S.2003. Sejarah Kisah Panjalu Dalam 6 Versi. Ulung, Gagas, 2013. Wisata Ziarah Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Web :
Aries.2015.Situ Lengkong Panjalu.Di akses 12 Desember 2015. http://wisatapriangan.co.id/352-situ-lengkong-panjalu.html.
Galuh.2012.“nyangku”di panjalu. Di akses 12 Desember 2015.
http://www.diciamis.com/nyangku-di-panjalu.php.
Hendri.2012.Situ Lengkong Panjalu.Di akses 12 Desember 2015. http://advjourney.com/2012/09/25/situ-lengkong-panjalu/.
Asih,Sunan.2014.Misterinewsonline.Di akses 12 Desember 2015. http://misterinewsonline.com/?p=800.
Wongkar,Ian.2011. Situ Lengkong Panjalu Jawa Barat. Di akses 12 Desember 2015. http://www.panoramio.com/photo/63574282.
Ramadhanny,Fitria. 2014. Situ Panjalu yang cantik dengan kisah mistisnya.Di akses
12Desember2015.http://travel.detik.com/readfoto/2014/08/08/152616/265 6979/1384/5/situ-panjalu-yang-cantik-di-ciamis--kisah-mistisnya.
43 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
N.I.M : 51908059
Nama Lengkap : Miftahdillah Marwoto Putra
Tempat & Tanggal Lahir : Buleleng,25 Juni,1990
Alamat lengkap : Jln. Sadananya No 163 Kab. Ciamis
B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal
1. SDN Sukajadi 3 Ciamis ,lulus tahun 2002
2. SMPN 5 Ciamis ,lulus tahun 2005
3. SMAN 3 Ciamis,lulus tahun 2008
C. Kontak
miftahdillah@hotmail.com
081320320990 (handphone)
Bandung 15 Februari 2016